Jumat, 01 Maret 2013

HURUF - HURUF MUTASYABIHAT DALAM AL-QURAN

BAGIAN PERTAMA
Huruf-huruf hijaiyah yang ada di awal-awal surat seperti (الم) dan semisalnya ini disebut sebagai al-huruf al-muqaththa’ah. Ada 29 (dua puluh sembilan) surat yang diawali dengan huruf muqaththa’ah ini, yang pertama Surat al-Baqarah dan yang akhir Surat al-Qalam. Misalnya: ن, ص, ق, طه, يس, حم, طس, كهيعص dan lainnya.


Cara membacanya adalah dengan mengucapkan seperti: nun, shad, qaf, thaha, yasiin, hamiim, alif lam mim, alif lam ra, alim lam mim ra, alim lam mim shad, tha siim miim, kaf ha ya ‘ain shad, dan semisalnya.
Tidak ada riwayat yang shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang menafsirkan tentangnya, sehingga ayat ini termasuk ayat mutasyabih yang ilmunya Allah simpan di sisi-Nya. Meskipun datang riwayat-riwayat dari para ulama dulu yang menyatakan bahwa itu adalah nama surat. Ada yang mengatakan bahwa itu adalah nama Allah sebagai bentuk sumpah dengannya. Tetapi pendapat-pendapat itu mempunyai kelemahan. Bagi yang berkenan bisa melihat di Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim karya al-Imam Abul Fida’ Isma’il bin Umar bin Katsir rahimahullah.
Oleh karena itu Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tafsir al-Jalalain ketika menafsirkan ayat-ayat seperti itu berkata:
الله أعلم بمراده بذلك
“Allah yang lebih tahu tentang yang dikehendaki dengan hal itu.”
Jadi tentang huruf muqaththa’ah pada awal-awal surat, maka lebih selamat adalah diam dari mereka-reka maknanya/artinya tanpa landasan syariat. Huruf-huruf itu mempunyai arti atau makna, tetapi kita tidak tahu.Namun kita meyakini bahwa Allah tidaklah menurunkannya sia-sia bahkan untuk hikmah-hikmah yang kebanyakannya kita tidak ketahui. Diantara hikmahnya yang disebutkan al-Imam Abul Hajjaj al-Mizzi dan al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahumallah dalam tafsirnya bahwa huruf muqaththa’ah ini adalah untuk menjelaskan mukjizat al-Qur’an. Manusia dan jin tidak mampu untuk membuat yang semisalnya padahal tersusun oleh huruf-huruf yang dipakai mereka dalam berbicara. Dimana dulu ketika kaum musyrikin mengingkari bahwa al-Qur’an adalah kalamullah yang diwahyukan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka huruf-huruf ini sebagai tantangan bagi mereka untuk membuat al-Qur’an yang semisalnya. Dan ketika mereka tidak mampu seharusnya mereka menerima bahwa al-Qur’an adalah kalamullah dan wahyu dari-Nya, dan seharusnya mereka mengimani dengannya.
Demikian kami ringkaskan dari berbagai perkataan para imam dan ulama tafsir. Yang terpenting bagi kita dari pelajaran di atas adalah agar kita tidak meninggalkan membaca al-Qur’an, mendengarkan al-Qur’an, dan mempelajari makna-maknanya agar bisa menambah iman dan agama kita lebih baik sehingga kita mendapatkan kebaikan baik di dunia dan akhirat. Tidak seperti kaum musyrikin yang tak mau mendengarnya, tetapi meniru orang-orang beriman dari kalangan shahabat dan tabiin dan imam setelahnya yang beriman dan menyibukkan diri dengan mempelajari al-Qur’an. Wallahu a’lam.

BAGIAN KEDUA


Mungkin kita sering bertanya mengapa Alif Lam Mim dijadikan sebagai ayat per tama dalam Al-Quran setelah surat Al-fatihah? Lalu mengapa Al-fatihah dan Alif Lam Mim berada disurat per tama dan diawal surat kedua dalam Al-Quran, padahal wahyu yang per tama kali turun adalah Al-alaq 1-5?
Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca, bahwa jalan hidup yang harus kita jalani didunia mulai dari per tama dilahirkan sampai dengan meninggal ada dalam Al-Quran. Mulai dari kewajiban yang harus kita lakukan ketika per tama kali kita dilahirkan, kewajiban yang harus dilakukan ketika tumbuh menjadi anak – anak, remaja, dewasa sampai dengan meninggal dunia termaktub dalam Al-Quran pada juz 1 – 30.
Jalan hidup yang harus kita lalui harus berdasarkan atas surat Al-Fatihah yang mana sebagai induk dari Al-Quran. Lalu setelah itu, kita mengikuti alur dari juz – juz yang terkandung dalam Al-Quran. Sebagai contoh ketika kita berumur 20 tahun, maka alangkah baiknya kita mempelajari juz 20 dari Al-Quran itu sendiri. karena hal – hal yang akan kita hadapi, kewajiban yang harus kita lakukan pada usia 20 tahun terdapat dalam Al-Quran dalam juz ke-20. begitu juga seterusnya.
lalu bagaimana seandainya umur kita sudah lebih dari 30 tahun, sedangkan dalam Al-Quran sendiri hanya terdapat 30 juz? Maka saat itulah, masa kita untuk mengamalkan semua yang telah kita pelajari dari juz 1 – 30 dari Al-Quran. karena, kebanyakan dari manusia, mendapat ujian kehidupan yang paling banyak pada usia 1 – 30 tahun. karena pada masa itu, manusia mendapat banyak ujian nafsu, harta dan segala macam godaan.
Lalu apa salah satu rahasia dan kekuatan dari “Alif Lam Mim”, sehingga dijadikan sebagai ayat pertama dari surat Al-Baqarah?
ketika kita baru dilahirkan didunia ini, ternyata Allah SWT menginginkan kita mempelajari “Alif Lam Mim”. karena itulah 3 macam pilihan jalan kehidupan manusia didunia. “Alif Lam Mim” terdiri dari huruf ” م ل ا ” yang mana 3 huruf ini mempunyai kandungan makna yang sangat dahsyat.
Huruf pertama, yaitu ” ا = Alif ” menjelaskan manusia yang pada masa hidupnya, berada pada jalan yang lurus sebagaimana huruf “Alif” tersebut. Yaitu, manusia yang selalu mentaati segala perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, menjaga hawa nafsunya, mulai dari pertama dia dilahirkan sampai dengan meninggal dunia. Yang mana jalan hidupnya selalu diridho’i oleh Allah SWT. sehingga surga Firdaus selalu menantikan manusia – manusia seperti ini.
Huruf kedua, yaitu ” ل = Lam ” menjelaskan manusia yang jalan hidupnya seperti huruf “Lam”, ketika dia baru dilahirkan dia berada dijalan yang lurus. Tetapi setelah menjalani tahapan kehidupan, ketika dia tumbuh menjadi anak – anak, remaja, dewasa dan sebelum meninggal dunia dia telah berbelok kekiri, dia meninggalkan semua kewajiban, tidak mentaati Allah SWT dan rasul – Nya. dia melupakan jalan kehidupan yang seharusnya dia lalui, Jalan lurus yang sudah diberikan oleh ALlah SWT sebelum dan ketika dia dilahirkan dibumi melalui hidayah – Nya. Dan malaikat Malik pun sudah siap menunggunya dipintu neraka. Naudzubillah min dzalik.
Huruf ketiga, yaitu ” م = Mim ” menjelaskan manusia yang jalan kehidupannya seperti huruf “Mim”. dia berputar – putar dalam kehidupannya mencari kebenaran, tapi diakhir tahapan pencariannya dia menemukan jalan lurus. Yang mana ketika dia baru dilahirkan, dia berada dijalan yang lurus. Tapi ketika dia tumbuh dan beranjak dewasa dia berputar – putar sendiri dalam kehidupannya mencari jalan kebenaran sejati. Dan akhirnya dengan izin Allah SWT diakhir pencariannya, dia menemukan jalan yang diridho’i oleh Allah SWT. Dan surga pun siap menerimanya.
Lalu jalan kehidupan manakah yang akan kita pilih???
Jalan kehidupan seperti huruf ” م ل ا ” “Alif” kah, “Lam” kah atau “Mim” kah???
Semoga kita selalu dijalan yang benar, dan terhindar dari jalan kehidupan seperti huruf ” ل “. Amin.
Wallohu'alam......


elhijrah.blogspot.com
http://jalanakhirat.wordpress.com

OOhh.....Rupanya Kulit Manusia Bisa Mendengar...


KULIT manusia bisa 
mendengar? Sepertinya 
terdengar tak masuk akal.
Tetapi studi baru,membuktikan, manusia bukan hanya mendengar dengan telinga, tapi juga melalui kulit. Temuan itu dilandasi atas percobaan. Peserta percobaan itu diminta mendengarkan suku kata sewaktu hembusan udara mengenai kulit mereka, lalu otak mereka akan menerima dan menyatukan informasi dari beragam indera untuk membuat gambaran mengenai keadaan sekeliling. Bersama dengan pekerjaan lain, penelitian itu melemparkan pandangan tradisional mengenai bagaimana orang menafsirkan dunia di kepala mereka. "Ini sangat berbeda dari pendapat yang lebih tradisional, yang dilandasi atas kenyataan bahwa kita memiliki mata. Jadi kita mengira diri kita melihat informasi yang terlihat. Dan kita memiliki telinga, sehingga kita mengira diri kita mendengar informasi yang dapat didengar. Itu agak menyesatkan," kata Bryan Gick, peneliti dari University of British Columbia, Vancouver, kepada penulis LiveScience Jeanna Bryner. "Penjelasan yang lebih mungkin adalah kita memiliki otak yang merasakan, dan bukan kita memiliki mata yang melihat dan telinga yang mendengar. Dengan kemampuan semacam itu, Gick memandang manusia sebagai mesin perasa seluruh tubuh," kata Bryner di laman LiveScience.com . Penelitian yang didanai oleh Natural Sciences and Engineering Council of Canada dan National Institutes of Health, dirinci di dalam jurnal Nature , terbitan 26 November. Karya Gick dibangun atas bermacam studi masa lalu yang memperlihatkan, misalnya, "kita dapat melihat cahaya dan mendengar suara", bahkan jika kita menyadarinya secara tak sengaja. "Studi lain memperlihatkan jika Anda mengamati bibir seseorang bergerak dan mengira orang lain sedang berbicara, wilayah indera pendengaran di otak Anda akan berpijar", kata Gick. Banyak ilmuwan telah menjelaskan haluan penginderaan semacam itu sebagai hasil dari pengalaman, 'sewaktu kita melihat dan mendengar orang berbicara sepanjang waktu sehingga alamiah untuk mengetahui bagaimana menyatukan apa yang kita lihat dengan apa yang kita dengar'. Pilihannya akan berupa kemampuan pembawaan.
Dan dengan demikian Gick dan rekannya Donald Derrick, yang juga berasal dari University of Brititsh Columbia, mengkaji dua indera yang tidak secara umum berpasangan - pendengaran dan peraba - untuk mengetahui pangkal persepsi. Bagaimana Kulit Mendengar? Tim itu memusatkan perhatian pada suara yang diucapkan dengan hembusan, seperti 'pa' dan 'ta' yang melibatkan semburan udara yang tak dapat didengar ketika diucapkan, serta suara yang tak diucapkan dengan hembusan, seperti 'ba' dan 'da'. Peserta yang ditutup matanya mendengarkan rekaman suara pria yang mengatakan masing- masing dari keempat suku kata, dan harus menekan tombol untuk menunjukkan suara mana yang mereka dengar pa, ta, ba , atau da . Semua peserta dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri atas 22 orang, dan satu kelompok yang mendengarkan suku kata. Sementara hembusan udara ditiupkan ke tangan mereka, yang lain ditiupkan udara ke tengkuk mereka, dan kelompok pemantau mendengarkan suara tanpa hembusan udara. Sebanyak 10 % waktu saat udara dihembuskan ke kulit, semua peserta secara keliru menerima suku kata yang diucapkan tanpa hembusan udara, atau sama dengan yang diucapkan dengan hembusan udara. Jadi, ketika orang itu mengatakan ba , peserta itu akan menunjukkan mereka mendengar suara 'pa'. Kelompok pemantau tak memperlihatkan persepsi keliru semacam itu. Satu eksperimen lanjutan saat kulit peserta ditepuk dan bukan mendapatkan hembusan udara, tak memperlihatkan campur- aduk antara suara yang diucapkan dengan dan tanpa hembusan udara. Selanjutnya, Gick bekerja sama dengan beberapa ilmuwan dari University of California, San Francisco, untuk mengetahui bagaimana otak membiarkan integrasi banyak-indera semacam itu. [*/mor]

Diterbitkan di: 29 Nopember, 2009  


Sumber: http://id.shvoong.com/books/guidance-self-improvement/1950550-tahukah-anda-bahwa-kulit-manusia/#ixzz2ML8YKomW

Lencana Facebook

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Blog ini?

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

MOTTO

Kami tidak malu menerima saran & kritik anda...