Selasa, 12 Februari 2013

40 KATA KATA HIKMAH BAGIAN PERTAMA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

10.Pernikahan adalah awal rumah tangga kalian,oleh sbb itu sebisa mungkin janganlah kalian berdua memulainya dengan maksiatan atau membuat org banyak bermaksiat juga melalui acara acara pernikahan/waliamah yang  kalian setujui & banggakan....,jika kalian setuju dg acara acara maksiat tersebut maka dosa dosa para undangan akan numpuk di catatan amal kalian,ketahwilah :
"TIDAK SEMUA KEBUDAYAAN / ADAT YANG HARUS KALIAN LESTARIKAN,SBB BELUM TENTU KEBUDAYAAN TERSEBUT MELAHIRKAN KERIDHOAN ALLOH"


9.Di Dunia ini Syahwat yang ada pada dirimu itu bagaikan api yang berkobar sedangkan sasaran syahwat itu adalah kayu bakar,jika kayu bakarnya habis habislah semua menjadi debu…..
sedangkan syahwat diakhirat adalah kekal abadi.
ketahwilah !....
Alam rahim tempat menyempurnakan Jasmani
Alam dunia tempat menyempurnakan Iman & amal sholeh
Alam akhirat tempat menyempurnakan Nafsu syahwat

FAHAMILAH INI ADALAH KEPUTUSAN PENGUASA LANGIT & BUMI,TIDAK SEORGPUN YG DAPAT MERUBAHNYA SELAMA- LAMANYA

8.Didunia ini cinta kerap kali kalah berkelahi dengan Takdir......kalau di akhirat / sorga kelak cinta akan selalu menang & menang...karena pengusa langit dan bumi akan selulu mengikuti keinginan pemilik cinta,
2.Tidak disangkal lg bahwa sang pecinta selalu berhadapan dengan pengendara taqdir yakni AllohTa'ala......,sang pencinta akan mujur klo mendapat restu dr pengendara taqdir,Dialah mengetahiwi kemashlahtan hamba2Nya......

7.‎"Kesempurnaan itu Tidaklah sama dengan kemuliaan"

6.Klo sudah menikah peluang untuk belajar itu kecil sekali ,keculi org yg drahmati Alloh,termasuk Rahmat Alloh g seorg wanita adalah org yg suaminya ulama yang teruji keimanannya....

5.ketahwlah meninggal Ketaatan kepada Allohswt adalah maksiat dan meremehkan rasa hurmat kpdNya adalah kufur menrut jumhur ulama.

4.Jika ada pernyataan Syaikhul Islam dlam2 kitab hadits & fiqih maka biasanya adalah 7 orang ulama yakni sbb : 1. Ibnu Qudamah Al-Maqdisi,2. Izzudin bin Abdissalam, 3. Imam Nawawi, 4. Taqiyuddin Ibnu Daqiq al-Ied,5. Taqiyuddin Ibnu Taimiyah, 6. Taqiyuddin as-Subki, 7. Ibnu Hajar al-Atsqalani, ada juga yang lainnya….seperti Zakarian Al-anshori ini sejauh yang saya ketahwi 

3.Batu batu biasa yang murahan anda bisa cari dijalan2 mana saja gampang ko tidak susah,ttp batu mulia seperti intan,mutiara,permata yang indah tidak ada di semua tempat ,mencarinya juga harus bersusah payah,,demikianlah dalam memilh jodoh laki ataupun perumpuan,klo yg murahan bnyak tu dijalan2 yg pada memamerkan auratnya......secara gratis......sebenarnya kelakuan mereka itu bnyak menyusahkan hati para kekasih Alloh.....yg tersembunyi....fahmilah....

2.diantara hal yg mmbantu sekali utk khusyu dalam solat adalah mengerti bhs arab...

1.Fitrah itu ibarat api sedangkan agama itu komporya untuk mengatur api agar beranfaat,sedangkan ftrahnya perempuan pada harta & penampilan.....

Penulis Ibnu Sunniy

Fadhilah Sholawat

Kisah Shalawat Nabi Muhammad SAW | Anda Pasti meneteskan air mata mendengar berita ini jika Anda seorang Islam  yang tulen. Terutama permohonan Malaikat Isrofil A.S kepada Allah SWT

Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa, “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail A.S. telah berkata kepadaku.

Berkata Jibril A.S. : “Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca selawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar.”

Berkata pula Mikail A.S. : “Mereka yang berselawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu.”

Berkata pula Isrofil A.S. : “Mereka yang berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T. dan aku TIDAK AKAN mengangkat kepalaku sehingga Allah S.W.T. mengampuni orang itu (yang bershalawat).”

Malaikat Izrail A.S pula berkata : “Bagi mereka yang berselawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembut­nya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi.”

Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S.A.W.? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah S.A.W.

Dengan kisah yang dikemukakan ini, kami harap para pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk berselawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W.
Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah, Rasul dan para malaikat.

Bacaan Sholawat Nabi sangat beragam, ini adalah satu dari beragam itu.

Ya Nabi Salam Alaika Ya Rosuul salam alaika Ya Habiib salam alaika Sholawatulloh alaika.

Dalam Al Qur'an Allah swt. berfirman: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaik­atNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". (Al Qur'an S. Al-Ahzab ayat 56)

Nabi Muhammad saw. bersabda: "Bershalawatlah­ kamu kepadaku, karena shalawat itu menjadi zakat penghening jiwa pembersih dosa bagimu". (Diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih).

Sebaiknya membaca sholawat ini minimal 10x pagi dan sore,sebaiknya 100x pagi dan sore....

Hukum Menyentuh Al Qur'an Tanpa Berwudhu


Bolehkah kita menyentuh Al Qur'an tanpa berwudhu terlebih dahulu? Dalam artikel ini akan dibahas beberapa pendapat para ulama tentang hukum Menyetuh Al Qur'an tanpa berwudhu terlebih dahulu. Secara garis besar, ada dua pendapat ulama tentang hukum memegang Al Qur'an tanpa berwudhu terlebih dahulu.

Pendapat Pertama:
Menyentuh Mushaf Al Qur'an hendaknya dalam keadaan suci (berwudhu) yang merujuk pada QS. Al Waaqiah : 79 yang berbunyi: "Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan." Pendapat pertama menafsirkan kata "menyentuh" pada ayat di atas adalah menyentuh dengan tangan. Dhamir (kata ganti) "hu" kembali pada Al Qur'an (mushaf) dan "yang disucikan" dalam ayat tersebut adalah suci dari hadas dan najis. Sehingga ditariklah kesimpulan bahwa menyentuh Al Qur'an harus dalam keadaan suci dari hadas (besar dan kecil) dan najis, dengan kata lain harus berwudhu.

Pendapat Kedua:
Sementara pendapat tetap merujuk pada ayat Al Waaqia ayat 79 dengan penafsiran bahwa Dhamir (kata ganti) "hu" kembali pada Al Qur'an yang ada di lauh mahfudz dan "yang disucikan" dalam ayat tersebut adalah "para malaikat" dan "para rosul". Sehingga, "menyentuh" dalam ayat tersebut bukan persentuhan biasa, melainkan sesuatu ghaib, yang tidak dapat dijangkau oleh indra manusia.

Tidak ada hadist yang dapat menunjang kedua pendapat tersebut, kecuali satu atau dua hadist yang diriwayatkan oleh Malik, yang kedudukannya lemah yang berbunyi, "Hendaklah tidak menyentuh mushaf kecuali dalam keadaan suci". Hadist ini mursal (sanadnya tidak sampai kepada Rosulullah SAW)
Ketiadaan hadist yang kuat untuk mendukung kedua pendapat di atas bukanlah persoalan utama. Seandainya masalah ini penting, tentulah Rosulullah sendiri yang akan memberika petunjuk kepada para sahabatnya sehingga banyak hadist yang muncul. Yang terpenting, kita selalu mempelajari dan mengamalkan kandungan Al Qur'an baik dalam keadaan wudhu atau tidak. Tapi lebih baik juga jika kita memegang Al Qur'an dalam keadaan suci dari hadas dan najis, karena bagaimanapun Al Qur'an berisi firman-firman Allah yang dinilai suci untuk orang muslim. Hanya Allah yang Maha Tahu.

Lencana Facebook

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Blog ini?

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

MOTTO

Kami tidak malu menerima saran & kritik anda...