tag:blogger.com,1999:blog-25233047242717471312024-03-12T17:10:12.704-07:00 Berita Umum,Artikel &Agama (BUAA)Di blog ini saya akan menulis atau menyusun hal - hal yang berhubungan judul diatas,baik itu tulisan saya sendiri ataupun beberapa artikel yang saya kumpulkan untuk di baca dan diambil manfaatnya.Unknownnoreply@blogger.comBlogger247125tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-55448850986386621802015-04-09T03:29:00.004-07:002015-04-09T03:29:58.613-07:00Rukun Shalat Menurut Mazhab-Mazhab<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
Rukun Shalat menurut Mazhab Hanafi: (1)<br />
<br />
1. Takbiratul Ihram<br />
2. Berdiri<br />
3. Membaca Al-Fatihah<br />
4. Ruku’ (Sunnah membaca Tasbih)<br />
5. Sujud<br />
6. Duduk Tasyahud Akhir<br />
<br />
<br />
Rukun Shalat menurut Mazhab Maliki: (2)<br />
<br />
1. Niat<br />
2. Takbiratul Ihram<br />
3. Berdiri<br />
4. Membaca Al-Fatihah<br />
5. Ruku’ (Sunnah membaca Tasbih)<br />
6. I’tidal/Bangun dari Ruku’<br />
7. Sujud<br />
8. Duduk antara 2 sujud<br />
9. Duduk Tasyahud Akhir<br />
10. Membaca Tasyahud Akhir<br />
11. Membaca Shalawat Nabi<br />
12. Salam<br />
13. Tertib<br />
14. Tuma’ninah<br />
<br />
<br />
Rukun Shalat menurut Mazhab Syafi’i: (3)<br />
<br />
1. Niat<br />
2. Takbiratul Ihram<br />
3. Berdiri<br />
4. Membaca Al-Fatihah<br />
5. Ruku’ (Sunnah membaca Tasbih)<br />
6. I’tidal/Bangun dari Ruku’<br />
7. Sujud<br />
8. Duduk antara 2 sujud<br />
9. Duduk Tasyahud Akhir<br />
10. Membaca Tasyahud Akhir<br />
11. Membaca Shalawat Nabi<br />
12. Salam<br />
13. Tertib<br />
<br />
<br />
Rukun Shalat menurut Mazhab Hambali: (4)<br />
<br />
1. Takbiratul Ihram<br />
2. Berdiri<br />
3. Membaca Al-Fatihah<br />
4. Ruku’ (Wajib membaca Tasbih)<br />
5. I’tidal/Bangun dari Ruku’<br />
6. Sujud<br />
7. Duduk antara 2 sujud<br />
8. Duduk Tasyahud Akhir<br />
9. Membaca Tasyahud Akhir<br />
10. Membaca Shalawat Nabi<br />
11. Salam<br />
12. Tertib<br />
13. Tuma’ninah<br />
<br />
Rukun Shalat menurut Mazhab Ja’fari (Syiah Imamiah): (5)<br />
<br />
1. Niat<br />
2. Takbiratul Ihram<br />
3. Berdiri<br />
4. Membaca Al-Fatihah<br />
5. Ruku’ (Wajib membaca Tasbih)<br />
6. Sujud<br />
7. Duduk Tasyahud<br />
8. Salam<br />
9. Tertib<br />
10. Berurutan<br />
<br />
<br />
Rukun Shalat menurut Wahabi/Salafy: (6)<br />
<br />
1. Berdiri<br />
2. Takbiratul Ihram<br />
3. Membaca Al-Fatihah<br />
4. Ruku’<br />
5. I’tidal setelah Ruku’<br />
6. Sujud<br />
7. Bangkit dari sujud<br />
8. Duduk antara 2 sujud<br />
9. Thuma’ninah<br />
10. Tertib<br />
11. Tasyahud Akhir<br />
12. Duduk Tasyahud Akhir<br />
13. Shalawat atas Nabi<br />
14. Dua kali Salam<br />
<br />
<br />
catatan kaki:<br />
<br />
<i>1. (http://www.eramuslim.com/ustadz/shl/7611221508–mana-datangnya-rukun-sholat.htm)</i><br />
<i>2. (http://www.eramuslim.com/ustadz/shl/7611221508–mana-datangnya-rukun-sholat.htm)</i><br />
<i>3. (http://www.eramuslim.com/ustadz/shl/7611221508–mana-datangnya-rukun-sholat.htm)</i><br />
<i>4. (http://www.eramuslim.com/ustadz/shl/7611221508–mana-datangnya-rukun-sholat.htm)</i><br />
<i>5. (Fiqih Lima Mazhab: Ja’fari, Hanafi, Maliki, Syafi’I, Hambali, Penerbit Lentera, Muhammad Jawad Mughniyah, Edisi Lengkap)</i><br />
<i>6. (http://www.darussalaf.org/stories.php?id=121)</i><br />
<i><br /></i>
<i></i><br />
<a name='more'></a><i>Sumber :<a href="http://www.alhassanain.com/indonesian/articles/articles/jurisprudence_principles_library/jurisprudence_sciences/comparative_%20jurisprudence/rukun_shalat/001.html" rel="nofollow" target="_blank">http://www.alhassanain.com/indonesian/articles/articles/jurisprudence_principles_library/jurisprudence_sciences/comparative_%20jurisprudence/rukun_shalat/001.html</a></i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-83644990012119368672015-04-02T17:25:00.000-07:002015-04-02T17:25:40.575-07:00SURAT YANG MENYEDIHKAN BUAT PRESIDEN INDONESIA YANG KE 7<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan Presiden Jokowi yang cukup liberal dengan menyerahkan mekanisme harga bahan bakar minyak (BBM) ke pasar dan menaikkan harga barang-barang rumah tangga dikeluhkan masyarakat. Apalagi, kenaikan harga barang hampir terjadi berbarengan dalam tempo singkat.<br />
Contohnya, harga sembako, elpiji, tarif listrik, kereta api, angkutan umum, semua naik dalam waktu singkat. Dampaknya, sejak Jokowi naik tahta, masyarakat belum mendapat manfaat apapun, meskipun sang presiden berjanji akan membangun infrastruktur secara besar-besaran.<br />
Menyikapi keadaan itu, salah satu pendukung Jokowi semasa kampanye Pilpres 2014, merasa kecewa. Orang itu adalah Fahd Pahdepie yang kini menempuh pendidikan di Monash University. Dia pun akhirnya menulis surat terbuka untuk Jokowi melalui akun Facebook miliknya. Berikut tulisannya:<br />
SURAT UNTUK PRESIDEN JOKOWI<br />
<br />
Pak Presiden Jokowi yang baik hati,<br />
<br />
Tentang kenaikan harga bahan bakar minyak, kami mungkin tidak pandai berhitung: Bagaimana sebenarnya harga minyak ditentukan? Bagaimana neraca perekonomian nasional diperlakukan? Atau pertimbangan apa yang dipakai sehingga satu-satunya pilihan untuk ‘menyelamatkan seluruh bangsa dan negara’ harus sama dan sebangun dengan menaikkan harga-harga?<br />
Bagi kami, angka-angka selalu terdengar sebagai ilusi belaka, Pak. Setiap hari kami mendengar satuan ‘miliar’ atau ‘triliun’ disebutkan dalam berita-berita, tanpa pernah benar-benar melihatnya dalam bentuk yang sesungguhnya—apalagi menghitungnya satu per satu.<br />
<br />
Hidup kami sederhana, disambung lembaran-lembaran uang recehan. Ilmu hitung kami kelas rendahan: Berapa untuk makan sehari-hari, uang jajan anak sekolah, biaya transportasi, biaya listrik bulanan, dan kadang-kadang cicilan motor, dispenser atau DVD player.<br />
Tak perlu kalkulator. Bila sedang beruntung, kami bisa punya sisa uang untuk jalan-jalan di akhir pekan. Bila sedang sulit, kami tidak kemana-mana, Pak: Kami mencari kebahagiaan gratisan di televisi—meski kadang-kadang justru dibuat pusing dengan berita-berita tentang pejabat-pejabat negara yang korupsi.<br />
<br />
Tahukah Bapak, di televisi, juga koran-koran dan majalah: Kami seperti tak punya presiden! Kami seperti tak punya pemimpin! Negara ini terlanjur dikuasai para bandit dan bajingan tengik yang hanya tahu tentang memperkaya diri sendiri! Ah, mungkinkah Bapak tak sempat menonton TV atau membaca koran sehingga Bapak tak mengetahuinya? Tapi, kemana saja sih Bapak selama ini? Ngapain saja di istana? Mana janji-jani Bapak yang dulu terdengar indah dan gegap gempita?<br />
<br />
Kami, rakyat biasa, sesekali butuh kabar gembira, Pak. Kadang-kadang kami berkhayal bahwa jangan-jangan kami ini sedang hidup dalam sinetron? Mungkinkah yang duduk di istana negara itu bukan Bapak—tapi kembaran Bapak yang menyamar atau tertukar? Kemana Bapak yang dulu penuh semangat untuk menyejahterakan rakyat? Lupakah Bapak pada janji-janji Bapak? Mungkinkah kepala Bapak terbentur batu dan lantas hilang ingatan?<br />
<br />
Pak Presiden yang baik,<br />
<br />
Harga BBM terlanjur naik… Sempat juga turun, tetapi kemudian naik lagi, dan naik lagi. Konon ia mengikuti mekanisme pasar, bergantung pada naik-turun harga minyak dunia. Tapi, Pak, di pasar-pasar becek yang kami tahu, ketika harga sudah terlanjur naik karena BBM naik, ia tak kenal kata turun lagi! Apakah Bapak juga mau menyerahkan nasib kami kepada mekanisme pasar dunia? Alamak!<br />
<br />
Lihatlah pejabat-pejabat anak buah Bapak yang hanya bisa meminta kami bersabar dan mengerti! Dengan gagah dan seolah baik hati konon mereka akan memberi kami kompensasi: Membuat kami mengantre untuk mendapatkan uang bantuan agar kami tak merasa kesulitan.<br />
Tapi, pikiran kami sederhana saja, Pak, benarkah Bapak suka melihat kami mengantre—panjang-mengular dari Sabang sampai Merauke? Kami tidak suka itu, Pak. Kami tak suka terlihat miskin, apalagi menjadi miskin. Kalau memang Bapak punya uang untuk dibagikan kepada kami, pakailah uang itu, kami rela meminjamkannya untuk menyelamatkan ‘perekonomian nasional’ yang konon tak kuasa menahan gertakan dollar Amerika dan gejolak harga minyak dunia.<br />
<br />
Pak, sudahlah, tak perlu mengeluarkan kartu apa-apa lagi… Dompet kami sudah cukup tebal dengan kartu-kartu, tetapi sekaligus hanya memuat lembar-lembar rupiah yang makin hari makin tipis. Sudahlah tak perlu menyalahkan siapa-siapa, berdirilah untuk membela kepentingan dan nasib hidup kami.<br />
Ada apa dengan Bapak ini? Tak perlu takut siapa-siapa, Pak! Bila Bapak disandra mafia, pejabat-pejabat yang bangsat, atau pengusaha-pengusaha yang menghisap rakyat, tolong beritahu kami: Siapa saja mereka? Kami akan bersatu untuk membantu Bapak melawan dan melenyapkan mereka. Tentu saja, semoga Bapak bukan salah satu bagian dari mereka!<br />
<br />
Pak Presiden yang baik,<br />
<br />
Dengarkanlah kami, berdirilah untuk kami, berbicaralah atas nama kami, belalah kami: Maka kami akan selalu ada, berdiri, bahkan berlari mengorbankan apa saja untuk membelamu. Berhentilah berdiri dan berbicara atas nama sejumlah pihak—membela kepentingan-kepentingan golongan atau partai. Berhentilah jadi bagian dari mereka yang ingin kami benci sampai mati. Jangan jadi penakut, Pak Presiden, jangan jadi pengecut!<br />
<br />
Buanglah kalkulatormu, singkirkan tumpukan kertas di hadapanmu, lupakan bisikan-bisikan penjilat di sekelilingmu! Lalu dengarkanlah suara kami, tataplah mata kami: Tidak pernah ada satupun pemimpin di atas dunia yang sanggup bertahan dalam kekuasaannya jika ia terus-menerus menulikan dirinya dari suara-suara rakyatnya!<br />
<br />
Pak Presiden,<br />
<br />
Sekali lagi, tentang kenaikan harga minyak, barangkali kami memang tak pandai berhitung. Tapi, sungguh, kami tak perlu menghitung apapun untuk memutuskan mencintai atau membenci sesuatu; Termasuk mencintai atau membencimu!<br />
<br />
-Dari seseorang yang dulu mendukungmu, yang kini merasa kecewa karena Bapak menyia-nyiakan dukungan itu!<br />
<br />
FAHD PAHDEPIE<br />
<br />
PS: Saya pernah mengirimkan sebuah surat dengan nada yang sama kepada Presiden SBY, tahun 2012.<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a>Sumber : <a href="http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/04/02/nm6jbj-surat-terbuka-dari-pendukung-jokowi-yang-kecewa" rel="nofollow" target="_blank">http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/04/02/nm6jbj-surat-terbuka-dari-pendukung-jokowi-yang-kecewa</a></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-59708423538590715372015-04-01T17:23:00.001-07:002015-04-01T17:23:48.285-07:00Madu Hutan & My advertising: Rahasia Kehebatan dan Manfaat Madu Asli<a href="http://jasaperiklananku.blogspot.com/2015/04/rahasia-kehebatan-dan-manfaat-madu-asli.html?spref=bl">Madu Hutan & My advertising: Rahasia Kehebatan dan Manfaat Madu Asli</a>: Manusia telah menggunakan madu asli untuk pengobatan, sejak zaman kuno. Salah satu mitos yang populer di masyarakat adalah bahwa para pete...Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-10853506584983600372015-03-22T04:10:00.003-07:002015-03-22T04:10:37.546-07:00Gambar Tanaman Dalam Kitab<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<h1 class="post-title entry-title" itemprop="name headline" style="background-color: #fcfcfc; font-family: Oswald, 'Bebas Neue', Bebas, 'Arial Narrow', sans-serif; font-size: 21.6000003814697px; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px 28px 10px 0px; position: relative;">
<br /></h1>
<span class="morinfobtn" style="background-color: #303030; background-image: -webkit-linear-gradient(top, rgb(79, 79, 79) 0%, rgb(66, 66, 66) 50%, rgb(48, 48, 48) 100%); border-radius: 3px; color: white; cursor: pointer; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; height: 24px; line-height: 16.7999992370605px; position: absolute; right: 3px; top: 3px; width: 24px;" title="more options"></span><br />
<div class="topmeta" style="background-color: #fcfcfc; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 11px; position: relative;">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7686475962571158581" itemprop="description articleBody" style="background-color: #fcfcfc; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; width: 639px;">
<div>
<a href="http://lbm.mudimesra.com/2015/03/gambar-tanaman-dalam-kitab.html" style="clear: left; color: #999999; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img alt="Za'faran" height="150" src="http://5.brta.in/images/2014-05/116e0caf1a037060e2ab5267231a8663.jpg" style="-webkit-transition: opacity 0.2s ease-out; background-color: white; border: 1px solid rgb(218, 216, 216); height: auto; max-width: 100%; padding: 4px; position: relative; transition: opacity 0.2s ease-out;" title="Za'faran" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika kita (santri) belajar tentang masalah zakat tanaman, khususnya kitab Kanz al-Raghibin, karya imam Jalaluddin al-mahally, dalam kitab tersebut banyak disebutkan jenis jenis tanaman, baik yang wajib dizakati atau tidak. Dan kita seringkali merasa bingung dan penasaran karna kita tidak tahu bagaimana bentuk tanaman yang tersebut disitu. kalimat "lihat gambar" yang terdapat dalam kamus idris marbawi ternyata tidak sanggup menghilangkan rasa penasaran kita.....</div>
<br /><div style="text-align: justify;">
Oleh karena itulah, kami berinisiatif untuk melengkapi gambar jenis tanaman dalam kitab zakat yang pernah di posting oleh sahabat kita di "MUDI POST" beberapa waktu yang lalu......</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini, kami tampilkan beberapa gambar jenis tanaman yang disebutkan dalam kitab al-mahally berdasarkan hasil pemeriksaan gambar dengan menggunakan program pencari gambar di google. Walaupun belum lengkap, namun kiranya bisa bermanfaat... :)</div>
<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhjR31MVawZyyq4_wislzDXLd9VbFKEAGkMoaAxpT5w6O4H2LGBEpUQvdNHrobrlwfCWsl5tL_Vd5N8uEYPgYJNJ3F23dCOfzuKVtkLEc5lEt9xulIWUVakBmD3vD47AfKklxBGe0-B5oM/s1600/tanaman+baru.PNG" style="color: #999999; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img alt="almond/badam, buah tin, chartamus, curcuma, juwawut, kuma-kuma, paria, wijen, zaitun, kacang brul, daun bidara" height="336" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhjR31MVawZyyq4_wislzDXLd9VbFKEAGkMoaAxpT5w6O4H2LGBEpUQvdNHrobrlwfCWsl5tL_Vd5N8uEYPgYJNJ3F23dCOfzuKVtkLEc5lEt9xulIWUVakBmD3vD47AfKklxBGe0-B5oM/s1600/tanaman+baru.PNG" style="-webkit-transition: opacity 0.2s ease-out; background-color: white; border: 1px solid rgb(218, 216, 216); height: auto; max-width: 100%; padding: 4px; position: relative; transition: opacity 0.2s ease-out;" title="almond/badam, buah tin, chartamus, curcuma, juwawut, kuma-kuma, paria, wijen, zaitun, kacang brul, daun bidara" width="640" /></a></div>
<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFjgpHAjBdy3_hEiVBKEL3ZZ1tCoBrUqNO0mkZyQ6yPwJ0SFtHfJhKvIibfrD4dHJ6EIudBHmLbIPfBZiiN3uWyyjtl1gdspi7_TJxadwlL5j61YG1rMRYclH7Ez098ZX1qA7PwwGnb7mW/s1600/tanaman2.PNG" style="color: #999999; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img alt="kelabat, gandum, aprikot, narsis, kacang arab" height="339" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFjgpHAjBdy3_hEiVBKEL3ZZ1tCoBrUqNO0mkZyQ6yPwJ0SFtHfJhKvIibfrD4dHJ6EIudBHmLbIPfBZiiN3uWyyjtl1gdspi7_TJxadwlL5j61YG1rMRYclH7Ez098ZX1qA7PwwGnb7mW/s1600/tanaman2.PNG" style="-webkit-transition: opacity 0.2s ease-out; background-color: white; border: 1px solid rgb(218, 216, 216); height: auto; max-width: 100%; padding: 4px; position: relative; transition: opacity 0.2s ease-out;" title="kelabat, gandum, aprikot, narsis, kacang arab" width="640" /></a></div>
<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUp-Udeb-BvjiG-pyeglVbm4YtdswOPsMS1vEDqyhAt4DRGRW5izqS8RIeqkWVclzdhhcLxpZ9kDixB3oWzVSxIAWP9HodYpx0PumZ5L_bzLrpRAG5rHKc6rUNC39cPG9w98Uj5JOsSTHo/s1600/tanaman3.PNG" style="color: #999999; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img alt="kacang dan pala" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUp-Udeb-BvjiG-pyeglVbm4YtdswOPsMS1vEDqyhAt4DRGRW5izqS8RIeqkWVclzdhhcLxpZ9kDixB3oWzVSxIAWP9HodYpx0PumZ5L_bzLrpRAG5rHKc6rUNC39cPG9w98Uj5JOsSTHo/s1600/tanaman3.PNG" style="-webkit-transition: opacity 0.2s ease-out; background-color: white; border: 1px solid rgb(218, 216, 216); height: auto; max-width: 100%; padding: 4px; position: relative; transition: opacity 0.2s ease-out;" title="kacang dan pala" width="640" /></a></div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7686475962571158581" itemprop="description articleBody" style="background-color: #fcfcfc; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; width: 639px;">
<a name='more'></a>Sumber : <a href="http://lbm.mudimesra.com/2015/03/gambar-tanaman-dalam-kitab.html" rel="nofollow" target="_blank">http://lbm.mudimesra.com/2015/03/gambar-tanaman-dalam-kitab.html</a></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-45919421899881385772015-03-18T02:59:00.001-07:002015-03-18T02:59:28.393-07:00Orgasme Pada Wanita, Ini Triknya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
Berapapun usia wanita, orgasme dapat terjadi dengan kerjasama dari pasangan. Berikut 8 hal yang dapat dilakukan oleh paara pria untuk membantu wanita orgasme:<br />
<br />
1. Selalu awai dengan belaian lembut sebagai bentuk kasih sayang. Selain itu, suasana romantis akan membuat wanita lebih rileks dan lebih mudah membangun mood untuk berhubungan intim. Sehingga, kemungkinan untuk mencapai orgasme akan lebih besar.<br />
2. Lakukan perlahan, jangan terburu-buru. Nikmati setiap momen bersama pasangan saat berhubungan intim.<br />
3. Menyentuh payudara. Bagi sebagian wanita, sentuhan pada payudara dapat membantu mempercepat terjadinya orgasme.<br />
4. Para pria biasanya senang dengan seks oral. Lakukan hal yang sama pada wanita Anda.<br />
5. Ajak pasangan berkomunikasi, cara atau perlakuan apa yang ia inginkan, agar bisa mencapai orgasme.<br />
6. Beri pasangan kesempatan untuk berinisiatif melakukan hubungan intim lebih dahulu. Memiliki posisi yang lebih dominan, dapat membuat wanita lebih terangsang dan mencapai orgasme.<br />
7. Jika pria akhirnya ejakulasi lebih dulu, jangan meninggalkan pasangan Anda begitu saja. Tetap lakukan stimuli, seperti ciuman dan sentuhan untuk membantunya mencapai orgasme.<br />
8. Wanita selalu senang dengan pujian. Jangan segan memberikan pujian pada pasangan Anda. Ini akan membuatnya percaya diri dan nyaman dengan tubuhnya. Sehingga, ia akan merasa rileks. (PA)<br />
<br />
Ditinjau oleh: dr. Rahajeng A.P<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a>Sumber :http://meetdoctor.com/</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-52753630802124776662015-03-14T22:51:00.000-07:002015-03-14T22:51:39.457-07:00Ahok Semakin Kalap Dan Kurangajar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
<a href="http://www.islamtoleran.com/wp-content/uploads/2015/03/kamis11.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="http://www.islamtoleran.com/wp-content/uploads/2015/03/kamis11.jpg" width="400" /></a>ISLAMTOLERAN.COM- Akhir-akhir ini DPRD DKI Jakarta semakin kalap saja. Bukan lagi kalap, lebih tepatnya sudah gelap mata. Segala gerak-gerik, ucapan, dan bahasa tubuh Ahok pun mereka intai berharap dapat dijadikan senjata untuk memusnahkan Ahok.<br />
<br />
Mereka bilang Ahok itu iblis yang menjelma menjadi manusia, kalau mati pasti masuk neraka :D. Ada juga dari mereka yang marah-marah bilang prilaku Ahok yang brutal bisa merusak adat ketmuran.<br />
<br />
Mereka bilang mulutnya Ahok itu seperti septik tank, tak punya sopan santun, tak punya tata krama, nenek gua yang tak tahu menahu dibawa-bawa, Nunjuk orang Pakai HP, manggil orang dengan sebutan lu, bilang orang bajingan dan komunis, ngancam orang mau kirim dewa turun Tuhan turun, Gua Sikat!!! Jadi Gubernur kok congkak, ancam sikat dan mau matiin orang segala, hadeeh<br />
<br />
Bukan hanya Habib Riziek saja yang gelap mata, akan tetapi juga Haji Lulung, dan M. Taufik pun juga gelap mata sama Ahok. Mereka pun sepakat mengompori anggota DPRD untuk memakzulkan Ahok lewat hak angket.<br />
<br />
Alih-alih Ahok terjungkal lewat hak angket siluman abal-abal itu, justru jadi senjata makan tuan dan boomerang bagi diri sendiiri. Gelombang dukungan kepada Ahok secara masal dan bagaikan Tsunami yang menghantam dari segala penjuru negeri ini pun tak terelakkan sehingga bikin DPRD DKI Jakarta keliyeng-keliyeng seperti anak punk yang mabuk pil koplo.<br />
<br />
Saking maboknya, dalam hati mereka pun ngedumel, et dah kurangajar banget nih Ahok, akal bulus kite-kite jadi ketahuan deh. Ngehe banget lu, Hok.<br />
<br />
Akibatnya, tanpa mereka sadari, mereka pun jadi badut.Mereka pun dilanda wabah sindrom ngawurologi dan semprulisasi gara-gara ulah Ahok. Istri dan adiknya Ahok pun mereka embat saking gelap matanya. Lama-lama kucingnya Ahok pun mereka suruh menghadap DPRD :p<br />
<br />
Mereka kini pusing tujuh keliling karena Polda Metro Jaya sudah mengendus pat gulipat dana siluman yang disusupkan di APBD DKI Jakarta 2015. Akibatnya orang-orang mereka pun bolak-balik menghadap Polda Metro. Jaya.<br />
<br />
Sampai ada yang pakai acara menghilang segala, ngacir ngibrit sembunyi entah dimana saking takutnya diciduk Polisi (bentar lagi KPK turun gunung menggulung sindikat mereka) gara-gara Ahok. Ahok memang kurangajar, sangat-sangat kurangajar.<br />
<br />
Makanya jadi orang apalagi jadi wakil rakyat harus punya hati yang bersih, bekerja demi rakyat yang diwakili, bekerja tanpa pamrih dengan semangat merah putih yang berkobar dalam dada. Menjadi Wakil Rakyat adalah pekerjaan yang mulia. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Mewakili suara rakyat sama saja mewakili suara Tuhan.<br />
<br />
Akibat dari hati yang kotor, pikiran diracuni paranoid, dendam politik dan sakit hati yang tak terperi, hidup jadi enggak tenang, tidur pun tak nyenyak lagi.<br />
<br />
Salam kurangajar :)<br />
<br />
Penulis: Mawalu ( seorang kompasianer)<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Sumber :http://www.islamtoleran.com/ahok-semakin-kalap-dan-kurangajar/</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-83794019705561368412015-03-14T18:53:00.000-07:002015-03-14T18:53:09.423-07:00Gambar_00001<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAQ1bHR9x-D_hg1r_uAbJ2b9Fm1j4GTaMCAKO0efJr16nFLyRoJquNAzxtBlt_KBx74qKcDKiSjvJuUeA-KCSJNL3pWSN7t_Zv7zcJ-BaATy83dvtZ00K6yCibErjlc3BT52OBHX-vyf3s/s1600/10560355_4455102233700_2926472039558875291_o.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAQ1bHR9x-D_hg1r_uAbJ2b9Fm1j4GTaMCAKO0efJr16nFLyRoJquNAzxtBlt_KBx74qKcDKiSjvJuUeA-KCSJNL3pWSN7t_Zv7zcJ-BaATy83dvtZ00K6yCibErjlc3BT52OBHX-vyf3s/s1600/10560355_4455102233700_2926472039558875291_o.jpg" height="320" width="225" /></a></div>
<span style="color: magenta; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-large;"><b><i>Jodoh tidak saja sesudah akad tp jodoh itu sampai ke akhirat.</i></b></span><br /><br />
<span style="color: red; font-size: x-large;"><b>:) :) :)</b></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-44188800912990358832015-03-11T20:55:00.000-07:002015-03-11T20:55:43.446-07:00Kenaikan Harga Dalam Hadits Nabi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
<br />
<a href="http://cdn.muslim.or.id/wp-content/uploads/2014/11/oil-price-increase-300x187.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn.muslim.or.id/wp-content/uploads/2014/11/oil-price-increase-300x187.jpg" /></a>“Wahai Rasulullah barang-barang di kota Madinah mengalamai kenaikan harga” keluh seorang sahabat Nabi suatu hari, “tentukanlah harga” ia melanjutkan. Mendengar hal ini Nabi Muhammad -shalallahu ‘alaihi wa sallam- tidak lantas melakukan penentuan harga, namun memberikan sebuah wejangan bijak: “sesungguhnya Allah lah yang menjadikan harga naik atau turun,” setelah itu beliau kembali dipinta untuk menentukan harga, dan beliau memerintahkan sahabat untuk berdoa kepada Allah.<br />
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi ini mengandung berbagai pelajaran penting yang sayang jika tidak didulang terlebih saat ini; di tengah maraknya pro-kontra kenaikan BBM.<br />
Sikap Rakyat Terhadap Kenaikan Harga<br />
Perintah Rasulullah kepada seorang yang meminta stabilitasi harga untuk berdoa kepada Allah menunjukkan bahwa kenaikan harga merupakan timbal balik perbuatan hamba yang tidak sesuai dengan keinginan sang pencipta. Maka hendaknya segenap rakyat dalam kejadian ini melakukan instropeksi diri: kesalahan apa yang diperbuat sehingga Allah menghendaki kesulitan bagi rakyat negeri ini.<br />
Kalau mau menyelidiki kemungkinan apa yang membuat pemerintah menaikkan harga -dalam kasus ini bbm- statemen bahwa perilaku rakyat juga termasuk faktor melambungnya harga bukanlah sekedar isapan jempol. Kemungkinan pemerintah menaikkan harga hanya ada dua: Pemerintah melakukannya tersebut secara lalim atau menaikkan harga dengan pertimbangan yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.<br />
Jika Pemerintah melakukannya secara lalim, maka di berbagai tempat di dalam al-Quran disebutkan bahwa pemerintah yang lalim sejatinya buah dari rakyat yang lalim pula.<br />
Sebut saja surat QS. Al-An’am: 129 (yang artinya): Demikianlah Kami kuasakan orang-orang yang zhalim itu satu sama lain, sebagai akibat dari perbuatan mereka” .<br />
Para ulama dari kalangan ahli tafsir menegaskan bahwasanya pemimpin lalim di sebuah negeri merupakan balasan bagi rakyat yang lalim. Sedangkan di dalam Hadits Rasulullah bersabda, “Tidaklah orang-orang mengurangi takaran dan timbangan, kecuali mereka akan disiksa dengan kelaliman penguasa, kehidupan yang susah, dan paceklik.” (H.R Ibnu Majah)<br />
Dari sinilah terkenal ungkapan “Kama takunu yuwalla ‘alaikum” ‘sebagaimana keadaan kalian demikian pula keadaan pemimpin kalian.’ Pemahaman seperti inilah yang dipahami oleh para ulama dan para pemimpin Islam sedari dulu, Imam Ali misalkan beliau berujar kepada orang yang mengkritik roda pemerintahannya :<br />
“Karena saat Abu Bakar dan Umar menjadi khalifah, mereka didukung oleh orang-orang seperti aku dan Utsman, namun saat Utsman dan aku yang menjadi khalifah, pendukungnya adalah kamu dan orang-orang sepertimu.”<br />
Menyoal kemungkinan kedua yaitu pemerintah menaikan harga dengan prosedur yang benar serta amanah, maka dalam hal ini menjadikan rakyat sebagai kambing hitam atas kenaikan harga juga bukan pendapat yang salah. Karena pemerintah tidak akan menaikkan harga jika dalam keadaan makmur dan sejahtera (contoh: saudi 1 liter sekitar 1500 rupiah), semua itu terjadi di masa-masa sulit seperti sekarang dan faktor kesulitan yang dialami sebuah negeri dijelaskan di dalam al-Quran disebabkan oleh tingkah laku penduduk negeri.<br />
Allah berfirman (yang artinya), “Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.”(Al-A’raf:96)<br />
lantas apa yang membuat Indonesia sebuah negara dengan penduduk Muslim terbanyak terhimpit kesulitan dan belum diberikan kesejahteraan? mungkin alasannya ada di potongan ayat berikutnya “tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya,” ya, kita masih jauh dari keimanan dan ketaqwaan.<br />
Melihat kenyataan di atas mestinya kita berhenti menggerutu atas kinerja pemerintah dan mulai memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat sekitar. Hal yang paling penting untuk di perbaiki adalah masalah Tauhid (meng-esakan Allah dalam Ibadah), karena sejatinya kemakmuran individu bahkan negara tergantung sejauh mana seseorang itu ataupun sebuah negara menegakkan Tauhid, mengenai hal ini Allah berfirman (yang artinya),<br />
“Maka apabila mereka mengarungi (lautan) dengan kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan agama bagi-Nya; kemudian tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, mereka (kembali) mempersekutukan (Allah), (QS al-‘Ankabuut:65)<br />
Kaum musyrikin saja diselamatkan Allah dalam perjalanan mereka ketika bertauhid meskipun sebentar maka bagaimana dengan yang mentauhidkan Allah siang dan malam?<br />
Moga dengan bertauhid Allah menganggkat derajat kita dan negeri ini, memberikan kita pemimpin yang baik dan memperbaiki para pemimpin kita sehingga tercapailah cita cita kita bersama: “baldatun toyyibatun wa robbun gofur.”<br />
wallahu ta’ala a’lam<br />
<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Referensi :<br />
1.Diktat Mata Kuliah Hadits Semester 6 Fakultas Hadits universitas Islam Madinah tahun ajaran: 1434 hijriah, Dosen Pengampu Syaikh Dr. ‘Abdullah Bukhari<br />
<br />
2.Ustadz Sufyan Basweidan, Pelajaran dari timur tengah, muslim.or.id : http://muslim.or.id/manhaj/revolusi-timur-tengah-1.html<br />
<br />
3.Dr. Raehanul Bahraen, Inilah Alasan Mengapa Pemimpin Hasil Pilpres Harus Ditaati, muslim.or.id: http://muslim.or.id/manhaj/inilah-alasan-mengapa-pemimpin-hasil-pilpres-harus-tetap-ditaati.html<br />
<br />
4.ust. Abdullah Taslim, Lc, Ma, Waspada Berbagai Syirik di Sekitar Kita!, muslim.or.id: http://muslim.or.id/aqidah/waspada-berbagai-syirik-di-sekitar-kita.html<br />
<br />
5.http://muslim.or.id/hadits/kenaikan-harga-dalam-hadits-nabi.html,Kenaikan Harga Dalam Hadits Nabi,artikel terbit : 22 November 2014, 8:00 amkenaikan harga</div>
Unknownnoreply@blogger.com0Kota Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.8323519820579772 107.6385498046875-6.9584604820579772 107.4771883046875 -6.7062434820579773 107.7999113046875tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-27201967388262135182015-03-08T07:36:00.000-07:002015-03-08T07:36:13.724-07:00Cara Memperbesar Payudara ;Buat Suaminya Kecewa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
Cara Memperbesar Payudara dengan Ramuan Bawang MerahCara memperbesar payudara bisa menjadi informasi yang sangat menarik bagi seorang wanita. Perlu Anda ketahui bahwa wanita dianugerahi sepasang payudara oleh Tuhan untuk dijaga dan dirawat setiap waktu agar selalu sehat, indah, dan bentuknya seksi.<br />
<br />
Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Anda menggunakan berbagai cara alami untuk merawat payudara agar lebih indah, sehat, dan berukuran lebih proporsional.<br />
Tidak sedikit wanita yang merasa tidak percaya diri dengan payudara miliknya karena ukurannya terlalu kecil. Lagipula, sepasang payudara yang berukuran kecil tentu tidak bisa membuat wanita tersebut menjadi pusat perhatian, terutama oleh lawan jenisnya. Dengan begitu, bukan tidak mungkin wanita tersebut jauh dari kata seksi.<br />
<br />
Berikut akan diinformasikan tentang cara memperbesar payudara dengan cara alami, yaitu menggunakan bawang merah. Simak ulasannya.<br />
<br />
Memakai ramuan bawang merah untuk memperbesar payudara<br />
Sebelum Anda membuat ramuannya, harus mempersiapkan bahan utamanya terlebih dahulu, yaitu sekitar 20 siung bawang merah yang masih segar. Selanjutnya, Anda bisa memulai pembuatan ramuannya dengan langkah-langkah sebagai berikut.<br />
<br />
Pertama, ambil dan cuci bawang merah. Ambil sekitar 20 siung bawang merah yang sudah Anda persiapkan tadi, kemudian kupas kulitnya. Setelah itu, bersihkan dengan air hingga berwarna mengkilap bagian luarnya.<br />
<br />
Kedua, haluskan bawang merah tersebut dengan cara ditumbuk atau diblender. Jangan diberi bahan lain, seperti air atau yang lainnya. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan khasiat yang terkandung di dalamnya bisa hilang untuk memperbesar payudara Anda.<br />
<br />
Ketiga, oleskan bawang merah yang sudah dihaluskan tadi pada bagian payudara di sebelah kanan dan kiri secara bergantian. Perlu diingat, jangan sampai mengenai puting Anda karena rasanya bisa panas jika terkena di bagian tersebut.<br />
<br />
Keempat, diamkan sekitar 10 – 15 menit. selanjutnya, bilas dengan air hangat hingga bersih. Saat membilasnya, Anda bisa menyertai dengan pijatan-pijatan halus dan lembut di bagian payudara. Cara tersebut untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan otot di sekitar payudara. Selain itu, ramuan pada bawang bisa lebih meresap ke dalam pori-pori, hingga berpengaruh pada saraf-saraf terkecil di bagian payudara Anda.<br />
<br />
Agar khasiatnya dapat segera terasa, sebaiknya Anda melakukan cara memperbesar payudara ini setiap hari, hingga mendapatkan ukuran yang diinginkan. Setelah ukuran sepasang payudara cukup proporsional, segera hentikan penggunaan ramuan bawang merah ini.<br />
Wanita seksi dengan payudara indah<br />
<br />
Tidak dapat dipungkiri bahwa wanita dikatakan seksi secara fisik, yaitu memiliki bentuk tubuh yang proporsional. Selain itu, bagian tubuh wanita tertentu yang menjadi daya tarik atau seks appeal terlihat lebih indah, montok, dan seksi.<br />
<br />
Salah satu bagian tubuh tersebut, yaitu payudara. Sepasang payudara wanita yang dikategorikan seksi, bila memiliki ukuran yang proporsional, bentuk yang padat, lentur, tidak kendur, serta kulitnya yang lembut. Itulah ciri payudara wanita yang dikatakan seksi.<br />
<br />
Anda sebagai wanita yang sudah memiliki wanita payudara dengan ciri seperti itu, maka selalu bersyukurlah kepada Tuhan. Jangan lupa untuk selalu menjaga dan merawatnya.<br />
Sementara bagi Anda yang belum memilikinya, jangan khawatir, ada banyak cara memperbesar payudara, salah satunya dengan menggunakan ramuan bawang merah.<br />
<br />
<a name='more'></a>Sumber :http://www.astaqauliyah.com/blog/read/3736/cara-memperbesar-payudara-dengan-ramuan-bawang-merah.html</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-89029642934065081452015-03-05T23:44:00.001-08:002015-03-05T23:44:42.801-08:00Makhluk Seram Bawah Tanah Muncul di AS, Ya’juj Ma’juj?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
<a href="http://bersamadakwah.net/wp-content/uploads/2015/03/Mole-People-Tribunnews-640x413.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="206" src="http://bersamadakwah.net/wp-content/uploads/2015/03/Mole-People-Tribunnews-640x413.jpg" style="background-color: transparent; text-align: left;" width="320" /></a>Sebuah berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam. Ditemukan makhluk seram yang menghuni bawah tanah. Jumlahnya tidak sedikit. Dari satu komunitas saja mereka berjumlah sekitar 2.000 orang.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Saintis NASA seperti dikutip <a href="http://bersamadakwah.net/makhluk-seram-bawah-tanah-muncul-di-as-yajuj-majuj/ribunnews.com/internasional/2015/03/03/di-as-heboh-makhluk-seram-bawah-tanah-muncul-ke-permukaan-bumi" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #1602ae; text-decoration: none !important;">Tribunnews</a>, mereka hidup 20 mil di bawah tanah. Makhluk yang tampak primitif tersebut hidup dalam terowongan-terowongan rahasia dan saat ini telah memasuki Amerika.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Awalnya, NASA tidak mau mempublikasikan penemuan ini. Namun seorang pekerja NASA telah mempublikasikan gambar-gambar ekslusif mereka dengan alasan “penemuan ini terlalu besar untuk disembunyikan.”</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Sumber menyebut makhluk ini sebagai Mole People. “Kami mencoba berkomunikasi dengan mereka, tetapi sangat susah karena mereka tidak bisa bahasa Inggris,” katanya.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Menurutnya, Mole People tampak ramah. Namun, jika terjadi miskomunikasi, ia khawatir makhluk tersebut menyatakan perang dengan manusia bumi.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
“Jika salah langkah bisa mengakibatkan makhluk ini menyatakan perang dengan manusia di atas,” tambahnya seraya menyebutkan bahwa ia telah melihat satu ‘kota’ yang dihuni sekitar 2.000 Mole People. Ia juga menambahkan satu informasi yang menyebutkan estimasi jumlah mereka mencapai jutaan di seluruh bawah tanah.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Bagaimana sifat fisik Mole People? Sumber itu mengungkapkan, mereka adalah makhluk berkaki dua yang bisa berjalan seperti manusia. Namun memiliki kuku kuat seperti kuku binatang untuk menggali. Tinggi mereka mencapai 8 – 10 kaki. Kulit tubuhnya juga sangat kuat hingga mampu menahan panas bumi.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Sumber menambahkan, NASA menemukan pintu rahasia ke dunia bawah tanah di sekitar Washington State’s Mount Shasta, gua Mammoth di Kentucky dan sejumlahg gua di sekitar barat daya Amerika Serikat.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Siapakah makhluk itu sebenarnya? Jika benar berita ini, mungkinkah mereka Ya’juj dan Ma’juj? Wallahu a’lam.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Seperti diketahui, salah satu tanda sebelum datangnya kiamat kubra adalah munculnya makhluk yang disebut dengan ya’juj dan ma’juj.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:</div>
<h4 style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: 'Open Sans', arial, sans-serif; font-size: 19px; font-weight: 400; line-height: 29px; margin: 24px 0px 14px; text-align: right;">
إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ، فَذَكَرَ الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ وَيَأْجُوجَ مَغْرِبِهَا، وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَمَأْجُوجَ، وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ</h4>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Sesungguhnya tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda: munculnya Dajjal, keluarnya binatang (dari bumi), matahari terbit dari barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga gerhana, yaitu di timur, barat, dan jazirah Arab. Lantas akhir semua itu muncul api yang keluar dari Yaman yang menghalau manusia ke tempat berkumpul mereka.”</em> (HR. Muslim)</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Sedangkan dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan sifat Ya’juj Ma’juj:</div>
<h4 style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: 'Open Sans', arial, sans-serif; font-size: 19px; font-weight: 400; line-height: 29px; margin: 24px 0px 14px; text-align: right;">
إِنَّكُمْ تَقُوْلُوْنَ لاَ عَدُوَّ، وَإِنَّكُمْ لاَ تَزَالُوْنَ تُقَاتِلُوْنَ عَدُوًّا حَتَّـى يَأْتِيْ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ، عِرَاضُ الْوُجُوْهِ، صِغَارُ الْعُيُوْنِ، شُهْبُ الشَّعَافِ، مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُوْنَ، كَأَنَّ وُجُوْهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ</h4>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj Ma’juj; mukanya lebar, matanya kecil, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka datang dari setiap arah dan wajah-wajah mereka seperti perisai dilapisi kulit”</em> (HR. Ahmad)</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a>Sumber : http://bersamadakwah.net/makhluk-seram-bawah-tanah-muncul-di-as-yajuj-majuj/</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-72649930465273057842015-03-05T06:48:00.001-08:002015-03-05T06:48:04.207-08:009 TANDA SESEORANG AKAN MENJADI JODOHMU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
<br />
As'salamuallaikum.....<br />
<br />
<a href="https://lh4.googleusercontent.com/-RL7rqAGswKY/VPGteiT3zaI/AAAAAAAAKiM/zZLxnlWrDRA/w546-h500-no/15%2B-%2B1" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="293" src="https://lh4.googleusercontent.com/-RL7rqAGswKY/VPGteiT3zaI/AAAAAAAAKiM/zZLxnlWrDRA/w546-h500-no/15%2B-%2B1" width="320" /></a>Ketika engkau berada dalam sebuah hubungan yang diperbolehkan Agama (Ta'Aruf) dan pada saat engkau :<br />
<br />
1. Merasa tak berdaya ketika jauh jarak dengannya,<br />
2 . Merasa telah mengenal ia dalam waktu yang lama,<br />
3. Ada ikatan batin sehingga bisa merasakan apa yang ia rasakan,<br />
4. Merasa tentram di dekatnya,<br />
5. Rahasia apapun aman saat diceritakan padanya,<br />
6. Sesibuk apapun, selalu tercipta waktu untuk menemaninya,<br />
7. Setiap pembicaraan selalu dapat difahami,<br />
8. Selalu bertindak apa adanya di depannya,<br />
9. Tidak mempedulikan masa lalu masing-masing dan menerima apa adanya.<br />
<br />
Insya Allah atas izin-Nya.. Dia adalah pasangan terbaik bagimu.<br />
<br />
5 Penghalang Hati<br />
<br />
1. Azzunub<br />
Tumpukan dosa tanpa diiringi kesungguhan taubat.<br />
<br />
2. Aljahlu<br />
Pintar ilmu dunia,namun bodoh dan malas belajar Islam.<br />
<br />
3. Alhawatutbau<br />
Selalu memperturutkan hawa nafsu,seperti minum air laut yang tiada menghilangkan dahaga.<br />
<br />
4. Hubbuddunya<br />
Terlalu cinta dunia,sehingga mangabaikan halal dan haram<br />
<br />
5. Asy syaithoonu rokibuhu<br />
Karena sifat 1-4 itu, maka syaitan mudah menundukkannya,sampai-sampai terlena dengan kesesatannya..<br />
Ya Allah, lindungilah hamba"mu ini dri godaan setan yg terkutuk. Amin Amin Amiinn yarobbal Allamin...<br />
Met malm mingguan sodara semua. Tetep enjoy ya.. :)<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a>Sumber : https://plus.google.com</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-14884624131642961682015-03-02T07:17:00.001-08:002015-03-02T07:17:46.021-08:00Hukum Meminjam Uang di Bank Untuk Usaha<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
<br />
Pertanyaan:<br />
Bagaimana hukumnya kalau kita utang di bank dengan tujuan mengembangkan usaha. Apakah ini termasuk hutang yang dilarang agama? Terima kasih<br />
<br />
<a href="http://www.konsultasisyariah.com/wp-content/uploads/2009/12/warisan-untuk-isteri-dan-bapak.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="transaksi riba bank" border="0" src="http://www.konsultasisyariah.com/wp-content/uploads/2009/12/warisan-untuk-isteri-dan-bapak.jpg" /></a>Dari: Saiful Rijal<br />
<br />
Jawaban:<br />
Bismillah<br />
<br />
Disebutkan dalam hadis dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan,<br />
<br />
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا، وَمُوكِلَهُ، وَشَاهِدَيْهِ، وَكَاتِبَهُ<br />
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang yang makan riba, pemberi makan riba, dua saksi transaksi riba, dan orang mencatat transaksinya.” (HR. Turmudzi, Ibnu Majah dan disahihkan Al-Albani)<br />
<br />
Dalam riwayat yang lain, dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan,<br />
<br />
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَةً: آكِلَ الرِّبَا، وَمُوكِلَهُ، وَكَاتِبَهُ، وَشَاهِدَيْهِ<br />
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat 10 orang: pemakan riba, pemberi makan riba, dua saksi transaksi riba, dan orang mencatat transaksinya.” (HR. Ahmad 635).<br />
<br />
Dalam riwayat Baihaqi terdapat tambahan:<br />
<br />
وَقَالَ: هُمْ سَوَاءٌ<br />
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan: “Mereka semua sama.” (Baihaqi dalam As-Shugra, 1871).<br />
<br />
Siapakah pemberi makan riba?<br />
<br />
Dalam Aunul Ma’bud Syarh sunan Abu Daud dinyatakan:<br />
<br />
وَموكِلَهُ أَيْ مُعْطِيَهُ لِمَنْ يَأْخُذُهُ<br />
“Pemberi makan” maksudnya yang memberikan riba kepada orang yang mengambilnya. (Aunul Ma’bud, 9:130)<br />
<br />
Dan masih banyak penjelasan lainnya, yang semuanya memberikan kesimpulan bahwa “pemberi makan riba” adalah nasabah yang berutang ke rentenir atau bank. Konsekuensinya, dia harus memberikan bunga kepada bank. Meskipun dia sama sekali tidak makan riba itu, tapi bank-lah yang makan.<br />
<br />
Al-Khatib mengatakan,<br />
<br />
سوى بينهما في الوعيد لاشتراكهما في الفعل وتعاونهما عليه وإن كان أحدهما مغتبطا والآخر مهتضما<br />
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ancaman yang sama pada keduanya, karena mereka sama-sama terlibat dalam perbuatan itu (transaksi riba) dan saling membantu untuk melakukannya. Meskipun yang satu untung dan yang satu terzalimi.” (Faidhul Qadir, 1:53)<br />
<br />
Berdasarkan kesimpulan di atas, meminjam dari bank meskipun untuk tujuan usaha yang halal, statusnya terlarang. Karena bagaimanapun bank akan mempersyaratkan riba, meskipun bisa jadi usahanya untung besar, dan bisa menutupi cicilan bank. Namun hakikatnya itu bukan bagi hasil, tapi itu riba yang telah ditetapkan nilainya di awal transaksi. Sebagai orang yang beriman, tentu kita tidak ingin mendapatkan laknat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.<br />
<br />
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)<br />
Artikel www.KonsultasiSyariah.com<br />
<br />
--<br />
<a name='more'></a>Sumber :http://www.konsultasisyariah.com/hukum-meminjam-uang-di-bank-untuk-usaha/</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-14615276475147575662015-02-09T08:32:00.001-08:002015-02-09T08:32:20.812-08:00GARA GARA NGURUS DOSA KECIL MALAH TERPERANGKAP KEPADA DOSA BESAR<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
Sabda Rasulullah S.A.W kepada Mu’adz, “Wahai Mu’adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan :<br />
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhFWqU9nPFsqbQ9LGG110qRj4MRCerlyYxEGPPBvNJ0mBqTDb39MieRNEZxbdwFLM7iLv_Wmwpu0Xeog7hnJYH9J-ykdaifmo2uYlbgma901r80bFDhHvbjTrKxxncO0uNlujzTqtQhf6J8jkGRRn2XBRNZBhTTUx2nb2OVNO-U1qUEWeu2JEA=" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ANJING2-NERAKA" border="0" src="http://cahayapurnama.com/wp-content/uploads/2011/07/ANJING2-NERAKA1.jpg" height="256" width="320" /></a></div>
<div>
· Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap saudaramu/muslimin.</div>
<div>
· Bacalah Al-Qur’an</div>
<div>
· tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan dosamu kepada orang lain.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
· Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain.</div>
<div>
· Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri di atas mereka.</div>
<div>
· Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan akhirat.</div>
<div>
· Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut kepada perangaimu yang tidak baik.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
· Jangan engkau membisikkan sesuatu sedang dekatmu ada orang lain.</div>
<div>
· Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain.</div>
<div>
· Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Nescaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud, “Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang lain.”</div>
<div>
Sabda Rasulullah S.A.W., “Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta menggigit tulangnya.”</div>
<div>
Kata Mu’adz, ” Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan seperti itu, dan siapa yang dapat terselamat daripadanya?”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sabda Rasulullah S.A.W., “Sesungguhnya hal itu mudah lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah S.W.T.”<br /><br />Ref :<br />http://cahayapurnama.com/<br /></div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fcahayapurnama.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2011%2F07%2FANJING2-NERAKA1.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhFWqU9nPFsqbQ9LGG110qRj4MRCerlyYxEGPPBvNJ0mBqTDb39MieRNEZxbdwFLM7iLv_Wmwpu0Xeog7hnJYH9J-ykdaifmo2uYlbgma901r80bFDhHvbjTrKxxncO0uNlujzTqtQhf6J8jkGRRn2XBRNZBhTTUx2nb2OVNO-U1qUEWeu2JEA=" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-28621819554393282472015-02-06T08:38:00.002-08:002015-02-06T08:38:20.307-08:00SELAMAT TINGGAL INDONESIA?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
<a href="https://scontent-b-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-xap1/v/t1.0-9/p526x296/10407579_336115583256272_4553080121649102806_n.jpg?oh=ca030108dcc6f554e48dd18d3949723a&oe=55622FDB" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Foto: SELAMAT TINGGAL INDONESIA?
Saya terhentak membaca berita yang termuat pada detikNews di pagi ini Jumat, 06/02/2015 09:36 WIB. Sungguh seperti ada mimpi terburuk akan menimpa negeri ini. Koalisi koruptor selangkah lagi seperti akan memenangkan pertarungan. Para koruptor kakap seperti tengah menyiapkan pesta kemenangan atas matinya "hantu" yang selalu mencemaskan langkah-langkah mereka.
Amanat reformasi yang dengan susah payah diperjuangkan sejengkal lagi seperti akan terkubur. Ironisnya ini terjadi di tengah Presiden Jokowi melawat ke luar negeri melanjutkan "blusukan" yang menjadi "trade mark"-nya. Jutaan rakyat Indonesia yang mendambakan kemakmuran nyata sebagaimana impian yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 "memajukan kesejahteraan umum", kini benar benar terancam. Nampak impian itu akan semakin jauh dari jangkauan.
Entah mengapa pagi ini saya merasa iba pada bangsa ini. Jutaan rakyat yang ingin agar kekayaan negeri ini dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan umum seperti tak sadar bahwa impian itu sebentar lagi akan terampas, hilang, entah kapan akan kembali.
Lihatlah, betapa hukum dengan kasat mata digunakan sebagai alat pemberangus impian itu. "Framing", rekayasa kasus, saksi bohong, bukti palsu bertebaran membidik bertubi-tubi. Para aktor dengan latar belakang kepalsuan dan kerakusan bersatu melakukan pelumpuhan. Inilah ayat Tuhan yang begitu jelas dipaparkan. Apakah ini pertanda bahwa kejahatan yang terorganisir dapat melumpuhkan semua upaya kebaikan yang tak militan dan tercerai berai? Entahlah!
Saya menjadi terbayang para sahabat guru di daerah terpencil yang bertahun tahun mengajar dengan gaji hanya Rp. 300 ribu rupiah. Saya juga teringat para sahabat Polisi yang terus mencoba berprilaku jujur, tak kenal lelah mencoba bertugas seikhlasnya melayani masyarakat, di tengah cercaan dan ketidak-percayaan sebagai imbas perilaku busuk sebagian atasan. Belum lagi nasib petani, buruh bangunan, pemulung, dan para TKI yang terpaksa menyabung nyawa hanya karena sesuap nasi. Akankah mereka berubah nasibnya karena uang untuk kesejahteraan mereka terjarah sebelum menyentuh mereka?
Namun, percayalah lembaran sejarah kehidupan bangsa ini belum berakhir. Rakyat belum menunjukkan kekuatan yang sebenarnya. Demikian juga ayat ayat Tuhan belum digelar seutuhnya. Ada misteri yang belum terungkap. Itulah yang harus kita perjuangkan agar kebenaran selalu berada di atas kebatilan. Nasib suatu kaum memang ditentukan oleh kesungguhan upaya yang dilakukannya.
Semoga ada mukjizat turun dari langit sebagaimana dulu burung ababil datang tiba tiba melumatkan pasukan gajah yang terlihat maha perkasa. Semoga Mr. Presiden membaca krisis yang melanda negeri ini untuk melakukan langkah penyelamatan sebelum ia tercatat dalam sejarah sebagai "Presiden Terburuk dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia". Aku pun berdoa "Semoga TIDAK!" #iPras2015.
**********
Sinyal Ancaman Mogok dari Kuningan Ketika Seluruh Pimpinan KPK Jadi Tersangka! -
http://news.detik.com/read/2015/02/06/093614/2825312/10/sinyal-ancaman-mogok-dari-kuningan-ketika-seluruh-pimpinan-kpk-jadi-tersangka
SINYAL ANCAMAN MOGOK DARI KUNINGAN KETIKA SELURUH PIMPINAN KPK JADI TERSANGKA
Dhani Irawan - detikNews
Jakarta - Deputi Pencegahan KPK Johan Budi memberi sinyal. Ada niatan dari sebagian besar pegawai KPK untuk mengembalikan mandat lembaga antikorupsi itu ke Presiden Jokowi. Hal itu akan dilakukan bila seluruh pimpinan KPK menjadi tersangka.
Omongan Johan tak main-main. Sejumlah pegawai KPK sudah melakukan serangkaiAn pertemuan membahas sejumlah pilihan. Dan mengembalikan mandat ke presiden adalah salah satu pilihan terakhir, ketika KPK tak bisa berjalan.
"Tapi sebelum mengembalikan mandat kami akan berjuang. Demi pemberantasan korupsi demi Indonesia," terang Johan, Jumat (6/2/2015).
Tak heran dalam jumpa pers pada Kamis (5/2) Johan meminta agar Presiden Jokowi turun tangan. Sebagai kepala negara, Jokowi tentu memiliki kewenangan guna mencegah yang terburuk.
"Di KPK, ada ratusan kasus korupsi di tingkat penyelidikan dan penyidikan," terang Johan.
Saat ini, sejumlah pimpinan KPK memang sudah dibuatkan Sprindik oleh Mabes Polri. Selain Bambang Widjojanto yang sudah menjadi tersangka atas laporan politisi PDIP Sugiyanto Sabran karena mengarahkan kesaksian palsu dalam sengketa Pilkada di MK pada 2007 lalu, pimpinan lainnya sudah masuk tahap penyidikan laporannya.
Lazimnya, bila Sprindik sudah dibuat sudah ada tersangka yang ditetapkan. Diketahui Abraham Samad sudah dilaporkan atas pertemuan dengan tokoh PDIP dan surat palsu. Adnan Pandu dilaporkan atas kasus saham di kalimantan, sedangkan Zulkarnaen dilaporkan atas dugaan suap saat dahulu menjabat sebagai Kajati Jatim.
(dha/ndr)" border="0" height="393" src="https://scontent-b-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-xap1/v/t1.0-9/p526x296/10407579_336115583256272_4553080121649102806_n.jpg?oh=ca030108dcc6f554e48dd18d3949723a&oe=55622FDB" width="400" /></a>Saya terhentak membaca berita yang termuat pada detikNews di pagi ini Jumat, 06/02/2015 09:36 WIB. Sungguh seperti ada mimpi terburuk akan menimpa negeri ini. Koalisi koruptor selangkah lagi seperti akan memenangkan pertarungan. Para koruptor kakap seperti tengah menyiapkan pesta kemenangan atas matinya "hantu" yang selalu mencemaskan langkah-langkah mereka.<br />
Amanat reformasi yang dengan susah payah diperjuangkan sejengkal lagi seperti akan terkubur. Ironisnya ini terjadi di tengah Presiden Jokowi melawat ke luar negeri melanjutkan "blusukan" yang menjadi "trade mark"-nya. Jutaan rakyat Indonesia yang mendambakan kemakmuran nyata sebagaimana impian yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 "memajukan kesejahteraan umum", kini benar benar terancam. Nampak impian itu akan semakin jauh dari jangkauan.<br />
Entah mengapa pagi ini saya merasa iba pada bangsa ini. Jutaan rakyat yang ingin agar kekayaan negeri ini dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan umum seperti tak sadar bahwa impian itu sebentar lagi akan terampas, hilang, entah kapan akan kembali.<br />
Lihatlah, betapa hukum dengan kasat mata digunakan sebagai alat pemberangus impian itu. "Framing", rekayasa kasus, saksi bohong, bukti palsu bertebaran membidik bertubi-tubi. Para aktor dengan latar belakang kepalsuan dan kerakusan bersatu melakukan pelumpuhan. Inilah ayat Tuhan yang begitu jelas dipaparkan. Apakah ini pertanda bahwa kejahatan yang terorganisir dapat melumpuhkan semua upaya kebaikan yang tak militan dan tercerai berai? Entahlah!<br />
Saya menjadi terbayang para sahabat guru di daerah terpencil yang bertahun tahun mengajar dengan gaji hanya Rp. 300 ribu rupiah. Saya juga teringat para sahabat Polisi yang terus mencoba berprilaku jujur, tak kenal lelah mencoba bertugas seikhlasnya melayani masyarakat, di tengah cercaan dan ketidak-percayaan sebagai imbas perilaku busuk sebagian atasan. Belum lagi nasib petani, buruh bangunan, pemulung, dan para TKI yang terpaksa menyabung nyawa hanya karena sesuap nasi. Akankah mereka berubah nasibnya karena uang untuk kesejahteraan mereka terjarah sebelum menyentuh mereka?<br />
Namun, percayalah lembaran sejarah kehidupan bangsa ini belum berakhir. Rakyat belum menunjukkan kekuatan yang sebenarnya. Demikian juga ayat ayat Tuhan belum digelar seutuhnya. Ada misteri yang belum terungkap. Itulah yang harus kita perjuangkan agar kebenaran selalu berada di atas kebatilan. Nasib suatu kaum memang ditentukan oleh kesungguhan upaya yang dilakukannya.<br />
Semoga ada mukjizat turun dari langit sebagaimana dulu burung ababil datang tiba tiba melumatkan pasukan gajah yang terlihat maha perkasa. Semoga Mr. Presiden membaca krisis yang melanda negeri ini untuk melakukan langkah penyelamatan sebelum ia tercatat dalam sejarah sebagai "Presiden Terburuk dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia". Aku pun berdoa "Semoga TIDAK!" #iPras2015.<br />
**********<br />
Sinyal Ancaman Mogok dari Kuningan Ketika Seluruh Pimpinan KPK Jadi Tersangka! -<br />
http://news.detik.com/…/sinyal-ancaman-mogok-dari-kuningan-…<br />
SINYAL ANCAMAN MOGOK DARI KUNINGAN KETIKA SELURUH PIMPINAN KPK JADI TERSANGKA<br />
Dhani Irawan - detikNews<br />
Jakarta - Deputi Pencegahan KPK Johan Budi memberi sinyal. Ada niatan dari sebagian besar pegawai KPK untuk mengembalikan mandat lembaga antikorupsi itu ke Presiden Jokowi. Hal itu akan dilakukan bila seluruh pimpinan KPK menjadi tersangka.<br />
Omongan Johan tak main-main. Sejumlah pegawai KPK sudah melakukan serangkaiAn pertemuan membahas sejumlah pilihan. Dan mengembalikan mandat ke presiden adalah salah satu pilihan terakhir, ketika KPK tak bisa berjalan.<br />
"Tapi sebelum mengembalikan mandat kami akan berjuang. Demi pemberantasan korupsi demi Indonesia," terang Johan, Jumat (6/2/2015).<br />
Tak heran dalam jumpa pers pada Kamis (5/2) Johan meminta agar Presiden Jokowi turun tangan. Sebagai kepala negara, Jokowi tentu memiliki kewenangan guna mencegah yang terburuk.<br />
"Di KPK, ada ratusan kasus korupsi di tingkat penyelidikan dan penyidikan," terang Johan.<br />
Saat ini, sejumlah pimpinan KPK memang sudah dibuatkan Sprindik oleh Mabes Polri. Selain Bambang Widjojanto yang sudah menjadi tersangka atas laporan politisi PDIP Sugiyanto Sabran karena mengarahkan kesaksian palsu dalam sengketa Pilkada di MK pada 2007 lalu, pimpinan lainnya sudah masuk tahap penyidikan laporannya.<br />
Lazimnya, bila Sprindik sudah dibuat sudah ada tersangka yang ditetapkan. Diketahui Abraham Samad sudah dilaporkan atas pertemuan dengan tokoh PDIP dan surat palsu. Adnan Pandu dilaporkan atas kasus saham di kalimantan, sedangkan Zulkarnaen dilaporkan atas dugaan suap saat dahulu menjabat sebagai Kajati Jatim.<br />
(dha/ndr)<br /><br />-----------------------------------------------<br />Sumber :<br />1.https://www.facebook.com/imam.b.prasodjo<br />2.http://news.detik.com/read/2015/02/06/093614/2825312/10/sinyal-ancaman-mogok-dari-kuningan-ketika-seluruh-pimpinan-kpk-jadi-tersangka<br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-8626609038681625592015-01-10T02:54:00.001-08:002015-01-10T02:54:23.290-08:00Penyelam tak Temukan Black Box di Ekor Pesawat Air Asia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<h1 class="jdl-detail" style="background-color: white; margin: 0px 0px auto; padding: 11px 0px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: xx-small;">Saturday, 10 January 2015, 16:03 WIB</span></h1>
<div>
<a href="http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/tim-penyelam-mencoba-mengangkat-ekor-pesawat-air-asia-qz8501-_150110115721-362.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tim penyelam mencoba mengangkat ekor pesawat Air Asia QZ8501." border="0" height="276" kioskedhash_production="10454_4bf8cda7_153fc9ad" src="http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/tim-penyelam-mencoba-mengangkat-ekor-pesawat-air-asia-qz8501-_150110115721-362.jpg" style="margin-top: 0px; padding: 0px;" width="465" /></a></div>
<div class="rangka" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<br /></div>
<div class="rangka" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">Tim penyelam mencoba mengangkat ekor pesawat Air Asia QZ8501.</span></div>
<div class="rangka" style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Kabar keberhasilan pengangkatan ekor pesawat Air Asia QZ 8501 menebalkan optimisme terkait penemuan black box. Namun, alat perekam penerbangan itu diragukan masih berada di bagian ekor pesawat.</span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsma TNI SB Supriadi mengungkapkan, tim penyelam yang diterjunkan untuk mengangkat ekor pesawat telah memastikan tidak ada black box di ekor pesawat. Namun, untuk lebih memastikan, ekor pesawat tersebut nantinya akan dibawa ke Tanjung Kumai untuk dilakukan pengecekan apakah black box masih di ekor pesawat atau sudah terlempar.</span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">"Sudah dicari penyelam tapi tidak ada. Mungkin setelah diangkat ke atas bisa ketemu. Setelah diangkat akan dicari apakan masih di ekor pesawat atau sudah terlempar," kata Supriadi kepada wartawan di Posko Gabungan di Pangkalan Bun, Sabtu (10/1).</span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">Kendati begitu, Supriadi menambahkan, kemungkinan besar black boxsudah berada di luar ekor. Hal ini berdasarkan sinyal 'ping' yang ditangkap oleh tim gabungan. Supriadi menjelaskan, berdasarkan hasil deteksi sinyalblack box, alat itu berada di radius 500 meter di sekitar ekor pesawat.</span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">Untuk itu, lanjut Supriadi, tim penyelam akan melakukan upaya pencarianblack box tersebut. Selain itu, untuk lebih memudahkan dan mempersempit lokasi pencarian black box, Basarnas akan mencari dan memastikan koordinat sinyal 'ping' black box itu terlebih dahulu.</span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">''Penyelam mencari keliling itu tidak memungkinkan, karena lautnya keruh, arusnya kencang, dan lumpur yang dalam akan menyulitkan,'' kata Supriadi.</span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div class="rangka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 468px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">Selain itu, tim gabungan juga menghadapi kendala tesendiri dalam upaya mencari dan mendapatkan black box. Dengan berat mencapai 35 kg, bukan tidak mungkin black box tersebut berada di dalam endapan lumpur di dasar laut Selat Karimata. Belum lagi dengan jarak pandang di dalam laut yang hanya berkisar satu meter.</span></span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">
<br /></div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0Bandung, Bandung, West Java, Indonesia-6.9148644 107.60824209999998-7.0409729 107.44688059999999 -6.7887559 107.76960359999998tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-35991975786759604712014-12-23T18:06:00.001-08:002014-12-23T18:06:50.129-08:00Ratib Al-Haddad<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
<div align="center" dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: center;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'DecoType Naskh'; font-size: 32pt;">الرَاتِب الشَّهِير</span></div>
<div align="center" dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Century Gothic'; font-size: 24pt;">Ratib </span><span lang="MS" style="font-family: 'Century Gothic'; font-size: 24pt;">Al-Haddad</span></div>
<div align="center" dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: center;">
<br /></div>
<hr style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px;" />
<div align="center" dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: center;">
<span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-family: Arial;"> </span><span lang="MS" style="font-family: 'Monotype Corsiva'; font-size: 20pt;">Susunan</span></div>
<div align="center" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: center;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'DecoType Naskh'; font-size: 24pt;">الإمام القطب عبد الله بن علوي الحداد</span></div>
<div align="center" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: center;">
<i><span lang="MS" style="font-family: 'Monotype Corsiva'; font-size: 20pt;">Al-Imam Al-Qutub</span></i><span lang="MS" style="font-family: 'Monotype Corsiva'; font-size: 20pt;"> Abdullah bin Alawi Al-Haddad</span></div>
<hr style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px;" />
<div align="center" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-weight: 700;">Ratib Al-Haddad</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Ratib Al-Haddad ini mengambil nama sempena nama penyusunnya, iaitu Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal. Daripada doa-doa dan zikir-zikir karangan beliau, Ratib Al-Haddad lah yang paling terkenal dan masyhur. Ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (Ratib Yang Termasyhur) disusun berdasarkan inspirasi, pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 Hijriyah (bersamaan 26 Mei 1661).</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Ratib ini disusun bagi menunaikan permintaan salah seorang murid beliau, ‘Amir dari keluarga Bani Sa’d yang tinggal di sebuah kampung di Shibam, Hadhramaut. Tujuan ‘Amir membuat permintaan tersebut ialah bagi mengadakan suatu wirid dan zikir untuk amalan penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri daripada ajaran sesat yang sedang melanda Hadhramaut ketika itu.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Pertama kalinya Ratib ini dibaca ialah di kampung ‘Amir sendiri, iaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah daripada Al-Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Selepas itu Ratib ini dibaca di Masjid Al-Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim dalam tahun 1072 Hijriah bersamaan tahun 1661 Masehi. Pada kebiasaannya ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan nafalnya, setelah solat Isya’. Pada bulan Ramadhan ia dibaca sebelum solat Isya’ bagi mengelakkan kesempitan waktu untuk menunaikan solat Tarawih. Mengikut Imam Al-Haddad di kawasan-kawasan di mana Ratib al-Haddad ini diamalkan, dengan izin Allah kawasan-kawasan tersebut selamat dipertahankan daripada pengaruh sesat tersebut.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Apabila Imam Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah Haji, Ratib Al-Haddad pun mula dibaca di Makkah dan Madinah. Sehingga hari ini Ratib berkenaan dibaca setiap malam di Bab al-Safa di Makkah dan Bab al-Rahmah di Madinah. Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi pernah menyatakan bahawa sesiapa yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman dengan terus membaca <i>“ La ilaha illallah”</i> hingga seratus kali (walaupun pada kebiasaannya dibaca lima puluh kali), ia mungkin dikurniakan dengan pengalaman yang di luar dugaannya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Beberapa kebezaan boleh didapati di dalam beberapa cetakan ratib Haddad ini terutama selepas Fatihah yang terakhir. Beberapa doa ditambah oleh pembacanya. Al Marhum Al-Habib Ahmad Masyhur bin Taha Al-Haddad memberi ijazah untuk membaca Ratib ini dan menyarankannya dibaca pada masa–masa yang lain daripada yang tersebut di atas juga di masa keperluan dan kesulitan. Mudah-mudahan sesiapa yang membaca ratib ini diselamatkan Allah daripada bahaya dan kesusahan. Ameen.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Ketahuilah bahawa setiap ayat, doa, dan nama Allah yang disebutkan di dalam ratib ini telah dipetik daripada Al-Quran dan hadith Rasulullah S.A.W. Terjemahan yang dibuat di dalam ratib ini, adalah secara ringkas. Bilangan bacaan setiap doa dibuat sebanyak tiga kali, kerana ia adalah bilangan ganjil (witir). Ini ialah berdasarkan saranan Imam Al-Haddad sendiri. Beliau menyusun zikir-zikir yang pendek yang dibaca berulang kali, dan dengan itu memudahkan pembacanya. Zikir yang pendek ini, jika dibuat selalu secara istiqamah, adalah lebih baik daripada zikir panjang yang dibuat secara berkala atau cuai. </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10pt;">Ratib ini berbeza daripada ratib-ratib yang lain susunan Imam Al-Haddad kerana ratib Al-Haddad ini disusun untuk dibaca lazimnya oleh kumpulan atau jamaah. Semoga usaha kami ini diberkahi Allah.</span></div>
<hr style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px;" />
<div style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px;">
<br /></div>
<div align="center" dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: center;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'DecoType Thuluth'; font-size: 22pt;">الراتب الشهير</span></div>
<div align="center" dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 3.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: center;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'DecoType Thuluth'; font-size: 22pt;">للحبيب عبد الله بن علوي الحداد</span><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 22pt;"></span></div>
<div align="center" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: center;">
<b><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">Ratib Al Haddad</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"></span></b></div>
<div align="center" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: center;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial;">Moga-moga Allah merahmatinya [<i>Rahimahu Allahu Ta’ala</i>]</span></div>
<div align="center" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">يقول القارئ: الفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلانَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم - الفاتحة- </span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Bacalah Al-Fatihah kepada ketua, penyshafaat, nabi dan penolong kita Muhammad s.a.w</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 36pt;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 3.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">1.</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 20pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic';"></span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْنِ</span></div>
<div align="center" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir sekalian alam. Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Yang Menguasai hari Pembalasan (hari Akhirat). Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan. Tunjuklah kami jalan yang lurus. Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Diriwayatkan oleh Abu Sa’id ibn al-Mu’lla r.a.: “Sukakah kamu jika aku ajarkan sebuah Surah yang belum pernah diturun dahulunya, baik dalam Injil mahupun Zabur dan Taurat? Ia adalah Al-Fatihah.</span></i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Surah 15 Al-Hijr : Ayat 87: “Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepadamu (wahai Muhammad) tujuh ayat yang diulang-ulang bacaannya dan seluruh Al-Quran yang amat besar kemuliaan dan faedahnya.”</span></i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> </span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">2.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;"> اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ.</span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Allah, tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya. Yang tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya. Yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki. Luasnya Kursi Allah meliputi langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan Dialah Yang Maha Tinggi, lagi Maha Besar.</span></div>
<div align="right" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: right;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">(Surah 2 al-Baqarah Ayat 255 Ayat-al-Kursi)</span></i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Ayatul Kursi ini mengandungi khasiat yang besar. Terdapat 99 buah hadith yang menerangkan fadhilahnya. Di antaranya ialah untuk menolak syaitan, benteng pertahanan, melapangkan fikiran dan menambahkan iman.</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 10pt;">.</span><span lang="AR-SA"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">3. </span></b><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Rasulullah telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Katakan): “Kami tidak membezakan antara seorang rasul dengan rasul-rasul yang lain". Mereka berkata lagi: Kami dengar dan kami taat (kami pohonkan) keampunanMu wahai Tuhan kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali”</span></div>
<div align="right" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: right;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">(Surah 2: Al Baqarah Ayat 285)</span></i></div>
<div align="right" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: right;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Diriwayatkan daripada Abu Mas'ud al-Badri r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, memadai kepada seseorang yang membacanya pada malam hari sebagai pelindung dirinya.</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> </span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">لاََ</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;"> يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.</span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<b><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">4. </span></b><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala atas kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa atas kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): "Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”</span></div>
<div align="right" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: right;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">(Surah 2: al-Baqarah Ayat 286)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Abbas r.a.: Apabila Jibril sedang duduk dengan Rasulullah s.a.w., dia mendengar bunyi pintu di atasnya. Dia mengangkat kepalanya lalu berkata: “Ini ialah bunyi sebuah pintu di syurga yang tidak pernah dibuka.” Lalu satu malaikat pun turun, dan Jibril berkata lagi, “Ia malaikat yang tidak pernah turun ke bumi” Malaikat itu memberi salam lalu berkata, “Bersyukurlah atas dua cahaya yang diberi kepadamu yang tidak pernah diberi kepada rasul-rasul sebelummu-“Fatihat al-Kitab dan ayat penghabisan Surah al-Baqarah”. Kamu akan mendapat manfaat setiap kali kamu membacanya. </span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 17.5pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">5. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;"> (</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Tiada Tuhan Melainkan Allah, Yang satu dan tiada sekutu bagi- Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia sangat berkuasa atas segala sesuatu (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> <i>Dari Bukhari, Muslim dan Malik, diriwayatkan daripada Abu Hurairah; Rasulullah s.a.w berkata, “Sesiapa membaca ayat ini seratus kali sehari, pahalanya seperti memerdekakan sepuluh orang hamba, Seratus kebajikan dituliskan untuknya dan seratus keburukan dibuang darinya, dan menjadi benteng dari gangguan syaitan sepanjang hari.”</i></span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">6. </span></b><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">(</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">)</span><b><span dir="ltr" lang="AR-SA"></span></b></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Tuhan Yang Maha Besar. (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari Muslim, diriwayatkan oleh Samurah ibn Jundah: Rasulullah s.a.w bersabda: Zikir-zikir yang paling dekat di sisi Allah adalah empat, iaitu tasbih, takbir, tahmid dan tahlil, tidak berbeza yang mana aturannya apabila engkau berzikirullah.</span></i></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">7. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ. </span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">(3X)</span><span dir="ltr" lang="EN-US"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Maha suci Allah segala puji khusus bagi-Nya, Maha suci Allah Yang Maha Agung. (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a.: Rasulullah s.a.w. bersabda: Dua zikir yang mudah di atas lidah tetapi berat pahalanya dan disukai oleh Allah ialah: 'SubhanAllah al-Azim dan 'SubhanAllah wa bihamdihi.'” </span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">8. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">(</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">)</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-size: 16pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Ya Allah ampunlah dosaku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang. (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Surah 4: An-Nisa’; Ayat 106: “Dan hendaklah engkau memohon ampun kepada Allah; kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. </span></i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> </span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Sila rujuk juga Surah 11: Hud; Ayat 90</span></i><span lang="FR" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-left: 21.25pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-left: 21.25pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">9. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ. </span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-size: 16pt;">(3X)</span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Ya Allah, cucurkan selawat ke atas Muhammad, Ya Allah, cucurkan selawat ke atasnya dan kesejahteraan</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Mu. (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56: Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat ke atas Nabi; wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan yang sepenuhnya.</span></i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah bin Amr: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa berselawat kepadaku sekali, Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.</span></i></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">10. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">(</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">)</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-size: 16pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal;"> </span></span></i><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya. (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari Abu Dawud dan Tirmidhi, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.”</span></i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">11. </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">بِسْـمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُـرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَـآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْـعُ الْعَلِيْـمُ</span><span lang="EN-US" style="font-size: 20pt;">.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">(3X)</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">11.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi mahupun di langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang tiga kali, tiada apa jua kesakitan akan dialaminya.”</span></i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">12. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">رَضِيْنَـا بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْـلاَمِ دِيْنـًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيّـًا. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">(</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">)</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">12.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Kami redha Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai Agama kami dan Muhammad sebagai Nabi kami. (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Surah 3: Ali-Imran Ayat 19: Sesungguhnya agama (yang benar dan diredai) di sisi Allah ialah Islam.</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari Abu Daud dan Tirmidzi; Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Sesiapa membaca ayat ini di pagi dan petang hari akan masuk ke syurga.”</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">13. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّـرُّ بِمَشِيْئَـةِ اللهِ. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">(</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">)</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-size: 16pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">13.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dengan Nama Allah, segala pujian bagi-Nya, dan segala kebaikan dan kejahatan adalah kehendak Allah. (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Diriwayatkah oleh Abu Hurairah: Rasulullah s.a.w. bersabda: Wahai Abu Hurairah, bila kamu keluar negeri untuk berniaga, bacakan ayat ini supaya ia membawa kamu ke jalan yang benar. Dan setiap perbuatan mesti bermula dengan ‘Bismillah’ dan penutupnya ialah “Alhamdulillah”.</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">14. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">آمَنَّا بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ تُبْناَ إِلَى اللهِ باَطِناً وَظَاهِرًا. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">(</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">)</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">14.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, dan kami bertaubat kepada Allah batin dan zahir. (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Surah at-Tahrim Ayat 8: Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan “Taubat Nasuha”.</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Diriwayatkan oleh Ibn Majah: Rasulullah bersabda: Orang yang bertaubat itu adalah kekasih Allah. Dan orang yang bertaubat itu ialah seumpama orang yang tiada apa-apa dosa.”</span></i><span lang="FR" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">15. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">(</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">)</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">15.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Ya Tuhan kami, maafkan kami dan hapuskanlah apa-apa (dosa) yang ada pada kami. (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> <i>Dari Tirmidhi dan Ibn Majah: Rasulullah s.a.w. berada di atas mimbar dan menangis lalu beliau bersabda: Mintalah kemaafan dan kesihatan daripada Allah, sebab setelah kita yakin, tiada apa lagi yang lebih baik daripada kesihatan </i> </span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Surah 4: An-Nisa’: Ayat 106: “Dan hendaklah engkau memohon keampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”</span></i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">16. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">(</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">7X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">)</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-size: 16pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">16.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Wahai Tuhan yang mempunyai sifat Keagungan dan sifat Pemurah, matikanlah kami dalam agama Islam . (7X)</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Sila rujuk ke</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> no.</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> 12. Moga-moga kita dimatikan dalam keadaan Islam.</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dan dari Tirmidhi, Rasulullah s.a.w. menyatakan di dalam sebuah hadith bahawasanya sesiapa yang berdoa dengan nama-nama Allah dan penuh keyakinan, doa itu pasti dikabulkan Allah.</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 36pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">17. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">ياَ قَوِيُّ ياَ مَتِيْـنُ إَكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْـنَ. (</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">)</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">17.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Wahai Tuhan yang Maha Kuat lagi Maha Gagah, hindarkanlah kami dari kejahatan orang-orang yang zalim. (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Seperti di atas (16); Merujuk hadith Rasulullah s.a.w, sesiapa yang tidak boleh mengalahkan musuhnya, dan mengulangi Nama ini dengan niat tidak mahu dicederakan akan bebas dari dicederakan musuhnya.</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">18. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ. (</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">)</span><span dir="ltr" lang="AR-SA"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">18.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Semoga Allah memperbaiki urusan kaum muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang-orang yang suka menggangu. (3</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">X</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Diriwayatkan oleh Abu Darda’ bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada seorang mukmin pun yang berdoa untuk kaumnya yang tidak bersamanya, melainkan akan didoakan oleh Malaikat, “Sama juga untukmu”.</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">19. يـَا عَلِيُّ يـَا كَبِيْرُ يـَا عَلِيْمُ يـَا قَدِيْرُ</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">يـَا سَمِيعُ يـَا بَصِيْرُ يـَا لَطِيْفُ يـَا خَبِيْرُ. (</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">19.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Wahai Tuhan Yang Maha Mulia, lagi Maha Besar, Yang Maha Mengetahui lagi Sentiasa Sanggup, Yang Maha Mendengar lagi Melihat. Yang Maha Lemah-Lembut lagi Maha Mengetahui (3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Surah 17: Al Israil: Ayat 110: “Katakanlah (wahai Muhammad): "Serulah nama “Allah” atau “Ar-Rahman”, yang mana sahaja kamu serukan; kerana Allah mempunyai banyak nama yang baik serta mulia. Dan janganlah engkau nyaringkan bacaan doa atau sembahyangmu, juga janganlah engkau perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu cara yang sederhana antara itu.</span></i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">"</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">20. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">ياَ فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">(</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">3X</span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">)</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">20.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Wahai Tuhan yang melegakan dari dukacita, lagi melapangkan dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Nya. (3</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">X</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari Abu Dawud, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik: “Ketika saya bersama Rasulullah s.a.w., ada seseorang berdoa, “Ya Allah saya meminta kerana segala pujian ialah untuk-Mu dan tiada Tuhan melainkan-Mu, Kamulah yang Pemberi Rahmat dan yang Pengampun, Permulaan Dunia dan Akhirat, Maharaja Teragung, Yang Hidup dan Yang Tersendiri”.</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Rasulullah s.a.w. bersabda: “Dia berdoa kepada Allah menggunakan sebaik-baik nama-nama-Nya, Allah akan memakbulkannya kerana apabila diminta dengan nama-nama-Nya Allah akan memberi.</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">21. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ.</span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-size: 16pt;">(4</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">X</span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-size: 16pt;">)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">21.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Aku </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">me</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">mohon </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">ke</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">ampunan Allah Tuhan Pencipta sekalian makhluk, aku </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">me</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">mohon keampunan Allah dari sekalian kesalahan. (4</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">X</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Surah 4: An-Nisa’: Ayat 106: “Dan hendaklah engkau memohon </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">ke</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">ampun</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">an</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> daripada Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Surah 11: Hud: Ayat 90: “Dan mintalah </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">ke</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">ampun</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">an</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> Tuhanmu, kemudian kembalilah taat kepada</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengasihani, lagi Maha Pengasih”</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">22. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ.</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-size: 20pt;"> </span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-size: 16pt;">(50X) </span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-size: 20pt;"> </span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">22.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Tiada Tuhan Melainkan Allah (50X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Komentar tentang kalimah tauhid sangat panjang. Kalimah “La ilaha illallah” ini adalah kunci syurga. Diriwayatkan oleh Abu Dzar bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah tidak membenarkan seseorang masuk ke neraka jikalau dia mengucapkan kalimah tauhid ini berulang-ulang kali.”</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">23. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ آلِ وَأَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ بِإِحْسَانٍ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَلَيْناَ مَعَهُمْ وَفِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.</span><span dir="ltr" lang="AR-SA"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">23.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Muhammad Rasulullah, Allah </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Mencucurkan Selawat </span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">dan Kesejahteraan keatasnya</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> dan keluarganya</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">. Moga-moga dipermuliakan, diperbesarkan, dan diperjunjungkan kebesarannya. Serta Allah Ta'ala meredhai akan sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, sekalian tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini sehingga Hari Kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih daripada yang mengasihani.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">24.</span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-size: 20pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.</span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">قُلْ هُوَ اللهُ أَحَـدٌ. اَللهُ الصَّمَـدُ. لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يٌوْلَـدْ. وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ كُفُـوًا أَحَـدٌ</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 20pt;">. </span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">(3X)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">24.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi tumpuan segala permohonan; Ia tidak beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang sebanding dengan-Nya. Surah Al-Ikhlas (3</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">X</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Imam </span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-khudri; </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">se</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">seorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan paginya dia datang kepada Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara itu kepadanya sebab dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah s.a.w berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!”</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari Al-Muwatta', diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah s.a.w, lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya Rasulallah?” Baginda menjawab, “Syurga” (Wajiblah syurga bagi si pembaca itu).</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">25.</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">25.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan daripada (ahli-ahli sihir) yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya”. </span></div>
<div align="right" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: right;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Surah Al-Falaq</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika baginda menderita sakit yang menyebabkan baginda wafat, aku juga menyemburkan baginda dan mengusap baginda dengan tangan baginda sendiri, kerana tangan baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku.</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">26.</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.</span><span dir="ltr" lang="AR-SA"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">26.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">dengan </span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia, Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, dari kalangan jin dan manusia”. Surah An-Nas</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.25pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad s.a.w selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila surah al-falaq dan an-nas turun, baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini sahaja.</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></i></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> </span></b></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">27.</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">اَلْفَاتِحَةَ</span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;"> إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّد بِن عَلِيّ باَ عَلَوِي وَأُصُولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ وَكفَّةِ سَادَاتِنَا آلِ أَبِي عَلَوِي أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">27.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Bacalah </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Al-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">fatihah kepada roh Penghulu kita al-Faqih al-Muqaddam, Muhammad ibn Ali Ba’alawi, dan kepada asal</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">usul dan keturunannya, dan kepada semua penghulu kita dari keluarga bani ‘Alawi, moga</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">moga Allah tinggikan darjat </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">mereka </span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">di syurga, dan memberi kita manfaat dengan mereka, rahsia-rahsia mereka, cahaya mereka di dalam agama, dunia dan akhirat.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<span lang="MS"> </span><span lang="MS" style="font-family: Arial;"> </span><span lang="MS"> </span><span lang="MS" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">28.</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">اَلْفَاتِحَةَ</span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">إِلَى أَرْوَاحِ ساَدَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ أَيْنَمَا كَانُوا فِي مَشَارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا وَحَلَّتْ أَرْوَاحُهُمْ - أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِعُلُومِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ، وَيُلْحِقُنَا بِهِمْ فِي خَيْرٍ وَعَافِيَةٍ.</span><span dir="ltr" lang="AR-SA"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">28.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Bacalah </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">al-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">fatihah kepada roh</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-roh</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> Penghulu kita Ahli Ahli Sufi, di mana saja roh mereka berada, di timur atau barat, moga moga Allah tinggikan </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">darjat </span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">mereka di syurga, dan memberi kita manfaat dengan mereka, ilmu-ilmu mereka, rahsia-rahsia mereka, cahaya mereka, dan golongkan kami bersama mereka dalam keadaan baik dan afiah.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">29.</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">اَلْفَاتِحَةَ</span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">إِلَى رُوْحِ صاَحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ الإِرْشَادِ وَغَوْثِ الْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللهِ بِنْ عَلَوِي الْحَدَّاد وَأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّة وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ بَرَكَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">29.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Bacalah fatihah kepada roh Penyusun Ratib ini, <i>Qutbil-Irshad</i>, Penyelamat kaum dan negaranya, Al-Habib Abdullah ibn Alawi Al-Haddad, asal</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">usul dan keturunannya, moga moga Allah meninggikan darjat mereka di syurga, dan memberi kita manfaat dari mereka, rahsia-rahsia mereka, cahaya dan berkat mereka di </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">dalam agama, </span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">dunia dan akhirat.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">30.</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">اَلْفَاتِحَة</span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">إِلَى كَافَّةِ عِبَادِ اللهِ الصّالِحِينَ وَالْوَالِدِيْنِ وَجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَنْ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيَنْفَعُنَا بَأَسْرَارِهِمْ وبَرَكَاتِهِمْ</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">30.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Bacalah Fatihah kepada hamba hamba Allah yang s</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">o</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">leh, ibu bapa kami, mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, moga moga Allah mengampun</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">i</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> mereka dan merahmati mereka dan memberi kita manfaat dengan rahsia rahsia dan barakah mereka.</span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-left: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.25pt; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">31. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">(ويدعو القارئ):</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">31.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Berdoalah disini apa yang di hajati.</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> :</span></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-left: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">اَلْحَمْدُ اللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وأَهْلِ بَيْتِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ الْفَتِحَةِ الْمُعَظَّمَةِ وَالسَّبْعِ الْمَثَانِيْ أَنْ تَفْتَحْ لَنَا بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تُعَامِلُنَا يَا مَوْلاَنَا مُعَامَلَتَكَ لأَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تَحْفَظَنَا فِي أَدْيَانِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَوْلاَدِنَا وَأَصْحَابِنَا وَأَحْبَابِنَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ وَبُؤْسٍ وَضِيْر إِنَّكَ وَلِيٌّ كُلِّ خَيْر وَمُتَفَضَّلٌ بِكُلِّ خَيْر وَمُعْطٍ لِكُلِّ خَيْر يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن.</span><span dir="ltr" lang="AR-SA" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam, segala puji pujian bagi</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Nya atas penambahan ni</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">k</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">mat-Nya kepada kami, moga moga Allah </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">mencucurkan selawat </span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">dan kesehahteraan ke atas Penghulu kami Muhammad</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">,</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> ahli keluarga dan sahab</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">a</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">t</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">sahabat baginda. Wahai Tuhan, kami memohon dengan haq (benarnya) surah fatihah yang Agung, iaitu tujuh ayat yang selalu di ulang-ulang, bukakan untuk kami segala perkara kebaikan dan kurniakanlah kepada kami segala kebaikan, jadikanlah kami dari golongan insan yang baik; dan peliharakanlah kami Ya tuhan kami. sepertimana Kamu memelihara hamba-hambaMu yang baik, lindungilah agama kami, diri kami, anak anak kami, sahabat-sahabat kami, serta semua yang kami sayangi dari segala kesengsaraan, kesedihan, dan kemudharatan. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pelindung dari seluruh kebaikan dan Engkaulah yang mengurniakan seluruh kebaikan dan memberi kepada sesiapa saja kebaikan dan Engkaulah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Amin Ya Rabbal Alamin.</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> </span><b><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"> </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 6pt 21.25pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 16pt;">32. </span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 20pt;">اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِ.</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 20pt;"> </span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-size: 16pt;">(3X)</span><span dir="ltr" lang="EN-US" style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">32.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span dir="ltr" lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Ya Allah, sesungguhnya kami </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">me</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">mohon keredhaan dan sy</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">u</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">rga</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Mu; dan kami </span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">me</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">mohon perlindungan</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Mu dari kemarahan</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">-</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Mu dan api neraka. (3</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">X</span><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="MS" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Dari Tirmidhi dan Nasa’i, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik: Rasulullah s.a.w. bersabda, “Jikalau sesiapa memohon kepada Allah untuk syurga tiga kali, Syurga akan berkata, “Ya Allah bawalah dia ke dalam syurga;” dan jikalau ia memohon perlindungan dari api neraka tiga kali, lalu neraka pun akan berkata, “Ya Allah berilah dia perlindungan dari neraka.”</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-right: 21.6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" dir="rtl" style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin-top: 6pt; text-align: center;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: 'DecoType Naskh'; font-size: 18pt;">انتهى الراتب الشهير</span></b></div>
<div align="center" style="background-color: white; color: #260a00; direction: ltr; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial;">Tamat<i> Ratib Al-Haddad</i></span></div>
<div style="background-color: white; color: #260a00; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px;">
<br /> <hr align="left" size="1" width="33%" />
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 9pt;">“Syarh Ratib Al-Haddad” – komentari, pembicaraan dan hujah Ratib Al-Haddad yang teliti bagi setiap ayat di dalam Ratib Haddad tulisan Al-Habib Alawi bin Ahmad bin Hassan bin Abdullah Al-Haddad, dalam bahasa Arab yang dicetak oleh Al-Habib Ali bin Essa bin Abdulkader Al-Haddad di Singapura dan di Maqam Imam Al-Haddad.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 9pt;">----------------------------------------------------------</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 9pt;">Sumber : http://www.alhawi.net/ratib-al-haddad</span></div>
</div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0Bandung, Bandung, West Java, Indonesia-6.9148644 107.60824209999998-7.0409729 107.44688059999999 -6.7887559 107.76960359999998tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-90787840422346197552014-12-22T10:24:00.001-08:002014-12-22T10:24:27.340-08:00KEBIJAKAN ULAMA DALAM IKHTILAF QUNUT SUBUH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
Persoalan membaca doa qunut pada shalat subuh ketika i’tidal kedua, merupakan perselisihan fiqih sejak zaman para sahabat Nabi. Ini termasuk perselisihan yang paling banyak menyita waktu, tenaga, pikiran, bahkan sampai memecahkan barisan kaum muslimin. Sebenarnya, bagaimanakah sebenarnya masalah ini? Benarkah para Imam Ahlus Sunnah satu sama lain saling mengingkari secara keras, sebagaimana perilaku para penuntut ilmu dan orang awam yang kita lihat hari ini dari kedua belah pihak?<br />
<a href="http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2011/10/shalat-subuh-berjamaah-320x262.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ilustrasi (Republika Online)" border="0" src="http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2011/10/shalat-subuh-berjamaah-320x262.jpg" /></a> Kali ini, saya tidak akan membahas qunut pada posisi, “Mana yang lebih benar, qunut atau tidak qunut?” yang justru kontra produktif dengan tema yang sedang saya bahas. Walau bagi saya tidak berqunut adalah pendapat yang lebih kuat. Tetapi, mereka yang berqunut adalah saudara seiman yang harus dijaga perasaannya dan dipelihara hubungannya. Tidak mengingkari mereka, lantaran mereka pun berpijak pada pendapat para Imam Ahlus Sunnah lainnya, yang juga memiliki sejumlah dalil dan alasan yang dipandang kuat oleh mereka. Sedangkan para imam kita telah menegaskan kaidah, “Al Ijtihad Laa Yanqudhu bil Ijtihad (Suatu Ijtihad tidak bisa dimentahkan oleh Ijtihad lainnya),” dan “Laa inkara fi masaail ijtihadiyah (tidak ada pengingkaran dalam masalah ijtihadiyah).”<br />
<br />
Qunut Subuh Benar-Benar Khilafiyah Ijtihadiyah<br />
Kita lihat peta perbedaan ini, sebagaimana yang diterangkan oleh para ulama sebagai berikut:<br />
Berkata Imam At Tirmidzi dalam Sunan-nya sebagai berikut:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
وَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْعِلْمِ فِي الْقُنُوتِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ فَرَأَى بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ الْقُنُوتَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَهُوَ قَوْلُ مَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ و قَالَ أَحْمَدُ وَإِسْحَقُ لَا يُقْنَتُ فِي الْفَجْرِ إِلَّا عِنْدَ نَازِلَةٍ تَنْزِلُ بِالْمُسْلِمِينَ فَإِذَا نَزَلَتْ نَازِلَةٌ فَلِلْإِمَامِ أَنْ يَدْعُوَ لِجُيُوشِ الْمُسْلِمِينَ</div>
<br />
<i>“Para Ahli ilmu berbeda pendapat tentang qunut pada shalat fajar (subuh), sebagian Ahli ilmu dari sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan lainnya berpendapat bahwa qunut ada pada shalat subuh, dan ini adalah pendapat Malik dan Asy Syafi’i. Sedangkan, Ahmad dan Ishaq berpendapat tidak ada qunut pada shalat subuh kecuali saat nazilah (musibah) yang menimpa kaum muslimin. Jika turun musibah, maka bagi imam berdoa untuk para tentara kaum muslimin.” </i>(Lihat Sunan At Tirmidzi, keterangan hadits No. 401)<br />
<br />
Berkata Imam Ibnu Rusyd Al Maliki Rahimahullah :<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
اختلفوا في القنوت، فذهب مالك إلى أن القنوت في صلاة الصبح مستحب، وذهب الشافعي إلى أنه سنة وذهب أبو حنيفة إلى أنه لا يجوز القنوت في صلاة الصبح، وأن القنوت إنما موضعه الوتر وقال قوم: بيقنت في كل صلاة، وقال قوم: لا قنوت إلا في رمضان، وقال قوم: بل في النصف الاخير منه وقال قوم: بل في النصف الاول منه.</div>
<br />
<i>“Mereka berselisih tentang qunut, Malik berpendapat bahwa qunut dalam shalat subuh adalah sunah, dan Asy Syafi’i juga mengatakan sunah, dan Abu Hanifah berpendapat tidak boleh qunut dalam shalat subuh, sesungguhnya qunut itu adanya pada shalat witir. Ada kelompok yang berkata: berqunut pada setiap shalat. Kaum lain berkata: tidak ada qunut kecuali pada bulan Ramadhan. Kaum lain berkata: Adanya pada setelah setengah bulan Ramadhan. Ada juga yang mengatakan: bahkan pada setengah awal Ramadhan.”</i> (Imam Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Juz. 1, Hal. 107-108. Darul Fikr)<br />
<br />
Juga diterangkan di dalam kitab Al Mausu’ah sebagai berikut:<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
ذَهَبَ الْمَالِكِيَّةُ وَالشَّافِعِيَّةُ إِلَى مَشْرُوعِيَّةِ الْقُنُوتِ فِي الصُّبْحِ . قَال الْمَالِكِيَّةُ : وَنُدِبَ قُنُوتٌ سِرًّا بِصُبْحٍ فَقَطْ دُونَ سَائِرِ الصَّلَوَاتِ قَبْل الرُّكُوعِ ، عَقِبَ الْقِرَاءَةِ بِلاَ تَكْبِيرٍ قَبْلَهُ .</div>
<div style="text-align: right;">
وَقَال الشَّافِعِيَّةُ : يُسَنُّ الْقُنُوتُ فِي اعْتِدَال ثَانِيَةِ الصُّبْحِ ، يَعْنِي بَعْدَ مَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ ، وَلَمْ يُقَيِّدُوهُ بِالنَّازِلَةِ .</div>
<div style="text-align: right;">
وَقَال الْحَنَفِيَّةُ ، وَالْحَنَابِلَةُ : لاَ قُنُوتَ فِي صَلاَةِ الْفَجْرِ إِلاَّ فِي النَّوَازِل وَذَلِكَ لِمَا رَوَاهُ ابْنُ مَسْعُودٍ وَأَبُو هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا – : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ ثُمَّ تَرَكَهُ ، وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : – أَنَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لاَ يَقْنُتُ فِي صَلاَةِ الصُّبْحِ إِلاَّ أَنْ يَدْعُو لِقَوْمٍ أَوْ عَلَى قَوْمٍ وَمَعْنَاهُ أَنَّ مَشْرُوعِيَّةَ الْقُنُوتِ فِي الْفَجْرِ مَنْسُوخَةٌ </div>
<div style="text-align: right;">
فِي غَيْرِ النَّازِلَةِ</div>
<br />
<i>“Kalangan Malikiyah (pengikut Imam Malik) dan Asy Syafi’iyah (pengikut Imam Asy Syafi’i) berpendapat bahwa doa qunut pada shalat subuh adalah disyariatkan. Berkata Malikiyah: Disunnahkan berqunut secara sirr (pelan) pada shalat subuh saja, bukan pada shalat lainnya. Dilakukan sebelum ruku setelah membaca surat tanpa takbir dulu.</i><br />
<i>Kalangan Asy Syafi’iyah mengatakan: qunut disunnahkan ketika i’tidal kedua shalat subuh, yakni setelah mengangkat kepala pada rakaat kedua, mereka tidak hanya mengkhususkan qunut nazilah saja.</i><br />
<i>Kalangan Hanafiyah (pengikut Imam Abu Hanifah) dan Hanabilah (pengikut Imam Ahmad bin Hambal) mengatakan: Tidak ada qunut dalam shalat subuh kecuali qunut nazilah. Hal ini karena telah diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dan Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berqunut selama satu bulan, mendoakan qabilah di antara qabilah Arab, tsumma tarakahu (kemudian beliau meninggalkan doa tersebut).” (HR. Muslim dan An Nasa’i). Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu: “Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak berqunut pada shalat subuh, kecuali karena mendoakan atas sebuah kaum atau untuk sebuah kaum.” (HR. Ibnu Hibban). Artinya, syariat berdoa qunut pada shalat subuh telah mansukh (dihapus), selain qunut nazilah.” </i>(Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 27/321-322. Wizarah Al Awqaf Asy Syu’un Al Islamiyah)<br />
<br />
Sedikit saya tambahkan, bahwa hadits Ibnu Mas’ud yang dijadikan hujjah oleh golongan Hanafiyah dan Hanabilah, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berqunut selama satu bulan, mendoakan qabilah di antara qabilah Arab, lalu beliau meninggalkan doa tersebut. Merupakan hadits shahih, diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya, Kitab Al Masajid wa Mawadhi’ Ash Shalah Bab Istihbab Al Qunut fi Jami’ish Shalah Idza Nazalat bil Muslimina Nazilah, No. 677.<br />
Ada pun hadits Abu Hurairah, yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak berqunut pada shalat subuh, kecuali karena mendoakan atas sebuah kaum atau untuk sebuah kaum. Disebutkan oleh Imam Az Zaila’i, bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban, dan penulis At Tanqih mengatakan, hadits ini shahih. (Al Hazifh Az Zaila’i, Nashbur Rayyah fi Takhrij Ahadits Al Hidayah, 3/180. Mawqi’ Al Islam)<br />
<br />
Sedangkan dalil yang menyunnahkan qunut subuh, yang digunakan oleh kalangan Asy Syafi’iyah dan Malikiyah adalah riwayat dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa melakukan qunut subuh sampai faraqat dunia (meninggalkan dunia/wafat). (HR. Ahmad No. 12196. Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra, 2/201. Abdurrazzaq, Al Mushannaf, No. 4964. Ath Thabarani, Tahdzibul Atsar, No. 2682, 2747, katanya: shahih. Ad Daruquthni No. 1711. Al Haitsami mengatakan: rijal hadits ini mautsuq (bisa dipercaya). Majma’ Az Zawaid, 2/139)<br />
<br />
Sementara Al Hafizh Az Zaila’i menyebutkan riwayat dari Ishaq bin Rahawaih dalam Musnad-nya, lafazhnya dari Rabi’ bin Anas: Ada seorang laki-laki datang kepada Anas bin Malik dan bertanya: “Apakah Rasulullah berqunut selama satu bulan saja untuk mendoakan qabilah?” Anas pun memberikan peringatan padanya, dan berkata: “Rasulullah senantiasa berqunut subuh sampai beliau meninggalkan dunia.” Ishaq berkata: hadits yang berbunyi: tsumma tarakahu (kemudian beliau meninggalkannya) maknanya adalah beliau meninggalkan penyebutan nama-nama qabilah dalam qunutnya.” (Nashbur Rayyah, 3/183) Jadi, bukan meninggalkan qunutnya, tetapi meninggalkan penyebutan nama-nama qabilah yang beliau doakan dalam qunut nazilah.<br />
<br />
Imam Asy Syaukani, menyebutkan dari Al Hazimi tentang siapa saja yang berpendapat bahwa qunut subuh adalah masyru’ (disyariatkan), yakni kebanyakan manusia dari kalangan sahabat, tabi’in, orang-orang setelah mereka dari kalangan ulama besar, sejumlah sahabat dari khalifah yang empat, hingga sembilan puluh orang sahabat nabi, Abu Raja’ Al ‘Atharidi, Suwaid bin Ghaflah, Abu Utsman Al Hindi, Abu Rafi’ Ash Shaigh, dua belas tabi’in, juga para imam fuqaha seperti Abu Ishaq Al Fazari, Abu Bakar bin Muhammad, Al Hakam bin ‘Utaibah, Hammad, Malik, penduduk Hijaz, dan Al Auza’i. Dan, kebanyakan penduduk Syam, Asy Syafi’i dan sahabatnya, dari Ats Tsauri ada dua riwayat, lalu dia (Al Hazimi) mengatakan: kemudian banyak manusia lainnya. Al ‘Iraqi menambahkan sejumlah nama seperti Abdurraman bin Mahdi, Sa’id bin Abdul ‘Aziz At Tanukhi, Ibnu Abi Laila, Al Hasan bin Shalih, Daud, Muhammad bin Jarir, juga sejumlah ahli hadits seperti Abu Hatim Ar Razi, Abu Zur’ah Ar Razi, Abu Abdullah Al Hakim, Ad Daruquthni, Al Baihaqi, Al Khathabi, dan Abu Mas’ud Ad Dimasyqi. (Nailul Authar, 2/345-346) Itulah nama-nama yang menyetujui qunut subuh pada rakaat kedua.<br />
<br />
Nah, demikian peta perselisihan mereka, dan juga sebagian kecil dalil-dalil kedua kelompok. Pastinya, sekuat apapun seorang pengkaji meneliti masalah ini, dia tidak akan mampu menyelesaikan masalah ini, bahwa memang khilafiyah ini benar-benar wujud (ada). Maka, yang lebih esensi dan krusial pada saat ini adalah bagaimana mengelola perbedaan ini menjadi kekayaan yang bermanfaat, bukan warisan pemikiran yang justru membahayakan.<br />
Selanjutnya, kita lihat bagaimana sikap para Imam Ahlus Sunnah menyikapi perselisihan qunut subuh ini.<br />
<br />
Imam Asy Syafi’i Radhiallahu ‘Anhu<br />
Beliau adalah salah satu dari imam empat mazhab terkenal di dunia Islam, khususnya Ahlus Sunnah, yang memiliki jutaan pengikut di berbagai belahan dunia Islam. Beliau termasuk yang menyatakan kesunnahan membaca doa qunut ketika shalat subuh. Beliau sendiri memiliki sikap yang amat bijak ketika datang ke jamaah yang tidak berqunut subuh.<br />
<br />
Diceritakan dalam Al Mausu’ah sebagai berikut:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ تَرَكَ الْقُنُوتَ فِي الصُّبْحِ لَمَّا صَلَّى مَعَ جَمَاعَةٍ مِنَ الْحَنَفِيَّةِ فِي مَسْجِدِهِمْ بِضَوَاحِي بَغْدَادَ . فَقَال الْحَنَفِيَّةُ : فَعَل ذَلِكَ أَدَبًا مَعَ الإِْمَامِ ، وَقَال الشَّافِعِيَّةُ بَل تَغَيَّرَ اجْتِهَادُهُ فِي ذَلِكَ الْوَقْتِ .</div>
<br />
<i>“Asy Syafi’i Radhiallahu ‘Anhu meninggalkan qunut dalam subuh ketika Beliau shalat bersama jamaah bersama kalangan Hanafiyah (pengikut Abu Hanifah) di Masjid mereka, pinggiran kota Baghdad. Berkata Hanafiyah: “Itu merupakan adab bersama imam.” Berkata Asy Syafi’iyyah (pengikut Asy Syafi’i): “Bahkan beliau telah merubah ijtihadnya pada waktu itu.” </i>(Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 2/302. Wizarah Al Awqaf Asy Syu’un Al Islamiyah)<br />
<br />
Imam Ahmad bin Hambal Radhiallahu ‘Anhu<br />
Imam Ahmad bin Hambal termasuk yang membid’ahkan qunut dalam subuh, namun Beliau memiliki sikap yang menunjukkan ketajaman pandangan, keluasan ilmu, dan kedewasaan bersikap. Hal ini dikatakan oleh Al ‘Allamah Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin Rahimahullah sebagai berikut:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
فقد كان الإمام أحمدُ رحمه الله يرى أنَّ القُنُوتَ في صلاة الفجر بِدْعة، ويقول: إذا كنت خَلْفَ إمام يقنت فتابعه على قُنُوتِهِ، وأمِّنْ على </div>
<div style="text-align: right;">
دُعائه، كُلُّ ذلك مِن أجل اتِّحاد الكلمة، واتِّفاق القلوب، وعدم كراهة بعضنا لبعض.</div>
<br />
<i>“Adalah Imam Ahmad Rahimahullah berpendapat bahwa qunut dalam shalat fajar (subuh) adalah bid’ah. Dia mengatakan: “Jika aku shalat di belakang imam yang berqunut, maka aku akan mengikuti qunutnya itu, dan aku aminkan doanya, semua ini lantaran demi menyatukan kalimat, melekatkan hati, dan menghilangkan kebencian antara satu dengan yang lainnya.”</i> (Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, Syarhul Mumti’, 4/25. Mawqi’ Ruh Al Islam)<br />
<br />
Imam Sufyan Ats Tsauri Radhiallahu ‘Anhu<br />
Beliau mengatakan, sebagaimana dikutip Imam At Tirmidzi sebagai berikut:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
قَالَ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ إِنْ قَنَتَ فِي الْفَجْرِ فَحَسَنٌ وَإِنْ لَمْ يَقْنُتْ فَحَسَنٌ</div>
<br />
“<i>Berkata Sufyan Ats Tsauri: “Jika berqunut pada shalat subuh, maka itu bagus, dan jika tidak berqunut itu juga bagus.”</i> (Lihat Sunan At Tirmidzi, keterangan hadits No. 401)<br />
<br />
Imam Ibnu Hazm Rahimahullah<br />
Beliau berpendapat, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Asy Syaukani:<br />
<div style="text-align: right;">
وقال الثوري وابن حزم : كل من الفعل والترك حسن</div>
<i>“Berkata Ats Tsauri dan Ibnu Hazm: “Siapa saja yang melakukannya dan meninggalkannya, adalah baik.” </i>(Nailul Authar, 2/346)<br />
<br />
Imam Ibnu Taimiyah Rahimahullah<br />
Beliau memiliki pandangan yang jernih dalam hal qunut subuh ini. Walau beliau sendiri lebih mendukung pendapat yang tidak berqunut. Berikut ini ucapannya:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
وَكَذَلِكَ الْقُنُوتُ فِي الْفَجْرِ إنَّمَا النِّزَاعُ بَيْنَهُمْ فِي اسْتِحْبَابِهِ أَوْ كَرَاهِيَتِهِ وَسُجُودِ السَّهْوِ لِتَرْكِهِ أَوْ فِعْلِهِ وَإِلَّا فَعَامَّتُهُمْ مُتَّفِقُونَ عَلَى صِحَّةِ صَلَاةِ مَنْ تَرَكَ الْقُنُوتَ وَأَنَّهُ لَيْسَ بِوَاجِبِ وَكَذَلِكَ مَنْ فَعَلَهُ</div>
<i>“Demikian juga qunut subuh, sesungguhnya perselisihan di antara mereka hanyalah pada istihbab-nya (disukai) atau makruhnya (dibenci). Begitu pula perselisihan seputar sujud sahwi karena meninggalkannya atau melakukannya, jika pun tidak qunut, maka kebanyakan mereka sepakat atas sahnya shalat yang meninggalkan qunut, karena itu bukanlah wajib. Demikian juga orang yang melakukannya (qunut, maka tetap sah shalatnya –pen).”</i> (Imam Ibnu Taimiyah, Majmu’ Fatawa, 5/185. Mauqi’ Al Islam)<br />
<br />
Beliau juga mengatakan bahwa para ulama sepakat berqunut atau tidak, shalat subuh adalah shahih. Perbedaan terjadi pada mana yang lebih utama. Katanya:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
اتَّفَقَ الْعُلَمَاءُ عَلَى أَنَّهُ إذَا فَعَلَ كُلًّا مِنْ الْأَمْرَيْنِ كَانَتْ عِبَادَتُهُ صَحِيحَةً، وَلَا إثْمَ عَلَيْهِ: لَكِنْ يَتَنَازَعُونَ فِي الْأَفْضَلِ.</div>
<div style="text-align: right;">
وَفِيمَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ، وَمَسْأَلَةُ الْقُنُوتِ فِي الْفَجْرِ وَالْوِتْرِ، مِنْ جَهْرٍ بِالْبَسْمَلَةِ، وَصِفَةِ الِاسْتِعَاذَةِ وَنَحْوِهَا، مِنْ هَذَا الْبَابِ.</div>
<div style="text-align: right;">
فَإِنَّهُمْ مُتَّفِقُونَ عَلَى أَنَّ مَنْ جَهَرَ بِالْبَسْمَلَةِ صَحَّتْ صَلَاتُهُ، وَمَنْ خَافَتْ صَحَّتْ صَلَاتُهُ وَعَلَى أَنَّ مَنْ قَنَتَ فِي الْفَجْرِ صَحَّتْ صَلَاتُهُ، وَمَنْ لَمْ يَقْنُتْ فِيهَا صَحَّتْ صَلَاتُهُ، وَكَذَلِكَ الْقُنُوتُ فِي الْوِتْرِ.</div>
<i>Ulama sepakat bahwa melakukan salah satu di antara dua hal maka ibadahnya tetap shahih (sah), dan tidak berdosa atasnya, tetapi mereka berbeda pendapat tentang mana yang utama. Pada apa yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, masalah qunut pada subuh dan witir, mengeraskan basmalah, bentuk isti’adzah, dan hal semisalnya yang termasuk pembahasan ini.</i><br />
<i>Mereka sepakat bahwa orang yang mengeraskan basmalah adalah sah shalatnya, dan yang menyembunyikan juga sah shalatnya, yang berqunut subuh sah shalatnya, begitu juga yang berqunut pada witir.</i> (Al Fatawa Al Kubra, 2/116, Cet. 1, 1987M-1408H. Darul Kutub Al ’Ilmiyah)<br />
<br />
Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah Rahimahullah<br />
Beliau termasuk yang melemahkan pendapat qunut subuh sebagaimana beliau uraikan dalam Zaadul Ma’ad, dan baginya adalah hal mustahil Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merutinkannya pada shalat subuh. Tetapi, tak satu pun kalimat darinya yang menyebut bahwa qunut subuh adalah bid’ah, walau dia mengutip beberapa riwayat sahabat yang membid’ahkannya.<br />
Bahkan Beliau sendiri mengakui bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kadang melakukan qunut dalam shalat subuh. Berikut ini ucapannya:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
كَانَ تَطْوِيلَ الْقِرَاءَةِ فِي الْفَجْرِ وَكَانَ يُخَفّفُهَا أَحْيَانًا وَتَخْفِيفَ الْقِرَاءَةِ فِي الْمَغْرِبِ وَكَانَ يُطِيلُهَا أَحْيَانًا وَتَرْكَ الْقُنُوتِ فِي الْفَجْرِ وَكَانَ يَقْنُتُ فِيهَا أَحْيَانًا وَالْإِسْرَارَ فِي الظّهْرِ وَالْعَصْرِ بِالْقِرَاءَةِ ِكَانَ يُسْمِعُ الصّحَابَةَ الْآيَةَ فِيهَا أَحْيَانًا وَتَرْكَ الْجَهْرِ بِالْبَسْمَلَةِ وَكَانَ يَجْهَرُ بِهَا أَحْيَانًا .</div>
<br />
<i>“Dahulu Nabi memanjangkan bacaan pada shalat subuh dan kadang meringankannya, meringankan bacaan dalam shalat Maghrib dan kadang memanjangkannya, beliau meninggalkan qunut dalam subuh dan kadang dia berqunut, beliau tidak mengeraskan bacaan dalam shalat Ashar dan kadang beliau memperdengarkan bacaannya kepada para sahabat, beliau tidak mengeraskan bacaan basmalah dan kadang beliau mengeraskan.”</i> (Zaadul Ma’ad, 1/247. Muasasah Ar Risalah)<br />
<br />
Beliau tidaklah mengingkari qunut secara mutlak, yang beliau ingkari adalah anggapan bahwa qunut subuh dilakukan terus menerus. Berikut ini ucapannya:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
وقنت في الفجر بعد الركوع شهراً، ثم ترك القنوت ولم يكن مِن هديه القنوتُ فيها دائماً، ومِنْ المحال أن رسولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كان في كل غداة بعد اعتداله من الركوع يقول: “اللَّهُمَ اهْدِني فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ وَلَّيْتَ…” الخ ويرفعُ بذلك صوته، ويؤمِّن عليه أصحابُه دائماً إلى أن فارق الدنيا</div>
<br />
<i>“(Beliau) Qunut dalam subuh setelah ruku selama satu bulan, kemudian meninggalkan qunut. Dan, bukanlah petunjuk beliau melanggengkan qunut pada shalat subuh, dan termasuk hal mustahil bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setiap paginya setelah i’tidal dari ruku mengucapkan: “Allahumahdini fiman hadait wa tawallani fiman tawallait … dst” dengan meninggikan suaranya, dan selalu diaminkan oleh para sahabatnya sampai meninggalkan dunia. </i>(Ibid, 1/271)<br />
<br />
Lalu beliau mengutip pertanyaan Sa’ad bin Thariq Al Asyja’i kepada ayahnya, di mana ayahnya pernah shalat di belakang Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, apakah mereka pernah qunut subuh? Ayahnya menjawab: Anakku, itu adalah muhdats (perkara yang diada-adakan). (HR. Ahmad, At Tirmidzi, dan lainnya, At Tirmidzi mengatakan: hasan shahih)<br />
<br />
Beliau juga mengutip dari Said bin Jubair, dia berkata aku bersaksi bahwa aku mendengar, dari Abdullah bin Abbas Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata, “Qunut yang ada pada shalat subuh adalah bid’ah.” (HR. Ad Daruquthni No. 1723)<br />
<br />
Tetapi riwayat ini dhaif (lemah). (Nashbur Rayyah, 3/183). Imam Al Baihaqi mengatakan: tidak shahih. (Imam Asy Syaukani, Nailul Authar, 2/345. Maktabah Ad Da’wah Al Islamiyah) Karena di dalam sanadnya ada periwayat bernama Abdullah bin Muyassarah dia adalah seorang yang dhaiful hadits (hadits darinya dhaif). (Imam Ibnu Hajar, Tahdzibut Tahdzib, 6/ 44. Lihat juga Imam Al Mizzi, Tahdzibul Kamal, 16/197)<br />
<br />
Imam Ibnul Qayyim juga memaparkan adanya kelompok yang menolak qunut secara mutlak termasuk qunut nazilah, yakni para penduduk Kufah. Beliau pun tidak menyetujui pendapat ini, hingga akhirnya Beliau menempuh jalan pertengahan, yakni jalannya para ahli hadits. Katanya:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
فأهلُ الحديث متوسطون بين هؤلاء وبين من استحبه عند النوازل وغيرها، وهم أسعدُ بالحديث من الطائفتين، فإنهم يقنُتون حيثُ قنت رسولُ اللّه صلى الله عليه وسلم، ويتركُونه حيث تركه، فيقتدون به في فعله وتركه،ويقولون: فِعله سنة، وتركُه لسنة، ومع هذا فلا يُنكرون على من داوم عليه، ولا يكرهون فعله، ولا يرونه بدعة، ولا فاعِلَه مخالفاً للسنة، كما لا يُنكِرون على من أنكره عند النوازل، ولا يرون تركه بدعة، ولا تارِكه مخالفاً للسنة، بل من قنت، فقد أحسن، ومن تركه فقد أحسن</div>
<br />
<i>“Maka, ahli hadits adalah golongan pertengahan di antara mereka (penduduk Kufah yang membid’ahkan) dan golongan yang menyunnahkan qunut baik nazilah atau selainnya, mereka telah dilapangkan oleh hadits dibandingkan dua kelompok ini. Sesungguhnya mereka berqunut karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melakukannya, mereka juga meninggalkannya ketika Rasulullah meninggalkannya, mereka mengikutinya baik dalam melakukan atau meninggalkannya. Mereka (para ahli hadits) mengatakan: melakukannya adalah sunah, meninggalkannya juga sunah, bersamaan dengan itu mereka tidak mengingkari orang-orang yang merutinkannya, dan tidak memakruhkan perbuatannya, tidak memandangnya sebagai bid’ah, dan tidaklah pelakunya dianggap telah berselisih dengan sunnah, sebagaimana mereka juga tidak mengingkari orang-orang yang menolak qunut ketika musibah, mereka juga tidak menganggap meninggalkannya adalah bid’ah, dan tidak pula orang yang meninggalkannya telah berselisih dengan sunnah, bahkan barang siapa yang berqunut dia telah berbuat baik, dan siapa yang meninggalkannya juga baik.” </i>(Ibid, 1/274-275)<br />
<br />
Syaikh ‘Athiyah Shaqr menilai pendapat pertengahan Imam Ibnul Qayyim ini adalah pendapat yang terbaik dalam masalah qunut. (Fatawa Al Azhar, 5/9)<br />
<br />
Para Ulama Lajnah Daimah Kerajaan Saudi Arabia<br />
Mereka saat itu diketuai oleh Syaikh Al ‘Allamah Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah. Sebenarnya secara resmi Lajnah Daimah membid’ahkan perilaku merutinkan qunut pada subuh, sebagaimana fatwa No. 2222. Namun, pada fatwa lainnya – yang ditanda tangani oleh Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Abdullah bin Mani’, Syaikh Abdullah bin Ghudyan, dan Syaikh Abdurrazzaq ‘Afifi- mereka pun memberikan pandangan bijak, sebagai berikut:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
وبالجملة فتخصيص صلاة الصبح بالقنوت من المسائل الخلافية الاجتهادية، فمن صلى وراء إمام يقنت في الصبح خاصة قبلالركوع </div>
<div style="text-align: right;">
أو بعده فعليه أن يتابعه، وإن كان الراجح الاقتصار في القنوت بالفرائض على النوازل فقط.</div>
<br />
“Maka, secara global mengkhususkan doa qunut pada shalat subuh merupakan masalah khilafiyah ijtihadiyah. Barang siapa yang shalat di belakang imam yang berqunut subuh, baik sebelum atau sesudah ruku, maka hendaknya dia mengikutinya. Walau pun pendapat yang paling kuat adalah membatasi qunut hanya ada pada nazilah saja.” (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts Al Ilmiyah wal Ifta’, No. 902)<br />
<br />
Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin Rahimahullah<br />
Beliau ditanya:<br />
<div style="text-align: right;">
عندنا إمام يقنت في صلاة الفجر بصفة دائمة فهل نتابعه ؟ وهل نؤمن على دعائه ؟</div>
<br />
<i>Kami memiliki imam yang berqunut pada shalat subuh yang melakukannya secara terus menerus, apakah kami mesti mengikutinya? Dan apakah kami mesti mengaminkan doanya?</i><br />
<br />
Beliau menjawab:<br />
<div style="text-align: right;">
من صلى خلف إمام يقنت في صلاة الفجر فليتابع الإمام في القنوت في صلاة الفجر ، ويؤمن على دعائه بالخير ، وقد نص على ذلك </div>
<div style="text-align: right;">
الإمام أحمد رحمه الله تعالى</div>
<br />
<i>Barangsiapa yang shalat di belakang imam yang berqunut pada shalat subuh, maka hendaknya dia mengikuti imam berqunut pada shalat subuh, dan mengaminkan doanya dengan baik. Telah ada riwayat seperti itu dari Imam Ahmad Rahimahullah. </i>(Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin, Majmu’ Fafatwa, 14/177)<br />
<br />
Syaikh Abdurrahman bin Abdullah Al Jibrin Rahimahullah<br />
Beliau berpendapat jika qunut dilakukan tanpa sebab maka itu makruh, namun dia tetap menasihati agar jika ada yang melakukan karena mengikuti pendapat mazhab Syafi’i maka itu jangan ingkari.<br />
Katanya:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
وبكل حال فمن قنت تبعاً للشافعية فلا يُنكر عليه ، ولكن الصحيح أنه لا يشرع . ولم يثبت عنه صلى الله عليه وسلم ، الاستمرار عليه . فالأظهر أنه مكروه بلاسبب والله علم .</div>
<br />
<i>Bagaimana pun juga, bagi siapa saja yang berqunut karena mengikuti syafi’iyah maka jangan diingkari, tetapi yang benar adalah itu tidak disyariatkan. Tidak ada yang pasti dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa beliau merutinkannya. Maka, yang nampak adalah hal itu makruh dilakukan tanpa sebab. Wallahu A’lam. </i>(Fatawa Islamiyah, 1/454. Dikumpulkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al Musnid)<br />
<br />
Demikian. Pemaparan ini bukanlah dalam rangka mengaburkan permasalahan, tetapi dalam rangka – sebagaimana kata Imam Ahmad- menyatukan kalimat, melekatkan hati, dan menghapuskan kebencian sesama kaum muslimin. Sebab, para imam yang berselisih pendapat pun memiliki sikap yang tidak melampaui batas-batas akhlak dan adab Islam dalam menyikapi perbedaan pendapat dalam fiqih. Sudah selayaknya kita mengambil banyak pelajaran dari para A’immatil A’lam (imam-imam dunia) ini.<br />
<br />
Nasihat Emas Imam Kaum Muslimin<br />
Pandangan Imam Sufyan Ats Tsauri Radhiallahu ‘Anhu<br />
Imam Abu Nu’aim mengutip ucapan Imam Sufyan Ats Tsauri, sebagai berikut:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
سفيان الثوري، يقول: إذا رأيت الرجل يعمل العمل الذي قد اختلف فيه وأنت ترى غيره فلا تنهه.</div>
<br />
<i>“Jika engkau melihat seorang melakukan perbuatan yang masih diperselisihkan, padahal engkau punya pendapat lain, maka janganlah kau mencegahnya.”</i> (Imam Abu Nu’aim al Asbahany, Hilyatul Auliya’, 3/133)<br />
<br />
Pandangan Imam Malik Radhiallahu ‘Anhu<br />
Imam Malik ketika berkata kepada Abu Ja’far, tatkala Ia ingin memaksa semua orang berpegang pada Al Muwatha’ (himpunan hadits karya Imam Malik): “Ingatlah bahwa para sahabat Rasulullah telah berpencar-pencar di beberapa wilayah. Setiap kaum memiliki ahli ilmu. Maka apabila kamu memaksa mereka dengan satu pendapat, yang akan terjadi adalah fitnah sebagai akibatnya.” (Majmu’ah Ar Rasail, Mu’tamar Khamis, hal. 187. Al Maktabah At Taufiqiyah)<br />
<br />
Pandangan Imam Ahmad bin Hambal Radhiallahu ‘Anhu<br />
Dalam kitab Al Adab Asy Syar’iyyah:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
وقد قال أحمد في رواية المروذي لا ينبغي للفقيه أن يحمل الناس على مذهبه .ولا يشدد عليهم وقال مهنا سمعت أحمد يقول من أراد أن يشرب هذا النبيذ يتبع فيه شرب من شربه فليشربه وحده .</div>
<br />
<i>“Imam Ahmad berkata dalam sebuah riwayat Al Maruzi (Al Marwadzi), tidak seharusnya seorang ahli fiqih membebani manusia untuk mengikuti mazhabnya dan tidak boleh bersikap keras kepada mereka. Berkata Muhanna, aku mendengar Ahmad berkata, ‘Barangsiapa yang mau minum nabidz (air perasan anggur) ini, karena mengikuti imam yang membolehkan meminumnya, maka hendaknya dia meminumnya sendiri.”</i> (Imam Ibnu Muflih, Al Adab Asy Syar’iyyah, Juz 1, hal. 212. Syamilah)<br />
<br />
Para ulama beda pendapat tentang halal-haramnya air perasan anggur, namun Imam Ahmad menganjurkan bagi orang yang meminumnya, untuk tidak mengajak orang lain. Ini artinya Imam Ahmad bersikap, bahwa tidak boleh orang yang berpendapat halal, mengajak-ngajak orang yang berpendapat haram.<br />
<br />
Nasihat Imam Yahya bin Ma’in Rahimahullah<br />
Imam Adz Dzahabi Rahimahullah berkata tentang Yahya bin Ma’in:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
قال ابن الجنيد: وسمعت يحيى، يقول: تحريم النبيذ صحيح، ولكن أقف، ولا أحرمه، قد شربه قوم صالحون بأحاديث صحاح، وحرمه قوم صالحون بأحاديث صحاح.</div>
<i>Berkata Ibnu Al Junaid: “Aku mendengar Yahya bin Ma’in berkata: “Pengharaman nabidz (air perasan anggur) adalah benar, tetapi aku no comment, dan aku tidak mengharamkannya. Segolongan orang shalih telah meminumnya dengan alasan hadits-hadits shahih, dan segolongan orang shalih lainnya mengharamkannya dengan dalil hadits-hadits yang shahih pula.” </i>(Imam Adz Dzahabi, Siyar A’lam an Nubala, Juz. 11, Hal. 88. Mu’asasah ar Risalah, Beirut-Libanon. Cet.9, 1993M-1413H)<br />
<br />
Nasihat Imam An Nawawi Rahimahullah<br />
Berkata Imam an Nawawi Rahimahullah:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
وَمِمَّا يَتَعَلَّق بِالِاجْتِهَادِ لَمْ يَكُنْ لِلْعَوَامِّ مَدْخَل فِيهِ ، وَلَا لَهُمْ إِنْكَاره ، بَلْ ذَلِكَ لِلْعُلَمَاءِ . ثُمَّ الْعُلَمَاء إِنَّمَا يُنْكِرُونَ مَا أُجْمِعَ عَلَيْهِ أَمَّا الْمُخْتَلَف فِيهِ فَلَا إِنْكَار فِيهِ لِأَنَّ عَلَى أَحَد الْمَذْهَبَيْنِ كُلّ مُجْتَهِدٍ مُصِيبٌ . وَهَذَا هُوَ الْمُخْتَار عِنْد كَثِيرِينَ مِنْ الْمُحَقِّقِينَ أَوْ أَكْثَرهمْ . وَعَلَى الْمَذْهَب الْآخَر الْمُصِيب وَاحِد وَالْمُخْطِئ غَيْر مُتَعَيَّن لَنَا ، وَالْإِثْم مَرْفُوع عَنْهُ</div>
<br />
<i>“Dan Adapun yang terkait masalah ijtihad, tidak mungkin orang awam menceburkan diri ke dalamnya, mereka tidak boleh mengingkarinya, tetapi itu tugas ulama. Kemudian, para ulama hanya mengingkari dalam perkara yang disepakati para imam. Adapun dalam perkara yang masih diperselisihkan, maka tidak boleh ada pengingkaran di sana. Karena berdasarkan dua sudut pandang setiap mujtahid adalah benar. Ini adalah sikap yang dipilih olah mayoritas para ulama peneliti (muhaqqiq). Sedangkan pandangan lain mengatakan bahwa yang benar hanya satu, dan yang salah kita tidak tahu secara pasti, dan dia telah terangkat dosanya.”</i> (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 1/131. Mawqi’ Ruh Al Islam)<br />
<br />
Jadi, yang boleh diingkari hanyalah yang jelas-jelas bertentangan dengan nash qath’i dan ijma’. Adapun zona ijtihadiyah, maka tidak bisa saling menganulir.<br />
<br />
Pandangan Imam Jalaluddin As Suyuthi Rahimahullah<br />
Ketika membahas kaidah-kaidah syariat, Imam As Suyuthi berkata dalam kitab Al Asybah wa An Nazhair:<br />
<div style="text-align: right;">
الْقَاعِدَةُ الْخَامِسَةُ وَالثَّلَاثُونَ ” لَا يُنْكَرُ الْمُخْتَلَفُ فِيهِ ، وَإِنَّمَا يُنْكَرُ الْمُجْمَعُ عَلَيْهِ</div>
Kaidah yang ke-35, “Tidak boleh ada pengingkaran terhadap masalah yang masih diperselisihkan. Sesungguhnya pengingkaran hanya berlaku pada pendapat yang bertentangan dengan ijma’ (kesepakatan) para ulama.” (Imam As Suyuthi, Al Asybah wa An Nazhair, Juz 1, hal. 285. Syamilah)<br />
<br />
Pandangan Imam Ibnu Taimiyah Rahimahullah<br />
Ketika membahas tema Kesatuan Milah dan Keragaman Syariat ia berkata:<br />
“Pokok-pokok dari Al-Qur’an, As-Sunnah dan Ijma’ adalah seperti kedudukan agama yang dimiliki oleh para nabi. Tidak seorang pun yang boleh keluar darinya, dan barangsiapa yang masuk ke dalamnya maka ia tergolong kepada ahli Islam yang murni dan mereka adalah Ahlu Sunnah wal Jamaah. Adapun bervariasinya amal dan perkataan dalam syariat adalah seperti keragaman syariat di antara masing-masing Nabi. Perbedaan ini terkadang bisa pada perkara yang wajib, terkadang bisa juga pada perkara yang sunnah.”<br />
<br />
Beliau Rahimahullah berkata: “Sesungguhnya masalah-masalah rinci dalam perkara ushul tidak mungkin disatukan di antara kelompok orang. Karena bila demikian halnya tentu tidak mungkin para sahabat, tabi’in, dan kaum salaf berselisih.” (Imam Ibnu Taimiyah, Majmu’ al Fatawa, Juz 6, hal. 56)<br />
Katanya lagi: “Ketika perluasan aktivitas dan penganekaragaman furu’ (cabang)-nya semakin dituntut maka sebagai akibatnya adalah munculnya perselisihan pendapat sesuai yang cocok jiwa masing-masing pembelanya.” (Imam Ibnu Taimiyah, Ibid, Juz. 6, hal. 58)<br />
<br />
Ia juga berkata: “Adapun manusia yang cenderung kepada pendapat salah seorang imam atau syaikh sesuai ijtihadnya. Sebagaimana perbedaan mana yang lebih afdhal antara adzan dengan tidak adzan, dalam qamat ifrad (dibaca sekali) atau itsna (dibaca dua kali), shalat fajar itu di akhir malam atau di saat fajar, qunut subuh atau tidak, bismillah dikeraskan atau dipelankan, dan seterusnya, adalah merupakan masalah ijtihadiyah yang juga diperselisihkan para imam-imam salaf. Dan masing-masing mereka menetapkan keputusan ijtihad yang lain.” (Imam Ibnu Taimiyah, Ibid, Juz, 20. hal. 292)<br />
<br />
Beliau juga berkata: “Ijtihad para ulama dalam masalah hukum itu seperti ijtihadnya orang yang menentukan arah kiblat. Empat orang melaksanakan shalat dan masing-masing orang menghadap kea rah yang berbeda dengan lainnya dan masing-masing meyakini bahwa kiblat ada di arah mereka. Maka shalat keempat orang itu benar adanya, sedangkan shalat yang tepat menghadap kiblat, dialah yang mendapat dua pahala.” (Imam Ibnu Taimiyah, Ibid, Juz, 20, hal. 224)<br />
<br />
Lihat! Imam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ijtihad bisa jadi benar semua, yang ada adalah yang benar dan lebih benar, mafdhul (tidak utama) dan afdhal (tidak utama). Ya, sangat berbeda antara beliau dengan orang yang mengaku-ngaku mengikuti madrasah pemikiran beliau. Tenggang rasa Imam Ibnu Taimiyah tidak berhasil diikuti oleh orang-orang keras yang mengaku mengikutinya, yang selalu memaksakan pendapatnya kepada orang lain…<br />
<br />
Dia juga berkata: “Sedangkan perkataan dan amal yang tidak diketahui secara pasti (qath’i) bertentangan dengan Kitab dan Sunnah, namun termasuk lingkup perbincangan ijtihad para ahli ilmu dan iman, bisa jadi dianggap qath’i oleh sebagian yang lain yang telah mendapat cahaya petunjuk dari Allah Ta’ala. Namun demikian dia tidak boleh memaksakan pendapatnya itu kepada orang lain yang belum mendapatkan apa yang dia inginkan itu.” (Imam Ibnu Taimiyah, Ibid, Juz, 1. hal. 383-384)<br />
<br />
Jadi, setelah Anda mengakui satu pendapat fiqih yang benar, maka peganglah baik-baik, namun jangan paksakan kepada orang lain. Karena masalah ini sangat luas dan lentur terjadi perbedaan:<br />
“Sesungguhnya perbedaan mengenai dalalah lafal dan penetapan salah satunya itu bagaikan samudera yang luas.” (Imam Ibnu Taimiyah, Raf’ul Malam, hal. 25)<br />
<br />
Wa akhiru da’wana an alhamdulillahi rabbail ‘alamin ….<br />
Wallahu A’lam.<br />
<br />
=================================<br />
Sumber: http://www.dakwatuna.com</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-83790058723836909492014-12-19T18:04:00.001-08:002014-12-19T18:04:38.694-08:00PELAJARAN PENTING !! ; Kisah Nyata Di Aceh Tamiang - Ibu Meninggal Didalam Kuburannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjmHOMWXyS5IVo5JZ0qAoo86HtoruU8GBrOXLXgJUTkjjGmeUk8EfCCzWJEaXgCfj40Zt-giw2oK366R366j1QjSMSOkBwwTZN43JIaW8KTubQzd52dUK_k9armwHatoU4vNcMmjzuQ2PZ/s1600/ibu_nganter_ke_sekolah2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjmHOMWXyS5IVo5JZ0qAoo86HtoruU8GBrOXLXgJUTkjjGmeUk8EfCCzWJEaXgCfj40Zt-giw2oK366R366j1QjSMSOkBwwTZN43JIaW8KTubQzd52dUK_k9armwHatoU4vNcMmjzuQ2PZ/s320/ibu_nganter_ke_sekolah2.jpg" width="320" /></a><i><span style="color: #666666;">Diposkan oleh motivator90 di 19.23</span></i><br />
<i><span style="color: #666666;"><br /></span></i>
Suatu hari tinggal lah sebuah keluarga sederhana yang tepatnya berada di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Kisah ini terjadi sekitar 3 tahun yang lalu dan dikisahkah langsung seorang anak yang mengalami kejadian ini secara nyata. Seorang ayah dan ibu beserta ketiga anaknya tinggal seperti layaknya keluarga biasa. Dimana sang ayahpun setiap harinya pergi bekerja, dan ibu pun sibuk mengurusi rumah tangga.<br />
<br />
Setiap harinya ketiga anaknya pergi kesekolah, dimana anak yang sulung telah duduk di bangku SMP kelas 2, sementara anak yang kedua duduk dikelas 5 SD, sedangkan yang bungsu adalah seorang anak perempuan kecil berumur 3 tahun. Kisah ini sangat mengharukan, jadi pastikan anda membaca kisah ini dengan baik dan fokus. Karena cerita ini cukup singkat tapi mungkin anda tak akan bisa menahan air mata anda saat setelah anda membaca kisah haru ini.<br />
<br />
<br />
Suatu ketika dimana saat keluarga itupun sedang menjalani aktivitas mereka seperti biasa, tiba tiba sang ibu dari ketiga anak itupun meninggal dunia. Sontak pada saat itu keluarga yang khususnya ayah dan ketiga anaknya terkejut dan tak kuasa menahan tangis mereka. Karena kepergian sang ibu begitu cepat dan serasa tiba tiba, sang ibupun tidak mengalami sakit atau kecelakaan. Dan dengan tiba tiba ALLAH SWT pun memanggil sang ibu dan meninggalkan keluarganya untuk selama lamanya.<br />
<br />
Setelah sang ibu meninggal, maka jenazahnya pun dimandikan, dikafankan, dan akhirnya dikuburkan. Ketiga anaknya pun menangis haru, terlebih lagi putri bungsu yang masih sangat kecil dan masih merindukan pelukan serta kasih sayang dari sang ibu. Namun dengan kepergian sang ibu, maka pelukan dan kasih sayang itu tidak akan pernah bisa dirasakan oleh putri kecil itu untuk selama lamanya.<br />
<br />
Ibu pun meninggal dan diantarkan kekuburan untuk segera dimakamkan. Setelah proses penguburan selesai, keluargapun pulang kerumah. Ke esokan harinya, putri bungsu itu mengatakan kepada ayahnya tentang perihal mimpinya semalam. Ia pun mengatakan kepada ayahnya, bahwa semalam ia bermimpi bertemu dengan almarhumah ibunya, dan ibu pun mengatakan, tolong keluarkan ibu nak dari kuburan ini. Mendengar putri bungsunya berbicara seperti itu, ayahpun mengatakan, "sudahlah nak ! ibu sudah tidak ada, wajar jika engkau masih teringat ingat, ungkap ayah kepada putri bungsunya" Anak itu pun diam.<br />
<br />
Keesokannya tepatnya dihari kedua setelah pemakam ibu, putri bungsu itupun menyampaikan perihal mimpinya semalam kepada abang abangnya. Ia mengatakan, abang ! semala adik bermimpi bahwa ibu minta dikeluarkan dari dalam kuburannya, dan abangnya lalu bergegas menyampaikan perihal mimpi sang adik kepada ayah. Dan ayah pun mengatakan, sudahlah nak, adikmu itu masih sangat kecil, wajar saja dia sangat sedik sepeninggalan ibu mu.<br />
<br />
Keesokan harinya, tepatnya dihari ketiga setelah pemakaman ibunya, putri bungsu itu pun kembali memberitahu kepada ayahnya tentang perihal mimpinya, bahwa almarhumah ibu, benar benar minta dikeluarkan dari dalam kuburnya. Putri bungsu itupun menangis sejadi jadinya, dan tetap memaksa sang ayah untuk pergi kekuburan dan mengeluarkan ibu dari kuburannya. Melihat anak kecilnya terus menangis keras, maka sang ayahpun menemui aparat kampung dan meminta tolong kepada warga kampung setempat, untuk membantunya menggali kembali kuburan almarhumah istrinya.<br />
<br />
Dengan keaadaan yang bingung dan heran, warga kampung pun lekas membantu sang ayah dan pergi kekuburan istrinya. Semuanya hadir menyaksikan penggalian makam tersebut, terlebih lagi putri bungsu yang terus menangis menyaksikan penggalian makam ibunya. Setelah penggalian selesai, ternyata mimpi anak kecil itupun benar dan nyata ! Mengapa demikian ? Karena para penggali kubur, mendapati ibu itu dalam posisi setengah duduk atau seperti tengkurap.<br />
<br />
Kain kafan pembungkus badannya pun sudah lepas, tanda bahwa ibu itu berupaya untuk melepas kain kafannya dan membuka tali, lalu berupaya untuk membongkar papan penutup lahatnya. Pada saat itu, para penggali kuburpun tiba tiba menangis, karena menyaksikan bahwa ibu itu sebenarnya benar benar masih hidup. Tapi karena telah terkubur selama 3 hari, maka ia pun meninggal di dalam kuburannya sendiri.<br />
<br />
Para tetua dikampung itu pun mengatakan, bahwa ibu ini sebenarnya telah mati suri. Lalu ia tersadar saat telah di dalam lahatnya. Jika saja, kita mempercayai mimpi anak kecil ini pada hari pertama, mungkin nyawa ibu ini masih bisa terselamatkan. Dan pesan moral yang bisa kita ambil dari hikmah cerita ini, bahwa janganlah meremehkan ucapan ucapan anak kecil, karena boleh jadi itu adalah pesan yang benar.<br />
<br />
"Unjur ma Qola, wala tanjur liman Qola" inilah ungkapan dari ilmu mahfudzot anak pesantren yang artinya adalah " Lihat apa yang dikatakannya, dan jangan lihat siapa yang mengatakannya". Semoga cerita ini bisa menginspirasi anda. Dan membuat anda lebih sayang dan cinta kepada kedua orang tua anda, terutama ibu, ibu dan ibu anda.<br />
<div>
------------------------------------------------<br />Sumber :http://www.motivatorindonesia.co.id/</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-30622655674458887722014-12-10T02:19:00.002-08:002014-12-10T02:24:04.835-08:00Tasyabbuh dengan Kafir, Pengertian, Macam dan Hukumnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
Sesungguhnya termasuk alamat orang yang telah mendapatkan manisnya Iman adalah benci kekufuran, Rasul bersabda;<br />
<div>
<br /></div>
<div>
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ، أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ “</div>
<div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhGlEY20SAEpPXtdkK0HAwEetYxtOY8O2n3YFfYT06Cb_FKu6894oamM0yrRPGpdh0o5C6YBvhyphenhyphenk9BZ7VPTaK7jDdeW7nANfRtWSHJNN1bG8AGTPorepu9MIarxR54o14ZgFhMBHkkavXkeXzDnNYpcoNxUtLkwXoj8IUNqsjL3EPc1_-OW_GmSFkgw=" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="samp56b712ca9e853117" border="0" src="http://taimullah.files.wordpress.com/2012/12/samp56b712ca9e853117.jpg?w=480" /></a></div>
<div>
Dari Anas bin Malik ra berkata: Nabi Muhammad saw bersabda: “Seseorang tidak akan pernah mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang, tidak mencintainya kecuali karena Allah; sehingga ia dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan darinya; dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selainnya.” (Imam Al Bukhari)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Seseorang yang benci kepada suatu perkara, secara almiah akan benci untuk dekat dengannya. Apalagi jika kebencian itu demikian besar sehingga dilempar kedalam api lebih ia pilih dari pada kembali padanya. Tasyabbuh dengan Kafir adalah perkara yang mendekatkan kepada kekufuran. Jadi bisa dikatakan bahwa tanda orang yang benci kepada kekufuran adalah benci serupa (Tasyabbuh) dengan para ahlinya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Apalagi Rasul Saw telah bersabda;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ “</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Barangsiapa yang meniru satu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Hadits ini menunjukkan larangan yang keras, peringatan, dan ancaman atas perbuatan menyerupai orang-orang kafir dalam perkataan, perbuatan, pakaian, hari-hari raya, dan peribadahan mereka, serta perkara mereka yang lain yang tidak disyariatkan bagi kita dan syariat kita tidak mentaqrir (menyetujui)nya untuk kita.”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Rasul Saw juga bersabda;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Bukan termasuk golongan kami, orang yang menyerupai (tasyabbuh) dengan selain kami.” (HR Tirmidzi)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pengertian Tasyabbuh dengan Kafir</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tasyabbuh dengan Kafir ada yang pasti dilarang dan tidak. Yang pasti dilarang adalah Tasyabbuh dengan orang kafir dengan perkara-perkara yang merupakan syi’ar-syi’ar agama mereka. Sedang yang belum pasti dilarang adalah tasyabbuh pada selain hal itu berupa perkara-perkara duniawi. Maka hukum Tasyabbuh ini, bisa saja cuma mubah, makruh, mustahab, haram atau wajib, tergantung perkara yang menuntutnya. Lihat saja senjata-senjata yang dipakai Mujahidin bukankah itu semua buatan orang kafir?? Kalau tasyabbuh jenis ini dilarang, bagaimana mungkin kaum muslimin bisa menang melawan mereka? Begitu juga komputer dan segenap isinya yang dipakai jutaan kaum muslimin dunia.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Syeikh Dr Sulaiman bin Salimillah ar Ruhaili setelah menyampaikan materi kajian mendapatkan pertanyaan sebagai berikut,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
ما هو الضابط في التشبه بالكفار ؟</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Apa tolok ukur supaya suatu perbuatan dinilai menyerupai orang kafir?”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
فأجاب: الضابط للتشبه بالكفار- أن يفعل الإنسان فعلًا لا يفعله إلا الكفار لا بمقتضى الإنسانية- انتبهوا لهذه الضوابط -لا يفعله إلا الكفار- فيُخرج ما يفعله الكفار وغيرهم ،</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jawaban beliau, “Tolok ukur atau pengertian menyerupai orang kafir adalah melakukan suatu perbuatan yang hanya dilakukan oleh orang kafir bukan karena tuntutan kebutuhan manusia. ”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akan tetapi sebagian JUHALA’ menyamakan hukum tasyabbuh dalam hal agama dan tasyabbuh dalam hal dunia. Mereka mengatakan “Tidak dilarang melakukan perayaan tahun baru[1] karena Tasyabbuh dengan kafir, tidak usah berpikir picik lagi munafik, bukankah listrik, dan segala macam teknologi ini juga dari orang kafir?”. Ucapakan demikian tidak muncul kecuali dari kebodohan mereka dalam agama dan lemahnya iman mereka.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Adalagi yang bersikap terlalu ekstrim dalam hal larangan bertasyabbuh dengan kafir. Jadilah mereka mengharamkan apa saja yang datang dari mereka. Akibatnya hidup mereka diliputi kesulitan karena pada zaman sekarang hampir segala sesuatu yang kita nikmati datangnya dari orang kafir. Padahal Tasyabbuh dengan kafir dalam masalah duniawi hanya menjadi haram jika terdapat unsur yang bertentangan dengan Islam, seperti adanya niat untuk menyerupai orang kafir. Contoh lain adalah Demokrasi, ia terlarang karena sifatnya yang mampu merusak pundi-pundi agama.[2]</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Contoh-contoh Tasyabbuh dengan Kafir dalam masalah agama</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tasyabbuh dengan kafir dalam agama mereka bisa menyangkut Tasyabbuh dalam hal ibadah, atau adat. Dalam hal ibadah mencakup;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
1-Tasyabbuh dalam amal ibadah</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Seperti; shalat pada waktu yang terlarang</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Rasul Saw bersabda;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ، فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِيْنَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ، وَحِيْنَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ؛ ثُمَّ صَلِّ فَإِنَّ الصَّلاَةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُوْرَةٌ، حَتَّى يَسْتَقِلَّ الظِّلُّ بِالرُّمْحِ، ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ، فَإِنَّ حِيْنَئِذٍ تُسْجَرُ جَهَنَّمُ. فَإِذَا أَقْبَلَ الْفَيْءُ فَصَلِّ فَإِنَّ الصَّلاَةَ مَشْهُوْدَةٌ مَحْضُورَةٌ، حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ، ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ، فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ، وَحِيْنَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Kerjakanlah shalat subuh kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat ketika matahari terbit sampai tinggi karena matahari terbit di antara dua tanduk setan dan ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari. Kemudian shalatlah karena shalat itu disaksikan dihadiri (oleh para malaikat) hingga tombak tidak memiliki bayangan, kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat karena ketika itu neraka Jahannam dinyalakan/dibakar dengan nyala yang sangat. Apabila telah datang bayangan (yang jatuh ke arah timur/saat matahari zawal) shalatlah karena shalat itu disaksikan dihadiri (oleh para malaikat) hingga engkau mengerjakan shalat ashar (terus boleh mengerjakan shalat sampai selesai shalat ashar, pent.), kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat hingga matahari tenggelam karena matahari tenggelam di antara dua tanduk syaitan dan ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari.” (HR. Muslim)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Karena itu diharamkan shalat dengan sengaja untuk terus melakukannya pada waktu-waktu tersebut, yakni mengistmewakannya dari waktu yang lain.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Telah maklum bahwa orang kafir mempunyai waktu-waktu tertentu yang mereka agungkan dimana pada waktu itu mereka khususkan untuk ibadah. Maka haram bagi kaum muslimin ikut-ikutan meniru mereka, mengkhusukan waktu-waktu tersebut dengan ibadah, kecuali apa yang ditetapkan syara’ seperti puasa hari Asyura.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Termasuk dalam tasyabbuh ini adalah gerakan memegang kening dan dua pundak yang melambangkan salib bagi orang Nashrani. Memegang dupa dan mengangguk-anggukkannya seperti yang dilakukan orang budha maupun konghucu. Memberi hormat dengan bersujud atau menunduk sesuai yang mereka lakukan kepada berhala mereka. Begitu juga dengan Yoga, yang sejatinya merupakan pratek penyembahan dewa matahari.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Mesir dengan muftinya Syaikh Dr Ali Jumuah, begitu juga Malaysia dan MUI telah mengeluarkan fatwa haram terhadap yoga. Syaikh Dr Abdullah Al-Faqih dalam fatwanya yang berjudul “Yoga itu penyembahan berhalaisme kepada matahari” tertanggal 17 Muharram 1422H/ 11 April 2001, berkata;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
إن اليوجا ليست رياضة، وإنما هي نوع من العبادة الوثنية التي لا يجوز للمسلم أن يقدم عليها بحال</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sesungguhnya yoga bukanlah olahraga, tetapi dia hanyalah jenis dari peribadahan berhalaisme (paganisme) yang tidak boleh bagi orang Muslim untuk mendatanginya sama sekali.</div>
<div>
Dia menegaskan, yoga itu bukan murni olahraga badani, tetapi itu hanyalah penyembahan yang ditujukan oleh pelakunya kepada matahari selain Allah. Yoga itu tersebar luas di India sejak zaman dulu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Nama aslinya berbahasa sanskerta, sastanaga surya nama sekar, artinya sujud kepada matahari dengan delapan anggota badan.</div>
<div>
Olahraga ini bertumpu pada 10 anggota badan tertentu, di antaranya lima anggota badan yang terhampar di tanah dengan melebar dengan menyentuh tanah yaitu: dua tangan, hidung, dada, dua dengkul, dan jari-jari dua telapak kaki . Dengan ini maka terwujudlah sujud terhadap matahari dengan delapan anggota badan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Latihan-latihan yoga itu dimulai dengan kondisi pertama yang menggambarkan penghormatan kepada yang disembah yaitu matahari. Latihan-latihan ini mesti disertai kata-kata yang menjelaskan penyembahan matahari dan mengarah kepadanya. Kata-kata itulah yang disebut mantra. Itu diulang-ulang dengan suara keras dan dengan cara tata letak yang teratur. Potongan-potongan mantra itu mengandung sebutan nama-nama matahari dua belas.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Oleh karena itu Mufti ini setelah menjelaskan bunyi mantra-mantra dan maksudnya, kemudian mengatakan:</div>
<div>
“Sesungguhnya yoga bukanlah olahraga, tetapi ia hanyalah jenis dari peribadahan berhalaisme (paganisme) yang tidak boleh bagi orang Muslim untuk mendatanginya sama sekali.”</div>
<div>
Begitu juga dengan ikut melakukan upacara perayaan Natal, mengahadiri perayaan waisak, misalnya, jika waisak dilakukan di borobudur, maka ramai kaum Muslimin ikut datang untuk melihat, dan perayaan-perayaan agama mereka yang lain.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Allah berfirman;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا</div>
<div>
<br /></div>
<div>
72. dan orang-orang yang tidak menghadiri perbuatan dosa, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. (Al-Furqan 72)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
قال الحافظ ابن كثيرٍ رحمه الله في تفسير هذه الآية: قال أبو العالية و طاوس ومحمد بن سيرين والضحاك والربيع بن أنس وغيرهم: هي أعيادُ المشركين</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata mengenai tafsir ayat ini; “Berkata Abul-Aliyah, Thawus. Muhammad bin Sirin, Dhahhak, dan Rabi’ bin Anas ; Ia (Zuur) adalah hari raya kaum musyrikin.”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sahabat ’Umar Ra berkata :</div>
<div>
اجتنبوا أعداء الله في عيدهم</div>
<div>
”Jauhilah hari-hari perayaan musuh-musuh Allah.” (Sunan al-Baihaqî).</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Begitu juga putranya, yaitu Sahabat ’Abdullâh bin ’Umar Ra:</div>
<div>
من بنى ببلاد الأعاجم وصنع نيروزهم ومهرجانهم ، وتشبه بهم حتى يموت وهو كذلك حُشِر معهم يوم القيامة</div>
<div>
”Barangsiapa yang membangun negeri orang-orang kâfir, meramaikan peringatan hari raya nairuz (tahun baru) dan karnaval mereka serta menyerupai mereka sampai meninggal dunia dalam keadaan demikian. Ia akan dibangkitkan bersama mereka di hari kiamat.” (Sunan al-Baihaqî)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akan tetapi sejumlah orang yang menyandang gelar Kyai, justru memperbolehkan merayakan Natal secara Islami, dengan alasan Yesus adalah Nabi Allah. Maka, seperti halnya diperbolehkan merayakan kelahiran Nabi Muhammad begitu pula diperbolehkan merayakan kelahiran Nabi Isa.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jelas ini adalah ucapan yang bathil, yang pertama; Hari raya kaum kafir adalah termasuk Syi’ar kekefuran mereka yang terbesar. Jadi bagaimana mungkin bagi kaum muslimin diperbolehkan untuk ikut meramaikannya?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Al-Imam As-Suyuthi rahimahullah dalam Al-Amru Bil Ittiba berkata:</div>
<div>
<br /></div>
<div>
ومن البدع والمنكرات مشابهة الكفار وموافقتهم في أعيادهم ومواسمهم الملعونة، كما يفعل كثير من جهلة المسلمين</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Termasuk bidah dan kemungkaran adalah sikap menyerupai (tasyabbuh) dengan orang-orang kafir dan mencocoki mereka dalam hari-hari raya dan perayaan-perayaan mereka yang dilaknat (oleh Allah). Sebagaimana dilakukan banyak kaum muslimin yang tidak berilmu tentang ilmu agama.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kemudian beliau menyebutkan banyak sekali contoh-contoh kemunkaran-kemunkaran kaum Muslimin yang dilakukan pada hari raya orang kafir. Beliau lalu berkata;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
فمن ذلك خميس البيض، الذي تقدم ذكره، الذي يسمونه الخميس الكبير. وإنما هو الخميس الحقير، وهو عيد النصارى الأكبر، فجميع ما يحدثه المسلم فيه فهو من المنكرات.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Di antaranya adalah hari natal yang telah lewat penyebutannya, yang mereka sebut sebagai hari raya yang agung padahal ia hari raya yang hina, itulah hari raya kaum kristen nashrani terbesar. Maka seluruh yang diadakan kaum muslimin di dalam hari itu[3] adalah termasuk kemungkaran.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Beliau juga berkata;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
ومن ذلك تعطيل الوظائف الرئيسية من الصنائع والتجارات، وغلق الحوانيت، واتخاذه يوم راحة وفرح على وجه يخالف ما قبله وما بعده من الأيام. كل ذلك منكر وبدعة، وهو شعار النصارى فيه. فالواجب على المؤمن بالله ورسوله أن لا يحدث في هذا اليوم شيئاً أصلاً، بل يجعله يوماً كسائر الأيام.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Demikian juga dengan meliburkan pekerjaan pokok seperti pabrik-pabrik atau usaha perdagangan, menutup toko, dan menjadikannya sebagai hari istirahat dan hiburan dengan sengaja membedakan dari hari-hari sebelumnya dan sesudahnya. Semua itu termasuk kemungkaran dan bid’ah. Itu merupakan syiar kaum Kristen nashrani pada hari itu. Wajib atas seorang mukmin yang beriman dengan Allah dan Rasul-Nya untuk tidak melakukan perbuatan tersebut pada hari ini sama sekali, tetapi hendaknya memperlakukannya sebagaimana hari-hari biasa.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Yang kedua; bagaimana mungkin yang demikian bisa diperbolehkan? Bukankah Shalat menyembah Allah dalam waktu dimana orang kafir beribadah kepada tuhan mereka itudilarang? apalagi dengan yang hari raya mereka yang merupakan Syi’ar agung kekufuran mereka.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Termasuk hari raya mereka adalah perayaan tahun baru masehi , imlek dan hari raya valentine. Maka setiap apa yang kaum muslimin lakukan pada hari itu, seperti meniup terompet, menyalakan kembang api, memakai pakaian merah-merah, memberikan bunga atau coklat, termasuk juga meliburkan aktivitas -seperti yang diterangkan oleh Imam Suyuti-yang bertujuan untuk memperingati atau mengagungkannya adalah haram.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Semisal dengan libur natal dan tahun baru adalah libur hari ahad atau hari sabtu dikarenakan keduanya adalah hari raya nasrani dan yahudi. Syaikh Abdurrahman al Barrak berkata;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
ولكن لما اشتد داء التشبه في الأمة الإسلامية تنوعت طرقهم في التقرب إلى مناهج الأمم الكافرة فمنهم من جعل عطلة الأسبوع السبت والأحد موافقة للدول اليهودية والنصرانية ، وهذا أقبح أنواع التشبه في هذه المسألة ،</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akan tetapi tatkala semangat tasyabbuh dengan orang kafir semakin membara di tengah tengah kaum muslimin maka ada banyak cara yang dilakukan oleh orang Islam untuk mendekati jalan hidup orang-orang kafir. Ada yang menjadikan hari Sabtu dan Ahad sebagai hari libur sehingga semisal dengan negara yahudi dan berbagai negara nasrani. Inilah bentuk tasyabbuh dengan orang kafir dalam masalah hari libur yang paling jelek.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dalam Ahkamul-Fuqoha’ disebutkan mengenai Tasyabbuh dan contoh-contohnya;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
وَهُوَ التَّلَبُّسُ بِمَا يَخْتَصُّ بِقَوْمٍ سَوَاءٌ كَانَ حَسَنًا أَوْ قَبِيْحًا كَالتَّحَلِّى بِوَسَامِ الصَّلِيْبِ وَكَلَبْسِ لِبَاسٍ يُشْعِرُ النَّاسَ بِأَنَّهُ غَيْرُ لِبَاسِ الْمُسْلِمِيْنَ وَكَإِغْلاَقِ الدُّكَّانِ يَوْمَ اْلأَحَدِ وَأَمْثَالِ ذَلِكَ مِمَّا يَطُوْلُ ذِكْرُهُ.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
(Tasyabbuh yaitu) melakukan sesuatu yang menjadi ciri khas sebuah kaum, entah itu baik atau buruk, seperti menggunakan hiasan salib, atau memakai pakaian yang menjadi simbol non muslim, atau menutup toko pada hari ahad, dan seterusnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Termasuk tasyabbuh dalam ibadah adalah melakukan upacara persembahan, berupa binatang, makanan, buah-buahan, kembang-kembang, seperti upacara larung saji di laut, atau pada tempat-tempat keramat. Yang demikian dilarang karena walaupun tidak adanya unsur penyembahan kepada selain Allah[4], didalamnya masih ada unsur Tasyabbuh dengan agama kafir; hindu dan animisme.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Begitu juga dengan menolak untuk menikah karena menganggapnya sebagai ibadah seperti yang dilakukan kaum nashrani dan budha. Begitu juga dengan mengharamkan binatang yang dihalalkan Allah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan kaum Musyrik Quraisy. Begitu juga mengharamkan onta; serupa dengan yahudi, seperti yang dilakukan orang syi’ah.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2-Tasyabbuh dalam ucapan-ucapan mereka yang merupakan bentuk ibadah</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Seperti; ikut menyakikan lagu-lagu untuk dewa-dewa hindu. Seperti yang terjadi ketika film Kuch-kuch Hota Hai populer, sebagian kaum muslimin ikut-ikutan menyanyi sebuah lagu yang memang terdengar enak tapi merupakan lagu nyanyian untuk dewa mereka.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Begitu pula lagu pujian yang dinyanyikan di gereja-gereja, atau ditempat-tempat peribadatan mereka. Begitu pula dengan ucapan “selamat natal”, dsb. Mengucapkan selamat natal berarti ikut mengagungkan hari raya mereka[5]. Selain itu, ia adalah bagian dari syiar-syiar agama kufur mereka, padahal Allah tidak meridhoi adanya kekufuran terhadap hamba-hamba-Nya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ</div>
<div>
<br /></div>
<div>
7. jika kamu kafir Maka Sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mudan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya. (Az-Zumar 7)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Begitu pula mantra-mantra dan jampi-jampi yang berisi permohonan untuk tuhan-tuhan, dewa-dewa, arwah-arwah suci, menurut kepercayaan mereka.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Begitu juga bersumpah dengan nama-nama tuhan mereka. Dan tidaklah orang bersumpah kecuali dengan perkara-perkara agung, sehingga ketika bersumpah dengan tuhan-tuhan orang kafir, selain mengandung unsur Tasyabbuh juga mengandung unsur pengagungan terhadap tuhan-tuhan mereka.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tasyabbuh agama dalam hal adat</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tasyabbuh dalam hal adalah kebanyakan berupa tasyabbuh dalam hal pemakaian atribut-atribut dan simbol-simbol, bisa juga dalam tatacara, ungkapan, istilah-istilah yang khusus mereka gunakan ketika berbicara, bertingkah laku seperti; makan, berpakaian, dll. Intinya, setiap perkara yang berasal dari adat, tapi dibumbui dengan simbol-simbol agama. Untuk memudahkannya saya bagi menjadi dua, yaitu;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
1-Tasyabbuh dalam hal perbuatan</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Misalnya dengan mengenakan kalung salib atau baju-baju seragam para pastur dan pendeta. Begitu juga dengan memajang lambang-lambang maupun gambar-gambar kufur, seperti salib, pentagram[6], bintang david, lambang mata satu (dajjal)[7], gambar yesus, budha, dewa-dewa hindu, dsb. Bisa juga dengan mengekspresikan lambang tersebut kedalam gerakan tangan atau tubuh. Seperti gerakan tangan metal yang sejatinya merupakan simbol satanisme, atau gerakan menutup mata kanan -seperti yang dilakukan lady gaga- yang mengisyaratkan pada dewa matahari mesir atau dajjal, atau bisa juga gerakan tarian atau olahraga namun disusupi gerakan yang menunjukkan simbol-simbol kufur.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dalam Mausu’ah Fiqhiyyah Kuwaitiyyah disebutkan;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
ذهب الحنفيّة على الصّحيح عندهم، والمِالكيّة على المذهب، وجمهور الشّافعيّة إلى : أنّ التّشبّه بالكفّار في اللّباس – الّذي هو شعار لهم به يتميّزون عن المسلمين – يحكم بكفر فاعله ظاهرا، أي في أحكام الدّنيا، فمن وضع قلنسوة المجوس على رأسه يكفر، إلا إذا فعله لضرورة الإكراه أو لدفع الحرّ أو البرد. وكذا إذا لبس زنّار النّصارى إلّا إذا فعل ذلك خديعة في الحرب وطليعة للمسلمين أو نحو ذلك لحديث : « من تَشَبَّه بقوم فهو منهم » لأنّ اللّباس الخاصّ بالكفّار علامة الكفر، ولا يلبسه إلّا من التزم الكفر، والاستدلال بالعلامة والحكم بما دلّت عليه مقرّر في العقل والشّرع. فلو علم أنّه شدّ الزّنّار لا لاعتقاد حقيقة الكفر بل لدخول دار الحرب لتخليص الأسارى مثلا لم يحكم بكفره.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
ويرى الحنفيّة في قول – وهو ما يؤخذ ممّا ذكره ابن الشّاطّ من المالكيّة – أنّ من يتشبّه بالكافر في الملبوس الخاصّ به لا يعتبر كافراً ، إلا أن يعتقد معتقدهم ، لأنّه موحّد بلسانه مصدّق بجنانه . وقد قال الإمام أبو حنيفة رحمه الله : لا يخرج أحد من الإيمان إلّا من الباب الّذي دخل فيه ، والدّخول بالإقرار والتّصديق ، وهما قائمان .</div>
<div>
<br /></div>
<div>
وذهب الحنابلة إلى حرمة التّشبّه بالكفّار في اللّباس الّذي هو شعار لهم . قال البهوتيّ : إن تزيّا مسلم بما صار شعارا لأهل ذمّة ، أو علّق صليبا بصدره حرم ، ولم يكفر بذلك كسائر المعاصي . ويرى النّوويّ من الشّافعيّة أنّ من لبس الزّنّار ونحوه لا يكفر إذا لم تكن نيّة .</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Golongan Hanafiyyah berpendapat –menurut yang sahih bagi mereka-, begitu juga malikiyyah berdasar madzhab mereka, dan juga Jumhur Syafiiyyah bahwa barang siapa bertasyabbuh dengan orang kafir dalam hal pakaian yang merupakan syi’ar mereka -yang dengannya mereka membedakan diri dari kaum muslimin- dihukumi kafir secara dzahir; yakni dalam hukum-hukum dunia. Maka barang siapa memakai kopiah majusi di kepalanya dihukumi kafir, kecuali jika ia melakukannya karena dlarurat (berupa) keterpaksaan, atau untuk melindungi dari panas atau dingin. Begitu juga dengan memakai sabuk nasrani, kecuali jika ia melakukannya untuk kamuflase dalam perang, dan menjadi mata-mata bagi kaum Muslimin, dan sebagainya, berdasarkan hadist; “Barang siapa menyerupai kaum maka ia termasuk golongan mereka”. Karena pakaian yang khusus bagi kaum kafir adalah adalah alamat kufur, dan tidak mengenakannya kecuali orang yang menetapi kekufuran. Sedang istidlal dengan alamat dan berhukum dengan apa yang ditunjukkannya ditetapkan oleh akal dan syara’. Maka jikalau diketahui bahwa ia mengikat sabuk nasrani tidak karena meyakini hakikat kekufuran, tapi untuk masuk negara musuh guna membebaskan tawanan -umpamanya- maka tidak dihukumi kafir.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sedang dalam suatu pendapat -yaitu yang diambil dari apa yang disebutkan oleh Ibnu as-Syath dari Malikiyyah-, Hanafiyyah berpendapat ; bahwasanya orang yang menyerupai orang kafir dalam pakaian yang khusus bagi mereka tidak dianggap kafir kecuali jika meyakini keyakinan mereka, dikarenakan mereka menyatakan tauhid dengan lisannya dan percaya dengan hatinya. Imam Abu Hanifah berkata; “Tidak seorang keluar dari iman kecuali melalui pintu dimana dia masuk”, sedang masuknya itu dengan Iqrar (pernyataan) dan Tashdiq (percaya), dan keduanya masih berdiri (ada).</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hanabilah perpendapat akan keharaman menyerupai tasyabbuh dengan orang kafir dalam pakaian yang merupakan syi’ar bagi mereka. Al-Buhuty berkata; “jika seseorang mengenakan pakaian yang menjadi syi’ar ahli dzimmah, atau menggantungkan salib di dadanya, maka dihukmi haram, tidak dihukumi kafir sebagai mana perbuatan maksiat lain.” An-Nawawi dari Sayafiiyyah berpendapat; bahwasanya barang siapa memakai sabuk nasrani dan sebagainya tidak dihukumi kafir selagi tidak ada niat kufur.”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Yang harus diwaspadai adalah; bahwasanya orang-orang kafir banyak sekali memodifikasi atau menyamarkan simbol-simbol kufur mereka sehingga menjadi samar agar kaum muslimin ikut memakainya. Seperti modifikasi lambang salib pada palang merah.[8] Atau lambang dewa matahari yang dimodifikasi menjadi berbagai macam bentuk. Begitu juga dengan lambang-lambang klub-klub sepakbola seperti AC Milan maupun Intermilan yang terdapat lambang salib di logonya. Dalam Nadwah Fiqhiyyah Pondok Pesantren Al-Anwar disebutkan;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Hukum memasang atau memakai logo AC Milan Haram, Karena tasabbuh bil kufri dan juga memperkuat golongan mereka.”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dari itu Dr Sulaiman bin Salimillah Ar Ruhaili berkata;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Dalam pandangan saya pribadi termasuk dalam kategori menyerupai orang kafir adalah memakai dasi. Dasi itu termasuk pakaian khas orang kafir. Memakai dasi hanya dilakukan oleh orang-orang kafir.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pernah kubaca dalam sebuah literatur yang membahas sejarah orang kafir sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa dasi itu pengganti salib. Dulu orang Nasranu meletakkan salib dari kayu atau semisalnya dalam ukuran besar di leher mereka. Ketika mereka semakin modern dan merasa berat jika harus kemana-mana membawa salib maka mereka memakai dasi. Yaitu sebuah bentuk bunga yang berukuran panjang kemudian ada tali yang terjulur dari atas ke bawah. Dasi model ini lalu mereka kembangkan menjadi bentuk dasi saat ini. Syarat dasi menurut mereka adalah harus memiliki tonjolan di sisi kanan dan kiri dan ada kain panjang terjulur yang berada di tengah-tengah tonjolan tersebut. Ini adalah pengganti salib menurut orang Nasrani.”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akan tetapi dalam masalah ini masih terdapat perbedaan. Namun jika memang benar terbukti bahwa dasi asal mulanya adalah salib, maka hukumnya jelas tidak boleh memakainya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2-Tasyabbuh dalam istilah dan ucapan</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Seperti menyebut masjid dengan pura, ahli ibadah dengan biksu, ulama’ dengan pastur, begitu juga dengan menyebut maulid Nabi Muhammad dengan natal Nabi Muhammad. Tidak diragukan lagi bahwa yang demikian disamping terdapat unsur tasyabbuh juga terdapat unsur pelecehan dan pencampur adukkan agama.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dari itu Sahabat Umar Ra melarang bahasa-bahasa dan kata kata khusus milik orang kafir;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
وقال عمر بن الخطاب رضي الله عنه إياكم ورطانة الأعاجم، وأن تدخلوا على المشركين في كنائسهم</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Hendaklah kalian berhati-hati dari logat khusus orang-orang non muslim, dan jangan kalian masuk bersama musyrikin di gereja mereka.”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Yakni karena dikuatirkan -diantaranya- mengandung unsur-unsur kekufuran.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Termasuk dalam hal ini adalah pemakaian hitungan tahun masehi, dikarenakan walaupun perhitungan tahun matahari adalah perkara adat tapi kaum nashrani telah membubuhinya dengan istilah yang berhubungan dengan kekufuran mereka, seperti “anno domini” (AD) yang berarti tahun tuhan kami, atau BC (before christ) kalau diindonesiakan menjadi “Sebelum Masehi”. Selain itu, ditetapkannya permulaan tahun sesudah kelahiran Yesus, menunjukkan pengagungan mereka kepada Yesus yang bagi mereka adalah tuhan. Maka sudah sepantasnya kaum muslim beralih meninggalkan kalender kafir menuju kalender Islam, apalagi Allah telah berfirman;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ</div>
<div>
<br /></div>
<div>
36. Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. (At-Taubah 36)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Apalagi nama-nama bulan tahun masehi banyak yang berasal dari nama dewa-dewa romawi[9] yang sudah tentu penamaan ini adalah wujud pengagungan kaum romawi kepada dewa-dewanya. Apakah kaum muslim yang hanya bertuhankan Allah ridla memakai tahun kafir yang nama bulannya menggunakan nama dewa-dewa pagan??</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi kenyataannya sebagian kaum muslimin justru memberikan nama-nama bulan yang berasal dari dewa-dewa romawi tersebut kepada anak-anak mereka. Untuk yang lahir dibulan januari mereka menamakannya “yanuar”, bulan februari menjadi “febri”, “yuni dan yuli untuk bulan juni dan juli. Innalillahi Wa inna ilaihi Roji’un…</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Perbedaan Tasyabbuh dalam agama dalam masalah ibadat dan adat</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Mengingat tasyabbuh dalam ibadat adalah tasyabbuh dalam hal-hal yang dari semula merupakan ibadah, sedangkan tasyabbuh dalam adat adalah tasyabbuh dalam perkara adat yang dibumbui simbol agama, maka terdapat perbedaan besar antara keduanya, yakni; tasyabbuh dalam ibadah keharamannya berlaku selamanya walaupun bentuk ibadahnya sudah tidak dilakukan oleh mereka, dengan kata lain unsur tasyabbuh itu masih dianggap ada. Sedang tasyabbuh dalam hal adat unsur tasyabbuh bisa saja hilang, dan ketika unsur tasyabbuhnya hilang maka keharamannya juga hilang.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Contoh; Shalat diwaktu terlarang, ia tetap haram walaupun sekarang tidak dijumpai orang-orang yang beribadah pada waktu-waktu itu, begitu juga gerakan ibadah-ibadah mereka; tetap terlarang walaupun mereka sudah tidak melakukannya lagi. Sedang pakaian khusus kaum nasrani bisa diperbolehkan jika pakaian tersebut tidak lagi menjadi pakaian khusus mereka sekarang. Begitu juga salib yang merupakah lambang nasrani, tidak haram membuat dan menggunakannya pada segi dimana tidak ditemukan unsur tasyabbuh. Bagaimana tidak, bukankah Allah telah memerintahkan diantara tiga pilihan yang salah satunya menyalib bagi orang-orang yang membangkang (Bughot)?[10] Lalu bagaimana mungkin menyalib tanpa membuat dan menggunakan salib?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi, pemakaian salib menjadi tasyabbuh ketika dipakai sebagaimana kaum nasrani memakainya, seperti di leher, atau dijadikan hiasan dinding rumah. Adapun pemakaian selain itu diperbolehkan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dari itu saya berpendapat, dalam masalah pemakaian penanggalan masehi, dikarenakan sudah tidak mungkin menghindar, bahwa sebisa tahunnya tidak usah diembel-embeli masehi tapi cukup tahun Syamsiyyah (Matahari) saja, seperti yang dilakukan oleh Al-Allamah Syaikh Maemoen Zubair. Dan ubahlah nama bulannya menjadi angka-angka saja, misal bulan januari menjadi bulan satu, dst.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kapankah pelaku tasyabbuh dihukumi kufur?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dari contoh-contoh yang telah lalu, dapat kita lihat bahwa tasyabbuh dengan kafir bisa jiadi kufur, bisa jadi tidak. Lalu kapankah pelaku tasyabbuh dihukumi kufur?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pelaku tasyabbuh dihukumi kafir jika perbuatan tasyabbuh itu adalah perbuatan kufur, seperti sujud kepada berhala. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Adapun selain itu, maka jika tasyabbuhnya kuat, seperti memakai pakaian khusus mereka; pakaian yang merupakan syi’ar mereka -yang dengannya mereka membedakan diri dari kaum muslimin, maka para Ulama’ berbeda pendapat tentang kekekafirannya, sebagian menghukumi kafir sebagian tidak seperti yang telah lalu. Adapun jika tasyabbuhnya lemah maka hukumnya sekedar haram.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kaedah untuk menentukan lemah atau tidaknya tasyabbuh adalah; jika diperkirakan apabila ada seorang melihat pelaku tasyabbuh, ia menyangka si pelaku bukan muslim, maka tasyabbuh itu adalah tasyabbuh yang kuat. Sedang selain itu adalah lemah. Misalnya, kalung salib standar, orang yang melihat seseorang yang memakainya pasti akan menyangka pemakainya bukan muslim. Berbeda jika kalung salib itu telah dimodifikiasi, misalnya berbentuk sama panjang disemua sisi dan dikelilingi lingkaran.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pendapat Sayid Alwi Almaliki;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
وأما ما كان خاصا بالكفار وزيا من أزيائهم التى جعلوها علامة لهم كلبس برنيطة وشد زنار وطرطور يهودي وغير ذلك فمن لبسه من االمسلمين رضا بهم وتهاونا باالدين وميلا للكافرين فهو كفر وردة والعياذ بالله ومن لبسه استخفافا بهم واستحسانا للزي دون دين الكفر فهو اثم قريب من المحرم</div>
<div>
<br /></div>
<div>
واما من لبسه ضرورة كأسير عند الكفار ومضطر للبس ذلك فلا بأس به وكمن لبسه وهو لا يعلم انه زي خاص بالكفار وعلامة عليهم أصلا لكن اذا علم ذلك وجب خلعه وتركه وأما ما كان من الألبسة التى لا تختص بالكفار وليس علامة عليهم اصلا بل هو من الألبسة العامة المشتركة بيننا وبينهم فلا شيء فى لبسه بل هو حلال جائز وقال العز ابن عبد السلام واماما فعلوا على وفق الإيجاب والندب والإباحة فى شرعنا فلايترك لأجل تعاطيهم إياه فإن الشرع لاينهى عنه على التشبه بما أذن الله</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Adapun apa-apa yang terkhusus bagi orang-orang kafir dan pakaian-pakaian mereka, yang mereka jadikan identitas bagi mereka, seperti memakai beret (topi khusus yahudi), mengikat sabuk nasrani, thur thur (sejenis topi) yahudi, dan lain sebagainya, maka barang siapa dari kaum muslimin memakainya karena ridla dengan mereka, karena merendahkan agama islam, dan karena condong kepada orang-orang kafir, maka ia telah kafir dan murtad. Wal iyadz billah…</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sedang barang siapa memakainya dengan menganggap enteng orang-orang kafir[11], dan karena menganggap bagus pakaian tersebut tidak dengan agama kufur mereka maka perbuatan itu dosa yang dekat dengan haram.[12]</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Adapun orang yang memakainya karena terpaksa, seperti tawanan orang kafir dan terpaksa memakainya maka tidak apa-apa. Begitu juga orang yang memakainya sedang ia tak tahu sama sekali kalau itu pakaian khusus mereka dan merupakan identitas mereka. Tetapi ketika ia mengetahuinya maka ia wajib mencopot dan meninggalkannya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Adapun pakaian yang tidak terkhusus bagi orang kafir dan sama sekali bukan merupakan identitas bagi mereka, tetapi merupakan pakaian umum yang dipakai bersama oleh kita dan mereka, maka tidak ada dosa dalam memakainya, bahkan ia halal dan jaiz. Ibnu Abdis-Salam berkata; Adapun jika perkara yang mereka (kafir) lakukan mencocoki dengan hukum wajib, sunnah, atau ibahah, maka tidak ditinggalkan karena alasan mereka melakukannya. Dikarenakan Syara’ tidak melarang Tasyabbuh dalam hal-hal yang diijinkan Allah.”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Apakah Tasyabbuh harus ada niat?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tasyabbuh dengan kafir tidak harus ada niat untuk dihukumi Tasyabbuh. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
وكذلك ما نهى عنه من مشابهتهم يعم ما إذا قصدت مشابهتهم أو لم تقصد فإن عامة هذه الأعمال لم يكن المسلمون يقصدون المشابهة فيها</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Demikian pula larangan Tasyabbuh dengan mereka, mencakup perkara-perkara yang engkau niatkan untuk menyerupai mereka dan juga yang tidak engkau niatkan untuk menyerupai mereka, dikarenakan sesungguhnya kebanyakan perbuatan-perbuatan ini, kaum Muslimin tidak bertujuan menyerupai mereka didalamnya.”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Imam Suyuti berkata;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
والتشبه بالكافرين حرام وإن لم يقصد ما قصده</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Tasyabbuh dengan orang-orang kafir adalah haram meskipun tidak mempunyai maksud menyerupai mereka”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kecuali pada perkara-perkara yang masih samar antara Tasyabbuh atau bukan. Misalkan gerakan senam yang pada sebagian gerakan mirip dengan ibadah orang kafir. Maka, jika ia memang bertujuan meniru gerakan ibadah orang kafir, berarti dihukumi Tasyabbuh, jika tidak, maka tidak dihukumi Tasyabbuh. Begitu juga dengan seseorang yang memakai pakaian merah pada hari raya imlek, jika memang ada niat pengkhususan dan pengistimewaan[13] hari raya imlek, atau niat menyerupai orang kafir, maka dihukumi Tasyabbuh. Jika tidak ada, misalnya karena cuma kebetulan memakai baju merah, maka tidak mengapa.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Karena itu, Ibnu Hajar Al-Haitami berkata ketika ditanya tentang beberapa hal yang dilakukan kaum Muslimin pada hari raya nairuz;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
فَالْحَاصِلُ أَنَّهُ إنْ فَعَلَ ذلك بِقَصْدِ التَّشْبِيهِ بِهِمْ في شِعَارِ الْكُفْرِ كَفَرَ قَطْعًا أو في شِعَارِ الْعيدِ مع قَطْعِ النَّظَرِ عن الْكُفْرِ لم يَكْفُرْ وَلَكِنَّهُ يَأْثَمُ وَإِنْ لم يَقْصِدْ التَّشْبِيهَ بِهِمْ أَصْلًا وَرَأْسًا فَلَا شَيْءَ عليه</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Kesimpulannya jika ia melakukan hal tersebut dengan tujuan tasyabbuh pada syi’ar-syi’ar kufur mereka, maka ia telah kafir secara pasti, atau (Tasyabbuh) dalam syi’ar hari raya dengan tanpa menegok kepada kekufuran, tidak kafir tapi berdosa, sedang jika tidak ada tujuan tasyabbuh dengan mereka sama sekali , maka tidak mengapa.”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akan tetapi sebagian orang justru salah paham terhadap ucapan Ibnu Hajar ini, dan bahkan ada yang melegitimasinya untuk memperbolehkan ucapan selamat natal, sesuatu yang sudah jelas Tasyabbuhnya walau tidak diniati Tasyabbuh.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kesimpulannya, jika perkara itu sudah nyata Tasyabbuhnya, maka tidak diperlukan niat, sedang jika masih ada ke-ihtimalan (kemungkinan-kemungkinan lain) maka diperlukan niat untuk menentukan Tasyabbuh atau bukan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Penutup</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Semoga kita dapat menjadi muslim seutuhnya, senatiasa dalam MillahNya sehingga tidaklah ketika maut menjemput kecuali kita berpegang pada taliNya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ</div>
<div>
<br /></div>
<div>
102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (Ali Imron 102)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Wallahu A’lam, kalau ada kesalahan mohon diingatkan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[1] Awal muasal tahun baru 1 Januari jelas dari praktik penyembahan kepada dewa matahari kaum Romawi. Kita ketahui semua perayaan Romawi pada dasarnya adalah penyembahan kepada dewa matahari yang disesuaikan dengan gerakan matahari.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sebagaimana yang kita ketahui, Romawi yang terletak di bagian bumi sebelah utara mengalami 4 musim dikarenakan pergerakan matahari. Dalam perhitungan sains masa kini yang juga dipahami Romawi kuno, musim dingin adalah pertanda ’mati’ nya matahari karena saat itu matahari bersembunyi di wilayah bagian selatan khatulistiwa.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bahagian selatan khatulistiwa sehingga memberikan musim dingin pada wilayah Romawi, dan titik tterjauh matahari adalah pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25 Desember. Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6 hari kemudian.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Karena itulah Romawi merayakan rangkaian acara ’Kembalinya Matahari’ menyinari bumi sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember. Sampai tanggal 1-5 Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Orang-orang Romawi merayakan Tahun Baru ini biasa dengan berjudi, mabuk-mabukan, bermain perempuan dan segala tindakan keji penuh nafsu kebinatangan diumbar disana. Persis seperti yang terjadi pada saat ini.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ketika Romawi menggunakan Kristen sebagai agama negara, maka terjadi akulturasi agama Kristen dengan agama pagan Romawi. Maka diadopsilah tanggal 25 Desember sebagai hari Natal, 1 Januari sebagai Tahun Baru dan Bahkan perayaan Paskah (Easter Day), dan banyak perayaan dan simbol serta ritual lain yang diadopsi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Bahkan untuk membenarkan 1 Januari sebagai perayaan besar, Romawi menyatakan bahwa Yesus yang lahir pada tanggal 25 Desember menurut mereka disunat 6 hari setelahnya yaitu pada tanggal 1 Januari, maka perayaannya dikenal dengan nama ’Hari Raya Penyunatan Yesus’ (The Circumcision Feast of Jesus). Ustadz Felix.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[2] Tiga kerusakan Demokrasi; Demokrasi bertumpu pada suara mayoritas, sedang islam bertumpu pada Al-Quran dan Hadist, Demokrasi menyebabkan perpecahan pada kaum Muslimin, Demokrasi menyebabkan maraknya paham paham dan tingkah laku sesat.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[3] Yakni dengan menjadikanya berbeda dengan hari-hari yang lain.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[4] Misalkan saja dengan niat untuk sedekah pada ikan-ikan di laut.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[5] Sedang pengangungan hari raya termasuk kedalam ibadah mereka.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[6] Lambang satanisme.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[7] Lambang dewa matahari milik mesir kuno, yang dimodifikasi kedalam uang dollar amerika.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[8] Mungkin, lambang salib digunakan karena Yesus bagi mereka adalah penyelamat, sehingga ada kesamaan bagi lembaga yang usahanya adalah menyelamatkan orang ini.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[9]Asal muasal nama bulan masehi;</div>
<div>
Januari; dari nama dewa bangsa Roma yang berwajah dua, Janus. Satu menghadap depan dan satunya menghadap belakang, sebagai pelambang tatapan masa lalu dan pandangan masa datang. Janus menjadi Januari, yang dijadikan bulan perenung antara tahun lalu dan tahun baru.</div>
<div>
Februari; dari kata latin Februa, istilah pesta penyucian yang diselenggarakan tiap 15 Feb oleh bangsa Romawi Kuno.</div>
<div>
Maret; dari nama Dewa Perang bangsa Romawi Kuno, Mars, yang terkenal karena keberaniannya.</div>
<div>
April; dari bahasa Yunani, Aperire yang berarti membuka. Orang Yunani menyebut musim semi yang dimulai bulan April dengan istilah ‘pembukaan’.</div>
<div>
Mei;dari istilah Maia Majesta, Dewa Musim Semi.</div>
<div>
Juni;berasal dari Juno, nama Dewi Feminin yang melambangkan harkat kewanitaan yang membawa kebahagiaan keluarga. Oleh karenanya, masyarakat Eropa percaya menikah pada bulan Juni akan membawa kebahagiaan.</div>
<div>
Juli; awalnya bernama Quintilis dan diurutan kelima. Setelah Roma dikuasai Mark Anthony, nama bulan diganti Juli, dari nama Julius Caesar.</div>
<div>
Agustus;berasal dari nama kaisar Romawi, Agustus. Demi kekuasaannya, ia mengubah jumlah hari pada bulannya dan mengurangi jumlah hari bulan Februari.</div>
<div>
Selanjutnya, September, Oktober, November, Desember berasal dari bilangan tuju sampai sepuluh.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[10] Firman Allah;</div>
<div>
<br /></div>
<div>
إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ</div>
<div>
<br /></div>
<div>
33. Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. (Al-Maidah 33)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[11] Maksudnya, ia masih menganggap Islam lebih tinggi daripada kafir.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[12] Yakni perbuatan tersebut haram namun tidak sampai kufur</div>
<div>
<br /></div>
<div>
[13] Pengkhususan dan pengistimewaan tidak perlu niat Tasyabbuh karena shur-nya, yakni bentuk dari tindakan itu sudah mengandung kesamaan dengan prilaku orang kafir.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
=========================</div>
<div>
Sumber : http://taimullah.wordpress.com/</div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Ftaimullah.files.wordpress.com%2F2012%2F12%2Fsamp56b712ca9e853117.jpg%3Fw%3D480&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhGlEY20SAEpPXtdkK0HAwEetYxtOY8O2n3YFfYT06Cb_FKu6894oamM0yrRPGpdh0o5C6YBvhyphenhyphenk9BZ7VPTaK7jDdeW7nANfRtWSHJNN1bG8AGTPorepu9MIarxR54o14ZgFhMBHkkavXkeXzDnNYpcoNxUtLkwXoj8IUNqsjL3EPc1_-OW_GmSFkgw=" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-8216329617181923622014-12-01T01:16:00.001-08:002014-12-01T01:16:42.498-08:00Hari AIDS Sedunia 2014<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS): 'Cegah dan Lindungi Diri, Keluarga dan Masyarakat dari HIV-AIDS dalam rangka Perlindungan HAM'<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20140912142254.Logo_HAS_2014.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20140912142254.Logo_HAS_2014.png" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Peringatan HAS yang jatuh pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya ini merupakan momentum penting bagi semua sektor yang bekerja di bidang penanggulangan HIV dan AIDS sebagai pernyataan komitmen terhadap epidemi HIV dan evaluasi terhadap upaya penanggulangan yang telah dilakukan. Di Indonesia, peringatan HAS telah secara berkala dilaksanakan dan dipimpin secara bergantian oleh anggota KPAN yang mana tercantum dalam Perpres No. 75/2006 dengan berdasarkan penunjukan dari Bapak Menkokesra selaku Ketua KPA Nasional. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tahun 2013, Menkokesra selaku Ketua KPAN telah menunjuk Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) sebagai Ketua Pelaksana Peringatan HAS 2013 yang mengangkat tema ‘Cegah HIV-AIDS! Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa’ guna mendorong upaya pencegahan HIV & AIDS di lingkungan kerja, serta melindungi kesehatan keluarga menuju kesejahteraan bangsa, perlindungan terhadap hak untuk mendapatkan akses, serta menciptakan lingkungan yang kondusif, bebas stigma & diskriminasi. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Acara Puncak Peringatan HAS 2013 diselenggarakan di Balai Samudra pada hari Selasa, 3 Desember 2013 dan dihadiri oleh sekitar 1000 orang peserta serta dipimpin oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Bapak Muhaimin Iskandar. Kegiatan berupa penandatanganan kesepakatan dan komitmen perusahaan swasta untuk terlibat di dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS, khususnya terkait akses VCT dan layanan HIV di perusahaan yang diwakili oleh 10 perusahaan dan peluncuran program ‘VCT at Work’. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Untuk tahun 2014, Menkokesra menunjuk Kementerian Hukum dan HAM RI sebagai Sektor Utama Pelaksana Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2014, baik di tingkat nasional maupun di daerah. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tema besar HAS tahun 2014 adalah ‘Cegah dan lindungi diri, keluarga dan masyarakat dari HIV-AIDS dalam rangka perlindungan HAM’ dan beberapa pilihan sub-tema, yaitu (1) Pencegahan penularan baru HIV & AIDS terhadap diri, keluarga dan masyarakat; (2) Perlindungan HAM bagi ODHA dari stigma dan diskriminasi melalui lingkungan yang kondusif dengan optimalisasi Komunikasi Informasi Edukasi; (3) Peningkatan Program Penanggulangan HIV&AIDS secara Komprehensif dan Berkesinambungan di lingkungan Kementerian Hukum Dan HAM RI. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Di tingkat nasional, telah terbentuk kepanitiaan nasional yang melibatkan perwakilan dari berbagai unsur pemerintah terkait, non-pemerintah/civil society, maupun sektor swasta melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan HAM tentang Pembentukan Panitia Nasional Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2014, No. M.HH-04.UM.05.02 tahun 2014. **</div>
<div>
<br /></div>
<div>
- See more at: http://www.aidsindonesia.or.id/news/6152/1/12/09/2014/Hari-AIDS-Sedunia-2014#sthash.dpfpbw6S.gsNGKj4M.dpuf</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-32946377869251632912014-11-21T17:12:00.000-08:002014-11-21T17:12:18.554-08:00Indonesia Peringkat 76 Negeri Paling Bahagia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<a href="http://statik.tempo.co/data/2012/04/18/id_115561/115561_620.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Indonesia Peringkat 76 Negeri Paling Bahagia" border="0" height="179" src="http://statik.tempo.co/data/2012/04/18/id_115561/115561_620.jpg" width="320" /></a>TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lainnya. Hal ini tercermin di dalam World Happiness Report 2013 yang dirilis oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Hasil penelitian ini hanya menempatkan Indonesia pada peringkat ke-76 sebagai negara paling bahagia sedunia, masih jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Thailand (36) dan Malaysia (56). (Baca : Norwegia Jadi Negara Idaman Para Kakek dan Nenek )<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Pada penelitian terpisah yang dilakukan oleh University of California, Riverside, diungkapkan bahwa salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan kebahagiaan seseorang dapat diraih dengan melakukan kebaikan, membantu orang lain, dan saling berbagi dengan sesama. Berbagai kegiatan serupa diyakini dapat meningkatkan emosi, pikiran dan perilaku positif yang kemudian menciptakan perasaan bahagia.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pada era modern saat ini, peran orang tua sangat penting untuk membentuk karakter anak dan remaja kedepannya. Sayangnya kesibukan orangtua menyebabkan mereka dengan mudah menyediakan segala fasilitas yang diinginkan oleh anak tanpa memikirkan lebih jauh dampak dari hal tersebut. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Realita yang terjadi, orang tua saat ini lebih memilih memberikan gadget pada anak tanpa melihat umur yang seharusnya, hal tersebut tanpa disadari ternyata turut berkontribusi dalam menciptakan sikap individualisme dan ketidakmampuan berempati pada anak yang berpotensi melemahkan semangat berbagi1.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Melihat hal tersebut, digelar program penggalangan dana Save a Teen diinisiasi Putera Sampoerna Foundation yang berinisiatif untuk mengajak keluarga dan remaja Indonesia untuk berpartisipasi menjadi “Generasi Berbagi” atau generasi yang memiliki rasa empati dan kepedulian kepada sesamanya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-11532963848112445762014-11-14T07:51:00.000-08:002014-11-24T07:52:30.127-08:00Inilah 25 Alasan Kenapa Umat Islam Wajib Menolak Ahok<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
Jakarta (SI Online) - Puluhan Ulama, Habaib dan Pimpinan Ormas Islam se-Jakarta berkumpul di kawasan Jatinegara Jakarta Timur, Selasa (14/10/2014), untuk menyatukan sikap menolak Basuki Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta.<br />
<img src="http://www.suara-islam.com/images/berita/HRS_dalam_GMJ_20141014_204911.jpg" /><br />
Para tokoh Islam itu membentuk Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) Tolak Ahok. Mereka bersepakat akan melengserkan Ahok lewat jalur konstitusi.<br />
<br />
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab yang hadir dalam pertemuan tersebut menguraikan sejumlah alasan mengapa umat Islam wajib menolak Ahok.<br />
<br />
"Ada sejumlah kebijakan dan perilaku negatif Ahok selama menjalankan jabatan dan fungsinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menimbulkan berbagai masalah serius," ujar Habib Rizieq. Ia menyebutkan, antara lain:<br />
<br />
Yang pertama, kerasahan umat Islam DKI Jakarta atas agama Ahok yang non Islam yang akan naik menjadi Gubernur DKI Jakarta.<br />
<br />
Kedua, keresahan masyarakat Tionghoa di Jakarta dan daerah lainnya, karena sikap arogansi Ahok bertentangan dengan falsafah masyarakat Tionghoa yang ramah lagi santun, sehingga dikhawatirkan akan bisa menimbulkan dan menyulut aksi anti Cina di Indonesia.<br />
<br />
Ketiga, keresahan umat beragama di Jakarta atas wacana yang pernah dilontarkan Ahok terkait penghapusan status agama di KTP warga DKI Jakarta.<br />
<br />
Keempat, penghinaan terhadap agama Islam juga agama yang lain yang mana Ahok mengatakan ayat-ayat konstitusi di atas ayat-ayat suci.<br />
<br />
Kelima, menggusur dua masjid di TIM (Taman Ismail Marzuki) dan Jatinegara.<br />
<br />
Keenam, merubah pakaian seragam sekolah muslim/ah pada hari Jum’at dari baju muslim menjadi pakaian adat.<br />
<br />
Ketujuh, wacana Ahok untuk merubah jam sekolah menjadi jam 9 pagi yang nantinya akan menyebabkan anak-anak umat Islam tidak lagi bangun shubuh.<br />
<br />
Kedelapan, mengurangi bantuan terhadap majelis taklim dari 900 majelis taklim menjadi 80 majelis taklim.<br />
<br />
Kesembilan, mengurangi kuota untuk bantuan pembangunan masjid dari 1.000 Masjid selama 1 tahun menjadi 300 masjid selama 1 tahun.<br />
<br />
Kesepuluh, menghapuskan bantuan untuk madrasah dan sekolah Islam.<br />
<br />
Kesebelas, menghentikan bantuan makan untuk jamaah haji DKI Jakarta di tahun 2014.<br />
<br />
Kedua belas, mendukung pembangunan Gereja yang tidak sesuai dengan peruntukan.<br />
<br />
Ketiga belas, menempati posisi-posisi ketua lembaga-lembaga keislaman di bawah Pemda DKI Jakarta.<br />
<br />
Keempat belas, banyak kemaksiatan dan kemunkaran yang dilakukan Ahok salah satunya akan melokalisasi tempat prostitusi/pelacuran.<br />
<br />
Kelima belas, penghinaan Ahok terhadap ormas Islam yang menuntut penutupan semua tempat pelacuran dengan menyebutnya sebagai ormas munafik.<br />
<br />
Keenam belas, tidak bisa mengayomi dan turun ke warga DKI Jakarta dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.<br />
<br />
Ketujuh belas, penyalahgunaan jabatan untuk misi Kristenisasi dengan kedok lelang jabatan sehingga lurah-lurah non Islam menjadi lurah di tengah warga yang mayoritas beragama Islam. Ia juga sudah melelang jabatan Kepala Sekolah Negeri se DKI, saat ini di Jakarta Barat saat saja 80% kepala sekolah negeri beragama Kristen.<br />
<br />
Kedelapan belas, arogansi Ahok terhadap PNS dari jajaran pemda DKI Jakarta hingga tingkat kelurahan, bahkan pernah memarahi mereka dengan menyebutnya sebagai "binatang".<br />
<br />
Kesembilan belas, penghinaan Ahok terhadap para anggota DPRD DKI Jakarta dengan menyebut mereka sebagai pemeras dan tukang palak serta suka memperbudak Pemda sebagaimana dilansir oleh berbagai media cetak dan elektronik.<br />
<br />
Kedua puluh, penghinaan Ahok terhadap rakyat dan pejabat di Jakarta dengan mengatakan “Bajingan di Jakarta mulai dari rakyat jelata hingga pejabat” yang dimuat Tribunnews.com, Kamis, 4 September 2014.<br />
<br />
Kedua puluh satu, tidak legitimate karena Ahok bukan pilihan mayoritas warga DKI Jakarta. Terpilihnya Ahok hanya karena satu paket dengan Jokowi yang memiliki pencitraan dan elektabilitas tinggi. Itu pun yang memilih Jokowi-Ahok hanya sepertiga warga Jakarta.<br />
<br />
Kedua puluh dua, melanggar konstitusi dengan menerbitkan Instruksi Gubernur No 67 tahun 2014, saat menjabat Plt. Gubernur DKI Jakarta ketika Jokowi cuti untuk Pilpres, yang berisi tentang pelarangan penjualan hewan kurban di tempat umum dan pemotongannya di halaman sekolah dan masjid serta fasilitas publik lainnya pada saat hari raya Idul Adha.<br />
<br />
Kedua puluh tiga, melanggar kearifan lokal karena penjualan hewan kurban di tempat umum dan pemotongannya di halaman sekolah dan masjid serta fasilitas publik lainnya pada saat hari raya Idul Adha adalah sudah menjadi tradisi umat Islam Indonesia sejak ratusan tahun lalu.<br />
<br />
Kedua puluh empat, menodai Islam karena keputusan tersebut telah menghina syariat kurban yang menjadi bagian penting dari syiar Islam.<br />
<br />
Dan yang kedua puluh lima, penyebab terjadinya kerusuhan Tanah Abang dan insiden DPRD sebagai akibat dari keputusan kontroversialnya tersebut.<br />
<br />
"Itu semua sudah cukup menjadi alasan mengapa umat Islam khususnya warga DKI Jakarta untuk menuntut Ahok dilengserkan. Dan sudah cukup alasan bagi DPRD Jakarta untuk menggunakan hak interplasi, hak angket, dan hak impeacment kepada Kemendagri lalu meminta fatwa Mahkamah Agung (MA) agar Ahok diberhentikan," pungkas Habib Rizieq.<br />
<br />
red: adhila<br />
===========================<br />
Sumber : http://www.suara-islam.com/read/index/12184/Inilah-25-Alasan-Kenapa-Umat-Islam-Wajib-Menolak-Ahok</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-12462120131064254862014-11-13T23:26:00.001-08:002014-11-13T23:26:43.596-08:00Memahami wasiat Imam Syafii (klik judul untuk baca selengkapnya)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi083AM6HkGcF4i5x05PXV4kEMmH5Qg-zLvZH5SfruXj5sqToQA6Hg9e3ofno8d7W2_uw9gYLq155Z4t50EPHYlhja0bxzWc4U0skSTILN_lxhIJdrcWuKy_0r-sipAYTWRG4DEIptl5don/s1600/mazhab.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi083AM6HkGcF4i5x05PXV4kEMmH5Qg-zLvZH5SfruXj5sqToQA6Hg9e3ofno8d7W2_uw9gYLq155Z4t50EPHYlhja0bxzWc4U0skSTILN_lxhIJdrcWuKy_0r-sipAYTWRG4DEIptl5don/s1600/mazhab.jpg" style="text-align: left;" /></a>Bismillahirrohmaanirrohim<br />
Alhamdulillah <saya baru tahu > ternyata pemahamanku selama ini terhadap pernyataan Imam Syafii yang redakasinya sbb :<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; border: 0px; font-family: Arial, Geneva, sans-serif; font-size: medium; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">إذا صح الحديث فهو مذهبي</span><br style="background-color: white; font-family: Arial, Geneva, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, Geneva, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px; text-align: left;">Apabila saheh hadits maka itulah mazhabku</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Geneva, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px; text-align: left;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Geneva, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px; text-align: left;">Ini didukung oleh Imam Nawawi rahimahulloh, silahkan anda baca artikel dibawah ini :</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Geneva, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px; text-align: left;"><br /></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Geneva, sans-serif; font-size: x-small;">Imam Syafi’i merupakan nama yang tidak asing lagi di telinga kita, terlebih lagi umat Islam Asia Tenggara umumnya merupakan penganut Mazhab beliau dalam bidang fiqh. Banyak mutia kalam Imam Syafii yang dikutip para ulama sesudahnya baik dalam ranah fiqh maupun lainnya. Salah satu wasiat Imam Syafii yang cukup terkenal adalah </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; text-align: left;"><span style="font-family: Arial, Geneva, sans-serif; font-size: x-small;"><div style="text-align: left;">
إذا صح الحديث فهو مذهبي</div>
<div style="text-align: left;">
Apabila saheh hadits maka itulah mazhabku</div>
<div style="text-align: left;">
Wasiat beliau ini banyak di salah artikan, di mana banyak kalangan yang dengan mudahnya menyatakan bahwa pendapat Imam Syafii hanya dapat di amalkan bila sesuai dengan hadits shahih, sehingga saat ia menemukan satu hadits shahih maka ia langsung berpegang kepada dhahir hadits dan melarang mengikuti pendapat Imam Syafii dengan alasan mengamalkan wasiat Imam Syafii. Bahkan mereka menjadikan wasiat Imam Syafii ini sebagai hujjah tercelanya taqlid, mereka mengartikan wasiat ini sebagai larangan dari Imam Syafii untuk taqlid kepada beliau. Oleh karena itu kami tertarik ingin mengupas masalah ini. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Semua ulama sepakat bahwa kalam tersebut benar-benar wasiat Imam Syafii, tentang redaksinya ada beberapa riwayat yang berbeda namun memiliki maksud yang sama. Lalu bagaimana sebenarnya maskud wasiat Imam Syafii ini? Apakah setiap pelajar yang menemukan sebuah hadits yang shahih bertentangan dengan pendapat Imam Syafii maka pendapat Imam Syafii tidak dapat di terima. Kalau hanya semudah itu tentu akan menjadi tanda tanya sejauh mana keilmuan Imam Syafii, terutama dalam penguasaan ilmu hadits. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Ada baiknya kita lihat bagaimana komentar Imam Nawawi dalam kitab Majmu’ terhadap wasiat Imam Syafii tersebut. Imam Nawawi mengatakan :</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
وهذا الذى قاله الشافعي ليس معناه ان كل أحد رأى حديثا صحيحا قال هذا مذهب الشافعي وعمل بظاهره: وانما هذا فيمن له رتبة الاجتهاد في المذهب على ما تقدم من صفته أو قريب منه: وشرطه أن يغلب على ظنه أن الشافعي رحمه الله لم يقف على هذا الحديث أو لم يعلم صحته: وهذا انما يكون بعد مطالعة كتب الشافعي كلها ونحوها من كتب أصحابه الآخذين عنه وما أشبهها وهذا شرط صعب قل من ينصف به وانما اشترطوا ما ذكرنا لان الشافعي رحمه الله ترك العمل بظاهر أحاديث كثيرة رآها وعلمها لكن قام الدليل عنده على طعن فيها أو نسخها أو تخصيصها أو تأويلها أو نحو ذلك</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
“Bukanlah maksud dari wasiat Imam Syafii ini adalah setiap orang yang melihat hadits yang shahih maka ia langsung berkata inilah mazhab Syafii dan langsung mengamalkan dhahir hadits. Wasiat ini hanya di tujukan kepada orang yang telah mencapai derajat ijtihad dalam mazhab sebagaimana telah terdahulu (kami terangkan) kriteria sifat mujtahid atau mendekatinya. syarat seorang mujtahid mazhab baru boleh menjalankan wasiat Imam Syafii tersebut adalah telah kuat dugaannya bahwa Imam Syafii tidak mengetahui hadits tersebut atau tidak mengetahui kesahihan haditsnya. Hal ini hanya didapatkan setelah menelaah semua kitab Imam Syafii dan kitab-kitab pengikut beliau yang mengambil ilmu dari beliau. Syarat ini sangat sulit di penuhi dan sedikit sekali orang yang memilikinya. Para ulama mensyaratkan demikian karena Imam Syafii mengabaikan makna eksplisit dari banyak hadits yang beliau temukan dan beliau ketahui namun itu karena ada dalil yang menunjukkan cacatnya hadits itu atau hadits itu telah di nasakh, di takhshish, atau di takwil atau lain semacamnya”. (Majmuk Syarh Muhazzab Jilid 1 hal 64)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Dari komentar Imam Nawawi ini sebenarnya sudah sangat jelas bagaimana kedudukan wasiat Imam Syafii tersebut, kecuali bagi kalangan yang merasa dirinya sudah berada di derajat mujtahid mazhab yang kata Imam Nawawi sendiri pada zaman beliau sudah sulit di temukan. </div>
<div style="text-align: left;">
Ulama besar lainnya, Imam Ibnu Shalah menanggapi wasiat Imam Syafii ini dengan kata beliau </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
وليس هذا بالهين فليس كل فقيه يسوغ له أن يستقل بالعمل بما يراه حجة من الحديث</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
“tugas ini bukanlah perkara yang mudah, tidaklah setiap faqih boleh mengamalkan hadits yang dinilainya boleh dijadikan hujjah”. (Ibnu Shalah, Adabul Mufti wal Mustafti hal 54, dar Ma’rifah) </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Hal ini tak lain karena wawasan Imam Syafii tentang hadits yang sangat luas, sehingga ketika ada pendapat beliau yang bertentangan dengan satu hadits shahih tidak sembarangan orang bisa menyatakan bahwa Imam Syafii tidak mengetahui adanya hadits tersebut, sehingga pendapat beliau mesti ditinggalkan karena bertentangan dengan hadits. Karena boleh jadi Imam Syafii meninggalkan hadits shahih tersebut karena ada sebab-sebab yang mengharuskan beliau meninggalkan hadits tersebut, misalnya karena hadits tersebut telah di nasakh, takhsish dan hal-hal lain. Untuk dapat mengetahui hal tersebut tentunya harus terlebih dahulu menguasai kitab-kitab Imam Syafii dan shahabat beliau. Imam Nawawi yang hidup di abad ke 6 hijriyah mengakui sulitnya mendapati orang yang mencapai derajat ini. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Tentang wawasan Imam Syafii dalam ilmu hadits, Imam Ibnu Asakir dalam kitab Tarikh Dimasyqi meriwayatkan perkataan Imam Ahmad bin Hanbal :</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
ما أحد يعلم في الفقه كان أحرى أن يصيب السنة لا يخطئ إلا الشافعي</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
“tidak ada seorangpun yang mengetahui fiqh yang lebih hati-hati supaya sesuai dengan sunnah dan tidak tersalah kecuali Imam Syafii”. (Ibnu Asakir, Tarikh Dimasyq jilid 51 hal 350 dar Fikr)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Imam Ahmad bin Hanbal juga mengakui bahwa pendapat Imam Syafii memiliki hujjah yang kuat. Suatu hari, Abu Turab Al-Bashri sedang berdiskusi bersama Imam Ahmad bin Hanbal tentang suatu masalah. Tiba-tiba ada seorang laki-laki bertanya kepada Imam Ahmad :</div>
<div style="text-align: left;">
يا أبا عبد الله لا يصح فيه حديث</div>
<div style="text-align: left;">
“Wahai Abu Abdillah (panggilan Imam Ahmad bin Hanbal), tidak ada hadits shahih dalam masalah ini.” </div>
<div style="text-align: left;">
Imam Ahmad menjawab :</div>
<div style="text-align: left;">
إن لم يصح فيه حديث ففيه قول الشافعي وحجته أثبت شئ فيه</div>
<div style="text-align: left;">
“Jika tidak ada hadits shahih dalam hal ini, sudah ada perkataan Asy-Syafi’i di dalamnya. Hujjahnya paling kokoh dalam masalah ini.” (Ibnu Asakir, Tarikh Dimasyq jilid 51 hal 351 dar Fikr)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Dalam sejarah ada beberapa ulama yang berusaha mengamalkan wasiat Imam Syafii tersebut seperti Abi Al-Walid Ibn Al-Jarud dan Abu Walid an-Naisaburi ketika mengamalkan hadits “orang berbekam dan yang dibekam batal puasanya” dan meninggalkan mazhab Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa berbekam tidak membatalkan puasa. Namun keduanya justru di tolak karena ternyata Imam Syafii meninggalkan hadits ini karena menurut Imam Syafii hadits ini adalah mansukh. Demikian juga dengan beberapa ulama Mazhab Syafii yang para awalnya meninggalkan pendapat Imam Syafii yang menyatakan sunat qunut shubuh dengan alasan hadits Nabi meninggalkan qunut merupakan hadits yang shahih, namun pada akhirnya mereka rujuk setelah mendapati bahwa pendapat Imam Syafii memiliki hujjah yang kuat dan tidak menentang dengan hadits shahih. (Lihat as-Subki, Ma’na Qaul Imam Muthallibi “Iza shahha al-hadits fahuwa mazhaby”, hal 91, 95)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Imam Syafii juga mengucapkan wasiat ini pada beberapa masalah di mana yang menjadi penghalang bagi beliau untuk berpendapat sesuai dengan hadits hanyalah keshahihan hadits tersebut yang masih beliau ragukan, sehingga beliau mengaitkan apabila shahih hadits maka itulah pendapatku. Atas dasar inilah, para ulama pengikut beliau meninggalkan beberapa pendapat jadid beliau dan malah berpegang kepada pendapat qadim, karena dalam qaul jadid yang menjadi penghalang bagi beliau untuk berpendapat sesuai dengan hadits hanyalah karena keraguan pada keshahihan hadits saja, sehingga setelah ulama setelah beliau melakukan analisa terhadap hadits tersebut dan di simpulkan bahwa hadits tersebut adalah hadits shahih maka mereka langsung berpegang kepada pendapat qadim karena mengamalkan wasiat beliau ini. Kita lihat penjelasan Imam Syarwani dalam hasyiah `ala Tuhfatul Muhtaj:</div>
<div style="text-align: left;">
يعلم منه أنه حيث قال في شيء بعينه إذا صح الحديث في هذا قلت به وجب تنفيذ وصيته من غير توقف على النظر في وجود معارض؛ لأنه - رضي الله تعالى عنه - لا يقول ذلك إلا إذا لم يبق عنده احتمال معارض إلا صحة الحديث بخلاف ما إذا رأينا حديثا صح بخلاف ما قاله فلا يجوز لنا ترك ما قاله له حتى ننظر في جميع القوادح والموانع فإن انتفت كلها عمل بوصايته حينئذ وإلا فلا</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Artinya : Bisa di ketahui bahwa jika Imam Syafi berkata pada satu tempat “jika sahih hadits pada masalah ini saya akan berpendapat demikian” maka wajib di tunaikan wasiat Imam Syafii tersebut tanpa tawaquf pada dalil lain yang menentang (mu’aridh) karena Imam Syafii tidak mengucapkan demikian kecuali apabila tidak ada lagi kemungkinan ada mu`aridh kecuali hanya tentang sahnya hadits tersebut, dengan sebalik bila kita temukan satu hadit syang shahih maka tidak boleh bagi kita meninggalkan pendapat Imam Syafii sehingga kita tinjau kembali seluruh dalil mu’aridh dan qawadih dan segala mani`, bila memang semuanya tidak ada maka baru bisa di amalkan wasiat beliau tersebut, jika tidak demikian maka tidak boleh ..(Imam Syarwani, Hasyiah Syarwani `ala Tuhfatul Muhtaj Jilid 3 Hal 481 Dar Fikr)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Ketentuan ini berlaku dalam semua Mazhab, Imam al-Qurafi dalam Syarah al-Mahshul setelah mengutip wasiat Imam Syafii tersebut berkata :</div>
<div style="text-align: left;">
فإنه كان مراده مع عدم المعارض، فهو مذهب العلماء كافة وليس خاصاً به، وإن كان مع وجود المعارض فهذا خلاف الإجماع ...كثير من فقهاء الشافعية يعتمدون على هذا ويقولون: مذهب الشافعي كذا لأن الحديث صح فيه وهو غلط فإنه لا بد من انتفاء المعارض والعلم بعدم المعارض يتوقف على من له أهلية استقراء الشريعة حتى يحسن أن يقول لا معارض لهذا الحديث، وأما استقراء غير المجتهد المطلق فلا عبرة به</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
“Maksudnya adalah bila tidak ada dalil lain yang kontra. Ini adalah mazhab ulama seluruhnya bukan hanya khusus Mazhab Syafii. sedangkan bila ada dalil yang kontra maka hal ini adalah bertentangan dengan ijmak ulama…Banyak ulama fuqaha` Mazhab Syafii yang mencoba berpegang kepada perkataan Imam Syafii ini, mereka mengatakan ini adalah mazhab Syafii karena haditsnya shahih. Ini adalah hal yang salah karena harus tidak ada dalil lain yang kontra sedangkan untuk mengetahui tidak ada dalil yang kontra hanya mampu bagi kalangan yang memiliki kemampuan analisa syariat sehingga ia mantap menyatakan bahwa hadits ini tidak ada dalil lain yang kontra dengannya. Adapun analisa selain mujtahid mutlaq maka tidak di terima”. (al-Qurafi, Syarh Tanqih al-Fushul hal 450)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Imam Taqi as-Subki memberikan komentar mengenai syarat mengamalkan wasiat Imam Syafii yang di sebutkan oleh Imam Ibnu Shalah dan Imam Nawawi :</div>
<div style="text-align: left;">
وهذا الذى قالاه رضي الله عنهما ليس راد لما قاله الشافعى ولا لكونها فضيلة امتاز بها عن غيره ولكنه تبيين لصعوبة هذا المقام حتى لا يغتر به كل احد</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Artinya; perkataan keduanya (Imam Ibnu Shalah dan Imam Nawawi) ini bukan berarti menolak perkataan Imam Syafii sendiri dan bukan pula karena wasiat ini merupakan satu kelebihan yang membedakan beliau dengan ulama lainnya tetapi ini merupakan penerangan bagi sulitnya kedudukan ini sehingga tidak akan ada orang yang tertipu dengannya. (as-Subki, Ma’na Qaul Imam Muthallibi “Iza shahha al-hadits fahuwa mazhaby”, hal 93)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Maka dari penjelasan para ulama-ulama yang kami kutip di atas, bisa kita lihat bahwa tidaklah serta merta ketika seseorang menemukan satu hadits shahih sedangkan pendapat Imam Syafii sebaliknya maka ia langsung mengklaim bahwa pendapat Imam salah dan harus mengamalkan seperti dhahir hadits. Selain itu perkataan Imam Syafii tersebut bukanlah berarti sebagai larangan taqlid kepada beliau, sebagaimana sering di dengungkan oleh kalangan “anti taqlid kepada Imam mujtahid”. Murid-murid Imam Syafii yang belajar langsung kepada beliau masih taqlid kepada beliau, kemudian mereka juga mengajarkan fiqh Mazhab Syafii kepada murid-murid mereka sehingga mazhab Syafii tersebar ke seluruh penjuru dunia. Bila Imam Syafii semasa hidup beliau telah melarang taqlid kepada beliau tentunya mazhab beliau tidak akan tersebar, karena para murid-murid beliau tidak mengajarkan mazhab beliau tetapi mazhab mereka masing-masing. Namun kenyataannya adalah sebaliknya. Dakwaan bahwa Imam Syafii melarang taqlid kepada beliau hanya muncul belakangan semenjak lahirnya kaum anti taqlid kepada Imam Mujtahid. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Perlu di ingatkan bahwa ajakan berpegang kepada al-qur-an dan hadits langsung dan meninggalkan pendapat mujtahid merupakan yang hal berbahaya, karena nantinya setiap insan akan berani memahami ayat dan hadits dengan kepala mereka sendiri dengan sangkaan bahwa ilmu mereka cukup cukup untuk berijtihad, padahal ulama sekaliber Imam Ghazali, Imam Nawawi, Rafii dan Ibnu Hajar al-Haitami dan ulama besar lainnya ternyata masih bertaqlid kepada mazhab Syafii.</div>
<div style="text-align: left;">
Pada hakikatnya, ajakan kembali kepada al-quran dan hadits hanyalah ajakan untuk mengikuti pemahaman al-quran menurut mereka yang berarti mengajak untuk taqlid kepada mereka semata dan meninggalkan taqlid kepada para imam mazhab yang telah di ikuti oleh umat ratusan tahun lamanya. Makanya di sini kami menyebutkan mereka dengan golongan “anti taqlid kepada Imam Mujtahid” karena ketika mereka mengajak meninggalkan mazhab dan menawarkan solusi kembali kepada al-quran dan hadits, ternyata penafsiran al-quran dan hadits yang mereka tawarkan adalah penafsiran versi mereka, artinya akan terjatuh kepada taqlid kepada mereka juga.<br /><br />Sumber : http://lbm.mudimesra.com/2014/11/memahami-wasiat-imam-syafii.html</div>
</span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-42245230126412111692014-11-10T20:09:00.000-08:002014-11-10T20:09:57.457-08:00Menteri Agama: Kolom Agama di KTP Tak Mungkin Dihilangkan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menyatakan, pemerintah tidak akan pernah menghapus kolom agama dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP). Ia menekankan, kolom agama merupakan identitas suatu bangsa.<br />
<img height="200" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2014/10/27/1935417BatikKabinetKerjaJokowi091414411576-preview780x390.jpg" width="400" /><br />
<span style="color: #666666; font-size: x-small;"><i>Menteri Agama Lukman Hakim (tengah) memberikan salam kepada Ibu <br />Negara Iriani Widodo sebelum melakukan sumpah jabatan di acara pelantikan <br />di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014).</i></span><br />
<br />
<br />
"Saya pikir tidak dimungkinkan, bagaimana pun juga itu sesuatu yang niscaya yang tidak bisa tidak ada sebagai identitas WNI yang berdasarkan Pancasila. Agama tetap, bagaimana pun agama merupakan identitas dari seluruh warga negara," kata Lukman, di Kantor Kementerian Agama, Senin (10/11/2014).<br />
<br />
Namun, lanjut Lukman, kolom agama itu menyebabkan penganut aliran kepercayaan menjadi dipaksa harus memilih salah satu agama untuk dicantumkan dalam KTP. Padahal, kata Lukman, praktik tersebut keliru karena dalam pasal 64 ayat 5 Undang-undang Administrasi Kependudukan, yang disebutkan dimungkinkan untuk dikosongkan.<br />
<br />
"Jadi sebenarnya Mendagri sedang sampaikan undang-undang. Oleh karenanya, jadi itu jalan keluar, tapi itu kan jalan keluar sementara," kata dia.<br />
<br />
Lukman memaparkan, saat ini pemerintah tengah menyusun RUU Perlindungan Umat Beragama untuk menyempurnakan perlindungan bagi kelompok yang belum terakomodasi dalam enam agama.<br />
<br />
"Soal bagaimana yang di luar enam itu, ini yang harus dirumuskan," katanya.<br />
<br />
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, pemeluk kepercayaan di luar 6 agama yang diakui pemerintah tidak harus mencantumkan agamanya di KTP. Hal ini sesuai dengan UU nomor 24 tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan.<br />
<br />
Tjahjo mengatakan, warga negara yang tidak memeluk kepercayaan resmi terpaksa mengisi kolom agama di KTP dengan agama yang diakui pemerintah sekadar memenuhi hal administratif.<br />
<br />
"Apakah orang yang di luar (penganut) enam agama itu tidak boleh punya KTP? Padahal, KTP itu macam-macam urusannya," kata Tjahjo.<br />
=======================================<br />Sumber :http://nasional.kompas.com/</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2523304724271747131.post-27194186313045650372014-10-29T20:17:00.000-07:002014-10-29T20:17:07.349-07:002 Pemahaman “Surga dibawah telapak kaki ibu”<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bismillahirrohmaanirrohim<br />
<br />
Bismillah...<br />
Hadits yang menyebutkan kalimat diatas ini sangat terkenal sekali,misalnya :<br />
<b>Pertama :</b><br />
hadits yang berbunyi:<br />
<a href="data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBxQSEBQUEBQVFhUQFRUUFBcUFRQWFBYVFBUWFhQUFRUYHCggGBomHBQUITEhJSkrLi4uFx8zODQsNygtLisBCgoKDg0OGxAQGiwkHyQsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLywsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLP/AABEIAREAuAMBIgACEQEDEQH/xAAcAAABBQEBAQAAAAAAAAAAAAAFAAIDBAYBBwj/xABLEAACAQIDBQUFBQMHCQkAAAABAgMAEQQSIQUGEzFBIlFhcZEUMoGhsQcjQlLBYnLwFSQlM4KS0RYmQ3SDorPh8TZjc4STsrTC4v/EABkBAQEBAQEBAAAAAAAAAAAAAAABAgMEBf/EACgRAAICAgIBAwMFAQAAAAAAAAABAhEDEiExQRMiUQRhcSOBodHwMv/aAAwDAQACEQMRAD8ANx4dbDToO+pQgHID0qaHDNYdNBTnVEIEkiqSCQCQCQOZF+drivTZ9VyRDTkiJ5CrsKIQCtiCLgg3BB5EGnzSBFLuQqqLszEKoA5kk6AVLMuZVXCHqalXCr4mpBOna+8TsMFbtDsswBVW7iQy2HiO+p0QEAg6HUVLM7kAhXuFOyDuHpUrKBa55mw8TYm3oDTjGKhLIMo7hXDGO4egrs00ai7OFFyLkgC6gkj4BWPwNOhKuLowIuRca6jmKWSyIwL3Uw4VfEVZkXKLk6DzpFD3VbLZTbCdx9ahaBh09KIUqWa2YLpUSZAeYqF8IOht86tmtynSpMjXIQXt16fxypjh11K6eHzqmfVidZQeYBqM4ZT09KmBvUGMxHDXNlZrdEAJ89SNKqt8I25JKxpwY7z8qacF4/Kqz7ZCl7pIQpC6Kt72N73bwohDJmAOozAGxtcX6G1a1klbM+tG6Tsg9i/a+X/OuVcpVm2dLYUhjOUeQ+lQYnBsZY3XKeGsgILFb58trWU/l+dEIYjlGnQfSplw56mudnmbMmuxZIQxQl8zKwAZwoZp5Zpvuxf7siUJYXNlF/Axs7CkwCOVbjJkIZjIzAghs5IHMfXpRhYQKkAqWYszeB3ekQ3aXMTHle9wWdAUhkuPdORiGsNSFPSnRbClumeS4BTOM765QA1iFBsbHRr8+Y5VoqaZBSxyzNru/OAtpR2Y41N5JiDIsWIRnNrE3MsJ5g/dc72Ie+78jBw7KQVYIM8hAZnDC4CgWHaF7deVHzNTTN4ULqyj/JrezzRnKWk42UlmIUSlsouRfQNb4VWx2x5HYFSijh5CMzi5MUqH8PLM6NfT3NRoLF+MaXGNQaMBvsF7sVKjMHAGeTTMICv4ejRyH/aHvNWtn7JaORmLCzcTkzE9qZnQWI/CrZfh3US43hXRN4UGrImwx8DULwW7xV0SinBqti2gYYzUUqkggaEii7RA9KibD9x9aWXZPsEjBjIo/CCcyrYE6XLW6jnp1qVsKucFOwLHNcZVOgsLHU1bbD+HpUZiFfOy/R555vUWZpfFL7f1/uTHpxu19v4KccFib2IJuBbl8aG7x7P4uGdUTM4KFQOd8y3t8L0d4VMbDg87elfVhLWSZqcbg4o8+XYswLXhZgr37JjBvnm1U2JZbOpsddelq2GysIRBEJR2wi59fxWF+WnpRMQ/xau8Lxrpkzuao5YcCxu7K3AXupVZ4VdrhZ6di/D7o8h9KcTVeI9keQ+ldtWTGgG3o3m9iMJaPPHK4WR8+UxDMi5yuXtDtjqK5tXeQxYzD4ZYw3tOYFy9gmVS1rZTmNhfpzHfTN6NnLigcO3+lw84Bykqr5oWjJa1gcy3A65T3Vm0wswn2O0yuZFEr4hgjEIXgREEhAIU2VV16g1RSQdg3imkbFKkCE4SQxkGZgZCFL9gcPnlB0NPk3kCY8YSWPKJR9zLmuruAGMZGUZWsR1PMd9A9kKI8XjZ5FnHDxLSRqsc5EqmFo+woWzm50b52NGdt7GXHRTxG6SK6SRPZhw5ViTKytbUXBUkePUVSpk2K2/wzDGYw0+JkkjijV+zaIsHkdyt1UBbmwJ1sL1fw+KkMpjkjC9jOHV8yN2gCouAQw63HUWvrbKDA4hZdm4yZGJiE0eLVVLMjTZ/vAi3uudje17Cx5a0Xj2xMMRiiUZsPBGjQkRPeSRh2ow1u1Y2Gg0vrULYQ2dtiOafEQp72EZFfxzoGBHxzL5rQNt8ypkMkAEcGLGDdlkzMGPuyBCguveL386rDCS4TamHl1kTFwmCdoopMoZCGSaTVrFmNrm2man7sbHSWfGNiI3IXHvNCHEixtYALKFNlfrYm4oS2aLaG144Z8PA/v4pnVPDIuYk+ZygeJojasTvlg5cRBJiIP6zCzRyQKYpOKTh2IsNdQS0rDs6gr4VscDiOLEkmVlzqGysCrKSNVYHUEcqGkyW1K1PtStQtnAxp4k76balahlpMlDiukVDakKhnQkMQ7qbwBSDGu56E1Y32ceNL2ceNOz13PQVIbwBSp2elQVIii90eQ+lZr7QtvNg8MhjbI08qxcS2bhKQWeQKeZAU2HjWniHZHkPpQfe3YUeNw/AkbIzHPE1rlXQHW3UWJBHcTVNMoY/Z00cSSYPFSuC0ZkEr8ZZImdc7ox1RstyCpta+nIjO/a3tSfCNA2Gnlj4wmzhXOUlOHlIB5e8eVAcLjMdsOZUnBbDMx7IOaJxzYxE6o/M20v1B50T+3FgRgyORXEEeR4NqqXJLPR8RhP5uyB5AQpIfiPxMwB1zXvz6cvCszttpI9iidJphMsEUvE4j3LPw89wTaxudLaX0rY4gfdt+430NZHeYf5vn/VIPpFURWCdhricRsg4oYzELOgncHOpQ8JmsrIV5ELai/2fb0tisFJLiiA2GYiR7ABkCB85A0BsTe3dWCG1sXh9iRLEI/Z8S08TuFbioS7XS5bL2hnsbdLc7Gtg2yoYN35/Y2LrNA0pdrBnzAZ7ge7ZQVt0t33NUymN3a2nPtaaaTiyQYSFgiRwnJJIxF7ySDtCwsSBb3gOhJKbWweKw7wGDESPA+IgSZJSJHVWlUZklIzZSSFYEnQ9NaHfYvb2CW3P2l7/APpQ2+VGtpb5QwYpcLJFPxZCmQBYiGzsVUhuJYAkHnblU8lNCTbn0rH7hb1+2y4tSfclzw/+A3ZUfApc/v0X3rxqJh1SRhGMU6wku2XKjgtN2gdDw1kAN/eK15yuPhwe3xJA6NBiSAxjIKqJ+ywNuVpAG8rUSDZ7BStQre7ajYTBy4hFVjCFOVr2N3VSLg6e98qpS7wPHNLBIqcRcKcXC65skirfMjITdWBHebg305VC2aK1K1A4NtO2y/bMqZ/ZmxGXtZeyhfJzv0tf5VW3e3kknnjidEtNg48XmjzWjMlvuZAb663BuL2OlBZpbUrUM2ZtpZ58VCujYR1W5vZg6Ah7aaZw6/2fGs6N85Rho5ZEiUrjTg8Sva+6IYjOpJGawAOv5vDULNralaqj40ok8j6pCWy5QSzBFBYW1zNnzKAB0oNj96CNk+3wqpPDSTI1yLllV0uDzDEi/hQWaS1K1BE2xJ/KCYUhCrYU4gsA2a4cIUAzWtre/wD1o9agsZalT7UqFs5COyvkPpQTefA4l2wz4Mpnw8rSNxGKoyGNkKHKCe1mty059KPQjsr5D6U+1DDMVvPhJdoRLhpYPZ0MiPLJLLA3ZQm4gCOSzHldgtgT5U37Rd2hjsNGsEkayYckoGcBWRgAyZuh0Ug/s+NxpcVsSKXELNMiO0cfDQOoYLma7sL9T2R8D315v9l2wocVgcbHNGhzyFAxRSyXjFmU8wQddKpDVRY7GTwcCWFcM7Lw5ZmxELhQRldokQli/OwawBOpNrGzvfg2nwEmGwoRi6KoJkRURUZTdje/IdB6Vld7YYxvHguIECmFS5cKFOuJF2vp0HPuFa/d/Z+HeQYzDJGglSaFuGoCyKs4EcmgsdI21/aHdQAfdnd3+i2wGMCDNxLMkiOLu5dGXW+ZSb8ulc+z/YOMwiSYbFrG8DklCrhspYEOpU27Dc7dCT36DPsyw6jam1bKvYmcLoOyPaJtB3DQegr061GwjBbD2BiNlzSjDJ7ThZyHEYkRJ4mXS44hCuLFQTmHIfGttLYWIxW1cNjJI1w0cHCus0sZkbhSM5yrGWGucDU1zam8Dxbew7NphpVfCIb9ktxMsjeBEwRT4LRj7WYgdkzkgHK0Nrjl9/GNO7QmgL8XGfH8QxqYYomjjZZULBpHUySMl9AQiAdRY/mIAX7Tt15cckIgQZ4ixLu6quRx2l773VDytWS2nGsabEbBALjHjjvwgA7paL+ty8xfNz6Z78q9J34nkXBTLALyzI8cYGh9xmcjxEauR4gd9BYP21s7FYrZDwOi+0yRohOdTGxVkJkzdxCk2te57tajxGynmxEmIYoCMG2EgiEiFmaS+Z3INhqQAATpc+FWfs02v7Vs2Ek3eEcB+pvGAFJ8ShQ/Gsfh8bBhN4cfNPlRIoSw0F8xGG0QdXN20HeaA10Gz3XZHsjZBP7I2Hy50tnaMoDe/K5B77dKobG3exMDwyRxpHwMEsEiK4/nE6qAruB2cqkXzHteFG9lbLSeRcdMsbSPGOBlyssUTdoZX/E5vq/wGlyx+1QGTi2DLDtCCeEs8ZgMGI4jRhgoIaIgKAGYG9ydbHQmo9o7ncRtodoZMdEvDU8knC2aQ/FIj/erYWpWpYAy7PdYoIQWITKZZAUzFkGbNZhqTJZuXQ1l5t18SMBjsHGoKTSl8KWdBlR3V2VwPdsVYiw/F0r0G1K1LBlMJsJk2mmIjhSOIYQwtl4aniGQPcqvMWFr861FqfalahRlqVPtSoLFCOyvkPpTrUoR2V8h9KfaoZsjYgAkmwHMnlXmv2HyKcPigCCeODYEXsUFj5aGvScXAXQquQE8uImdOfVMwv61gfs53mnx08yyR4aMYYC/CiYOxZmWwYv2R2D0NVdAHb4TRjeTA8RkyiFA2crlF2xNg19Oo594rYbJ2hh4ZIsFhpI3I48pWMgiKHMzgHKbLrIigHoDUOOlnkx3Bwi4Vo0F8TJJAzGFjYrHmVwJJGBJy6ZRYnmL6SPBoOSJqLGyKLg8xbu8KWLPMPs3xsS7U2rmkRc8zlczqMwGImuRc6+8PUVrpd7YrYt45I2TCiONWzDI+IfN92H5EXMQ05Xbupu6W2oMc+KVY4/5rOY1sq9qK1kk5dWWT4AUt/Ma+CwbTwJARGyZkkiLA53CXBVhYjMOhoQzP2kbuSLsxXMwc4HKykRhHOYhZGz5tSSQ5sNStTb2bcXF7uGfMuaQQBxcaSrPGJF9QT5a1o9zdoti9npiMSIFD8QqqxlUjWN3Qkl2N/cv0sKj3d9oxBeSRMKuHzMMOww7iSVeSzZWk7CHS3Vh3CxqlH/Z/g4V2fhXjjjDvBFndFQMzZBmzMBcm/O9SmQ4jGPwJkX2NeEwyiT7yWzvcZhayrGL/tOKz2xN58U+1ZcAFwqLEZCzpDICwQC3Z4tgTde+t77KouY1RWINmyDr3gWJHheoweX7iSjAbYxWAd1yTWeLkBnADqqrfS6Owtf/AEYFV4tnQ4veHaEE2UrLAyg6Eq4XDWZP2lIPofGi+7u8eIxG1JsG8eEUYczFnWB8zCKQJoDJ2ScwPW3jTttbwYiDasWCjTB/fcMpIcO90zlgLgS6kFDyI51QU/s4242ExEuysY65onYQNcZT+IxjwYEOo8WHcK9PtXn/APlQ+H2kuC2hh8OeOU4c0KEA8ViqFkfMdXBU66HvFP323txeCxkEEYw7LisuUvHJmTNJks1pLNa4N9KVYs3tqVqF7w4maDBTTRtEZMPFJKc0bZHEalyoUSXW4Fr3NEMCr8NeMVZyAWKKUW5HIAsx+dZFklqVqfalagsZalan2pWoLGWpU+1Kgs5COyvkPpT7UoR2V8h9KfahmxqjWvnbdvbOJwsW0Hwianhq8uh4CmSUBwvUkmwPIczX0PPMI1LNey6mysx+CqCT8BXkv2R7PZZsbHi8PMqYtFAEsEqo65pM6kstho40J76q6ButwdowYjARPhlCAXWRLlmWbnJnY6sxJzZjq2YE86vbxSssBWIkSTlYIiLXVpTlzgHnkXM/khry3doYjZO1Jo44cTLg3fIzLBM3Z5pILL2mTMVJHMZrdK3mLnixmPSGWKVoYIy6mSCYRPPIVUWcqBdEzDu+9PcaNAw2wYhsneFsOLrBiuxHc6ZZe1B52cGP1rY/a6P6In/eg/48dZj7Wd2VT2eTZ8LiVGOYQRSNp7ySEqCAVZT/AHqMb87RbF7EssM/Hn4N4uBNnV0kRpARk0AytY8jpar8MGH2TvO8GH2dDiov5ieK79eP/OJbsQOaxsQTGedrm9xXu0bBlBUghgCCNQQRcEHutXmezN31xO7qwTpJHNheM6ZopQ6SGaVkAXLdlZWANr+93ipfsp23PHD7LjYMQgj1gkeCbLlOpiZsulunSxt0Fz5KwduyP86cX/t/pHXrVq8m3dV13inxDw4hYZTMqSNh5wpuFym+TQHKdT4V61IwUEnkBc6E/IamoyWeRbjf9pMd/wCb/wCPHS32ZxvJhDEodwkGVWbIrHNNoXytlHjY13cuORNv4qeSGdIpziRG7YeYKc8yshJK9kEKedulP3rzneDD4hYcQ8MAhEjph52AytIWtZO1YOOV+tXyUr4uQNt+N9sgwMnC9mSOzwNlYmIvNcG3ELH3Rrzygazfa0P6V2d/s/8A5Ap2+Wyp9s4+FYIJo8PCuR5543hBDNmcosgDGwAAFufOw1oj9ruxJ3kwuMw8bS+yt94iAs9g6yIQo1IuGBtyuKLwQ1++o/o3Hf6pif8AgvRaMdkeQ+lZfH7cTaGHfD4VJi2KUxSF4ZYlhjkGWV3d1C5gpaygkk26XI1tqyQbalan2rlqhbG2pWp9qVqCxlqVPtXKCxQjsr5D6U+1KEdlfIfSn2oZsZalT7UrUFjKVPtStQWMpU+1K1BYylVPHbVjivfUjmB08zQ5d4C4OVAOgJN9e/lrVUWbWOT5oO0rVmYsa4cHMx11BOh8LVqbUaoTg4jKVPtStUMWMtStT7UrUFja5an2pWoLGWpWp9qVqAZalan2pWoLGWpU+1doLIuIEjDMbKqgknyrNY3etrkQoAPzPqT45Ry+dSb3Yq0cUYPvDO3kAAvzv6Vl66wgmrZ6cOJNbMIS7bnbnIw/dsv0FajdraDTRHPqyGxPeDqD58x8Kw9avcgaS+afRq1NLU3nhFQ4RpLVWxmPji/rHC+HNj5Aa0/aWK4UTv8AlGniToB6kV5zNKXYs5uzG5JrnCGx58OLfl9Guk3qiB7Ku3jYD6mrGL2upiVojrIDbvW2hv430rDUWwKHghuhdl9Ap/8AtW3BI9DwQVDMe3YPiR9b1Ng8MUyrL2QSCe8K2vrVAhpJQgPNwo8Lm1bnaWzBLYg2YaX53HcaSdcFnNRpPyNw2yohZhduoJNx4ctDV61VI4I8OMxcqD2e23ZudfK+hrO43eeQStwihQHs3U6jx1vXNJyPKoSyPg11q5ah+xNsLiAdMrr7y89O8HqK5tDbAjfKq5iOetvgNKlO6M+nK9a5CVq5aq0W0kMRkJyhPev0Pd48xbzrNz72SZvu0ULf8VySPEgi1FFsscUpdGutStQvYu3Fn7JGVwL5b3BHep/Sg+9W1XEpiRiqqBmtoWJF9T3WI0qqLboRxSctTV2pWrzOGdkN0YqR1BtW53c2kZ4jntnQ2a3UWuGt6+lWUNeTWTC4Kwpas3iN60D2RCyg2LXsT4qLcvOtFiDZGI6K30NeYCrjin2awY4zuz0vCYhZUV05MLjv7iDSqpu1HbCxeIJ9WJH1pVzfDOEkk2h+1NncfD5BYNZSpPeByPgeVYCaIoxVhZlJBHiK9QgHZX90fSge3d2xKc8RCuT2sxOVr21vrYit451wztgzKLp9GIrZ7lBeC1j2s92Hdp2fhofnWQxMBjdkbmhIPmO7wq7sHaPAmView3Zf909fhzrrNWuD1ZY7w4N5j8GssbI/JvMajUHTxtXnGLwrROUkFmX5+I7xXqFBd4thccZ0NpFFhf3SBc28Dc865Y5V2eTBl1dPowdGIMQBhlUfhLu3mdAPQD1oZi8M0bsjizLoevS4+Rohu4qPLw5b5ZAQOnatp+vxtXaXVntk1V/uTboYcPiczH+rUsB1JOn6k+lbq1edY/ByYSbQkEao40uP40Io1gd7+k6f2k/VT/jXOcXLlHmzY5T90eUDt6uKJyJTdecdtFy+A79bH/pQaje9O00nePhklUU6kEdpjqLHwUUErpHo9GK9FZf2BMVxMRXqwU+IbQ/4/CjO2UAmaxBvr5E8waE7Fga7SjQQi9/2m7KgeOt/hVuKQqwYcwbisy7Mte60W8YRHgWDjtTt2NLjQjW/TQGsvWk3g2tFNGEIdWTtaKpUnKRa+YG2vO1ZurDouJOnYS3cjZsVFl/Ccx8FA1/w+NaHezZIZDKtgye9p740A+I0qbdHZwjhEh96YX8k/CPjz+I7qPWrlKfu4PLlzfqWvB5PRrdXH8KfKfdmsp8G/CfU2+NEN8JEjAijRQXPFYgAd4HL41mYHKspXmrAjzBuK6/9RPUn6kOuz0DbW044UYOe0ykBR7xuCL+A8a87oht6bPiZSfzFfLL2f0qsuGYi9qQioomGChH8m+2DiY5IE4Z9xVQg8wQBzrtZLdSYrilA5PmVh5KSPQilXCcaZ480NJG+gHYX90fSn2psHuL+6PpQ/eTH8HDsQ1nbspbnc8yPIX1rKVujik5OkYjeGQNipSvLNb+6Ap+YND6VKvWlSPrRVJI9D3XxJkwqEg3S6XPXLoCO/Sw8waLWrF7H27wcIFABYSlQD0VhmzeOpIq7/lE+Rg4FyCFZdCCdAbeZrzyg7PBPDJybS8gDeaUNi5SOQIX4qoB+YI+FDY3KkMNCpBB8RqK66EEg8wfWmkV6EuKPfFUkj06TDJiIl4qaMoax5qSL6EcjWI29sJsOcwN42NlN+0DzAYfA6jurabAxPEw0TdcoU+a9k/Sszvvjs0qxDlGMx/ebl6D61wx2pUeLA5LJqujNUq5Sr0HvNJsidfYZV/EJVJHg2Wx/3G9Kp4j3Gt3Vd2Zs4pg5ZJezmyOlz0FwDYd+cgUMlxqgaan5VyXbo4Qq3XyVTirizKD48j61HK4PIAW7v1NNc68rXptdKOxrNg7w5YcjgsyaJYW7AAtmPyoljN40SEONZG0CdzePh9aCxbDkjiR8pJdbsBqVNyQLc+VvnRDdrCBnLn/R2sPE31rjJR7PHOOPmRk8c8hkYzXztYnMLHUAjToLEaVd3YwokxKBhdVuxH7o0+dq5vHjFlxLsnIWUH82XTN/HhRTcNRxZD3IB6tr9BXST9p2nJrFfXAH2pAeNiMx1RmbzzSAfRqtKwtfpa9Sb14a2MPTiqrfLL9VqBIbJlubaj1qXaRqLuKYtjD+dwN+ds3wu6/pSq1u5BmxkY6QKzet/wBXpVyy9nj+qfuX4Nfh8amVe10HO46UB34mQxRi4LZyRY/htZr+q12GUZRr0H0rLbSxPEkZunJfIcv8fjWoR5s3hxe+/gq10C/KlU+BxPCfOBcgMBfldlK3PrXY9r6LOxsLxWaMe+Vzxn9tDex8CC3yp/GKuyygoR0PQ9R5VY3RwxM6veyx3uT1JUgKPW9EN+21hH75/wDb/jWG/dRxc/1NQSMhN7i/nVbFxhrsv4dG+BtVKimx9jPiFcoyrlIBDX1vc9PKtdcnRtRVs0m48hMDg8lkNj5qCR/HfWY3hfNipj+2R/d0/Stpu9sw4eIqzAlmLG3IaAWF/KsBi3zSO35nY+rE1iHMmzhhp5JNEVardHYqupllUMDoisLjTmxHXuHkaylepYSIJGiDkihfQWpldIv1M3GNLyLH4NZozG98rW5aEWIII+IFecT4ZonZWQEpoeo7+Y05Wr0qaUKpZjYKLmvO9r4zO7ftEs3xN7VnFZz+lvleCpiMxsWFu7y8BWi3P2RmPGkHZU/dg9WHNvIfXyoFjz7v7v8AH0rX7PxLLDGq2AVF5DXlcnXxrU29eDrnk9aXkvbwTlYDY2LkLp6n5A1kJcU0Y+7JBfsadx0NF9ryllFyTr1PgaFezhyAe/SswVIzhilHkGY3D8NgtwSFUtYgi7DNYEdwIFF9zcUEnIbQOhHxBBH60M2mn3zgA6ED0AFSbJjYTISpAubkggagiuj5idZLaFP4DW9cLSyo8QzZVA07wxPWqjQsBqp07gaMZx3j1rucd49a5p8UcI5HFJFDdjEETDMMpbMmvqPmLUqIA0qzLlnLIt3YIEvY/s/pWdozFilyjnyH0oVMtmNuV9PKu0D2Y1QyrGBgDuAxsOfibdBVap8G9nXzt66Vp9HR9Gqw5RVCqMoHShW8ovwz07Q+lThjVfaXajN+liP4+Nco9nmgqlYFo/ujjMjyLzzAG37p/wD1QCruxmtMp/e+hrpJWjtkVxaN1/KVtSvLx/5V5wTf41q8Zi7Ruba5TbztpWTrGNUc8EasVeiDaRIBAGo8687rS7Gxd4QDzW6/qPkauRWM8LSYQ2xjG4LljoLacuotWPxDAsSOR/g0d25iLxW7yB+v6VnaY1wawxqJYGKOWzAHzrR4DFXiTqcoHpp+lZeOIt7oJo3gLpGAw1F/mb0mkMqTRembNz6UwIB0qMyGmM3efWsHJInLjvrnEFVjMveKb7Qvf9aUXUt8UVziiqvtK9/yNIYhe/60oalviClVYSr3ilQUDI+Q8hUOJ5jyqCLGGwuByHhT2lzdOVdUj0JcnKdF7w8xTKkh94VShVMWOo9K5jJQY2sf4uKq0yb3TXOjnqrKtXNlDt+QP1FU6nwUhVtO7/Cuj6Ny6Ce0H+7bxsPmKC0QxEpdbHTW+lVfZ/Gsx4Mw4RDRPY8lgw8Qf49Kpez+PyqfCnJe2t6snaLLlBLERhwA3IG/dTFwyDko+v1qs2JbyqJmJ5m9YOaiy806jr6VC+LPQetU2lA5momxg6AmrRpQLjTMetR1TOMPQCmHFt4elXU1qX6VD/am7/kKXtTd/wAhTUurCFKqAxbeHpTxjD1ApTJqy5SqsuMHUGlSmKZRTkPIVNFyoPFiGAGvrVyDaAGjD0/wrpR1aCFczW1HSo48QrciP19Ke/I1DJKuM7x6U58QpHOqNKpRKLGapcPzqlSoWgtSoVc0r1NTOoTZwOZHrUbYlR1v5UPpruBzNqal1Lj4zuHrUDzMeZqm+MA5a/KoHxbHlYVpRNKIQrhYDmRQtpCeZPrTa1qXUJ8ZfzD1pcde8UMpU1LqE+OveK6JV7x6ihdKmo1C9KhANSLOw6n601JqE6VUVxh62PyrlSmKZWXkK7XF5V2tmhVIkzDkT+lchiLsFUXLcuX1PKn+yv8Akfr+FvwkBunQkA+dQWjq4tvA/CnjG+HzpR4M5u2GCi+YgH8AJdQSLZtCPOo5MM4vdHAF73U6cuZsPzL6jvqcE4JhjR3fOu+2juPyqu+GcXzIwy87qRblz0095fUd9TexkJchixKhQoOlwCS2n7aADrm8LUpE4OnG+HzprY09APrUKwseSsbAE2B0BGYE+FgT5CneySfkfQ291uemnLnqPWlIvBxsQx6+mlRVaw2CYsMyuF1JIU3OW4Krce8SMo8TUYwznkj68uyT1y92uth51eBaIaVWHwTgKcrHMA1graBiQt9OtrjzFR8BrkZWuouRlNwDqCR0GopZbRHSqVsO4vdG7IueydBci505XB9DU2JwZD5FVyQBfQm5vlJUAe7m7I77eNqWS0VKVSjDPzyNoAfdPIgkHlysD6V1cK97ZWHfdWFrcydNAKWW0Q0qkEDXtla+umU30Njp56V1cM55I+nPstpqR3d4I+BoLRFSqR4GF7qwy6G6kWJsQD3cx6io6oFXK7XKAS8hXa4vKu0BbwEmQSPpcJlAJse2wVrW19zOLjlerkW0HkuWyqgsXIYq2UNnKoM2hYgDQan40IpVloy4phP+W36qnfybndDm587pf+03fXBtl/ypoB0bmBGA2h52iXy176G0qaoaR+C7PtJ3UqQoBABsCOQjF+fO0SDyBtzNSfyw9rZUA1GgYaHp73SyWPPsDxuOpVaQ1RdG03zOwsDIbmwOlldVC66AZ7jxVe6phtdyRYJ+W2oXLnDZdWsNBlv3E0MpUpDRBjEbUdMgOUsBeTqL3j7JsedoVvb87DQ3qEbafSwTQ9x5XjNufL7pPhccqG0qmqCggjFtd1tZU0ydGNynCsT2v+5Xw51FhtosgIsrZr5i+YkjLlsdeVrj+0e+qdKrSLqgmNtSdQhOtyQbtc5jfXvL+QdgLCo/5UbPxABnIUNfVSVcN2QLZQSoJHi3IG1UKVNUTSIQ/leSwAtoCAe1ftRhGbnbNpmvbmasHaDcNmYIAb5QDqxYydkgNooWWT/d76D0qmqDgi7LtJmfMVW+UpbtWsxYnS+tyx59dedWotpSyMLZFAN2Nyosc2rdq5Azu2mtzfnahFKmqDgghj9pmQMoACFhbSzZVLZQdbciB/ZHdQ+lSqpUVJLoVcrtcqlEnKumuUqA7SrlKgOilXKVAdpVylQHaVcpUAq7XKVAdpUqVAKlSpUAqVKlQCpVylQHaVcpUB2uUqVAf//Z" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBxQSEBQUEBQVFhUQFRUUFBcUFRQWFBYVFBUWFhQUFRUYHCggGBomHBQUITEhJSkrLi4uFx8zODQsNygtLisBCgoKDg0OGxAQGiwkHyQsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLywsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLP/AABEIAREAuAMBIgACEQEDEQH/xAAcAAABBQEBAQAAAAAAAAAAAAAFAAIDBAYBBwj/xABLEAACAQIDBQUFBQMHCQkAAAABAgMAEQQSIQUGEzFBIlFhcZEUMoGhsQcjQlLBYnLwFSQlM4KS0RYmQ3SDorPh8TZjc4STsrTC4v/EABkBAQEBAQEBAAAAAAAAAAAAAAABAgMEBf/EACgRAAICAgIBAwMFAQAAAAAAAAABAhEDEiExQRMiUQRhcSOBodHwMv/aAAwDAQACEQMRAD8ANx4dbDToO+pQgHID0qaHDNYdNBTnVEIEkiqSCQCQCQOZF+drivTZ9VyRDTkiJ5CrsKIQCtiCLgg3BB5EGnzSBFLuQqqLszEKoA5kk6AVLMuZVXCHqalXCr4mpBOna+8TsMFbtDsswBVW7iQy2HiO+p0QEAg6HUVLM7kAhXuFOyDuHpUrKBa55mw8TYm3oDTjGKhLIMo7hXDGO4egrs00ai7OFFyLkgC6gkj4BWPwNOhKuLowIuRca6jmKWSyIwL3Uw4VfEVZkXKLk6DzpFD3VbLZTbCdx9ahaBh09KIUqWa2YLpUSZAeYqF8IOht86tmtynSpMjXIQXt16fxypjh11K6eHzqmfVidZQeYBqM4ZT09KmBvUGMxHDXNlZrdEAJ89SNKqt8I25JKxpwY7z8qacF4/Kqz7ZCl7pIQpC6Kt72N73bwohDJmAOozAGxtcX6G1a1klbM+tG6Tsg9i/a+X/OuVcpVm2dLYUhjOUeQ+lQYnBsZY3XKeGsgILFb58trWU/l+dEIYjlGnQfSplw56mudnmbMmuxZIQxQl8zKwAZwoZp5Zpvuxf7siUJYXNlF/Axs7CkwCOVbjJkIZjIzAghs5IHMfXpRhYQKkAqWYszeB3ekQ3aXMTHle9wWdAUhkuPdORiGsNSFPSnRbClumeS4BTOM765QA1iFBsbHRr8+Y5VoqaZBSxyzNru/OAtpR2Y41N5JiDIsWIRnNrE3MsJ5g/dc72Ie+78jBw7KQVYIM8hAZnDC4CgWHaF7deVHzNTTN4ULqyj/JrezzRnKWk42UlmIUSlsouRfQNb4VWx2x5HYFSijh5CMzi5MUqH8PLM6NfT3NRoLF+MaXGNQaMBvsF7sVKjMHAGeTTMICv4ejRyH/aHvNWtn7JaORmLCzcTkzE9qZnQWI/CrZfh3US43hXRN4UGrImwx8DULwW7xV0SinBqti2gYYzUUqkggaEii7RA9KibD9x9aWXZPsEjBjIo/CCcyrYE6XLW6jnp1qVsKucFOwLHNcZVOgsLHU1bbD+HpUZiFfOy/R555vUWZpfFL7f1/uTHpxu19v4KccFib2IJuBbl8aG7x7P4uGdUTM4KFQOd8y3t8L0d4VMbDg87elfVhLWSZqcbg4o8+XYswLXhZgr37JjBvnm1U2JZbOpsddelq2GysIRBEJR2wi59fxWF+WnpRMQ/xau8Lxrpkzuao5YcCxu7K3AXupVZ4VdrhZ6di/D7o8h9KcTVeI9keQ+ldtWTGgG3o3m9iMJaPPHK4WR8+UxDMi5yuXtDtjqK5tXeQxYzD4ZYw3tOYFy9gmVS1rZTmNhfpzHfTN6NnLigcO3+lw84Bykqr5oWjJa1gcy3A65T3Vm0wswn2O0yuZFEr4hgjEIXgREEhAIU2VV16g1RSQdg3imkbFKkCE4SQxkGZgZCFL9gcPnlB0NPk3kCY8YSWPKJR9zLmuruAGMZGUZWsR1PMd9A9kKI8XjZ5FnHDxLSRqsc5EqmFo+woWzm50b52NGdt7GXHRTxG6SK6SRPZhw5ViTKytbUXBUkePUVSpk2K2/wzDGYw0+JkkjijV+zaIsHkdyt1UBbmwJ1sL1fw+KkMpjkjC9jOHV8yN2gCouAQw63HUWvrbKDA4hZdm4yZGJiE0eLVVLMjTZ/vAi3uudje17Cx5a0Xj2xMMRiiUZsPBGjQkRPeSRh2ow1u1Y2Gg0vrULYQ2dtiOafEQp72EZFfxzoGBHxzL5rQNt8ypkMkAEcGLGDdlkzMGPuyBCguveL386rDCS4TamHl1kTFwmCdoopMoZCGSaTVrFmNrm2man7sbHSWfGNiI3IXHvNCHEixtYALKFNlfrYm4oS2aLaG144Z8PA/v4pnVPDIuYk+ZygeJojasTvlg5cRBJiIP6zCzRyQKYpOKTh2IsNdQS0rDs6gr4VscDiOLEkmVlzqGysCrKSNVYHUEcqGkyW1K1PtStQtnAxp4k76balahlpMlDiukVDakKhnQkMQ7qbwBSDGu56E1Y32ceNL2ceNOz13PQVIbwBSp2elQVIii90eQ+lZr7QtvNg8MhjbI08qxcS2bhKQWeQKeZAU2HjWniHZHkPpQfe3YUeNw/AkbIzHPE1rlXQHW3UWJBHcTVNMoY/Z00cSSYPFSuC0ZkEr8ZZImdc7ox1RstyCpta+nIjO/a3tSfCNA2Gnlj4wmzhXOUlOHlIB5e8eVAcLjMdsOZUnBbDMx7IOaJxzYxE6o/M20v1B50T+3FgRgyORXEEeR4NqqXJLPR8RhP5uyB5AQpIfiPxMwB1zXvz6cvCszttpI9iidJphMsEUvE4j3LPw89wTaxudLaX0rY4gfdt+430NZHeYf5vn/VIPpFURWCdhricRsg4oYzELOgncHOpQ8JmsrIV5ELai/2fb0tisFJLiiA2GYiR7ABkCB85A0BsTe3dWCG1sXh9iRLEI/Z8S08TuFbioS7XS5bL2hnsbdLc7Gtg2yoYN35/Y2LrNA0pdrBnzAZ7ge7ZQVt0t33NUymN3a2nPtaaaTiyQYSFgiRwnJJIxF7ySDtCwsSBb3gOhJKbWweKw7wGDESPA+IgSZJSJHVWlUZklIzZSSFYEnQ9NaHfYvb2CW3P2l7/APpQ2+VGtpb5QwYpcLJFPxZCmQBYiGzsVUhuJYAkHnblU8lNCTbn0rH7hb1+2y4tSfclzw/+A3ZUfApc/v0X3rxqJh1SRhGMU6wku2XKjgtN2gdDw1kAN/eK15yuPhwe3xJA6NBiSAxjIKqJ+ywNuVpAG8rUSDZ7BStQre7ajYTBy4hFVjCFOVr2N3VSLg6e98qpS7wPHNLBIqcRcKcXC65skirfMjITdWBHebg305VC2aK1K1A4NtO2y/bMqZ/ZmxGXtZeyhfJzv0tf5VW3e3kknnjidEtNg48XmjzWjMlvuZAb663BuL2OlBZpbUrUM2ZtpZ58VCujYR1W5vZg6Ah7aaZw6/2fGs6N85Rho5ZEiUrjTg8Sva+6IYjOpJGawAOv5vDULNralaqj40ok8j6pCWy5QSzBFBYW1zNnzKAB0oNj96CNk+3wqpPDSTI1yLllV0uDzDEi/hQWaS1K1BE2xJ/KCYUhCrYU4gsA2a4cIUAzWtre/wD1o9agsZalT7UqFs5COyvkPpQTefA4l2wz4Mpnw8rSNxGKoyGNkKHKCe1mty059KPQjsr5D6U+1DDMVvPhJdoRLhpYPZ0MiPLJLLA3ZQm4gCOSzHldgtgT5U37Rd2hjsNGsEkayYckoGcBWRgAyZuh0Ug/s+NxpcVsSKXELNMiO0cfDQOoYLma7sL9T2R8D315v9l2wocVgcbHNGhzyFAxRSyXjFmU8wQddKpDVRY7GTwcCWFcM7Lw5ZmxELhQRldokQli/OwawBOpNrGzvfg2nwEmGwoRi6KoJkRURUZTdje/IdB6Vld7YYxvHguIECmFS5cKFOuJF2vp0HPuFa/d/Z+HeQYzDJGglSaFuGoCyKs4EcmgsdI21/aHdQAfdnd3+i2wGMCDNxLMkiOLu5dGXW+ZSb8ulc+z/YOMwiSYbFrG8DklCrhspYEOpU27Dc7dCT36DPsyw6jam1bKvYmcLoOyPaJtB3DQegr061GwjBbD2BiNlzSjDJ7ThZyHEYkRJ4mXS44hCuLFQTmHIfGttLYWIxW1cNjJI1w0cHCus0sZkbhSM5yrGWGucDU1zam8Dxbew7NphpVfCIb9ktxMsjeBEwRT4LRj7WYgdkzkgHK0Nrjl9/GNO7QmgL8XGfH8QxqYYomjjZZULBpHUySMl9AQiAdRY/mIAX7Tt15cckIgQZ4ixLu6quRx2l773VDytWS2nGsabEbBALjHjjvwgA7paL+ty8xfNz6Z78q9J34nkXBTLALyzI8cYGh9xmcjxEauR4gd9BYP21s7FYrZDwOi+0yRohOdTGxVkJkzdxCk2te57tajxGynmxEmIYoCMG2EgiEiFmaS+Z3INhqQAATpc+FWfs02v7Vs2Ek3eEcB+pvGAFJ8ShQ/Gsfh8bBhN4cfNPlRIoSw0F8xGG0QdXN20HeaA10Gz3XZHsjZBP7I2Hy50tnaMoDe/K5B77dKobG3exMDwyRxpHwMEsEiK4/nE6qAruB2cqkXzHteFG9lbLSeRcdMsbSPGOBlyssUTdoZX/E5vq/wGlyx+1QGTi2DLDtCCeEs8ZgMGI4jRhgoIaIgKAGYG9ydbHQmo9o7ncRtodoZMdEvDU8knC2aQ/FIj/erYWpWpYAy7PdYoIQWITKZZAUzFkGbNZhqTJZuXQ1l5t18SMBjsHGoKTSl8KWdBlR3V2VwPdsVYiw/F0r0G1K1LBlMJsJk2mmIjhSOIYQwtl4aniGQPcqvMWFr861FqfalahRlqVPtSoLFCOyvkPpTrUoR2V8h9KfaoZsjYgAkmwHMnlXmv2HyKcPigCCeODYEXsUFj5aGvScXAXQquQE8uImdOfVMwv61gfs53mnx08yyR4aMYYC/CiYOxZmWwYv2R2D0NVdAHb4TRjeTA8RkyiFA2crlF2xNg19Oo594rYbJ2hh4ZIsFhpI3I48pWMgiKHMzgHKbLrIigHoDUOOlnkx3Bwi4Vo0F8TJJAzGFjYrHmVwJJGBJy6ZRYnmL6SPBoOSJqLGyKLg8xbu8KWLPMPs3xsS7U2rmkRc8zlczqMwGImuRc6+8PUVrpd7YrYt45I2TCiONWzDI+IfN92H5EXMQ05Xbupu6W2oMc+KVY4/5rOY1sq9qK1kk5dWWT4AUt/Ma+CwbTwJARGyZkkiLA53CXBVhYjMOhoQzP2kbuSLsxXMwc4HKykRhHOYhZGz5tSSQ5sNStTb2bcXF7uGfMuaQQBxcaSrPGJF9QT5a1o9zdoti9npiMSIFD8QqqxlUjWN3Qkl2N/cv0sKj3d9oxBeSRMKuHzMMOww7iSVeSzZWk7CHS3Vh3CxqlH/Z/g4V2fhXjjjDvBFndFQMzZBmzMBcm/O9SmQ4jGPwJkX2NeEwyiT7yWzvcZhayrGL/tOKz2xN58U+1ZcAFwqLEZCzpDICwQC3Z4tgTde+t77KouY1RWINmyDr3gWJHheoweX7iSjAbYxWAd1yTWeLkBnADqqrfS6Owtf/AEYFV4tnQ4veHaEE2UrLAyg6Eq4XDWZP2lIPofGi+7u8eIxG1JsG8eEUYczFnWB8zCKQJoDJ2ScwPW3jTttbwYiDasWCjTB/fcMpIcO90zlgLgS6kFDyI51QU/s4242ExEuysY65onYQNcZT+IxjwYEOo8WHcK9PtXn/APlQ+H2kuC2hh8OeOU4c0KEA8ViqFkfMdXBU66HvFP323txeCxkEEYw7LisuUvHJmTNJks1pLNa4N9KVYs3tqVqF7w4maDBTTRtEZMPFJKc0bZHEalyoUSXW4Fr3NEMCr8NeMVZyAWKKUW5HIAsx+dZFklqVqfalagsZalan2pWoLGWpU+1Kgs5COyvkPpT7UoR2V8h9KfahmxqjWvnbdvbOJwsW0Hwianhq8uh4CmSUBwvUkmwPIczX0PPMI1LNey6mysx+CqCT8BXkv2R7PZZsbHi8PMqYtFAEsEqo65pM6kstho40J76q6ButwdowYjARPhlCAXWRLlmWbnJnY6sxJzZjq2YE86vbxSssBWIkSTlYIiLXVpTlzgHnkXM/khry3doYjZO1Jo44cTLg3fIzLBM3Z5pILL2mTMVJHMZrdK3mLnixmPSGWKVoYIy6mSCYRPPIVUWcqBdEzDu+9PcaNAw2wYhsneFsOLrBiuxHc6ZZe1B52cGP1rY/a6P6In/eg/48dZj7Wd2VT2eTZ8LiVGOYQRSNp7ySEqCAVZT/AHqMb87RbF7EssM/Hn4N4uBNnV0kRpARk0AytY8jpar8MGH2TvO8GH2dDiov5ieK79eP/OJbsQOaxsQTGedrm9xXu0bBlBUghgCCNQQRcEHutXmezN31xO7qwTpJHNheM6ZopQ6SGaVkAXLdlZWANr+93ipfsp23PHD7LjYMQgj1gkeCbLlOpiZsulunSxt0Fz5KwduyP86cX/t/pHXrVq8m3dV13inxDw4hYZTMqSNh5wpuFym+TQHKdT4V61IwUEnkBc6E/IamoyWeRbjf9pMd/wCb/wCPHS32ZxvJhDEodwkGVWbIrHNNoXytlHjY13cuORNv4qeSGdIpziRG7YeYKc8yshJK9kEKedulP3rzneDD4hYcQ8MAhEjph52AytIWtZO1YOOV+tXyUr4uQNt+N9sgwMnC9mSOzwNlYmIvNcG3ELH3Rrzygazfa0P6V2d/s/8A5Ap2+Wyp9s4+FYIJo8PCuR5543hBDNmcosgDGwAAFufOw1oj9ruxJ3kwuMw8bS+yt94iAs9g6yIQo1IuGBtyuKLwQ1++o/o3Hf6pif8AgvRaMdkeQ+lZfH7cTaGHfD4VJi2KUxSF4ZYlhjkGWV3d1C5gpaygkk26XI1tqyQbalan2rlqhbG2pWp9qVqCxlqVPtXKCxQjsr5D6U+1KEdlfIfSn2oZsZalT7UrUFjKVPtStQWMpU+1K1BYylVPHbVjivfUjmB08zQ5d4C4OVAOgJN9e/lrVUWbWOT5oO0rVmYsa4cHMx11BOh8LVqbUaoTg4jKVPtStUMWMtStT7UrUFja5an2pWoLGWpWp9qVqAZalan2pWoLGWpU+1doLIuIEjDMbKqgknyrNY3etrkQoAPzPqT45Ry+dSb3Yq0cUYPvDO3kAAvzv6Vl66wgmrZ6cOJNbMIS7bnbnIw/dsv0FajdraDTRHPqyGxPeDqD58x8Kw9avcgaS+afRq1NLU3nhFQ4RpLVWxmPji/rHC+HNj5Aa0/aWK4UTv8AlGniToB6kV5zNKXYs5uzG5JrnCGx58OLfl9Guk3qiB7Ku3jYD6mrGL2upiVojrIDbvW2hv430rDUWwKHghuhdl9Ap/8AtW3BI9DwQVDMe3YPiR9b1Ng8MUyrL2QSCe8K2vrVAhpJQgPNwo8Lm1bnaWzBLYg2YaX53HcaSdcFnNRpPyNw2yohZhduoJNx4ctDV61VI4I8OMxcqD2e23ZudfK+hrO43eeQStwihQHs3U6jx1vXNJyPKoSyPg11q5ah+xNsLiAdMrr7y89O8HqK5tDbAjfKq5iOetvgNKlO6M+nK9a5CVq5aq0W0kMRkJyhPev0Pd48xbzrNz72SZvu0ULf8VySPEgi1FFsscUpdGutStQvYu3Fn7JGVwL5b3BHep/Sg+9W1XEpiRiqqBmtoWJF9T3WI0qqLboRxSctTV2pWrzOGdkN0YqR1BtW53c2kZ4jntnQ2a3UWuGt6+lWUNeTWTC4Kwpas3iN60D2RCyg2LXsT4qLcvOtFiDZGI6K30NeYCrjin2awY4zuz0vCYhZUV05MLjv7iDSqpu1HbCxeIJ9WJH1pVzfDOEkk2h+1NncfD5BYNZSpPeByPgeVYCaIoxVhZlJBHiK9QgHZX90fSge3d2xKc8RCuT2sxOVr21vrYit451wztgzKLp9GIrZ7lBeC1j2s92Hdp2fhofnWQxMBjdkbmhIPmO7wq7sHaPAmView3Zf909fhzrrNWuD1ZY7w4N5j8GssbI/JvMajUHTxtXnGLwrROUkFmX5+I7xXqFBd4thccZ0NpFFhf3SBc28Dc865Y5V2eTBl1dPowdGIMQBhlUfhLu3mdAPQD1oZi8M0bsjizLoevS4+Rohu4qPLw5b5ZAQOnatp+vxtXaXVntk1V/uTboYcPiczH+rUsB1JOn6k+lbq1edY/ByYSbQkEao40uP40Io1gd7+k6f2k/VT/jXOcXLlHmzY5T90eUDt6uKJyJTdecdtFy+A79bH/pQaje9O00nePhklUU6kEdpjqLHwUUErpHo9GK9FZf2BMVxMRXqwU+IbQ/4/CjO2UAmaxBvr5E8waE7Fga7SjQQi9/2m7KgeOt/hVuKQqwYcwbisy7Mte60W8YRHgWDjtTt2NLjQjW/TQGsvWk3g2tFNGEIdWTtaKpUnKRa+YG2vO1ZurDouJOnYS3cjZsVFl/Ccx8FA1/w+NaHezZIZDKtgye9p740A+I0qbdHZwjhEh96YX8k/CPjz+I7qPWrlKfu4PLlzfqWvB5PRrdXH8KfKfdmsp8G/CfU2+NEN8JEjAijRQXPFYgAd4HL41mYHKspXmrAjzBuK6/9RPUn6kOuz0DbW044UYOe0ykBR7xuCL+A8a87oht6bPiZSfzFfLL2f0qsuGYi9qQioomGChH8m+2DiY5IE4Z9xVQg8wQBzrtZLdSYrilA5PmVh5KSPQilXCcaZ480NJG+gHYX90fSn2psHuL+6PpQ/eTH8HDsQ1nbspbnc8yPIX1rKVujik5OkYjeGQNipSvLNb+6Ap+YND6VKvWlSPrRVJI9D3XxJkwqEg3S6XPXLoCO/Sw8waLWrF7H27wcIFABYSlQD0VhmzeOpIq7/lE+Rg4FyCFZdCCdAbeZrzyg7PBPDJybS8gDeaUNi5SOQIX4qoB+YI+FDY3KkMNCpBB8RqK66EEg8wfWmkV6EuKPfFUkj06TDJiIl4qaMoax5qSL6EcjWI29sJsOcwN42NlN+0DzAYfA6jurabAxPEw0TdcoU+a9k/Sszvvjs0qxDlGMx/ebl6D61wx2pUeLA5LJqujNUq5Sr0HvNJsidfYZV/EJVJHg2Wx/3G9Kp4j3Gt3Vd2Zs4pg5ZJezmyOlz0FwDYd+cgUMlxqgaan5VyXbo4Qq3XyVTirizKD48j61HK4PIAW7v1NNc68rXptdKOxrNg7w5YcjgsyaJYW7AAtmPyoljN40SEONZG0CdzePh9aCxbDkjiR8pJdbsBqVNyQLc+VvnRDdrCBnLn/R2sPE31rjJR7PHOOPmRk8c8hkYzXztYnMLHUAjToLEaVd3YwokxKBhdVuxH7o0+dq5vHjFlxLsnIWUH82XTN/HhRTcNRxZD3IB6tr9BXST9p2nJrFfXAH2pAeNiMx1RmbzzSAfRqtKwtfpa9Sb14a2MPTiqrfLL9VqBIbJlubaj1qXaRqLuKYtjD+dwN+ds3wu6/pSq1u5BmxkY6QKzet/wBXpVyy9nj+qfuX4Nfh8amVe10HO46UB34mQxRi4LZyRY/htZr+q12GUZRr0H0rLbSxPEkZunJfIcv8fjWoR5s3hxe+/gq10C/KlU+BxPCfOBcgMBfldlK3PrXY9r6LOxsLxWaMe+Vzxn9tDex8CC3yp/GKuyygoR0PQ9R5VY3RwxM6veyx3uT1JUgKPW9EN+21hH75/wDb/jWG/dRxc/1NQSMhN7i/nVbFxhrsv4dG+BtVKimx9jPiFcoyrlIBDX1vc9PKtdcnRtRVs0m48hMDg8lkNj5qCR/HfWY3hfNipj+2R/d0/Stpu9sw4eIqzAlmLG3IaAWF/KsBi3zSO35nY+rE1iHMmzhhp5JNEVardHYqupllUMDoisLjTmxHXuHkaylepYSIJGiDkihfQWpldIv1M3GNLyLH4NZozG98rW5aEWIII+IFecT4ZonZWQEpoeo7+Y05Wr0qaUKpZjYKLmvO9r4zO7ftEs3xN7VnFZz+lvleCpiMxsWFu7y8BWi3P2RmPGkHZU/dg9WHNvIfXyoFjz7v7v8AH0rX7PxLLDGq2AVF5DXlcnXxrU29eDrnk9aXkvbwTlYDY2LkLp6n5A1kJcU0Y+7JBfsadx0NF9ryllFyTr1PgaFezhyAe/SswVIzhilHkGY3D8NgtwSFUtYgi7DNYEdwIFF9zcUEnIbQOhHxBBH60M2mn3zgA6ED0AFSbJjYTISpAubkggagiuj5idZLaFP4DW9cLSyo8QzZVA07wxPWqjQsBqp07gaMZx3j1rucd49a5p8UcI5HFJFDdjEETDMMpbMmvqPmLUqIA0qzLlnLIt3YIEvY/s/pWdozFilyjnyH0oVMtmNuV9PKu0D2Y1QyrGBgDuAxsOfibdBVap8G9nXzt66Vp9HR9Gqw5RVCqMoHShW8ovwz07Q+lThjVfaXajN+liP4+Nco9nmgqlYFo/ujjMjyLzzAG37p/wD1QCruxmtMp/e+hrpJWjtkVxaN1/KVtSvLx/5V5wTf41q8Zi7Ruba5TbztpWTrGNUc8EasVeiDaRIBAGo8687rS7Gxd4QDzW6/qPkauRWM8LSYQ2xjG4LljoLacuotWPxDAsSOR/g0d25iLxW7yB+v6VnaY1wawxqJYGKOWzAHzrR4DFXiTqcoHpp+lZeOIt7oJo3gLpGAw1F/mb0mkMqTRembNz6UwIB0qMyGmM3efWsHJInLjvrnEFVjMveKb7Qvf9aUXUt8UVziiqvtK9/yNIYhe/60oalviClVYSr3ilQUDI+Q8hUOJ5jyqCLGGwuByHhT2lzdOVdUj0JcnKdF7w8xTKkh94VShVMWOo9K5jJQY2sf4uKq0yb3TXOjnqrKtXNlDt+QP1FU6nwUhVtO7/Cuj6Ny6Ce0H+7bxsPmKC0QxEpdbHTW+lVfZ/Gsx4Mw4RDRPY8lgw8Qf49Kpez+PyqfCnJe2t6snaLLlBLERhwA3IG/dTFwyDko+v1qs2JbyqJmJ5m9YOaiy806jr6VC+LPQetU2lA5momxg6AmrRpQLjTMetR1TOMPQCmHFt4elXU1qX6VD/am7/kKXtTd/wAhTUurCFKqAxbeHpTxjD1ApTJqy5SqsuMHUGlSmKZRTkPIVNFyoPFiGAGvrVyDaAGjD0/wrpR1aCFczW1HSo48QrciP19Ke/I1DJKuM7x6U58QpHOqNKpRKLGapcPzqlSoWgtSoVc0r1NTOoTZwOZHrUbYlR1v5UPpruBzNqal1Lj4zuHrUDzMeZqm+MA5a/KoHxbHlYVpRNKIQrhYDmRQtpCeZPrTa1qXUJ8ZfzD1pcde8UMpU1LqE+OveK6JV7x6ihdKmo1C9KhANSLOw6n601JqE6VUVxh62PyrlSmKZWXkK7XF5V2tmhVIkzDkT+lchiLsFUXLcuX1PKn+yv8Akfr+FvwkBunQkA+dQWjq4tvA/CnjG+HzpR4M5u2GCi+YgH8AJdQSLZtCPOo5MM4vdHAF73U6cuZsPzL6jvqcE4JhjR3fOu+2juPyqu+GcXzIwy87qRblz0095fUd9TexkJchixKhQoOlwCS2n7aADrm8LUpE4OnG+HzprY09APrUKwseSsbAE2B0BGYE+FgT5CneySfkfQ291uemnLnqPWlIvBxsQx6+mlRVaw2CYsMyuF1JIU3OW4Krce8SMo8TUYwznkj68uyT1y92uth51eBaIaVWHwTgKcrHMA1graBiQt9OtrjzFR8BrkZWuouRlNwDqCR0GopZbRHSqVsO4vdG7IueydBci505XB9DU2JwZD5FVyQBfQm5vlJUAe7m7I77eNqWS0VKVSjDPzyNoAfdPIgkHlysD6V1cK97ZWHfdWFrcydNAKWW0Q0qkEDXtla+umU30Njp56V1cM55I+nPstpqR3d4I+BoLRFSqR4GF7qwy6G6kWJsQD3cx6io6oFXK7XKAS8hXa4vKu0BbwEmQSPpcJlAJse2wVrW19zOLjlerkW0HkuWyqgsXIYq2UNnKoM2hYgDQan40IpVloy4phP+W36qnfybndDm587pf+03fXBtl/ypoB0bmBGA2h52iXy176G0qaoaR+C7PtJ3UqQoBABsCOQjF+fO0SDyBtzNSfyw9rZUA1GgYaHp73SyWPPsDxuOpVaQ1RdG03zOwsDIbmwOlldVC66AZ7jxVe6phtdyRYJ+W2oXLnDZdWsNBlv3E0MpUpDRBjEbUdMgOUsBeTqL3j7JsedoVvb87DQ3qEbafSwTQ9x5XjNufL7pPhccqG0qmqCggjFtd1tZU0ydGNynCsT2v+5Xw51FhtosgIsrZr5i+YkjLlsdeVrj+0e+qdKrSLqgmNtSdQhOtyQbtc5jfXvL+QdgLCo/5UbPxABnIUNfVSVcN2QLZQSoJHi3IG1UKVNUTSIQ/leSwAtoCAe1ftRhGbnbNpmvbmasHaDcNmYIAb5QDqxYydkgNooWWT/d76D0qmqDgi7LtJmfMVW+UpbtWsxYnS+tyx59dedWotpSyMLZFAN2Nyosc2rdq5Azu2mtzfnahFKmqDgghj9pmQMoACFhbSzZVLZQdbciB/ZHdQ+lSqpUVJLoVcrtcqlEnKumuUqA7SrlKgOilXKVAdpVylQHaVcpUAq7XKVAdpUqVAKlSpUAqVKlQCpVylQHaVcpUB2uUqVAf//Z" width="269" /></a><br />
اَلْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ، مَنْ شِئْنَ أَدْخَلْنَ وَ مَنْ شِئْنَ أَخْرَجْنَ<br />
Surga itu di bawah telapak kaki ibu, siapa yang ia kehendaki maka akan dimasukkan dan siapa yang ia ingini maka akan dikeluarkan .<br />
<br />
<b>Kedua :</b><br />
<br />
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السَّلَمِيِّ أَنَّ جَاهِمَةَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ، وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيْرُكَ. فَقَالَ: هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا<br />
Dari Mu’wiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu. Beliau berkata: “Apakah engkau masih mempunyai ibu?” Ia menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda: “Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya.”<br />
<br />
<b>Keterangan :</b><br />
Ada dua hal yang ingin saya jelaskan dari hadits diatas :<br />
Pertama hadits diatas bermaksud agar kita menghormati dan melayani orang tua sebagai suatu kewajiban yang teramat penting lagi mesti dikedepankan, yang kedua bermaksud Kebaikan dan keburukan kedua orang tua dalam mendidik dan menggembleng dapat menyebabkan dan menentukan kabaikan dan keburukan anak anaknya disini saya akan menjelaskannya secara ringkas :<br />
<br />
Adapun yang pertama : Telah jelas bagi kita dalam islam bahwa berbakti kepada kedua orang tua kita merupakan kewajiban yang jika dilanggar merupakan dosa yang besar sekali perbutan yang tidak manusiawi ,berdasarkan firman – firman AllohTa’ala dan hadits hadit nabi shallallohu’alahi wasallam serta Ijmak para ulama,inilah kesepakatan kita semua kaum muslimin ,dan tidak ada keraguan lagi atau khilafan sama sekali , nah tentu jika kita berbuat yang tidak baik atau buruk kepada keduanya akan membawa kita kepada jurang kebinasaan , nah tidak diragukan lagi bahwa untuk jalan keluar seorang hamba dari kebinasaaan ini adalah dengan mulai berbakti kepada kedua ortua kita sebagai pintu sorga atau dengan kata lain “ sorga dibawah telapak kaki ibu”,nah perlu kita ketahwi inilah pemahaman yang seprti inilah yang merupakan pemahaman sangat masyhur yang ada dimasyarakat kita.<br />
<br />
Yang kedua :Ibu dan Bapak atau ayah diibaratkan seperti 2 buah pensil sedangkan anak –anaknya merupakan kertas,jika orang tua menulis dikertasnya dengan tinta yang berwarna merah atau hitam atau apa saja maka kertas itu akan tertulis sesuai dengan selera orang tua, inilahh kenyataan yang sering terjadi dimasyarakat kita sampai saat ini.nah jika kita sudah memahami hal ini maka ketahwilah bahwa pensil atau Bolpein yang saya maksud disini adalah nasihat yang mengarah kepada pendidikan ,sedangkan pendidikan ada dua macam :<br />
a.Nasihat dengan lisan<br />
b.Nasihat dengan akhlak dan prilaku yang mendidik.<br />
dua hal inilah yang menjadi PR kedua orang tuanya untuk kemaslahatan anak anaknya dikemudian hari,tapi ternyata tidak sedikit orang tua yang gagal menyelsaikan PR ini dengan baik, padahal al-quran dan hadits hadits Nabi telah jelas memberikan dorongan bagi manusia agar mereka memperhatikan kemashlahatan keluarga mereka masing masing baik itu berupa kabar gembira , ancaman ataupun cerita yang menyinggung masalah keluarga yang bahagia,kemashlahatan disini tentu , kemashlahatan dunia apa lagi akhirat, kefahaman seperti ini adalah penjelasan yang tepat sekali untuk hadits diatas , namun tidak masyhur.<br />
<br />
<b> Kesimpulannya</b> adalah seorang anak akan masuk sorga atau masuk nereka itu sebenarnya pertama gara – gara baik dan buruknya akhlak sianak kepada kedua oaring tua , kedua gara gara baik dan jelaknya pendidikan si ibu dan Bapak atau soleh dan tidak solehnya orang tua, inilah yang realita yang tak terbantahkan , wallohu’alam<br />
Penulis : Admin<br />==============================================<br />Sumber :http://ceerita2qu.blogspot.com/<br />
<div>
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0