Selasa, 27 Mei 2014

Air Mata Mutiara

Bismillahirrohmaanirrohim


Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya
sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

"Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita,
bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu."

Si ibu terdiam sejenak, "Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi
terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi.
Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir
itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan
sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan
alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya.
Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya
sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa
sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit
menjadi terasa lebih wajar.

Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengilap, dan berharga mahal
pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air
matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita
bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap
orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

Pesan moral:

Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong
transendental untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa".
Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah
"orang biasa" menjadi "orang luar biasa".

Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka
tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang
bisa mereka masuki: menjadi `kerang biasa' yang disantap orang, atau menjadi
kerang yang menghasilkan mutiara'. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil
pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih
sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja'.

Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka
karena orang-orang di sekitar kamu cobalah utk tetap tersenyum dan tetap
berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan di dalam hatimu... "Airmataku
diperhitungkan Tuhan.. dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara."
================================================
Sumber :http://rakaz4788.nomor1.com/

Kamis, 15 Mei 2014

CONTOH TEKS MEMBAWAKAN ACARA RESMI

Bismillahirrohmaanirrohim
ACARA RAPAT PEMBENTUKAN PANITIA HARI ULANG TAHUN SMP NEGERI 3 BALIKPAPAN


Ass Wr Wb, Selamat pagi
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat taufiq,hidayah serta inayyah-Nya kepada kita semua sehingga pada pagi hari ini kita dapat berkumpul untuk “Acara Rapat Pembentukan Panitia Hari Ulang Tahun SMP Negeri 3 Balikpapan”. Dengan tanpa ada halangan apapun.
Baik selanjutnya disini saya akan membacakan susunan acara :
1.Pembukaan
2.Sambutan ketua OSIS
3.Sambutan pembina OSIS
4.Pembentukan panitia (dipimpin oleh ketua OSIS)
5.Doa
6.Penutup


1.Pembukaan :
Acara yang pertama pembukaan. Marilah acara pada pagi hari ini kita buka dengan bacaan Basmallah dan bacaan Ummul Quran. Al-Fathihah…...... Amin ya robbal-alamin.

2.Sambutan Ketua OSIS :
Dilanjutkan dengan sambutan dari ketua OSIS. Saudari Nur Sa’diyah                selaku ketua OSIS SMP Negeri 3 dipersilahkan. Terima kasih saudari Nur Sa’diyah

3.Sambutan Pembina OSIS :
Kita lanjutkan dengan acara yang ketiga. Sambutan dari bapak pembina OSIS,Bapak Fued Sholahudin dipersilahkan Bapak. Terima kasih Bapak atas sambutannya.


4.Pembentukan Panitia :
Kini sampailah kita pada inti acara yaitu ; Pembentukan Panitia Hari Ulang Tahun SMP Negeri 3 Balikpapan. Yang akan dipimpin oleh ketua OSIS.

5.Doa :
Kita memasuki acara yang kelima yaitu pembacaan doa. Kepada Bapak Junaidi kami haturkan. Alhamdulillah,terima kasih Bapak Junadid.

Baik setelah pembacaan doa tadi,saya akan membacakan susunan Pengurus Panitia Hari Ulang Tahun SMP Negeri 3. Yang akan diketuai oleh Natasha Debora Tho dan wakilnya Karina Alemina. Kami berharap acara nanti akan berjalan dengan baik.

6.Penutup :
Acara yang terakhir penutup. Marilah acara pada pagi hari ini kita tutup dengan bacaan Hamdallah. Semoga pada saat hari Hnya nanti acara akan berjalan dengan lancar,dan semoga SMP Negeri 3,Balikpapan semakin jaya,semakin sukses,dan menjadi sekolah luar biasa. Demikian dari kami apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dihati para hadirin semua  saya minta maaf yang sebesar-besarnya.

Assalammualaikum Wr Wb,Selamat siang.
Terima kasih .
=======================================================
Sumber : dhani-sblog.blogspot.com/

EKSEKUSI MATI PELAKU SODOMI ( PEDOFIL) DAN PEMBUNUHAN DI YAMAN

Bismillahirrohmaanirrohim


FOTO EKSEKUSI MATI PELAKU SODOMI ( PEDOFIL) DAN PEMBUNUHAN DI YAMAN



Inilah keadilan bergaya Yaman yang diberlakukan terhadap pelaku kriminal. Pria pelaku kriminal ini dituduh memperkosa dan membunuh seorang anak laki-laki berusia 11 tahun. Pria bernama Yehya Hussein al-Raghwah tersebut diarak di sepanjang jalan kota kelahirannya sebelum ditembak mati oleh seorang pelaku eksekusi di hadapan ribuan orang.

Dalam peristiwa menegangkan itu, kerumunan orang yang menyaksikan eksekusi bersorak sekaligus meneriakkan kecaman terhadap Yehya.

Peristiwa kejahatan ini berawal saat seorang bocah bernama Hamdi al-Kabas mendatangi lokasi pangkas rambut Yehya selama berlangsung perayaan Idul Adha, Desember tahun lalu. Setelah secara brutal menganiayanya, pelaku pedofil itu mencincang tubuh Hamdi serta membuangnya di luar ibu kota Sana’a.

Vonis hukuman mati dijatuhi oleh pengadilan terhadap Yehya sebulan kemudian setelah ia belakangan mengakui perbuatannya. Gambar eksekusi hukuman mati yang cukup mendebarkan ini dirilis seusai eksekusi Yehya yang mengenakan jubah putih digiring keluar penjara pusat di Sana’a dengan tangan terborgol. Ketakutan terlihat di wajahnya saat Yehya dikelilingi oleh sekelompok tentara yang mengiringnya ke bentangan kain berwarna merah tempat eksekusi hukuman mati.

Yehya diizinkan menaikkan doa terakhir sebelum jubahnya dikoyakkan dan wajahnya ditelungkupkan ke bawah. Saat terakhir kalinya polisi membacakan vonis hukuman terhadap Yehya, seorang dokter mengamati proses eksekusi di tengah kerumunan orang, termasuk anak-anak, yang beberapa di antaranya berteriak mencerca Yehya dan beberapa lainnya mengepalkan tangan ke udara.
Beberapa orang di antara kerumunan pengunjung tak ingin melepaskan detik-detik terakhir momen tersebut dengan mengabadikannya lewat kamera ponsel mereka. Seorang tentara mengarahkan senapan mesinnya ke tengkuk leher pemangkas rambut itu dan hanya dalam hitungan detik saja berakhir sudahlah eksekusi hukuman mati. ini cocok buat para pedofil yang lagi ngtren di indonesia. setuju kaga ?

Sepertinya jika partai yang mendukung penyebaran pornografi serta melarang penambahan pendidikan agama berkuasa, kasus perkosaan macam ini akan semakin merajalela.. Na'udzu billah min dzalik!

Ref :KabarIslam

Lencana Facebook

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Blog ini?

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

MOTTO

Kami tidak malu menerima saran & kritik anda...