Tampilkan postingan dengan label CARPEN BERMANFAAT. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CARPEN BERMANFAAT. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Mei 2014

Air Mata Mutiara

Bismillahirrohmaanirrohim


Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya
sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

"Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita,
bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu."

Si ibu terdiam sejenak, "Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi
terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi.
Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir
itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan
sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan
alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya.
Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya
sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa
sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit
menjadi terasa lebih wajar.

Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengilap, dan berharga mahal
pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air
matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita
bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap
orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

Pesan moral:

Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong
transendental untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa".
Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah
"orang biasa" menjadi "orang luar biasa".

Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka
tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang
bisa mereka masuki: menjadi `kerang biasa' yang disantap orang, atau menjadi
kerang yang menghasilkan mutiara'. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil
pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih
sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja'.

Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka
karena orang-orang di sekitar kamu cobalah utk tetap tersenyum dan tetap
berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan di dalam hatimu... "Airmataku
diperhitungkan Tuhan.. dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara."
================================================
Sumber :http://rakaz4788.nomor1.com/

Minggu, 16 Februari 2014

Kisah Salah Seorang Ummul Mu’minin Ummu Salamah

Bismillahirrohmaanirrohim

Kisah Islam



Nama dan Nasabnya:
Dia adalah Ummul Mu’ miniin Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah bin Mughiroh bin Abdulllah bin Umar Al-Makhzumiyyah. Bapaknya dikenal dengan julukan Zadur Rookib (bekal pengendara) karena kedermawanannya, jika dia bepergian dia tidak pernah memberatkan para pengiringnya di perjalanan karena dia selalu menanggung biaya perbekalan mereka. Ibunya adalah ‘Atikah bintu `Ainir Al-Kinaniyyah. Dia adalah sepupu Kholid bin Walid si pedang Allah. Ummu Salamah termasuk para wanita yang berhijrahipada awal Islam.
Sifat-sifatnya:
Dia termasuk golongan wanita yang cantik dan mulia nasabnya. Tergolong para wanita yang jernih pikirannya dan cerdas akalnya. Dikenal tegar dan sangat memperhatikan keluarganya. Terhitung juga seorang ulama dari kalangan shohabiyyat.
Pernikahannya dengan Rasulullah
Ketika Abu Salamah hijrah ke Habasyah, Ummu Saiamah ikut menyertainya, kemudian keduanya hijrah ke Madinah, dikatakan bahwa keluarga Abu Salamah adalah rombongan hijrah yang pertama kali datang di Madinah.
Rasulullah, sangat mencintai Abu Salamah, ketika Abu Salamah meninggal dengan sebab luka maka Rasulullah, datang ke rumahnya, beliau memejamkan kedua mata Abu Salamah seraya berkata: “Sesungguhnya ruh itu jika dicabut diikuti oleh mata”, maka menjeritlah sebagian dan keluarganya, maka bersabdalah Rasulullah: “Janganlah kalian mendoakan pada diri-diri kalian melainkan dengan kebaikan, karena sesungguhnya para malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan”. Kemudian beliau berdoa: “Ya Allah ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya di golongan orang-orang yang mendapatkan petunjuk, berilah pengganti yang baik di keturunannya pada orang-orang yang ditinggalkannya, ampunilah kami dan dia wahai Rabb semesta alam, lapangkanlah baginya di kuburnya, dan terangilah di dalamnya!”. (Shahih Muslim 2/634/920).
Kemudian Rasulullah datang meminang Ummu Salamah, ketika itu Ummu Salamah berkata: “Wahai Rasulullah, aku adalah seorang wanita yang lanjut usia, aku juga memiliki banyak anak yang masih kecil, aku ini adalah wanita yang sangat pencemburu sedangkan Engkau punya banyak istri”, maka Rasulullah bersabda: “Adapun usia maka aku lebih tua darimu, adapun tanggunganmu maka itu adalah tanggungan Allah, adapun sifat pencemburu maka aku akan berdo’a kepada Allah agar menghilangkannya”, maka kemudian keduanya menikah. (Muttafaq Alaih).
Dan Ummu Salamah dia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Tidak ada seorang muslim yang ditimpa musibah kernudian mengatakan apa yang diperintahkan oleh Allah:

Kita adalah milik Allah dan kepadaNyalah kita akan kembali, Ya Allah berikan pahala bagiku dalam musibahku dan berikan pengganti bagiku yang lebih baik darinya) melainkan akan diberikan ganti yang lebih baik darinya oleh Allah”.
Berkata Ummu Salamah: Ketika Abu Salamah meninggal, aku berkata: Siajiakah dan kaum muslimin yang lebih baik dan Abu Salamah, keluarga pertama yang hijrah kepada Rasulullah? kemudian aku katakan do’ a itu, maka Allah jadikan Rasulullah sebagai pengganti bagiku” (Shahih Muslim 2/631/918).
Keutamaan-keutamaannya:
Di antara hal yang menunjukkan keutamaan Ummu Salamah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Salman bahwasanya ketika Ummu Salamah di sisi Rasulullah datanglah Jibril berbincang-bincang dengan Rasulullah. Ummu Salamah melihat Jibril saat itu dalam bentuk seorang manusia yang serupa dengan Dihyah Al-Kalbi. (Shahih Muslim 16/6-7).
Ummu Salamah dikenal sebagai seorang wanita yang sangat memperhatikan keluarga dan anak-anaknya, ketika Rasulullah, meminangnya, dia awalnya menolak dengan alasan ingin berkonsentrasi merawat anak-anaknya yang masih kecil, di saat pernikahannya dengan Rasulullah diapun tidak pernah melupakan keluarganya, sebagaimana dikatakan oleh Muthallib bin Abdullah bin Hanthob: “Saat perkawinannya dengan Rasulullah jadilah Ummu Salamah di awal malam sebagai pengantin, kemudian di akhir malam dia menumbuk tepung untuk makanan anak-anaknya”. (Siyar A’lam Nubala’ 2/205).
Peran Ummu Salamah Di Dalam Perjuangan Rasulullah
Peran Ummu Salamah di dalam perjalanan da’wah Rasulullah nampak nyata di saat terjadinya perjanjian Hudaibiyyah antara kaum muslimin dengan musyrikin Quraisy pada tahun 6 Hijriyyah. Waktu itu Rasulullah dan para sahabat yang berjumlah 1400 orang berangkat ke Makkah hendak menunaikan umrah. Untuk menjaga kemungkinan adanya gangguan dari musyrikin Quraisy,
Rasulullah memerintahkan para sahabat membawa senjata. Ketika kaum musyrikin Quraisy mendengar keberangkatan kaum muslimin mereka merasa berang dan menyiapkan pasukan untuk menghalangi kaum muslimin dari masuk ke Makkah.
Kemudian terjadilah perundingan antara Rasulullah dengan delegasi musyrikin Quraisy yang menghasilkan perjanjian Hudaibiyyah. Di antara isi perjanjian tersebut adalah:
Kaum muslimin harus kembali ke Madinah membatalkan urnroh mereka saat itu dan menggantinya pada tahun berikutnya.
Terjadi gencatan senjata antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin selama sepuluh tahun terhitung sejak terjadinya perjanjian ini
Jika ada penduduk Makkah yang datang ke Madinah menyatakan keislamannya maka hams dikembalikan ke Makkah oleh kaum muslimin
Jika ada penduduk Madinah yang datang ke Makkah memihak Quraisy maka kaum musyrikin tidak berkewajiban mengembalikan mereka ke Madinah.
Para sahabat secara umum sangat marah dan tidak setuju terhadap isi perjanjian tersebut, karena mereka melihat bahwa perjanjian tersebut sangat merugikan kaum muslimin dan menguntungkan kaum musyrikin, sampai-sampai ketika Rasulullah memerintahkan para sahabat agar menyembelih binatang-binatang kurban mereka dan mencukur sampai bersih rambut-rambut mereka, tidak satupun dari mereka yang melakukannya, hingga ketika Rasulullah mengulang perintah tersebut sampai tiga kali, tetapi mereka tidak juga melakukannya. Maka pergilah Rasulullah mendatangi Ummu Salamah dan mengeluh karena para sahabat tidak mau melaksanakan perintahnya untuk menyembelih binatang kurban dan menggundul rambut mereka. Maka berkatalah Ummu Salamah: “Wahai Nabiyullah! Jika engkau menghendaki mereka melakukannya maka keluarlah engkau kepada mereka, janganlah engkau berbicara dengan seorangpun diantara mereka sampai Engkau menyembelih sendiri binatang sembelihanmu dan engkau gundul rambutmu!”. Maka beranjaklah Rasulullah menyembelih binatang sembelihannya dan menggundul rambutnya, ketika para sahabat melihat hal itu maka beranjaklah para sahabat menyembelih binatang-binatang sembelihan mereka dan saling menggundul kepala mereka seakan-akan mereka saling membunuh karena sedih dengan isi perjanjian tersebut’. (Shahih Bukhari 5/391).
A1-Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Hadits ini menunjukkan atas bolehnyabermusyawarah dengan seorang wanita yang mulia, dan menunjukkan tentang keutamaan Ummu Salamah dan kejernihan pemikirannya”, sampai-sampai Imamul Haramain berkata: “Kami tidak pemah melihat seorang wanita mengusulkan sesuatu kenludian menepati kebenaran kecuali Ummu Salamah!”. (Fathul Bari 5/409).
Peran Ummu Salamah didalam penyebaran sunnah-sunnah Rasulullah :
Ummu Salamah sangat banyak meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah, di antara para perawi yang meriwayatkan hadits dan Ummu Salamah adalah kedua anaknya: Umar dan Zainab, Ibnu Abbas, Abu Said, Abu Hurairah, dan banyak lagi dari kalangan sahabat dan tabi’ in. Hadits-hadits yang datang dari jalan Ummu Salamah ada 378 hadits, yang terdapat dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim ada 29 hadits (Siyar A’lamin Nubala 2/210).
Wafatnya:
Ummu Salamah adalah istri Rasulullah yang meninggal paling akhir, dia diberi umur yang panjang oleh Allah sampai saat terbunuhnya Husain pada tahun 61 Hijriyyah. Beliau pingsan ketika mendengar berita terbunuhnya Husain dan sangat bersedih, tidak lama kemudian dia meninggal. Dia meninggal dalam usia 90 tahun dan dimakamkan di pekuburan . Semoga Allah meridhoinya dan menempatkannya dalam keluasan jannahNya.
========================================================================
Rujukan:
1.Thobaqoh Kubro oleh Ibnu Sa’d (8/86-96), Siyar A’lamin Nubala oleh Adz-Dzahabi (2/201-210), Al-Ishobah oleh Ibnu Hajar (8/150-152), Al-Isti’ab oleh Ibnu Abdil Barr (4/1920-1921).

2.Artikel : Ummu Salamah
Disusun oleh: Abu Aisyah
Sumber : Majalah Al Furqon, Edisi 3 Tahun 1424. Halaman 47-48

3.http://alummah.or.id/fiqh-dan-muamalah/kisah-islam-8

Kamis, 13 Februari 2014

Al-Malikah, Kisah Pelacur yang Menjadi Ahli Surga

Bismillahirrohmaanirrohim
Jakarta - Suatu ketika di suatu negeri, hiduplah seoarang wanita bernama Al-Malikah. Dia adalah wanita tunasusila keturunan Bani Israil. Al-Malikah dikenal di negerinya sebagai pelacur kelas atas. Bayaran yang ia peroleh juga cukup tinggi.


Kecantikannya sangat terkenal sehingga banyak pemuda yang menyukainya. Tidak terkecuali seorang pemuda bernama Abid. Abid sebenarnya pemuda miskin yang taat ibadah. Namun kepopuleran paras cantik Al-Malikah di seantero negeri rupanya telah menggoda keimanan sang pemuda untuk mencoba menikmati kecantikan Al-Malikah.

Sayangnya untuk bisa bertemu Al-Malikah, Abid harus mengeluarkan biaya sebesar 100 dinar. Karena besarnya uang bayaran itu, Abid harus bekerja sekuat tenaga untuk mengumpulkan uang. Dia ingin bertemu dengan 'pujaan' hatinya. Setelah uang terkumpul, datanglah Abid menemui Al-Malikah.

Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi. Ketika Abid telah berada di hadapan Al-Malikah, tiba-tiba tubuhnya menjadi gemetar. Keringat bercucuran keluar dari sekujur tubuhnya. Yang terjadi, sang pemuda justru ingin lari dari tempat itu. Al-Malikah malah menjadi heran dengan tingkah Abid yang mendadak berubah.

Ketika Al-Malikah sudah berada di depannya, Abid justru teringat akan Rab-nya. "Aku takut kepada Allah, bagaimana aku mempertanggungjawabkan perbuatan maksiatku nanti," kata Abid.

Ucapan Abid yang spontan malah membuat Al-Malikah terkejut. Entah bagaimana, ucapan Abid seakan menjadi wasilah yang memberi kesadaran kepada Al-Malikah. Di luar dugaan, hati Al-Malikah tersentuh oleh ucapan Abid yang polos itu.

Abid pun lantas pergi menjauh meninggalkan Al-Malikah. Kakinya langsung berjalan seribu langkah. Namun tanpa diduga, belum jauh Abid meninggalkan tempat itu, Al-Malikah mengejar dan menghentikan langkah Abid. Al-Malikah mencegah Abid. Tapi bukan untuk memaksa Abid untuk berzina. Yang dilakukan Al-Malikah justru meminta Abid menikahinya. Perempuan itu tiba-tiba menangis di depan Abid, sambil memohon-mohon. Tentu saja kini giliran tingkah Al-Malikah yang membuat heran Abid.

Bahkan dengan nada mengancam, Al-Malikah tidak akan melepaskan langkah Abid sebelum pemuda itu benar-benar berjanji menikahinya. Namun usaha Al-Malikah sia-sia. Abid berhasil menjauh hingga menghilang dari pandangan Al-Malikah.

Keteguhan iman sang pemuda rupanya telah menawan hati Al-Malikah. Kata-kata keimanan yang keluar dari mulut Abid benar-benar telah membuka hati, mata dan pikiran sang wanita. Usai pertemuan yang awalnya untuk bertransaksi maksiat kepada Allah itu, Al-Malikah bertekad untuk memperbaiki diri dan segera keluar 'lembah hitam' pekerjaannya. Tujuannya tak lain, menyempurnakan benih iman yang mulai tumbuh karena disiram ucapan sang pemuda. Dia pun mencari sang pemuda hingga ke pelosok.

Bertahun-tahun Al-Malikah berjalan keluar masuk kampung hanya untuk mencari sosok pemuda teguh iman yang pernah ditemuinya itu. Namun usaha yang dilakukan Al-Malikah kandas. Abid mengetahui jika sang wanita pelacur mencari-cari dirinya. Karena ketakutannya kepada Allah, maka Abid selalu menghindar dan bersembunyi. Karena ketakutannya yang luar biasa kepada Tuhannya itu, hingga membuat Abid pingsan lalu meninggal.

Kabar meninggalnya Abid ini rupanya sampai juga ke telinga Al-Malikah. Tentu saja kabar itu membuat Al-Malikah syok dan bersedih. Usahanya untuk dapat bersuamikan lelaki saleh harus kandas, sementara benih iman di hatinya baru saja tumbuh.

Al-Malikah lalu bergegas ke rumah tempat disemayamkannya Abid untuk bertakziyah. Tekadnya sudah bulat, memperbaiki diri dan keimanannya. Karena tekadnya itu, Al-Malikah lalu berniat menikahi saudara Abid. Dalam pandangannya, jika ucapan dan perilaku Abid dapat mempengaruhi dirinya, apalagi terhadap saudaranya yang lebih dekat itu. Pastilah, menurut Al-Malikah, saudara Abid juga memiliki keteguhan iman yang tak kalah kokohnya dengan Abid.

Ternyata saudara Abid menerima permintaan dari sang wanita paras cantik ini. Keduanya pun menikah, meskipun sebenarnya Al-Malikah tahu jika baik Abid maupun saudaranya adalah pemuda miskin. Bagi Al-Malikah yang sudah bertekad kuat, hal itu bukan penghalang. Iman di hati yang telah disiram Abid kini menjadi kekayaannya yang baru. Karena kekayan iman baginya lebih besar dari sekadar kekayaan duniawi.

Al-Malikah lalu hidup berbahagia dengan lelaki saleh, saudara Abid. Dikabarkan, Al-Malikah menjadi salah satu perempuan bani Israil calon penghuni surga.

Jumat, 06 September 2013

Penghuni Bumi Sebelum Manusia

Bismillahirrohmaanirrohim

www.anehdidunia.com

Ada yang pernah dengar bangsa Polip ? Sebuah kaum yang 'katanya' ada sebelum manusia. Mereka bersayap, namun bukan dari golongan malaikat atau jin. Bahkan beberapa tafsir meyakini mereka yang dimaksud sebagai "binatang melata yang keluar dari bumi" seperti disebut dalam hadits Riwayat Muslim.

Tak ada sumber yang bisa meyakini hubungan antara mahluk bersayap ini dengan hadits. Karenanya, patut kita kesampingkan hal yang masih samar-samar. Lalu, siapakah sebenarnya kaum polip ini dan bagaimana kisah tentangnya menyebar luas di media internet?

Dikatakan bahwa sebelum bangsa manusia mendiami bumi ini, terdapat bangsa lain yang dahulu mendiami bumi. Mereka ini dikenali sebagai bangsa Polip. Mereka ini hidup dibumi jutaan tahun sebelum manusia dijadikan. Bangsa Polip bukan dari bangsa jin, malaikat ataupun bangsa manusia. Mereka merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang lain sebelum manusia ditempatkan di muka bumi ini sebagai Khalifah.

Dikatakan juga bahawa bangsa Polip adalah sama seperti manusia tetapi mereka ini mempunyai sepasang sayap untuk mereka berterbangan. Ada yang menyatakan mereka Pari - Pari, ada pula yang mengatakan mereka ini mempunyai sayap serta berkaki banyak. Tampaknya kisah Bangsa Polip berkembang dan menjadi populer karena penulis cerita H.P. Lovercraft (20 Agustus 1890 – 15 Maret 1937). Salah satu karyanya yang kemudian menjadi bacaan populer adalah mitos Cthulhu - terbit pertama kali di pulp magazine weird tales, 1928.


www.anehdidunia.com
Apakah seperti ini??

Dalam mitos inilah bangsa polip (polyp) datang ke bumi sekitar 750 juta tahun yang lalu. Mereka datang dari planet lain. Para pengamat mitos ini mereka-reka H.P. Lovecraft menunjuk pada Planet Pluto. Di bumi, kaum polyp membangun kota dengan menara jendela yang sangat tinggi. Namun pada akhirnya mereka kalah dalam peperangan hebat dengan mahluk lain yang lebih tinggi derajatnya (Elder Things).

Ketika ras Great Race of Yith datang ke bumi, mereka berperang dengan polip dan segera mengusir mereka bawah tanah dengan teknologi canggih mereka. Bangsa Polip kini tinggal di dunia bawah (bawah tanah) dan tidak bisa keluar karena disegel. Konon, ada reruntuhan kuno di suatu tempat yang terdapat sumur dengan tumpukan batu sebagai segelnya. Di bawah inilah bangsa polip masih hidup hingga sekarang.

Sosok Polip
www.anehdidunia.com

Ujud asli bangsa polip sesuai tafsir pembacanya. Ada yang menyebut berujud manusia namun bersayap layaknya malaikat, ada pula yang menggambarkan memiliki kaki banyak. Mereka tidak memiliki indera penglihatan, namun bisa menembus segala macam material padat. Mampu terbang dan meninggalkan jejak besar di tanah saat hinggap, hal ini menunjukkan sosok polip jauh lebih besar dibanding manusia. Kehebatan polip, mereka bisa menghilang (invisible) serta mengontrol angin sehingga bisa dijadikan sebagai senjata super hebat. Kehebatan pikiran polip ini diakui bangsa Yith karena tak bisa melakukan transfer psikis saat penaklukan di muka bumi.

============================================
Sumber :anehdidunia.com

Sabtu, 24 Agustus 2013

AL-FUDHAIL BIN IYADH (Seorang ‘Abid (Ahli Ibadah) Al-Haramain)

Bismillahirrohmaanirrohim

Beliau adalah seorang ulama terkemuka, zuhud, wara’, khauf (takut) dan ahli ibadah. Beliau mendapat julukan ‘Abid Al-Haramain (Hamba yang tekun beribadah di Haram Makkah dan Haram Madinah). Berkat ketekunanya menjalankan ibadah, maka beliau mampu menuturkan bahasa hikmah dan mampu menjelaskan pesan-pesan teks agama ini.

Beliau hidup semasa dengan mam Malik, Sufyan bin Uyainah dan Abdullah bin Al-Mubarak dari generasi mulia yaitu generasi Tabi’ut Tabi’in senior.

Nama Dan Kelahiran Beliau

Nama beliau: adalah Abu Ali Al-Fudhail bin Iyadh bin Mas’ud bin Bisyr At-Tamimi Al-Yarbu’i. beliau lahir di Samarqand dan tumbuh di kota Abyurd yang terletak di antara daerah Sarkhas dan Nasa. Dia menghafal atau belajar hadits di Kufah, dan kemudian pindah ke Makkah.

Sanjungan Para Ulama Terhadapnya

Ibnu Sa’ad berkata, “Al-Fudhail bin Iyadh adalah seorang yang tsiqah yang mempunyai keutamaan, ahli ibadah, wira’I dan hafal banyak hadits.”

Ibnu Hibban berkata, “Al-Fudhail tumbuh di Kufah dan banyak menghafal hadits di sana. Dia kemudian pindah ke Makkah dan tinggal menetap di dekat Masjidil Haram.

Dijalaninya kehidupan di Makkah ini dengan berjuang mencurahkan segenap kemampuannya agar tetap selalu bersikap wara’, takwa, dan menjauhi larangan-larangan Rabbnya. Dia sering menangis, menyendiri dan berpaling dari urusan duniawi sampai akhir khayatnya pada tahun 187 H.”

Adz-Dzahabi berkata, “Al-Fudhail adalah seorang yang zuhud dan termasuk ulama besar di Masjidil Haram Makkah. Dia adalah salah seorang yang tsabit (kokoh) yang disepakati ketsiqahannya (sangat terpercaya) dan keagungannya.

Oleh karena itu, tidak bisa dijadikan standar penilaian pernyataan yang diriwayatkan Ahmad bin Khutsaimah, , ia berkata, “Aku telah mendengar Quthbah bin Al-Ala’ berkata, ‘Aku tinggalkan hadits riwayat Al-Fudhail bin Iyadh karena dia riwayatkan beberapa hadits yang mencela Utsman radhiallahu ‘anhu.’”.

siapakah Quthbah dan seberapa kredibilitasnya sehingga menjarh (mencela)Al-Fudhail? Quthbah adalah seorang yang halik (orang yang rusak).”

Ibrahim bin Muhammad Asy-yafi’I berkata, “Aku telah mendengar Sufyan bin Uyainah berkata, “Al-Fudhail adalah seorang yang tsiqah (terpercaya).”

Al-Ajali berkata, “Dia seorang Kufi (dinisbatkan ke daerah Kufah) yang tsiqah, rajin mengerjakan ibadah dan seorang lelaki shalih yang tinggal di Makkah.”

Dari Ibrahim bin Syammas dari Abdullah bin Al-Mubarak, dia berkata, “Bagiku, tidak ada manusia tinggal di muka bumi yang lebih utama dari pada Al-Fudhail.”

Dari Nashr bin Al-Mughirah Al-Bukhari, dia berkata, “Aku telah mendengar Ibrahim bin Syammas mengatakan, “Manusia yang pernah aku lihat yang paling pandai dalam fikih, palin wara’ dan paling hafidz adalah Waqi’ bin Al-Jarrah, Al-Fudhail dan Abdullah bin Al-Mubarak.”

Dari Abdush Shamad Mardawaih Ash-Sha’igh, dia berkata, “Ibnul Mubarak berkata kepadaku bahwa sesungguhnya Al-Fudhail merupakan bukti kekuasaan Allah dengan dimunculkan hikmah melalui lisannya. Dia termasuk manusia yang dikaruniai manfaat atas amal-amalnya.”

Ibadah dan Rasa Takutnya Kepada Allah

Dari Ishaq bin Ibrahim Ath-Thabari, dia berkata, “Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih takut terhadap dirinya dan tidak berharap terhadap sesuatu pada manusia selain Al-Fudhail. Ketika membaca Al-Qur’an, maka dia akan membacanya dengan lambat,

syahdu, menyentuh hati, lantang dan jelas seolah sedang berbicara kepada seseorang. Ketika membaca ayat-ayat yang menyebutkan surga, maka dia akan membacanya berulang-ulang sambil memohon kepada-Nya untuk mendapatkannya.

Al-Fudhail sering menunaikan Qiyam Al-Lail dengan duduk. Dia bentangkan tikar untuk menunaikan shalat diawal malam beberapa saat sampai datang kantuk menggelayuti matanya. Kalau sudah demikian,

maka dia lalu berbaring untuk tidur sebentar diatas tikar tersebut. tidak lama berselang, maka dia pun bangun kembali untuk menunaikan shalat sampai datang kantuk yang tidak tertahankan.

Jika sudah demikian, maka dia pun berbaring lagi untuk tidur sebentar, lalu bangun kembali untuk menunaikan shalat dan begitu seterusnya sampai datang wwaktu shubuh. Dia biasakan menunaikan ibadah semacam ini, yaitu apabila dirinya tidak kuasa menahan kantuk,

maka dia akan berbaring sebentar dan bangun lagi untuk shalat kembali. Oleh karena itu dikatakan, “Ibadah yang paling berat adalah ibadah yang seperti ini.”

Hadits riwayat Al-Fudhail adalah shahih, perkataannya benar dan dia sangat menghormati dan menjaga hadits sehingga ketika menyampaikan hadits, maka dia terlihat sangat berwibawa. Apabila aku meminta kepadanya suatu hadits, maka jiwanya akan merasa terbebani sekali untuk memberikannya.

Oleh karena itu, terkadang Al-Fudhail bin Iyadh berkata kepadaku, “Seandainya kamu meminta kepadaku beberapa dinar, maka itu akan lebih mudah bagiku untuk memberikannya dari pada kamu meminta kepadaku hadits,” kemudian aku jawab,

“Barangkali kamu memberikan kepadaku hadits-hadits yang berisi faedah-faedah yang tidak aku miliki, maka itu lebih membuatku senang daripada kamu memberikan beberapa dinar!”

Al-Fudhail lalu berkata, “Sesungguhnya kamu telah terkena fitnah. Ketahuilah, aku bersumpah demi Allah, seandainya kamu mempraktikan hadits-hadits yang telah kamu dengar dan peroleh, maka itu sudah cukup membuatmu sibuk dari yang belum kamu dengar.

Engkau telah mendengar bin Mihran berkata, “Jika dihadapanmu terdapat makanan yang ingin kamu makan, lalu kamu mengambilnya segenggam demi segenggam untuk kamu buang kebelakangmu, kapan kamu merasakan kenyang!?”

Dari Sufyan bin Uyainah, dia berkata, “Abdullah bin Al-Mubarak berkata, ‘Apabila Al-Fudhail meninggal, berarti hilanglah kesedihan.’”

Ibrahim bin Said Al-Jauhari berkata, Al-makmun berkata kepadaku, Ar-Rasyid berkata kepadaku, “edua mataku belum pernah melihat orang yang seperti Al-Fudhail bin Iyadh.

Aku pernah berkunjung kepadanya, lalu dia berkata kepadaku, ‘Kosongkan hatimu untuk sedih dan takut sampai keduanya dapat bersarang. Apabila sedih dan takut bersarang dihatimu, maka keduanya akan membentengimu dari melakukan maksiat dan menjauhkan dirimu dari api neraka.”

Ibnu Abi Umar berkata, “Aku tidak melihat seseorang yang lebih tekun beribadah setelah Al-Fudhail bin Iyadh selain Waqi’.”

Keteguhannya Mengikuti Sunnah dan Mencela Pelaku Bid’ah

Dari Abdush Shamad bin Yazid, dia berkata, “Aku telah mendengar Al-Fudhail berkata, “Barang siapa mencintai ahli bid’ah, amak Allah akan melebur amalnya sehingga amal tersebut menjadi sia-sia. Tidak itu saja, Allah juga akan mengeluarkan cahaya Islam dari dalam hatinya.”

Lebih lanjut dia berkata, “Apabila kamu sedang berjalan lalu kamu melihat orang ahli bid’ah sedang berjalan pada jalan yang sama dengan jalanmu, maka ambillah jalan yang lain.”

Al-Fudhail bin Iyadh berkata, “Amal orang yang melakukan bid’ah tidak akan diterima Allah, dan barangsiapa membantu ahli bid’ah, maka sesungguhnya ia telah membantu untuk merobohkan Islam.”

Dari Husain bin Ziyad, dia berkata, aku mendengar Al-Fudhail berkata, “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan apabila pada diri seseorang telah terkumpul tiga hal, yaitu; 1. bukan ahli bid’ah, 2. tidak mengumpat dan mencela ulama salaf, 3. tidak bersekutu dengan penguasa.”

Dari Abdush-Shamad bin Yazid Ash-Sha’igh, dia berkata, “Pernah disebutkan nama beberapa sahabat Nabi dhadapan Al-Fudhail dan aku mendengarnya, dia lalu berkata, ‘Kalian ikutilah mereka. Sungguh, telah cukup bagi kalian Abu Bakar, Utsman, bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.”

Guru dan Murid-Murid Beliau

Guru-gurunya; Al-Hafidz mengatakan bahwa Al-Fudhail meriwayatkan dari Al-A’masy, Manshur, Ubaidillah bin Umar, Hisyam bin Hisan, Yahya bin Said Al-Anshari, Muhammad bin Ishaq,

Laits bin Abi Sulaim, Muhammad bin Ijlan, Hashin bin Abdirrahman, Sulaiman At-Tamimi, Humaid Ath-Thawil, Fathr bin Khalifah, Shafwan bin Sulaim, Ja’far bin Muhammad Ash-Shadiq, Ismail bin Abi Khalid, Bayan bin Bisyr, Ziyad bin Abi Ziyad, ‘Auf Al-A’rabi dan guru-guru yang lain.

Murid-murid beliau; orang-orang yang meriwayatkan hadits dari AL-Fudhail bin Iyadh adalah; Sufyan Ats-Tsauri yang juga termasuk gurunya, Sufyan bin Uyainah yang juga temannya,

Ibnul Mubarak, yang meninggal lebih dahulu, Yahya bin Said Al-Qaththan, Ibnu Mahdi, Husain bin Ali Al-Ja’fi, Abdurrazzaq, Ishaq bin Manshur As-Sauli, Al-Asmu’I, Ibnu Wahb Asy-Syafi’I, Marwan bin Muhammad. Dan masih banyak lagi….

Wafat Beliau

Sebagian ulama berkata, “Sewaktu kami sedang duduk bersama Al-Fudhail bin Iyadh, kami bertanya kepadanya, “Berapakah usiamu sekarang ini?” maka dia menjawab dengan syair:

Usiaku mencapai delapan puluh atau melebihi
Lalu apa yang kudamba atau kutunggu!
Ujian dan deraan bertahun-tahun telah kujalani
Sampai renta tulangku dan letih pundakku

Adz-Dzahabi menambahkan dengan berkata, “Hidup Al-Fudhail bin Iyadh adalah semasa dengan Sufyan bin Uyainah. Namun Al-Fudhail meninggal dunia lebih dahulu terpaut beberapa tahun.”

Mujahid bin Musa berkata, “Al-Fudhail meninggal pada tahun 186 H.”

Menurut Abu Ubaid, Ali bin Al-Madini, Yahya bin Ma’in, Ibnu Numair, Imam Al-Bukhari dan ulama yang lain bahwa Al-Fudhail meninggal pada tahun 187 H. di Makkah.”

Dan sebagian menambahkan keterangan bahwa dia meninggal pada awal bulan Muharram,”

Adz-Dzahabi menambahkan dengan berkata, “Al-Fudhail bin Iyadh meninggal dalam usia lebih dari delapan puluh tahun.”

Oleh : Abu Thalhah Andri Abdul Halim.16 Zulhijjah 1431H

http://www.idhamlim.com/2010/11/al-fudhail-bin-iyadh-seorang-abid-ahli.html

Senin, 11 Maret 2013

KISAH NYATA AHLUL SORGA DI TASIKMALAYA


Kisah ini saya dapatkan kamarin sore katanya bgni :
Salah seorang rekan kita dari Jemaah Tabligh (JT),sedang asyik duduk bermusyawarah mengenai pengeluaran jemaah,maka amir atau faisalahnya (Pimpinan Musywaroh ) bertanya kepda anggota musywarahnya :
"silahkan !! jika Bapak2 punya Usulan"
maka mulailah anggota Musyawaroh memberikan usulannya masing masing,lantas ada seorang laki - laki memberikan usulannya katnya begini :
"saya pesan kepada anak saya agar mereka menjadi Hafidh hafidh quran (penghafal Quran),marilah terus berdakwah,LAILAHAILLALLOH" lantas ia meninggal dunia dan merebahkan kepalanya dengan tenang & senyum"
PERTANYAAN SAYA(Penulis Suniy Ahmad) :
1.Tidakkah anda iri dengan Jenzah ini ?
2.Apa yg dilihat oleh Jnezah itu ketika akan matinya?
3.Ap amal sholeh yg ia lakukan??
4.Masihkah anda mengatakan bahwa Jemaah Tabligh itu Ahlul Bid'ah atau Aliran sesat???

Senin, 25 Februari 2013

UMAR BIN KHATTAB SANGGUP MENUNDULLAN SUNGAI NIL


Khalifah Umar bin Khattab memiliki banyak sekali karamah. Salah satunya adalah menaklukkan sungai Nil yang pada saat itu dikatakan selalu minta tumbal manusia.

Imam al-Haramain mengemukakan kisah tentang sungai Nil. Pada masa jahiliyah, sungai Nil tidak mengalir sehingga setiap tahun dilemparlah tumbal berupa seorang perawan ke dalam sungai tersebut.

Ketika Islam datang, sungai Nil yang seharusnya sudah mengalir, ternyata tidak mengalir. Penduduk Mesir kemudian mendatangi Amr bin Ash dan melaporkan bahwa sungai Nil kering sehingga diberi tumbal dengan melempar seorang perawan.

Kemudian Amr bin Ash r.a berkata kepada mereka,

"Sesungguhnya hal ini tidak boleh dilakukan karena Islam telah menghapus tradisi tersebut...!!!"

Maka penduduk Mesir bertahan selama tiga bulan dengan tidak mengalirnya sungai Nil, sehingga mereka benar² menderita. Amr menulis surat kepada Khalifah Umar bin Khattab untuk menceritakan peristiwa tersebut. Dalam surat jawaban itu Umar menyatakan,

"Engkau benar bahwa Islam telah mengahapus tradisi tersebut. AKu menirim secarik kertas untukmu, lemparkanlah kertas itu ke sungai Nil...!!!"

Kemudian Amr membuka kertas tersebut sebelum melemparkannya ke sungai Nil. Ternyata kertas tersebut berisi tulisan Khalifah Umar bin Khattab untuk sungai Nil di Mesir. Isi surat tersebut adalah,

"Jika kamu mengalir karena dirimu sendiri, maka jangan mengalir. Namun jika Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa yang mengalirkanmu, maka kami mohon kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa untuk membuatmu mengalir...!!!"

Kemudian Amr melempar kertas tersebut ke sungai Nil sebelum kekeringan benar² terjadi. Sementara itu penduduk Mesir telah bersiap² untuk pindah meninggalkan Mesir. Pagi harinya, ternyata Allah SWT telah mengalirkan sungai Nil enam belas hasta dalam satu malam.

Rabu, 23 Mei 2012

KISAH I


Kisah Seorang Ibu dan Anak

Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, ia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pasar.
Dia mengumpulkan barang-barang bekas dan sejenisnya untuk dijual, apapun untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan. Ia adalah sebuah hal yang memalukan.
Pada suatu hari di sekolah. Aku ingat saat itu hari ketika ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia melakukan hal ini kepadaku? Aku melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari. Keesokan harinya di sekolah.. “Ibumu hanya memiliki satu mata?” dan mereka semua mengejekku.
Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini maka aku berkata kepada ibu aku,”Ibu, kenapa kamu tidak memiliki mata lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kenapa Ibu tidak mati saja?” Ibu tidak menjawab. Aku merasa sedikit buruk, tetapi pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang telah ingin aku katakan selama ini.
Mungkin itu karena ibu tidak menghukum aku, tetapi aku tidak berpikir bahwa aku telah sangat melukai perasaannya.
Malam itu, Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku menangis disana, dengan pelan, seakan ia takut bahwa ia akan membangunkanku. Aku melihatnya, dan pergi. Karena perkataanku sebelumnya kepadanya, ada sesuatu yang mencubit hati aku.

Meskipun begitu, Aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya. Jadi, Aku mengatakan diri ku jikalau aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena aku membenci ibu bermata-satu aku dan kemiskinan kami.
Lalu aku belajar dengan keras. aku meninggalkan ibu dan ke Seoul untuk belajar, dan diterima di Universitas Seoul dengan segala kepercayaan diri. Lalu, aku menikah. aku membeli rumah milikku sendiri. Lalu aku memiliki anak-anak juga. Sekarang, aku hidup bahagia sebagai seorang pria yang sukses. aku menyukainya disini karena ini adalah tempat yang tidak meningatkan aku akan ibu.
Kebahagiaan ini menjadi besar dan semakin besar, ketika seseorang tidak terduga menjumpai aku “Apa?! Siapa ini?”… Ini adalah ibu aku.. tetap dengan satu matanya. Ini rasanya seperti seluruh langit sedang jatuh ke diri aku. Anak perempuan aku lari kabur, takut akan mata ibu aku.
Dan aku bertanya kepadanya, “Siapa Anda? aku tidak mengenalmu!!” sandiwara aku. aku berteriak kepadanya “Mengapa engkau berani datang ke rumah aku dan menakuti anak aku! Pergi dari sini sekarang juga!”
Dan ibu dengan pelan menjawab, “Oh, maafkan aku. aku pasti salah alamat,” dan dia menghilang. Terima kasih Tuhan.. Ia tidak mengenali aku. aku merasa cukup lega. aku mengatakan kepada diri aku bahwa aku tidak akan peduli, atau berpikir tentang ini sepanjang sisa hidup aku.
Lalu ada perasaan lega datang kepada aku.. Suatu hari, sebuah surat mengenai reuni sekolah datang ke rumah aku. aku berbohong kepada istri aku mengatakan bahwa aku akan pergi perjalanan bisnis. Setelah reuni ini, aku pergi ke rumah lama aku.. karena rasa penasaran saja, aku menemukan ibu aku terjatuh di tanah yang dingin. Tetapi aku tidak meneteskan satu air mata sekalipun. Ia memiliki sepotong kertas di tangannya.. dan itu adalah surat untuk diri aku.
=================================================
Anakku,
Aku pikir hidupku sudah cukup lama saat ini. Dan.. aku tidak akan mengunjungi Seoul lagi.. tetapi apakah itu terlau banyak jikalau aku ingin kamu untuk datang menunjungiku sekali-kali nak? aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat lega ketika mendengar kamu akan datang dalam reuni ini.
Tetapi aku memutuskan untuk tidak datang ke sekolah.. Untuk Kamu.. aku meminta maaf jikalau aku hanya memiliki satu mata dan aku hanya membawa kemaluan bagi dirimu.
Kamu tahu, ketika kamu masih sangat kecil, kamu terkena sebuah kecelakaan, dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata.. maka aku memberikanmu mata aku.. aku sangat bangga kepada anak aku yang melihat dunia yang baru untuk aku, menggantikan aku, dengan mata itu.
Aku tidak pernah marah kepadamu atas apapun yang kamu lakukan. Beberapa kali ketika kamu marah kepada aku. aku berpikir sendiri,”Ini karena kamu mencintai aku.” Aku rindu waktu ketika kamu masih sangat kecil dan berada di sekitarku.
Aku sangat merindukanmu. Aku mencintaimu. Kamu adalah duniaku.

Refrensi :

Lencana Facebook

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Blog ini?

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

MOTTO

Kami tidak malu menerima saran & kritik anda...