Rabu, 18 Maret 2015

Orgasme Pada Wanita, Ini Triknya

Bismillahirrohmaanirrohim

     Berapapun usia wanita, orgasme dapat terjadi dengan kerjasama dari pasangan. Berikut 8 hal yang dapat dilakukan oleh paara pria untuk membantu wanita orgasme:

1.    Selalu awai dengan belaian lembut sebagai bentuk kasih sayang. Selain itu, suasana romantis akan membuat wanita lebih rileks dan lebih mudah membangun mood untuk berhubungan intim. Sehingga, kemungkinan untuk mencapai orgasme akan lebih besar.
2.    Lakukan perlahan, jangan terburu-buru. Nikmati setiap momen bersama pasangan saat berhubungan intim.
3.    Menyentuh payudara. Bagi sebagian wanita, sentuhan pada payudara dapat membantu mempercepat terjadinya orgasme.
4.    Para pria biasanya senang dengan seks oral. Lakukan hal yang sama pada wanita Anda.
5.    Ajak pasangan berkomunikasi, cara atau perlakuan apa yang ia inginkan, agar bisa mencapai orgasme.
6.    Beri pasangan kesempatan untuk berinisiatif melakukan hubungan intim lebih dahulu. Memiliki posisi yang lebih dominan, dapat membuat wanita lebih terangsang dan mencapai orgasme.
7.    Jika pria akhirnya ejakulasi lebih dulu, jangan meninggalkan pasangan Anda begitu saja. Tetap lakukan stimuli, seperti ciuman dan sentuhan untuk membantunya mencapai orgasme.
8.    Wanita selalu senang dengan pujian. Jangan segan memberikan pujian pada pasangan Anda. Ini akan membuatnya percaya diri dan nyaman dengan tubuhnya. Sehingga, ia akan merasa rileks. (PA)

Ditinjau oleh: dr. Rahajeng A.P


Sabtu, 14 Maret 2015

Ahok Semakin Kalap Dan Kurangajar

Bismillahirrohmaanirrohim

ISLAMTOLERAN.COM- Akhir-akhir ini DPRD DKI Jakarta semakin kalap saja. Bukan lagi kalap, lebih tepatnya sudah gelap mata. Segala gerak-gerik, ucapan, dan bahasa tubuh Ahok pun mereka intai berharap dapat dijadikan senjata untuk memusnahkan Ahok.

Mereka bilang Ahok itu iblis yang menjelma menjadi manusia, kalau mati pasti masuk neraka :D. Ada juga dari mereka yang marah-marah bilang prilaku Ahok yang brutal bisa merusak adat ketmuran.

Mereka bilang mulutnya Ahok itu seperti septik tank, tak punya sopan santun, tak punya tata krama, nenek gua yang tak tahu menahu dibawa-bawa, Nunjuk orang Pakai HP, manggil orang dengan sebutan lu, bilang orang bajingan dan komunis, ngancam orang mau kirim dewa turun Tuhan turun, Gua Sikat!!! Jadi Gubernur kok congkak, ancam sikat dan mau matiin orang segala, hadeeh

Bukan hanya Habib Riziek saja yang gelap mata, akan tetapi juga Haji Lulung, dan M. Taufik pun juga gelap mata sama Ahok. Mereka pun sepakat mengompori anggota DPRD untuk memakzulkan Ahok lewat hak angket.

Alih-alih Ahok terjungkal lewat hak angket siluman abal-abal itu, justru jadi senjata makan tuan dan boomerang bagi diri sendiiri. Gelombang dukungan kepada Ahok secara masal dan bagaikan Tsunami yang menghantam dari segala penjuru negeri ini pun tak terelakkan sehingga bikin DPRD DKI Jakarta keliyeng-keliyeng seperti anak punk yang mabuk pil koplo.

Saking maboknya, dalam hati mereka pun ngedumel, et dah kurangajar banget nih Ahok, akal bulus kite-kite jadi ketahuan deh. Ngehe banget lu, Hok.

Akibatnya, tanpa mereka sadari, mereka pun jadi badut.Mereka pun dilanda wabah sindrom ngawurologi dan semprulisasi gara-gara ulah Ahok. Istri dan adiknya Ahok pun mereka embat saking gelap matanya. Lama-lama kucingnya Ahok pun mereka suruh menghadap DPRD :p

Mereka kini pusing tujuh keliling karena Polda Metro Jaya sudah mengendus pat gulipat dana siluman yang disusupkan di APBD DKI Jakarta 2015. Akibatnya orang-orang mereka pun bolak-balik menghadap Polda Metro. Jaya.

Sampai ada yang pakai acara menghilang segala, ngacir ngibrit sembunyi entah dimana saking takutnya diciduk Polisi (bentar lagi KPK turun gunung menggulung sindikat mereka) gara-gara Ahok. Ahok memang kurangajar, sangat-sangat kurangajar.

Makanya jadi orang apalagi jadi wakil rakyat harus punya hati yang bersih, bekerja demi rakyat yang diwakili, bekerja tanpa pamrih dengan semangat merah putih yang berkobar dalam dada. Menjadi Wakil Rakyat adalah pekerjaan yang mulia. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Mewakili suara rakyat sama saja mewakili suara Tuhan.

Akibat dari hati yang kotor, pikiran diracuni paranoid, dendam politik dan sakit hati yang tak terperi, hidup jadi enggak tenang, tidur pun tak nyenyak lagi.

Salam kurangajar :)

Penulis: Mawalu ( seorang kompasianer)


Gambar_00001

Jodoh tidak saja sesudah akad tp jodoh itu sampai ke akhirat.

:) :) :)

Rabu, 11 Maret 2015

Kenaikan Harga Dalam Hadits Nabi

Bismillahirrohmaanirrohim


“Wahai Rasulullah barang-barang di kota Madinah mengalamai kenaikan harga” keluh seorang sahabat Nabi suatu hari, “tentukanlah harga” ia melanjutkan. Mendengar hal ini Nabi Muhammad -shalallahu ‘alaihi wa sallam- tidak lantas melakukan penentuan harga, namun memberikan sebuah wejangan bijak: “sesungguhnya Allah lah yang menjadikan harga naik atau turun,” setelah itu beliau kembali dipinta untuk menentukan harga, dan beliau memerintahkan sahabat untuk berdoa kepada Allah.
Hadits yang  diriwayatkan oleh  Abu Daud dan Tirmidzi ini mengandung berbagai pelajaran penting yang sayang jika tidak didulang terlebih saat ini; di tengah maraknya pro-kontra kenaikan BBM.
Sikap Rakyat Terhadap Kenaikan Harga
Perintah Rasulullah kepada seorang yang meminta stabilitasi harga untuk berdoa kepada Allah menunjukkan bahwa kenaikan harga merupakan timbal balik perbuatan hamba yang tidak sesuai dengan keinginan sang pencipta. Maka hendaknya segenap rakyat dalam kejadian ini melakukan instropeksi diri: kesalahan apa yang diperbuat sehingga Allah menghendaki kesulitan bagi rakyat negeri ini.
Kalau mau menyelidiki kemungkinan apa yang membuat pemerintah menaikkan harga -dalam kasus ini bbm- statemen bahwa perilaku rakyat juga termasuk faktor melambungnya harga bukanlah sekedar isapan jempol. Kemungkinan pemerintah menaikkan harga hanya ada dua: Pemerintah melakukannya tersebut secara  lalim atau menaikkan harga dengan pertimbangan yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
Jika Pemerintah melakukannya secara lalim, maka di berbagai tempat di dalam al-Quran disebutkan bahwa pemerintah yang lalim sejatinya buah dari rakyat yang lalim pula.
Sebut saja surat QS. Al-An’am: 129 (yang artinya): Demikianlah Kami kuasakan orang-orang yang zhalim itu satu sama lain, sebagai akibat dari perbuatan mereka” .
Para ulama dari kalangan ahli tafsir menegaskan bahwasanya pemimpin lalim di sebuah negeri merupakan balasan bagi rakyat yang lalim. Sedangkan di dalam Hadits Rasulullah bersabda, “Tidaklah orang-orang mengurangi takaran dan timbangan, kecuali mereka akan disiksa dengan kelaliman penguasa,  kehidupan yang susah, dan paceklik.” (H.R Ibnu Majah)
Dari sinilah terkenal ungkapan “Kama takunu yuwalla ‘alaikum” ‘sebagaimana keadaan kalian demikian pula keadaan pemimpin kalian.’ Pemahaman seperti inilah yang dipahami oleh para ulama dan para pemimpin Islam sedari dulu, Imam Ali misalkan beliau berujar kepada orang yang mengkritik roda pemerintahannya :
“Karena saat Abu Bakar dan Umar menjadi khalifah, mereka didukung oleh orang-orang seperti aku dan Utsman, namun saat Utsman dan aku yang menjadi khalifah, pendukungnya adalah kamu dan orang-orang sepertimu.”
Menyoal kemungkinan kedua yaitu pemerintah menaikan harga dengan prosedur yang benar serta amanah, maka dalam hal ini menjadikan rakyat sebagai kambing hitam atas kenaikan harga juga bukan pendapat yang salah. Karena pemerintah tidak akan menaikkan harga jika dalam keadaan makmur dan sejahtera (contoh: saudi 1 liter sekitar 1500 rupiah), semua itu terjadi di masa-masa sulit seperti sekarang dan faktor kesulitan yang dialami sebuah negeri dijelaskan di dalam  al-Quran disebabkan oleh tingkah laku penduduk negeri.
Allah berfirman (yang artinya), “Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.”(Al-A’raf:96)
lantas apa yang membuat Indonesia sebuah negara dengan penduduk Muslim terbanyak terhimpit kesulitan dan belum diberikan kesejahteraan? mungkin alasannya ada di potongan ayat berikutnya “tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya,” ya, kita masih jauh dari keimanan dan ketaqwaan.
Melihat kenyataan di atas mestinya kita berhenti menggerutu atas kinerja pemerintah dan mulai memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat sekitar. Hal yang paling penting untuk di perbaiki adalah masalah Tauhid (meng-esakan Allah dalam Ibadah), karena sejatinya kemakmuran individu bahkan negara tergantung sejauh mana seseorang itu ataupun sebuah negara menegakkan Tauhid, mengenai hal ini Allah berfirman (yang artinya),
“Maka apabila mereka mengarungi (lautan) dengan kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan agama bagi-Nya; kemudian tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, mereka (kembali) mempersekutukan (Allah), (QS al-‘Ankabuut:65)
Kaum musyrikin saja diselamatkan Allah dalam perjalanan mereka ketika bertauhid meskipun sebentar maka bagaimana dengan yang mentauhidkan Allah siang dan malam?
Moga dengan bertauhid  Allah menganggkat derajat kita dan negeri ini, memberikan kita pemimpin yang baik dan memperbaiki para pemimpin kita sehingga tercapailah cita cita kita bersama: “baldatun toyyibatun wa robbun gofur.”
wallahu ta’ala a’lam



Lencana Facebook

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Blog ini?

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

MOTTO

Kami tidak malu menerima saran & kritik anda...