Sabtu, 08 Februari 2014

Jawaban terhadap Uraian Vaksinasi Pertama Kali oleh Dokter Muslim


Pertama Kali oleh Dokter Muslim
Posted on Oktober 17, 2011 6


Tahnik sebagai imunisasi Alami VS Vaksinasi Modern
Bismillah. Assalamu’alaykum wa rahmatullah.
Perdebatan pro – kontra vaksin sepertinya kian memanas, mengingat dalam 1 minggu ke depan adalah Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dimana semakin banyak orangtua cerdas memilih uuntuk menghindari vaksin. Berbagai macam alasan para orangtua untuk memilih mengatakan TIDAK UNTUK VAKSINASI, kelompok ini lebih dikenal dengan kelompok kontra vaksinasi sebagai kelompok minoritas. Diantara alas an mereka adalah kekhawatiran akan bahaya vaksin dan dari segi halal/haramnya produk yang digunakan. Sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tentunya wajar sekali jika isu halal/tidaknya menjadi perhatian khusus para orangtua.
Dan hal tersebut pula yang saya kritisi kepada pihak Biofarma, sebagai produsen vaksin lokal. Dimana sepengetahuan saya bahwa dalam menentukan halal/tidaknya sebuah produk, diwajibkan proses audit dari LPPOM MUI. Namun ternyata, lembaga tersebut tidak pernah mengaudit dan pihak Biofarma mengakui bahwa mereka tidak pernah meminta untuk diaudit. Aneh bukan? Pengakuan ini saya peroleh ketika menghadiri debat pro-kontra imunisasi yang diselenggarakan oleh majalah Ayahbunda di Jakarta.
Dalam 1 minggu menjelang dilaksanakannya PIN, situasi perdebatan semakin memanas. Kemudian muncul sebuah argumentasi yang memojokkan pihak kontra vaksinasi melalui sebuah blog.
Uraian ini bukan untuk menyudutkan siapapun, lebih memberikan ketegasan sikap atas PRINSIP DASAR ALASAN bagi pihak kontra dalam menolak vaksinasi. Saya akan mencoba menjabarkan secara bertahap analisa dan jawaban atas argumentasi di bawah ini.
Dari sebuah blog yang saya baca, menuliskan bahwa “sistem imunisasi/vaksinasi berasal dari dokter-dokter muslim zaman khalifah Turki Utsmani, dan cikal bakalnya sudah ada dari zaman khilafah abbasiyah. Referensi informasi tersebut menurut penuturan si pengirim sumber email ada pada buku “1001 Inventations Muslim Heritage in Our World” page 178. Tertera: “The Anatolian Ottoman Turks knew about methods of vaccination, they called vaccination Ashi. or engrafting, and they had inherited it form older turkic tribes”
Dalam hati, sejujurnya saya terkagum-kagum bahwa begitu hebatnya ilmuwan Islam namun hingga saat ini dunia barat pun masih belum memberikan pengakuan kepada para ilmuwan Islam. Satu kata yang menarik perhatian saya adalah “ENGRAFTING”. Saya memiliki latar belakang pendidikan dokter umum dan kebetulan ayah adalah seorang dokter spesialis bedah, sehingga kata “ENGRAFTING” sudah sering saya dengar sejak beranjak remaja.
Jika merujuk pada kamus kedokteran maka kata tersebut memiliki arti melakukan penanaman pada bagian tubuh, bisa kulit dan sebagainya.
Lalu karena semakin penasaran akan istilah ASHI / ENGRAFTING di jaman tersebut, maka saya telusuri mbah google demi memuaskan keingintahuan. Prinsip dasar saya bahwa ilmu yang diterima haruslah seimbang, dalam arti cek dan ricek adalah penting.
Sebagai kelanjutan kisah terhadap blog tersebut, maka mari kita lanjutkan hingga selesai uraian tersebut yah.
“Informasi berikutnya adalah Lady Mary Wortley Montagu (1689- 1762), istri dari duta besar Inggris untuk Turki saat itu, membawa system vaksinasi ke Inggris untuk memerangi smallpox, tapi ditolak oleh pemerintahan Inggris saat itu.
Untuk informasi mengenai Lady Mary ini, bisa juga dibaca di: www/.psychologytoday.com/blog/child-myths/200909/lady-mary-wortley-montagucontributor-public-health
Berikut kutipan tulisan pada URL tersebut:
“Lady Mary Wortley Montagu was a pretty girl until she had smallpox at age 26 and was left with many pitted scars on her face and no eyelashes. Her only brother died of the disease. Despite her disfigurement, Lady Wortley Montagu recovered her health and energy. (And we should remember that plenty of other people had smallpox scars on their faces at that time, so the impact was not exactly what it would be if someone today had the same appearance.) With her husband, who was the British Ambassador to Turkey, and their little son and daughter, she traveled to what was then part of the Ottoman Empire.
She watched with interest as Turkish women carried out a method of inoculation for smallpox. This she described in letters to her family back in England. The Turks waited until cool fall weather came after the heat of the summer was over. They inoculated children by using the purulent matter from the sores of a person who had become infected with smallpox. Cutting into 5 or 6 veins (on the legs or upper parts of the arms), they poked the smallpox matter into the incision and then bandaged the site. The children seemed fine for some days, developed a fever for a few more days, and then generally recovered — immune to smallpox. Lady Wortley Montagu decided to have her own young son inoculated, accepting the fact that a small number of children were harmed by the inoculation, and he recovered well— immune to smallpox. Returning to England, Lady Wortley Montagu began efforts at public education about inoculation. Her friendship with the then Princess of Wales, later Queen Caroline, was a great support to her work (although it’ s probably the case that Lady Mary could have accomplished more if she’d had fewer boyfriends, who didn’t seem to mind the lack of eyelashes). Because of these efforts, the British public was prepared to pay attention 30 years later when Edward Jenner published his evidence about smallpox vaccination.”
Semakin penasaran dengan kisah diatas, maka saya telusuri lebih jauh tentang smallpox, Edward jenner dan ashi Turkic tribes. Pencarian akhirnya membuat saya menemukan link ini http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1200696/ dimana dalam link ini merupakan jurnal ilmiah akan sejarah Edward Jenner sebagai penemu vaksin cacar air/smallpox.
Dalam pengkajian lebih lanjut, semakin memperkuat keyakinan saya bahwa vaksin saat ini dengan teknologi modern memang berbahaya tidak hanya bagi orangtua namun juga bagi bayi dan anak-anak.
Prinsip dasar ASHI atau Inokulasi pada jaman itu hampir sama dengan prinsip vaksinasi alamiah yang masyarakat lakukan terhadap campak. Tentunya ayah bunda pernah mendengar anjuran banyak pihak bahwa jika ada yang sakit campak, maka biarkanlah anak kita tertular dengan demikian anak akan memiliki antibody terhadap penyakit tersebut dengan sendirinya.
Nah ASHI, memang memaparkan penyakit terhadap orang sehat dengan cara melakukan sayatan pada kulit daerah subkutan dan memberikan bagian dari cacar air kedalamnya. Mirip namun tak sama.
Kemudian bisa dibaca pula uraian mengenai peran wanita tersebut diatas dalam dunia kesehatan masyarakat pada link ini eurpub.oxfordjournals.org/content/18/4/353.full
Setelah tuntas membaca dan mengkaji, Alhamdulillah keyakinan saya tidak berubah bahkan semakin menguatkan bahwa vaksin modern yang dipergunakan saat ini memang berbahaya.
Mereka telah salah memahami bahwa penolakan kami adalah pada prinsip vaksinasinya. Padahal, penolakan kami adalah penggunaan bahan kimia yang berbahaya didalam vaksin modern tersebut. Jika dianalisa dari tindakan vaksinasi “kuno”, bisa kita pahami bahwa jaman itu mereka TIDAK menggunakan bahan-bahan kimia seperti merkuri, garam alumunim, atau bahkan menggunakan media hewan haram dalam proses pengembangbiakkan kuman/virus.
Bagaimanapun dalam hati kecil saya saat membaca dan mencari tahu lebih jauh, berpegangan pada prinsip bahwa seorang MUSLIM akan menghindari penggunaan bahan haram dan berbahaya. Dan itu TERBUKTI.
Untuk mengetahui bagaimana peran garam alumunium dalam tubuh, silakan dibaca penelitian ini dimana garam alumunium yang disuntikkan kedalam tubuh seekor tikus memberikan kerusakan bahkan kehancuran dari sel setiap organ tikus tersebut. Dosis yang digunakan tentunya disesuaikan dengan tubuh tikus tersebut. Lalu bagaimana dengan tubuh seorang bayi yang dilakukan berulang kali?
Link terhadap penelitian alum atau garam alumunium bisa dibaca disini :
- http://therefusers.com/refusers-newsroom/aluminum-based-adjuvants-cause-cell-death-and-release-of-host-cell-dna/
- http://www.sciencedaily.com/releases/2011/07/110717204910.htm
- http://www.nature.com/nm/journal/v17/n8/full/nm.2403.html
- http://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/21568886/
Link diatas hanyalah mengenai fakta akan bahaya garam alumunium yang digunakan sebagai bahan adjuvant di SEMUA vaksin. Untuk bahan vaksin lainnya, silakan ayah bunda telusuri mbah google dan belajar menganalisa sendiri yaahh..
Mari dilanjutkan uraian dari blog diatas : “Adalagi informasi lainnya. Untuk vaksinasi dasar, Indonesia telah berhasil membuat vaksin sendiri, sudah terbukti uji klinis dan epidemiloginya, bahkan dieskpor untuk kepentingan regional Asia Tenggara, di Biofarma, Bandung.
Masalah yang berkembang dan mencuat belakangan adalah vaksinasi tambahan, termasuk meningitis untuk calon jamaah haji atau vaksin HPV, yang masih diproduksi oleh produsen luar negeri semisal GSK.
*menurut penuturan seorang guru ngaji bahwa kebetulan beliau bekerja di balai POM, sudah ada vaksin meningitis yang halal untuk calon jemaah haji*”

Mengenai vaksin meningitis, ayah bunda bisa baca sendiri di harian Republika edisi Jumat tanggal 14 Oktober 2011. Vaksin tersebut bahkan baru-baru ini kembali dikritisi oleh Mantan Menkes Siti Fadhillah Sapari bahwa semua vaksin tersebut tetap mengandung bahan haram alias babi. So, menurut saya dalam mencari sebuah informasi bukan sekedar berbicara dengan seseorang yang ilmunya terbatas.
Alhamdulillah informasi ini saya dapatkan LANGSUNG dari bu DR. dr Siti Fadhillah Sapari, SpJK (K) sebagai mantan menkes lohh.. Ditambah dengan pengakuan dari Biofarma bahwa mereka TIDAK PERNAH diaudit oleh pihak yang berwenang dan dalam hal ini adalah LP POM MUI.
Kalimat terakhir yang mendorong saya untuk meluruskan informasi dari blog tersebut adalah pernyataan bahwa seseorang yang bukan berasal dari kedokteran sebagaimana tertulis demikian “apalagi kalau munculnya dari orang-orang yang bukan ahlinya, atau bahkan ga punya background pendidikan kedokteran sama sekali.”
Buat saya, seorang dokter atau bukan – ia punya kemampuan untuk BELAJAR dari siapapun. Gelar dan sebagainya bukan jaminan bahwa individu tersebut akan berkata benar. Belajar adalah kata kunci yang luar biasa. Bahkan Rasulullah shalallahu alayhi wa salam menyuruh kita untuk tidak taqlid atau belajar seperti kerbau dicucuk hidungnya, dimana apapun perkataan seseorang yang dianggap pintar langsung dijadikan hukum tanpa mempelajari lebih jauh. Dan Alhamdulillah informasi yang saya terima justru berasal dari sosok-sosok yang memiliki kompetensi tinggi, seperti DR. dr. Siti Fadhillah Sapari, SpJK(K) dan Prof. DR. Hasyim dari LP POM MUI.
Kritikan tajam saya tujukan pada kalimat ini “sorry to say, maap- maap yeee kalo agak kasar, menurut saya, orang tua yang menganggap tidak mengimunisasi anaknya adalah pilihan terbaik dan adalah hak dia untuk memilih untuk tidak mengimunisasi adalah orang tua yang LUPA, lupa bahwasanya ada HAK ORANG LAIN untuk merasa aman dari ancaman penyakit yang mematikan.”
Sebagai seorang dokter, saya memahami dengan baik bahwa jika kuman yang disuntikkan dalam tubuh seseorang dengan daya tahan tubuh yang menurun maka kuman/virus tersebut menjadi aktif bahkan menginfeksi tubuh yang menerima vaksin tersebut. Dalam hal ini, siapakah yang berjalan-jalan membawa bahan penyakit dan memiliki resiko memberikan penularan kepada anak lainnya yang sehat? Sehat tanpa bahan kimia, sehat karena ibunya memberikan pengobatan ala Rasulullah shalallahu alayhi wasalam?
Ditambah lagi pengakuan dari salah seorang karyawan Biofarma bahwa penyimpanan vaksin tersebut di beberapa wilayah pelosok Indonesia TIDAK MEMENUHI STANDAR, sehingga kemungkinan vaksin rusak atau terkontaminasi sangat besar.
Kembali pada kisah di blog tersebut “mau ngutip kalimat temennya ayah, beliau punya background pendidikan kedokteran dan sedang mengambil jenjang spesialis, aaahh:
“ﻪّﻠﻟَﺍ sdh Mengaruniakan akal buat kita, ilmu pengetahuan manusia sudah tahu tentang vaksinasi, kampanye sudah dijalankan, digratiskan lagi oleh pemerintah. Secara rasional, ga ada alasan lagi untuk ga vaksinasi jadi, anggapan bahwa imunisasi / vaksinasi berasal dari kedokteran barat yang penuh konspirasi untuk melemahkan umat muslim, gimana?”

Sebagai seorang dokter, walaupun dokter umum, satu hal yang saya ketahui bahwa pribadi muslim diberikan akal dan pikiran pertama kali yang dilakukannya adalah MEYAKINI AYAT-AYAT ALLAH dan RASULNYA. Selanjutnya baru kewajiban untuk mengkaji dan telaah.
Saya dan barisan orangtua kontra vaksin kimia telah memilih ASI sebagai vaksin alami, karena kami meyakini QS. AL BAqarah : 233 dan dari ayat tersebut kami kaji lebih jauh. Saya pribadi membutuhkan waktu 7 tahun untuk meyakini bahwa inilah maksud dari ayat Allah subhanahu wa ta’ala itu, bahwa ASI adalah VAKSIN ALAMI bagi setiap anak manusia yang lahir di muka bumi.
Bukti ilmiahnya apa? Silakan membaca pada link dibawah ini, bahwa dr Albert Sabin pada awal merintis percobaan vaksin polio – beliau menggunakan kolostrum manusia dan sapi sebagai obat. Jurnal ini menunjukkan bahwa hewan yang terinfeksi oleh polio, 84% sembuh dengan pemberian kolostrum.
http://pediatrics.aappublications.org/content/29/1/105.full.pdf+html
Pada bagian akhir penulis menyampaikan, “Silahkan menilai dan menjawab sendiri yaaaa”

Maka saya menjawab, “Betul sekali. Mari silakan menilai, megkaji dan menjawab sendiri. Kebenaran hanyalah milik Allah subhanahu wa ta’ala semata dan kelemahan adalah dalam diri saya sebagai penulis. BELAJAR dan DO’A untuk mendapatkan cahaya kebenaran. Semoga ayah bunda tidak membutuhkan waktu selama 7 tahun seperti saya dalam meyakini kebenaran tersebut.”
Sekali lagi bukanlah sekedar halal/haram semata namun bahan kimia didalam vaksin tersebutlah yang mendorong kami untuk mengatakan dengan lantang “NO TO VACCINE”.

Ref :
http://drhennyzainal.wordpress.com/

Jumat, 07 Februari 2014

Seorang Pemuda Tewas Mengenaskan Akibat Kentut

Bismillahirrohmaanirrohim
Maksud hati bercanda tapi kebablasan alias keterlaluan, alhasil bukan senang yang didapat malah jadi petaka. Itulah yang dialami Ribut Supriyanto, remaja berusia 17 tahun. Warga Perumnas Jatiroto Permai, Desa/Kecamatan Jatiroto, Lumajang yang akhirnya tewas di tangan sahabat mainnya, Jefri Ananta, 20, lantaran olok-olok dan tingkah guyonan Supriyanto dianggap keterlaluan.




Kentut membawa maut

Jefri mengatakan, Supriyanto kerap kentut dengan sengaja di depan mukanya dan melontarkan ejekan dengan kata-kata kotor. Awalnya, aksi pembunuhan terhadap Supriyanto sempat dikamuflase oleh Jefri, yang juga teman ngamen korban. Namun, berkat kejelian polisi yang mencurigai cerita Jefri, pembunuhan itu akhirnya terungkap kemarin.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, aksi penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia itu terjadi di Dusun Sembon, Desa/Kecamatan Jatiroto. Persisnya di sebuah kebun rambutan. Kejadian itu bermula ketika tersangka bermain remi di depan rumahnya. Permainan remi tersebut diwarnai saling ejek dan saling olok. Merasa lelah dan jenuh bermain remi, Supriyanto mengajak Jefri berburu kalong (kelelawar) di sebuah kebun yang dipenuhi tanaman rambutan. Jarak pekarangan itu sekitar 100 meter dari rumah Jefri dan saat itu sekitar pukul 23.00 WIB.

Beberapa orang lain yang ikut bermain remi, memilih tak gabung dan membubarkan diri. Dengan membawa senapan angin dan sebilah pisau, Supriyanto dan Jefri kemudian berangkat menuju tempat perburuan. Tak lama setelah memasuki kebun rambutan, pelaku tiba-tiba menikam punggung, dada, serta tangan korban dengan pisau. Terhitung ada sembilan luka tusuk yang dialami korban.

Mengetahui korban jatuh tidak berdaya, pelaku berteriak minta tolong. Dari kejauhan Rifan, ayah tiri Supriyanto, lamat-lamat mendengar suara minta tolong tersebut. Rifan lantas mendatangi asal suara. Ketika sudah dekat, Rifan terkejut tatkala mengetahui Supriyanto roboh bersimbah darah dan sudah tak bisa berkata-kata. Jefri terus berada di dekat Supriyanto kala itu.

Warga kemudian berdatangan ke tempat kejadian perkara. Tatkala ditanya Rifan dan beberapa warga, Jefri mengaku bahwa temannya itu baru saja ditusuk oleh pencuri rambutan yang berjumlah tiga orang. Lantaran tepergok, begitu cerita karangan Jefri, para pencuri itu menyerang dan menusukkan pisau ke tubuh Supriyanto.

Cerita Jefri sempat memunculkan tanda tanya karena dia sendiri tak terluka sedikit pun. Namun, demi secepatnya menyelamatkan Supriyanto, orangtuanya yang dibantu warga lebih mengurusi Supriyanto, lantas membawanya ke rumah sakit terdekat, Rumah Sakit Umum (RSU) Djatiroto. Jefri juga menyertai ke sana.

Tidak lama dirawat di sana, akhirnya nyawa Supriyanto tak tertolong. Ia mengembuskan napas terakhirnya. Berita kematian Supriyanto akibat `dibunuh pencuri` itu menyebar dan akhirnya didengar polisi. Karena itu, setelah dinyatakan meninggal, jenazah Supriyanto diminta polisi untuk tidak langsung dibawa pulang melainkan divisum dulu di RSUD dr Haryoto, Kota Lumajang.

“Untuk lebih jelas mengetahui penyebab kematiannya,” kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Kusmindar, Kamis (14/10).
Menganggap ada hal-hal yang mencurigakan dari cerita Jefri, polisi secara maraton memeriksa warga Dusun Sembon, Desa/Kecamatan Jatiroto itu. Akhirnya, di hadapan penyidik, Jefri mengakui bahwa yang melakukan penganiayaan hingga membuat korban meninggal adalah dirinya.

“Saya jengkel karena dia sering kentuti dan mengejek saya dengan kata-kata jorok,” kata pelaku di hadapan penyidik.
Menurut AKP Kusmindar, kejengkelan pelaku tampaknya sudah memuncak setelah main remi malam itu. Dalam perburuan kalong, saat Supriyanto lengah, pelaku merebut pisau Supriyanto dan langsung menusuk tubuh korban beberapa kali.
Kusmindar mengatakan, tersangka dikenai pasal berlapis yakni Pasal 351 Ayat 3 KUHP dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.

Sementara itu, Kapolsek Jatiroto AKP Mochamad Toha mengatakan, pelaku saat ini ditahan di Mapolsek Jatiroto. “Kami masih terus lakukan pemeriksaan terhadap tersangka,” katanya. Toha mengatakan, korban sehari-hari adalah seorang buruh lepas dan kadang mengamen. Sementara pelaku adalah seorang buruh lepas. Toha juga mengatakan bahwa dari keterangan pelaku diketahui bahwa pelaku ternyata pernah terlibat kasus pencurian kendaraan bermotor dan jambret hingga pernah dihukum dua.

Senin, 03 Februari 2014

Hukum Asuransi dalam Pandangan Islam

Bismillahirrohmaanirrohim
Hukum Asuransi dalam Pandangan Islam
Para ulama fiqih berbeda pendapat tentang hukum kehalalan sistem asuransi. Sebagian mengharamkannya, sebagain lagi menghalalkannya. Dan di antara keduanya, ada yang memilah hukumnya, dalam arti tidak semua haram atau halal, tetapi dilihat secara lebih detail dan luas.

Pendapat Yang Mengharamkan

1. Disimpulkan Bahwa Asuransi Sama Dengan Judi

Padahal Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al Quran telah mengharamkan perjudian, sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat berikut:

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfa“at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa“atnya.” (QS. Al Baqarah: 219)

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, berjudi, berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.(QS. Al Maidah: 90)

Karena menurut sebagian ulama bahwa pada prakteknya asuransi itu tidak lain merupakan judi, maka mereka pun mengharamkannya. Karena yang namanya judi itu memang telah diharamkan di dalam Al Quran.

2. Disimpulkan Bahwa Asuransi Mengandung Unsur Riba

Sebagian ulama lewat penelitian panjang pada akhirnya mnyimpulkan bahwa asuransi (konvensional) tidak pernah bisa dilepaskan dari riba. Misalnya, uang hasil premi dari peserta asuransi ternyata didepositokan dengan sistem riba dan pembungaan uang.

Padahal yang namanya riba telah diharamkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam Al Quran, sebagaimana yang bisa kita baca di ayat berikut ini:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang-orang yang beriman. (QS. Al Baqarah: 278)

Maka mereka dengan tegas mengharamkan asuransi konvensional, karena alasan mengandung riba.

3. Disimpulkan Bahwa Asuransi Mengandung Unsur Pemerasan

Para ulama juga menyimpulkan bahwa para peserta asuransi atau para pemegang polis, bila tidak bisa melanjutkan pembayaran preminya, akan hilang premi yang sudah dibayar atau dikurangi. Inilah yang dikataka sebagai pemerasan.

Dan Al Quran pastilah mengharamkan pemerasan atau pengambilan uang dengan cara yang tidak benar.

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan kamu membawa harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan dosa, padahal kamu mengetahui.(QS. Al Baqarah: 188)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.(QS. An-Nisa“: 29)

4. Disimpulkan Bahwa Hidup dan Mati Manusia Mendahului Takdir Allah.

Meski alasan ini pada akhirnya menjadi kurang populer lagi, namun harus diakui bahwa ada sedikit perasaan yang menghantui para peserta untuk mendahului takdir Allah.

Misalnya asuransi kematian atau kecelakaan, di mana seharusnya seorang yang telah melakukan kehati-hatian atau telah memenuhi semua prosedur, tinggal bertawakkal kepada Allah. Tidak perlu lagi menggantungkan diri kepada pembayaran klaim dari perusahaan asuransi.

Padahal takdir setiap orang telah ditentukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana yang disebutkan di dalam Al Quran.

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(QS. Ath-Thalaq: 3)

Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan. (QS. Al Hijr: 4)

Itulah hasil pandangan beberapa ulama tentang asuransi bila dibreakdown isinya. Ada beberapa hal yang melanggar aturan dalam hukum muamalah.

Pendapat Yang Membolehkan

Namun kita juga tahu bahwa ada juga beberapa ulama yang masih membolehkan asuransi, tentunya dengan beberapa pertimbangan. Antara lain mereka mengatakan

Pada dasarnya Al Quran sama sekali tidak menyebut-nyebut hukum asuransi. Sehingga hukumnya tidak bisa diharamkan begitu saja. Karena semua perkara muamalat punya hukum dasar yang membolehkan, kecuali bila ada hAl hal yang dianggap bertentangan.
Karena pada kenyataannya sistem asuransi dianggap dapat menanggulangi kepentingan umum, sebab premi-premi yang terkumpul dapat di investasikan untuk proyek-proyek yang produktif dan pembangunan.
Asuransi telah nyata menyantuni korban kecelakaan atau kematian dalam banyak kasus, termasuk juga pada kerusakan atau kehilangan harta benda, sehingga secara darurat asuransi memang dibutuhkan.
Kriteria Asuransi Yang Halal

Asuransi sistem syariah pada intinya memang punya perbedaan mendasar dengan yang konvensional, antara lain:

Prinsip akad asuransi syariah adalah takafuli (tolong-menolong). Di mana nasabah yang satu menolong nasabah yang lain yang tengah mengalami kesulitan. Sedangkan akad asuransi konvensional bersifat tadabuli (juAl beli antara nasabah dengan perusahaan).
Dana yang terkumpul dari nasabah perusahaan asuransi syariah (premi) diinvestasikan berdasarkan syariah dengan sistem bagi hasil (mudharabah). Sedangkan pada asuransi konvensional, investasi dana dilakukan pada sembarang sektor dengan sistem bunga.
Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya. Sedangkan pada asuransi konvensional, premi menjadi milik perusahaan dan perusahaan-lah yang memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan pengelolaan dana tersebut.
Bila ada peserta yang terkena musibah, untuk pembayaran klaim nasabah dana diambilkan dari rekening tabarru (dana sosial) seluruh peserta yang sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong-menolong. Sedangkan dalam asuransi konvensional, dana pembayaran klaim diambil dari rekening milik perusahaan.
Keuntungan investasi dibagi dua antara nasabah selaku pemilik dana dengan perusahaan selaku pengelola, dengan prinsip bagi hasil. Sedangkan dalam asuransi konvensional, keuntungan sepenuhnya menjadi milik perusahaan. Jika tak ada klaim, nasabah tak memperoleh apa-apa.
Adanya Dewan Pengawas Syariah dalam perusahaan asuransi syariah yang merupakan suatu keharusan. Dewan ini berperan dalam mengawasi manajemen, produk serta kebijakan investasi supaya senantiasa sejalan dengan syariat Islam. Adapun dalam asuransi konvensional, maka hal itu tidak mendapat perhatian.

Redaktur: Shabra Syatila
Sumber: rumahfiqih.com

Minggu, 02 Februari 2014

RENUNGKANLAH....!!!!!

Bismillahirrohmaanirrohim

INGAT-LAH...!!!!
Secantik dan setampan apapun wajah kita.
Se'sexi dan se'gagah apa-pun tubuh kita.
Se'kaya dan se'tinggi apapun
jabatan kita.
Janganlah terlalu berlebih-lebihan
membanggakan diri dengan KESOMBONGAN..!!

Sesungguhnya semua itu akan HANCUR kelak termakan cacing dan ulat..!!!
LIHAT-LAH mereka yang lebih dulu terkapar ditanah (kuburan)..!!!
Mereka dulu pernah hidup juga sama seperti kita..!!
Entah itu besok, lusa, atau barangkali
sesaat lagi, tiba saat nya giliran kita
menyusul mereka..!!
GELAR yang kita sandang pun sama,
ALMARHUM juga..!!
Kekayaan, jabatan, kecantikan tak akan lagi bersama kita..
Semua lenyap entah kemana...
Yang ada hanya-lah ulat dan cacing tanah yang menggerogoti tubuh kita...!!!

Astaghfirullah yaa Allah..!
Astaghfirullah yaa kariim...!
Astaghfirullah yaa Rabbi..!

♥♥♥♥

“Yaa Allahu yaa Tuhan ku..
Berilah hati kami petunjuk untuk
menuju kepada-Mu.
Dan beri-lah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat, serta
selamatkan-lah kami dari siksa Api Neraka..

Allah Subhanahu Wa Ta'aala berfirman:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, Kami akan menguji
kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar-benarny a). Dan hanya kepada Kamilah kamu di kembalikan”
(QS. Al-Ambiyaa' : 35)

“Di mana saja kamu berada, kematian
akan mendapatkan kamu, kendatipun
kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”
(QS. An-Nisa : 78)

Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulallah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Banyak-banyakl ah kalian
mengingat kejadian yang akan menghancurkan segala kelezatan yaitu Maut (kematian).”
(HR At-Tirmizi & Ibnu Majah)

Aamiin aamiin Yaa Allahu yaa Rabbil'al-amin.

Sabtu, 01 Februari 2014

SEJARAH WAHABI

Bismillahirrohmaanirrohim

Oleh Habib Munzir Al mousawa
Menanggapi banyaknya permintaan pembaca tentang sejarah berdirinya Wahabi maka kami berusaha memenuhi permintaan itu sesuai dengan asal usul dan sejarah perkembangannya semaksimal mungkin berdasarkan berbagai sumber dan rujukan kitab-kitab yang dapat dipertanggung-jawabkan, diantaranya, Fitnatul Wahabiyah karya Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, I’tirofatul Jasus AI-Injizy pengakuan Mr. Hempher, Daulah Utsmaniyah dan Khulashatul Kalam karya Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, dan lain-lain.
Nama Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya, Muhammad bin Abdul Wahab (lahir di Najed tahun 1111 H / 1699 M). Asal mulanya dia adalah seorang pedagang yang sering berpindah dari satu negara ke negara lain dan diantara negara yang pernah disinggahi adalah Baghdad, Iran, India dan Syam.
Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaran barunya.
Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha’i. Bahkan Muhammad bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerja kaum kolonial dengan alirannya Wahabi.
Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan sunni pengikut madzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah seorang sunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Namun sejak semula ayah dan guru-gurunya mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwa dia akan sesat dan menyebarkan kesesatan. Bahkan mereka menyuruh orang-orang untuk berhati-hati terhadapnya.
Ternyata tidak berselang lama firasat itu benar. Setelah hal itu terbukti ayahnya pun menentang dan memberi peringatan khusus padanya. Bahkan kakak kandungnya, Sulaiman bin Abdul Wahab, ulama’ besar dari madzhab Hanbali, menulis buku bantahan kepadanya dengan judul As-Sawa’iqul Ilahiyah Fir Raddi Alal Wahabiyah. Tidak ketinggalan pula salah satu gurunya di Madinah, Syekh Muhammad bin Sulaiman AI-Kurdi as-Syafi’i, menulis surat berisi nasehat:
“Wahai Ibn Abdil Wahab, aku menasehatimu karena Allah, tahanlah lisanmu dari mengkafirkan kaum muslimin, jika kau dengar seseorang meyakini bahwa orang yang ditawassuli bisa memberi manfaat tanpa kehendak Allah, maka ajarilah dia kebenaran dan terangkan dalilnya bahwa selain Allah tidak bisa memberi manfaat maupun madharrat, kalau dia menentang bolehlah dia kau anggap kafir, tapi tidak mungkin kau mengkafirkan As-Sawadul A’dham (kelompok mayoritas) diantara kaum muslimin, karena engkau menjauh dari kelompok terbesar, orang yang menjauh dari kelompok terbesar lebih dekat dengan kekafiran, sebab dia tidak mengikuti jalan muslimin.
Sebagaimana diketahui bahwa madzhab Ahlus Sunah sampai hari ini adalah kelompok terbesar. Allah berfirman : “Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu (Allah biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan) dan kami masukkan ia ke dalam jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali (QS: An-Nisa 115)
Salah satu dari ajaran yang (diyakini oleh Muhammad bin Abdul Wahab, adalah mengkufurkan kaum muslim sunni yang mengamalkan tawassul, ziarah kubur, maulid nabi, dan lain-lain. Berbagai dalil akurat yang disampaikan ahlussunnah wal jama’ah berkaitan dengan tawassul, ziarah kubur serta maulid, ditolak tanpa alasan yang dapat diterima. Bahkan lebih dari itu, justru berbalik mengkafirkan kaum muslimin sejak 600 tahun sebelumnya, termasuk guru-gurunya sendiri.
Pada satu kesempatan seseorang bertanya pada Muhammad bin Abdul Wahab, Berapa banyak Allah membebaskan orang dari neraka pada bulan Ramadhan?? Dengan segera dia menjawab, “Setiap malam Allah membebaskan 100 ribu orang, dan di akhir malam Ramadhan Allah membebaskan sebanyak hitungan orang yang telah dibebaskan dari awal sampai akhir Ramadhan” Lelaki itu bertanya lagi “Kalau begitu pengikutmu tidak mencapai satu person pun dari jumlah tersebut, lalu siapakah kaum muslimin yang dibebaskan Allah tersebut? Dari manakah jumlah sebanyak itu? Sedangkan engkau membatasi bahwa hanya pengikutmu saja
yang muslim. Mendengar jawaban itu Ibn Abdil Wahab pun terdiam seribu bahasa.
Sekalipun demikian Muhammad bin Abdul Wahab tidak menggubris nasehat ayahnya dan guru-gurunya itu. Dengan berdalihkan pemurnian ajaran Islam, dia terus menyebarkan ajarannya di sekitar wilayah Najed. Orang-orang yang pengetahuan agamanya minim banyak yang terpengaruh. Termasuk diantara pengikutnya adalah penguasa Dar’iyah, Muhammad bin Saud (meninggal tahun 1178 H / 1765 M) pendiri dinasti Saudi, yang dikemudian hari menjadi mertuanya.
Dia mendukung secara penuh dan memanfaatkannya untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Ibn Saud sendiri sangat patuh pada perintah Muhammad bin Abdul Wahab. Jika dia menyuruh untuk membunuh atau merampas harta seseorang dia segera melaksanakannya dengan keyakinan bahwa kaum muslimin telah kafir dan syirik selama 600 tahun lebih, dan membunuh orang musyrik dijamin surga.
Sejak semula Muhammad bin Abdul Wahab sangat gemar mempelajari sejarah nabi-nabi palsu, seperti Musailamah Al-Kadzdzab, Aswad Al-Ansiy, Tulaihah Al-Asadiy dll. Agaknya dia punya keinginan mengaku nabi, ini tampak sekali ketika ia menyebut para pengikut dari daerahnya dengan julukan Al-Anshar, sedangkan pengikutnya dari luar daerah dijuluki Al-Muhajirin. Kalau seseorang ingin menjadi pengikutnya, dia harus mengucapkan dua syahadat di hadapannya kemudian harus mengakui bahwa sebelum masuk Wahabi dirinya adalah musyrik, begitu pula kedua orang tuanya. Dia juga diharuskan mengakui bahwa para ulama2 besar sebelumnya telah mati kafir. Kalau mau mengakui hal tersebut dia diterima menjadi pengikutnya, kalau tidak dia pun langsung dibunuh.
Muhammad bin Abdul Wahab juga sering merendahkan Nabi SAW dengan dalih pemurnian akidah, dia juga membiarkan para pengikutnya melecehkan Nabi di hadapannya, sampai-sampai seorang pengikutnya berkata :
“Tongkatku ini masih lebih baik dari Muhammad, karena tongkat-ku masih bisa digunakan membunuh ular, sedangkan Muhammad telah mati dan tidak tersisa manfaatnya sama sekali. Muhammad bin Abdul Wahab di hadapan pengikutnya tak ubahnya seperti Nabi di hadapan umatnya.
Pengikutnya semakin banyak dan wilayah kekuasaan semakin luas. Keduanya bekerja sama untuk memberantas tradisi yang dianggapnya keliru dalam masyarakat Arab, seperti tawassul, ziarah kubur, peringatan Maulid dan sebagainya. Tak mengherankan bila para pengikut Muhammad bin Abdul Wahab lantas menyerang makam-makam yang mulia. Bahkan, pada 1802, mereka menyerang Karbala-Irak, tempat dikebumikan jasad cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib. Karena makam tersebut dianggap tempat munkar yang berpotensi syirik kepada Allah. Dua tahun kemudian, mereka menyerang Madinah, menghancurkan kubah yang ada di atas kuburan, menjarah hiasan-hiasan yang ada di Hujrah Nabi Muhammad.
Keberhasilan menaklukkan Madinah berlanjut. Mereka masuk ke Mekkah pada 1806, dan merusak kiswah, kain penutup Ka’bah yang terbuat dari sutra. Kemudian merobohkan puluhan kubah di Ma’la, termasuk kubah tempat kelahiran Nabi SAW, tempat kelahiran Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Ali, juga kubah Sayyidatuna Khadijah, masjid Abdullah bin Abbas. Mereka terus menghancurkan masjid-masjid dan tempat-tempat kaum solihin sambil bersorak-sorai, menyanyi dan diiringi tabuhan kendang. Mereka juga mencaci-maki ahli kubur bahkan sebagian mereka kencing di kubur kaum solihin tersebut.
Gerakan kaum Wahabi ini membuat Sultan Mahmud II, penguasa Kerajaan Usmani, Istanbul-Turki, murka. Dikirimlah prajuritnya yang bermarkas di Mesir, di bawah pimpinan Muhammad Ali, untuk melumpuhkannya. Pada 1813, Madinah dan Mekkah bisa direbut kembali.
Gerakan Wahabi surut. Tapi, pada awal abad ke-20, Abdul Aziz bin Sa’ud bangkit kembali mengusung paham Wahabi. Tahun 1924, ia berhasil menduduki Mekkah, lalu ke Madinah dan Jeddah, memanfaatkan kelemahan Turki akibat kekalahannya dalam Perang Dunia I. Sejak itu, hingga kini, paham Wahabi mengendalikan pemerintahan di Arab Saudi. Dewasa ini pengaruh gerakan Wahabi bersifat global.
Riyadh mengeluarkan jutaan dolar AS setiap tahun untuk menyebarkan ideologi Wahabi. Sejak hadirnya Wahabi, dunia Islam tidak pernah tenang penuh dengan pergolakan pemikiran, sebab kelompok ekstrem itu selalu menghalau pemikiran dan pemahaman agama Sunni-Syafi’i yang sudah mapan.
Kekejaman dan kejahilan Wahabi lainnya adalah meruntuhkan kubah-kubah di atas makam sahabat-sahabat Nabi SAW yang berada di Ma’la (Mekkah), di Baqi’ dan Uhud (Madinah) semuanya diruntuhkan dan diratakan dengan tanah dengan mengunakan dinamit penghancur.
Demikian juga kubah di atas tanah Nabi SAW dilahirkan, yaitu di Suq al Leil diratakan dengan tanah dengan menggunakan dinamit dan dijadikan tempat parkir onta.



Tambahan Ulama Besar yang dibunuh dengan kejam oleh Wahabi:

Kisah Nyata ; Pembantaian Keluarga Syaikh Nawawi al-Bantani al-Syafi’i (Pembesar Syafi’iyyah) Oleh Kaum Wahhabi
Kisah ini diceritakan oleh keturunan dari keluarga Syaikh Nawawi al-Bantani yang berhasil lolos dari kejaran Wahhabi. Beliau adalah KH. Thabari Syadzily. Berikut adalah sedikit kisah pembantaian tersebut.
KISAH NYATA : Pada zaman dahulu di kota Mekkah keluarga Syeikh Nawawi bin Umar Al-Bantani (pujangga Indonesia) pun tidak luput dari sasaran pembantaian Wahabi. Ketika salah seorang keluarga beliau sedang duduk memangku cucunya, kemudian gerombolan Wahabi datang memasuki rumahnya tanpa diundang dan langsung membunuh dan membantainya hingga tewas. Darahnya mengalir membasahi tubuh cucunya yang masih kecil yang sedang dipangku oleh beliau.Sedangkan keluarganya yang lain di golongan laki-laki dikejar-kejar oleh gerombolan Wahabi untuk dibunuh. Alhamdulillah mereka selamat sampai ke Indonesia dengan cara menyamar sebagai perempuan.

Syaikh Nawawi Al Bantani ulama Mazhab Syafi'ie yang dibantai keji oleh Wahabi

Syaikh Nawawi bin ‘Umar bin ‘Arabi bin ‘Ali al-Tanari al-Bantani al-Syafi’i (Salah seorang ulama pembesar Syafi’iyyah)
KH Thabari, Keturunan Syaikh Nawawi Al Bantani

KH. Thobari Syadzily Mengenakan Jubah Syaikh Nawawi al-Bantani. Baju jubah Syeikh Nawawi bin Umar bin ‘Arobi bin Ali, Tanara – Banten masih tersimpan dengan rapih di rumah saudara sepupu KH. Thobary Syadzily di desa Kampung Gunung Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang, Banten.

Ulama baru yang dibunuh Wahabi adalah Syekh Al Buthi. Seperti biasa, Wahabi tidak pernah mau mengaku meski mereka selalu menghina dgn penuh rasa kebencian thd Syekh Al Buthi dan bergembira ria atas kematiannya.

Al Buthi

Al-Buti sendiri yang tahun ini berusia 84 tahun adalah seorang pensiunan dekan dan profesor Fakultas Hukum Islam di Universitas Damaskus. Ia dikenal keras menentang terorisme dan pengkritik pihak asing yang didukung kelompok-kelompok militan, yang ia gambarkan sebagai “para tentara bayaran”.
Seminggu sebelum pembunuhan itu, ia mengatakan dalam ceramahnya, “Kami diserang di setiap jengkal tanah kami, makanan kami, kesucian dan kehormatan perempuan dan anak-anak kami Hari ini kami menjalankan tugas yang sah… yakni kebutuhan mobilisasi untuk melindungi nilai-nilai, tanah air, dan tempat-tempat suci kami, dan dalam hal ini tidak ada perbedaan antara tentara nasional dan seluruh bangsa ini”.
Seminggu setelah pembunuhan Al-Buti, ulama Sunni lainnya Syaikh Hassan Saifuddin (80 tahun) secara brutal dipenggal kepalanya di bagian utara Kota Aleppo oleh sekelompok militan yang dibekingi pihak asing dan menyeret tubuhnya di jalanan. Kepalanya ditanam di menara sebuah masjid yang biasa digunakan untuk berkhotbah. Syaikh Saifuddin juga dikenal sebagai seorang anti-milisi, dan penentang perang yang sedang berkecamuk melawan pemerintah Suriah.

========================================================================
Refrensi :

1.https://www.facebook.com/photo.php?fbid=413723665364286&set=a.104389446297711.6773.100001799685063&type=1&theater

2.http://ashhabur-royi.blogspot.com/2011/07/kisah-nyata-pembantaian-keluarga.html

3.http://wahabinews.wordpress.com/2012/06/11/kisah-nyata-pembantaian-keluarga-syaikh-nawawi-al-bantani-al-syafii-pembesar-syafiiyyah-oleh-kaum-wahhabi/

4.http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,43499-lang,id-c,nasional-t,Tokoh+Muslim+dan+Kristiani+Jadi+Target+Teroris+di+Suriah-.phpx

5.http://kabarislam.wordpress.com/2013/04/15/ulama-baru-yang-dibunuh-wahabi/

6.http://kabarislam.wordpress.com/2012/12/21/sejarah-wahabi-dan-muhammad-bin-abdul-wahhab/

Sabtu, 18 Januari 2014

Berobat Dengan Hipnotis: Ada Yang Haram, Ada Yang Boleh

Bismillahirrohmaanirrohim

Belakangan ini ilmu hipnotis mulai mencuat karena ada beberapa tokoh yang mengenalkan dan mempopulerkan kembali dalam bentuk hiburan dan pertunjukan. Kemudian salah satu tokoh juga mempromosikan metode pengobatan dengan hipnotis atau terapi dengan hipnotis. Misalnya terapi berhenti merokok dengan hipnotis, terapi menyembuhkan orang dengan rehabilitasi narkoba atau stroke dan lain-lain. Bagaimana hukumnya? Maka perlu dirinci:



1.jika hipnotis dengan kekuatan motivasi dan kata-kata yang indah serta mendukung

Maka ini tidak mengapa/boleh. Karena dalam syariat dikenal istilah Al-Fa’lu yaitu merasa optimis dan semangat (berhusnudzan kepada Allah) ketika ada momentum yang dia bisa jadikan penyemangat bagi dirinya misalnya kejadian yang baik atau perkataan yang baik.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« لاَ عَدْوَى ، وَلاَ طِيَرَةَ ، وَيُعْجِبُنِى الْفَأْلُ » . قَالُوا وَمَا الْفَأْلُ قَالَ « كَلِمَةٌ طَيِّبَةٌ

“Tidak dibenarkan menganggap penyakit menular dengan sendirinya (tanpa ketentuan Allah) dan tidak dibenarkan beranggapan sial. Sedangkan al-fa’lu membuatkan takjub.” Para sahabat bertanya, “Apa itu al fa’lu?” beliau bersabda,“Kalimat yang baik thayyib.”[1]

Contoh lainya misalnya:

-Ketika hari pertama masuk kuliah, cuaca sangat cerah dan udara segar, maka dia optimis kuliahnya akan lancar (berhusnudzan kepada Allah)

-ketika sedang ada masalah kemudian ada temannya datang bernama “untung” maka dia optimis, sepertinya ada jalan keluar dari temannya.



2.hipnotis dengan bantuan jin atau setan

Maka jelas hukumnya haram. Untuk membedakannya biasanya dengan bantuan jin atau setan maka ada syarat-syarat tertentu yang harus dilakukan. Syarat-syarat tersebut biasanya berupa kesyirikan yang membuat pelakunya keluar dari agama Islam. Misalnya harus memberi sesaji atau mengucapkan perkataan syirik, berdoa kepada selain Allah atau memohon kepada selain Allah.

Berikut fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah (Komite dakwah di Saudi)

Pertanyaan:

السؤال : هل يجوز للمسلمين العلاج بالتنويم المغناطيسي ؟

Bolehkah bagi seorang muslim berobat dengan menggunakan hipnotis?
لقد أفتى علماؤنا المعاصرون بأن مسألة التنويم المغناطيسي لها علاقة باستخدام

الجن ، وبناء عليه فلابد من معرفة الأمرين التاليين :

أولا : لا يجوز الاستعانة بالجن وغيرهم من المخلوقات في معرفة المغيبات ، لا بدعائهم والتزلف إليهم ، ولا بغير ذلك ، بل ذلك شرك لأنه نوع من العبادة ، وقد أعلم الله عباده أن يخصوه بها فيقولوا : إياك نعبد وإياك نستعين . وثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال لابن عباس : ( إذا سألت فاسأل الله ، وإذا استعنت فاستعن بالله) رواه الترمذي (2516) { صححه الألباني في صحيح الترمذي (2043) } .

ثانيا : التنويم المغناطيسي ضرب من ضروب الكهانة باستخدام جني حتى يسلطه المنوم على المنوم فيتكلم بلسانه ويكسبه قوة على بعض الأعمال بالسيطرة عليه ، إن صدق الجني مع المنوم وكان طوعا له مقابل ما يتقرب به المنوم إليه ، ويجعل ذلك الجني المنوم طوع إرادة المنوم ، بما يطلبه من الأعمال أو الأخبار بمساعدة الجني له ، إن صدق ذلك الجني مع المنوم ، وعلى ذلك يكون استغلال التنويم المغناطيسي واتخاذه طريقا للدلالة على مكان سرقة أو ضالة أو علاج مريض أو القيام بأي عمل آخر بواسطة المنوم غير جائز ، بل هو شرك لما تقدم ، ولأنه التجاء إلى غير الله فيما هو من وراء الأسباب العادية التي جعلها سبحانه إلى المخلوقات وأباحها لهم . اهـ )

Para ulama masa kini memfatwakan bahwa hipnotis (umumnya) menggunakan bantuan jin. Berdasarkan hal ini maka perlu diperhatikan dua perkara:

1.tidak boleh menggunakan jin dan makhluk lain untuk mengetahui perkara gaib, baik dengan meminta atau memuji-muji mereka atau cara yang lain. Bakan hal tersebut adalah kesyirikan dalam ibadah. Sesungguhnya Allah telah mengajarkan hambanya agar mengkhususkan ibadah kepada Allah, sebagaimana doa (Al-Fatihah)

“kepadamulah kami menyembah dan kepadamulah kami memohon pertolongan”

Dan sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ibnu Abbas

“jika engkau meminta, mintalah kepada Allah, jika engkau memohon istigatsah, mohonlah kepada Allah.”

2.hipnotis termasuk jenis perdukunan dengan batuan jin, bentuknya orang yang dihipnotis dikuasai oleh jin. Maka ia berbicara dan berbuat sebagian aktivitas sesuai dengan keinginan penghipnotis. Jika jin berhasil (mempengaruhi) maka ia akan meminta kompensasi sukarela yaitu taqarrub kepada jin. Oleh karena itu penggunaan hipnotis untuk menunjukkan (melalui orang yang dikusasi jin) benda yang dicuri, yang hilang atau menyembuhkan orang sakit atau melaksanakan kegiatan dengan bantuan penghipnotis maka hukumnya tidak boleh (haram). Bahkan termasuk kesyirikan karena berlindung dan memohon kepada selain Allah pada hal-hal yang diluar kebiasaan (hukum sebab-akibat) yang Allah takdirkan/tentukan pada mahluknya dan membolehkannya.[2]

Ref :
1.http://muslimafiyah.com/
2.

KUMPULAN KKATA-KATA MOTIVASI, NASEHAT BIJAK DAN HIKMAH

Bismillahirrohmaanirrohim

1. Murid yang hebat akan selalu memperhatikan kelebihan-kelebihan gurunya, dan guru yang hebat akan selalu memperhatikan kekurangan-kekurangan muridnya.
2.             Guru yang mengakui kekurangannya pada murid-muridnya berarti ia telah mengajarkan kejujuran serta kebijaksanaan yang “membumi” pada saat itu juga.
3.             Guru yang paling disukai murid-muridnya adalah guru yang selalu mampu menjawab segala pertanyaan-pertanyaan muridnya dengan jawaban sekaligus tindakan yang baik, benar, dan memuaskan pikiran serta hati murid-muridnya.
4.             Guru yg paling berhasil mendidik murid-muridnya adalah guru yg paling inspiratif. Ilmu dari seorang guru inspiratif akan dipahami murid-muridnya sebelum ia menyampaikannya.
5.             PELAJAR HEBAT itu tidak takut salah mencoba, tidak takut salah bicara, tidak takut atas segala atribut SALAH. Kalau masih takut salah, “SANG GURU KEHIDUPAN” TIDAK AKAN MEMBERIKAN HIKMAH DAN PENGALAMAN DI BALIK SEMUA PELAJARAN.
6.             Adakalanya orang pintar kalah dengan orang bodoh yang beruntung, tapi orang pintar sering beruntung daripada orang yang bodoh.
7.             Jangan bilang wanita itu “racun dunia” ataupun dgn sebutan kalimat-kalimat negatif lainnya. Setiap dilahirkan dari setiap wanita yaitu ibu kita, dialah satu-satunya wanita yg rela mengorbankan hidupnya untuk kita dan perhiasan terbaik dunia adalah istri sholehah, tentu wanita juga bukan…??
8.             Setiap perpisahan yg menyesakkan akan selalu diikuti dgn rindu yg syahdu, untuk itu aku tidak pernah menyesali akan setiap pertemuan.
9.             PUTUS CINTA pada hakikatnya mengajak kita mengalihkan hubungan dari percintaan yang egois dan mistis ini menjadi hubungan persaudaraan yang manis dan realistis.
10.         Konskwensi mayoritas dari idealisme akan selalu membawa ke alam kesendirian, namun orang-orang hebat dan terdepan pada setiap masanya mayoritas berasal dari kaum idealis sejati.
11.         Jadikan proses pencapaian sukses besarmu kelak dengan rangkaian-rangkaian sukses-sukses kecil yang telah anda bangun saat ini.
12.         Pertemuan yang dilanjulkan dengan perkenalan perkenalan, persahabatan, dan persaudaraan akan selalu menghasilkan yang terikat dalam tali silaturahmi.
13.         Butuh NASIONALISME oleh seluruh elemen bangsa dalam MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN, selanjutnya NASIONALISME tetap dibutuhkan untuk MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN yang telah diraihnya itu.
14.         Terbukalah kepada semua, maka tabir dunia akan menyingkap rahasia-rahasia besar untuk Anda.
15.         Putus asa dan putus usaha akan mengakhiri setiap perjuangan, dan ini adalah salah satu paket istimewa dari syetan.
16.         Fokus pada tindakan selalu akan menghasilkan, sedang terlalu fokus pada resiko bisa menggagalkan rencana.”Beranilah untuk bertindak dan belajar banyak. RESIKO itu akan selalu melahirkan PELAJARAN-PELAJARAN BARU, dan ia hanya ada di tengah-tengah TINDAKAN.
17.         Tetap RAMAH meskipun lagi MARAH untuk membuktikan bahwa kita tak terlalu lemah.
18.         Dengan membaca Al-qur’an serta berusaha memahami artinya insya Allaah dalam waktu instan mampu menetralisir segala warna kesedihan, kekecewaan, penyesalan, kecemasan, dan kekhawatiran menjadi satu warna KEDAMAIAN.
19.         Tidak ada presepsi yang sama persis bagi setiap manusia dalam menyikapi segalanya kecuali dibumbui dengan rasa saling menghargai dan menghormati di antara mereka.
 
20.         Hidup ini sangat indah untuk dijalani dengan penuh kesadaran, jadi sayang kalau setiap momennya kita biarkan begitu saja tanpa pelajaran dan pengalaman. Life is the best ways for anyone to do anything.
21.         Tingkat wawasan ilmu pengetahuan dan karakter seseorang tidak mutlak dipengaruhi oleh status tingkat pendidikannya, tapi mutlak karena efektifitas BELAJAR-nya. Lalu jadilah “Sarjana-Sarjana Sejati”, Profesor-Profesor Ahli” produk dari “Universitas Alam Semesta” ini.
22.         Saat ini aku kembali sangat rindu kepada ketiadaan, kehampaan, tanpa rasa, tanpa karsa, tanpa cita dan tanpa cinta, kembali larut dalam kuasa Sang Sumber Kehidupan, seperti dulu ketika aku belum dilahirkan.
23.         Hampir setiap kerusakan manusia berakar dari ketidakpuasan akan segala keadaan hidupnya.
24.         Yang paling kubenci adalah kebodohan-kebodohanku dan yang paling kusuka adalah keberuntungan-keberuntunganku.
25.         Bayang-bayang akan selalu berlawanan dengan arah datangnya cahaya. Dekatilah cahaya itu, semakin dekat engkau dengan sumber cahaya, semakin berkurang bayanganmu, jika engkau berhasil berada tepat di bawah sumber cahaya itu, bayanganmu pasti sirna.
26.         Semakin dekat ketaqwaan kita kepada allaah swt, semakin jauh kita meninggalkan kegelisahan.
27.         Segala tindakan diri yang tidak mau diketahui oleh orang yang baik menjadi pertanda bahwa tindakan itu berkemungkinan besar tidak baik.
28.         Bingung dan sesak sesaat itu BIASA sebagai pertanda bahwa otak dan hati kita masih BEKERJA.
29.         Aku sangat menghargai semua pendapat teman yang menyertakan alasan, dan aku akan lebih menghormati pendapat sahabat yang bernuansa nasehat.
30.         Saat ini mungkin kita bukan siapa-siapa, justru inilah alasan tepat untuk menciptakan identitas diri dengan segera.
31.         Tetap TENANG ketika problem datang dan tetap SENANG walau hati terguncang, pada mulanya ini adalah PAKSAAN, selanjutnya menjadi KEBIASAAN.
32.         Selalu bersyukur atas segala hasil dan usaha bukan hanya menjadi auto sugesti dan pemancar aura positif pribadi kita, ia juga menjadi salah satu sebab “bonus dan surprise Allaah” yang tiada pernah kita sangka akan menghampiri kita.
33.         Batas dari kesabaran adalah KETEGASAN.
34.         JADIKAN HIDUP SELALU BERNILAI IBADAH. Pada setiap kejadian yang menimpa serta terjadi dalam setiap kehidupan kita, terkadang kita sulit bahkan gagal dalam membedakan “maksud Tuhan”; antara pujian dan teguran, antara cobaan dan peringatan, antara hadiah dan hukuman, namun yang pasti, semua itu adalah “ajakan sekaligus panggilan Tuhan” untuk kita semua agar senantiasa memperbaiki kualitas hidup kita yang senantiasa berorientasi kepada pemikiran-pemikiran, perasaan-perasaan, dan tindakan-tindakan penuh kebaikan serta kemanfaatan yang semakin dekat dengan kehendak-Nya.
35.         Waktu ini sungguh terlalu singkat untuk memahami setiap ilmu dan hikmah di dalamnya, namun belum terlambat untuk mulai mempelajarinya.
36.         Adanya kesalahan-kesalahan diri yang sudah terjadi dan tidak bisa dihindari sering menjadi motivasi untuk melakukan kebaikan-kebaikan diri di lain sisi.
37.         Kesombongan seseorang sama sekali tidak dapat mempengaruhi kehidupan seseorang yang terbiasa rendah hati. Justru di hadapan mereka, kesombongan ini adalah indikasi rendah dan lemahnya diri dengan semua yang ada pada dirinya.
38.         Untuk sekedar ingin tahu saja, maka belajar dan latihannya cukup satu kali. Tapi jika berambisi paham hingga menjadi profesional dan ahli, maka belajar dan latihannya perlu berkali-kali.
39.         Setiap orang yang dapat bertindak berdasarkan priotas serta kualitas bukan hanya karena rutinitas maupun formalitas semata adalah CERDAS.
40.         Semakin tinggi VISI semakin kuat MOTIVASI.
41.         Rasa senang yang masuk di akal itu namanya SUKA dan rasa senang yang masuk ke hati itu namanya CINTA.
42.         Berhati-hatilah dalam membenci dan mencintai seseorang, benci bisa berubah cinta, cinta pun bisa berubah benci, karena untuk keduanya kita menggunakan SATU HATI YANG SAMA.
43.         Ide itu hadiah Tuhan melalui otak kita, feeling itu hadiah Tuhan melalui hati kita, gerak reflek itu hadiah Tuhan melalui indera kita.
44.         Kebanggaan atas segala kelebihan tanpa melibatkan nama Tuhan adalah kesombongan
45.         Kemuliaan kaum Adam ada pada pikiran dan tanggung jawabnya, sedang kemuliaan kaum Hawa ada pada perasaan dan kelembutan kasih sayangnya.
46.         Untuk yakin perlu alasan, alasan akan selalu sebanding dengan keyakinan.
47.         Ciptakan alasan-alasan di setiap area iman dan logismu, hingga TIADA LAGI ALASAN UNTUK GAGAL, gagal menjadi manusia seutuhnya, gagal menjalani hidup yang berkualitas baik.
48.         Konsentrasi serta fokus dalam setiap tindakan itu menghemat waktu.
49.         Seringkali kesedihan-kesedihan itu menjadi sinyal akan adanya kesalahan-kesalahan.
50.         Di dalam jiwa yang sehat terdapat iman yang kuat.
BAGIAN KEDUA
1. Idealisme bukanlah kelainan, idealisme adalah bibit perubahan. Seandainya raga seorang idealis telah tiada, namun jiwa idealisme akan selalu membara di setiap generasi yang inginkan segalanya berjalan sebagaimana mestinya.
2.             Hati-hatilah dengan cinta-cintamu, jangan sampai ia memupuskan citamu, dan hati-hatilah dengan cita-citamu jangan sampai ia mematahkan cintamu. Cita dan cinta adalah dua permata istimewa dalam hidup kita. Be yourself with hope and love…
3.             Teruslah mengaji untuk menenangkan daerah pikiran, hati, dan sekitarnya.
4.             Hal yang paling sia-sia yang dilakukan seorang manusia adalah “mengakali” HUKUM TUHAN dengan segala daya upayanya.
5.             Terimalah seluruh pekerjaan-pekerjaan di luar tugas pokok dan fungsi kita, karena yang membesarkan kebaikan pribadi kita kelak bukanlah seberapa tinggi jabatan dan seberapa besar tugas kita, namun APA YANG MAMPU KITA LAKUKAN.
6.             Rasa menimbulkan sensasi, sensasi menggugah imajinasi, imajinasi menghadirkan mimpi. Mimpi akan kutindaklanjuti setelah kuterbangun nanti.
7.             GAUL : Gampang Adaptasi Urusan Lingkungan.
8.             Teruskan kesombongan-kesombonganmu itu, sebentar lagi pasti kamu akan MALU.
9.             Teruslah percaya dan yakin akan segala sesuatu yang sudah dijamin-NYA, insya Allaah engkau pasti menerimanya
10.         Penyesalan dan kekecewaan mengingatkan kita akan pentingnya berfikir dengan bijak sebelum bertindak.
11.         Raga yang sakit itu untuk menyehatkan jiwa.
12.         Aku akan senantiasa berusaha untuk memastikan bahwa setiap perasaan, pikiran, dan tindakan ini selalu bertemu dalam satu muara tujuan, tujuan yang memiliki acuan, acuan atas nama kebenaran dan kebaikan untuk kehidupan di masa depan. Hingga kelak di hari pembalasan, kepada Tuhan akan dapat kupertanggungjawabkan segala titipan.
13.         Ilmu pengetahuan akan didapat bagi siapapun mereka yang selalu mau membayar impas rasa ingin tahunya. Namun ilmu hikmah hanya akan singgah pada setiap jiwa di antara mereka yang pengalah namun tidak kalah, telah lelah namun tidak menyerah, lalu menerima segalanya itu dengan penuh ramah lagi bijaksana.
14.         Setiap sesama layak menjadi sahabat, namun tidak dengan egonya.
15.         Orang yang merasa belum sukses cenderung membenarkan sekaligus menerima apapun hal yang disampaikan orang yang sudah sukses. Namun sayang, sebagian besar hal-hal itu hanya cocok diterapkan pada ruang, waktu, kondisi, dan keadaan yang sama dengan SI PENYAMPAINYA.
16.         Kebahagiaan manusia ada pada setiap hati yang masih peka terhadap kesusahan hati manusia lainnya.
17.         Berfikir filosofis kadang dapat menunjukkan jalan alternatif dari segala kebuntuan berpikir, namun ada kalanya berfikir filosofis dapat menjebak kita pada sebuah perjalanan ilusi yang panjang lagi tak terbatas.
18.         Jadikan kesalahan orang lain sebagai pelajaran serta jadikan kebaikan orang lain sebagai teladan, lalu berterimakasihlah padanya karena telah mengorbankan waktunya untuk memajukan kita.
19.         Manusia revolusioner pengubah peradaban manusia dizamannya tidak terlalu butuh pada dukungan apalagi pujian, ia hanya butuh DIBIARKAN.
20.         ADAKALANYA ORANG PINTAR KALAH DENGAN ORANG BODOH YANG BERUNTUNG, TAPI ORANG PINTAR SERING BERUNTUNG DARIPADA ORANG YANG BODOH. Oleh karena itu sobat… Ayo kita semakin serius belajar, amalkan, dan saling share setiap ilmu kebaikan itu pada orang lain, setiap kita memiliki potensi yang sama walaupun bentuknya berbeda. Dengan serius belajar, pasti semua bisa pintar. Lifelong learning all…
21.         UNTUKMU PARA PERANTAU…. Jadi apapun engkau kini, jangan pernah lupa akan keluarga dan sanak saudaramu yang dulu dengan berat hati nan duka dalam melepas kepergianmu teriring dengan do’a-do’a tulus dan pesan-pesan serapah mereka….. Tinggal dimanapun engkau kini, jangan pernah lupa tanah kelahiranmu yang kini masih ranum menghijau, ia masih mengharap sentuhan tanganmu….. Bergaul dengan siapapun engkau kini, jangan pernah lupa sahabat-sahabat karibmu, dalam cerita malamnya selalu ada sepenggal namamu, merekapun akan selalu rindu dengan suara tawa dan suara nyanyian-nyanyian malammu….. Berjodoh dengan siapapun engkau saat ini, jangan lupakan seorang gadis desa yang lugu lagi polos yang dulu pernah singgah di hatimu, ia selalu ingat semua tentangmu, ia akan selalu mengenangmu dengan sejuta kisah yang telah usang, walau ia tahu semuanya tak kan pernah terulang.
22.         SESEORANG HANYA DAPAT BERCERMIN DENGAN JELAS KETIKA KACA CERMIN BERSIH DAN ADANYA CAHAYA. Semoga Allaah SWT selalu memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada kita seiring dengan berkurangnya “jatah umur” kita maka semakin bersih pula hati kita. Begitu juga seiring dengan berbagai kelam dan suramnya problematika hidup kita, “cahaya kebaikan dan kebenaran” dari-Nya senantiasa menyinari kita, sehingga kita dapat sukes dalam mengambil hikmah dari setiap kejadian, mempunyai kepekaan tinggi untuk memahami setiap “pesan Allaah” dengan jalan introspeksi diri.
23.         Ada ambisi harus ada kompetensi, tanpa kompetensi semua visi adalah ilusi.
24.         KEJUJURAN itu jalan utama menuju KEMUJURAN. (DJSN)
25.         Rencana besarku membuatku selalu bermimpi kala kutersadar, mimpi sadarku memaksa fikiranku untuk selalu menyasar setiap sudut tapal batas kekerdilanku, tak cukup sampai di situ ia terus menyelinap ke pusat rasaku, ia terus berusaha mengusir segala ragu hingga cemburu.
26.         Kesabaran itu bukanlah pasif namun agresif.
27.         Mekanisme seleksi alam dan hukum sebab-akibat alamiah senantiasa berlaku pada setiap elemen-elemen alam, termasuk bagi seluruh manusia, tak ada yang luput dari sistem kerja beserta aturan-aturannya. Seleksi alam akan selalu melahirkan pemimpin-pemimpin besar lagi bijak di zamannya serta hukum sebab-akibat pun akan selalu eksis dalam setiap nafas kehidupan semesta ini karena kuasa-NYA yang nyata.
28.         Cinta sejati tidak butuh ditolak ataupun diterima karena ia bukanlah sebuah pemberian manusia, cinta sejati adalah sebuah anugerah terindah dari Tuhan yang telah menyatukan dua hati mereka sebelum lidah melafalkannya.
29.         Cinta kasih menjadi tersisih ketika cemburu jadi hantu.
30.         Kegagalan-kegagalan itu laksana rangkaian batu-batu pijakan yang menjadi satu-satunya jalan menuju salah satu “kebun buah kepuasan dan kebahagiaan” yang dapat dipetik dari “pohon-pohon pengalaman”.(
31.         Setiap hubungan manusia dengan manusia lainnya akan selalu terjaga seiring dengan saling rekatnya kesatuan jiwa dan hati mereka, tanpa keduanya, hubungan itu hanyalah sebuah kepentingan sesaat.
32.         ”Orang besar” tidak mesti menjadi PIMPINAN dalam sebuah organisasi ataupun kelompok, tapi setiap “orang besar” pasti memiliki jiwa PEMIMPIN dalam dirinya.
33.         Kepercayaan akan terus datang apabila kapabilitas semakin ditingkatkan, bahkan kredibilitas yang sudah dihancurkan orang lain pun justru akan memperkokoh tegaknya identitas pribadi yang langka.
34.         Saat ini aku tak tahu pasti “dimana batas antara timur dan barat?”. Namun dengan segala keterbatasan ini, semakin meyakinkanku bahwa aku adalah manusia biasa.
35.         Tidak usah pusing-pusing mengitervensi kinerja pikiran kita ini, izinkan ia untuk menentukan caranya sendiri lalu biarkan ia bekerja untuk kita.
36.         Jika KETERPURUKAN seorang manusia disebabkan oleh KETINGGIAN HATI dan KERENDAHAN AKALnya, maka SUKSES hakiki seorang manusia dibentuk dari KERENDAHAN HATI dan KETINGGIAN AKALnya.
37.         STATUS = Setiap Tulisan Aku Tertuju Untukmu Saudara-saudariku. CINTA : Ceritanya Indah Narasinya Tiada Akhir.
38.         Kesempurnaan menjadi manusia seutuhnya tercapai ketika terjadi keseimbangan antara indera, pikiran, dan hati.
39.         Pola pikir sempitku terjadi ketika aku terlalu fokus pada hal-hal dari jarak yang terlalu dekat.
40.         AKTIF itu biasa, PROAKTIF itu yang luar biasa.
41.         Ketika tiada seorangpun yang peduli apalagi empati pada diri kala terdampar sendiri, saat pikiran gundah dan susah, saat hati risau lagi resah, tersudut dalam keadaan yang sulit lagi rumit. ~~> Sadarlah sobat…, inilah cara Tuhan membesarkan jiwa kita, mendewasakan pikiran kita, serta membersihkan hati kita. ==> “Jika tiada satu orangpun yang peduli dengan diri ini, cukuplah yang SATU yakni Allaah Yang Maha Kasih sebagai penolongku, toh Dialah Maha Penolong bagi semua orang, tak terkecuali Sang Penolong bagi orang-orang yang tak mempedulikanku.
42.         Ketika saat ini tidak berkesempatan mendapat ikan, tetap perbaikilah kail dan kumpulkanlah umpan. Jika setiap usaha ataupun pekerjaan kita saat ini belum membuahkan hasil, tetaplah belajar terus menjadi lebih baik untuk selalu meningkatkan kompetensi, skill, keahlian ataupun SDM kita secara umum, karena nanti dialah yang akan mengantarkan kita dalam menggapai harapan, bahkan lebih dari itu.
43.         SESEORANG HANYA DAPAT BERCERMIN DENGAN JELAS KETIKA KACA CERMIN BERSIH DAN ADANYA CAHAYA. Semoga Allaah SWT selalu memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada kita seiring dengan berkurangnya “jatah umur” kita maka semakin bersih pula hati kita. Begitu juga seiring dengan berbagai kelam dan suramnya problematika hidup kita, cahaya kebaikan dan kebenaran dari-Nya senantiasa menyinari kita, sehingga kita dapat sukes dalam mengambil hikmah dari setiap kejadian, mempunyai kepekaan tinggi untuk memahami setiap “pesan Allaah” dengan jalan introspeksi diri.
44.         Ada ambisi harus ada kompetensi, tanpa kompetensi semua visi adalah ilusi.
45.         Atas izin Allah SWT… Untuk kalian berdua yang selalu istimewa di hatiku…, engkaulah orang tuaku…. Untuk kalian permohonan maafku atas segala kesabaranmu yang tiada bertepi…, untuk kalian bhakti tundukku atas segala pengorbananmu yang tiada berharap kembali…, untuk kalian hormat santunku atas segala kasih sayangmu …, seribu ucapan terimakasihku atas sejuta do’a-do’a tulusmu…. “NAMAMU TIADA AKAN PERNAH SIRNA OLEH MASA DAN USIA, NAMAMU TELAH MENYATU DALAM JIWA RAGAKU, NAMAMU TELAH MELEBUR DENGAN SETIAP UDARA YANG AKAN AKU HIRUP SEPANJANG HIDUPKU”.
46.         Sering kucoba mataku tuk terpejam, namun wajahmu tak jua kunjung terbenam, kini ku telah sadar bahwa namamu telah tertanam di hatiku yg terdalam.
47.         Manusia pada dasarnya tidak hanya ingin lebih daripada CUKUP, tapi ia juga ingin lebih daripada yang LAINNYA.
48.         Dikarenakan kesempatan setiap kita berpijak di bumi Allaah ini relatif singkat, sehingga tdk mungkin kita akan dapat mempelajari, mengetahui, apalagi memahami segala hal, namun di antara 1000 pertandingan, kita diizinkan kalah utk yg ke-999 kalinya, sedang 1 kalinya kitalah pemenangnya, lalu menjadi inspirator bagi 999 pemenang yg lain.
49.         Karakter perfeksionis sering membuang kesalahan-kesalahan kecilnya ke “TONG SAMPAH”.
50.         Berikan kepercayaan penuhmu hanya pada Tuhan. Kalau tidak, setiap kepercayaan akan rentan dengan kekecewaan

http://ustadchandra.wordpress.com/

Rabu, 15 Januari 2014

Mana Dalil yang Menyatakan Perayaan Maulid Haram?

Bismillahirrohmaanirrohim

Salah satu keanehan dari para pro maulid, mereka Menanyakan mana dalil yang mengharamkan maulid secara khusus. Padahal seharusnya yang ditanyakan adalah mana dalil yang memerintahkan untuk merayakan maulid atau mengekspresikan cinta Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dengan maulid? Karena kaedahnya tentu berbeda antara masalah ibadah dan masalah muamalah atau adat (non-ibadah). Kalau dalam masalah ibadah, hukum asalnya adalah haram sampai ada dalil yang memerintahkan. Untuk masalah muamalat atau adat, berlaku hukum sebaliknya. Hukum asal dalam perkara non-ibadah adalah boleh sampai ada dalil yang melarang.

Ulama Syafi’iyyah memiliki kaedah,

اَلْأَصْلَ فِي اَلْعِبَادَةِ اَلتَّوَقُّف

“Hukum asal ibadah adalah tawaqquf (diam sampai datang dalil)”

Perkataan di atas disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (5: 43). Ibnu Hajar adalah di antara ulama besar Syafi’i yang jadi rujukan. Perkataan Ibnu Hajar tersebut menunjukkan bahwa jika tidak ada dalil, maka suatu amalan tidak boleh dilakukan. Itu artinya asal ibadah adalah haram sampai ada dalil yang memerintahkan. Di tempat lain, Ibnu Hajar rahimahullah juga berkata,

أَنَّ التَّقْرِير فِي الْعِبَادَة إِنَّمَا يُؤْخَذ عَنْ تَوْقِيف

“Penetapan ibadah diambil dari tawqif (adanya dalil)” (Fathul Bari, 2: 80).

Ibnu Daqiq Al ‘Ied, salah seorang ulama besar Syafi’i juga berkata,

لِأَنَّ الْغَالِبَ عَلَى الْعِبَادَاتِ التَّعَبُّدُ ، وَمَأْخَذُهَا التَّوْقِيفُ

“Umumnya ibadah adalah ta’abbud (beribadah pada Allah). Dan patokannya adalah dengan melihat dalil”.

Kaedah ini beliau sebutkan dalam kitab Ihkamul Ahkam Syarh ‘Umdatil Ahkam.

Ibnu Taimiyah lebih memperjelas kaedah antara ibadah dan non-ibadah. Beliau rahimahullah berkata,

إنَّ الْأَصْلَ فِي الْعِبَادَاتِ التَّوْقِيفُ فَلَا يُشْرَعُ مِنْهَا إلَّا مَا شَرَعَهُ اللَّهُ تَعَالَى . وَإِلَّا دَخَلْنَا فِي مَعْنَى قَوْلِهِ : { أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ } . وَالْعَادَاتُ الْأَصْلُ فِيهَا الْعَفْوُ فَلَا يَحْظُرُ مِنْهَا إلَّا مَا حَرَّمَهُ وَإِلَّا دَخَلْنَا فِي مَعْنَى قَوْلِهِ : { قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا } وَلِهَذَا ذَمَّ اللَّهُ الْمُشْرِكِينَ الَّذِينَ شَرَعُوا مِنْ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَحَرَّمُوا مَا لَمْ يُحَرِّمْهُ

“Hukum asal ibadah adalah tawqifiyah (dilaksanakan jika ada dalil). Ibadah tidaklah diperintahkan sampai ada perintah dari Allah. Jika tidak, maka termasuk dalam firman Allah (yang artinya), “Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?” (QS. Asy Syura: 21). Sedangkan perkara adat (non-ibadah), hukum asalnya adalah dimaafkan, maka tidaklah ada larangan untuk dilakukan sampai datang dalil larangan. Jika tidak, maka termasuk dalam firman Allah (yang artinya), “Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal” (QS. Yunus: 59). Oleh karena itu, Allah mencela orang-orang musyrik yang membuat syari’at yang tidak diizinkan oleh Allah dan mengharamkan yang tidak diharamkan. (Majmu’ Al Fatawa, 29: 17).

Atau mungkin Maulid bukan ibadah? Lantas kenapa capek-capek merayakannya kalau bukan maksud ibadah? Bukankah merayakan maulid untuk menunjukkan cinta Rasul, maka tentu pahala yang ingin diraih?

Sehingga tidak tepat dan terasa aneh jika dalam masalah Maulid, ada yang berujar, “Kan tidak ada dalil yang melarang? Gitu saja kok repot …”. Maka cukup kami sanggah bahwa hadits ‘Aisyah sudah sebagai dalilnya yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim no. 1718).

Murid Imam Nawawi, Ibnu ‘Atthor rahimahullah menjelaskan mengenai hadits ini, “Para ulama menganggap perbuatan bid’ah yang tidak pernah diajarkan dalam Islam yang direkayasa oleh orang yang tidak berilmu, di mana amalan tersebut adalah sesuatu yang tidak ada landasan (alias: tidak berdalil), maka sudah sepantasnya hal ini diingkari. Pelaku bid’ah cukup disanggah dengan hadits yang shahih dan tegas ini karena perbuatan bid’ah itu mencacati ibadah.” (Lihat Syarh Al Arba’in An Nawawiyah atau dikenal pula dengan Mukhtashor An Nawawi, hal. 72)

Jadi, peringatan maulid adalah ibadah. Jika termasuk ibadah haruslah butuh dalil. Jadi kami bertanya sebaliknya, mana dalil yang menyatakan bahwa para sahabat atau generasi pertama umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi. Adakah bukti Abu Bakr, Umar, Utsman dan ‘Ali merayakan Maulid Nabi? Padahal Imam Malik pernah berkata,

ولا يصلح آخر هذه الأمة إلا ما أصلح أولها

“Umat saat ini tidak bisa menjadi baik melainkan dengan mengikuti baiknya generasi Islam yang pertama”

Terus siapa yang diikuti dan diambil petunjuknya? Apakah Nabi Muhammad? Apakah para sahabat? Atau kyai? Atau karena tradisi yang diikuti?

Kalau ada yang mengatakan perayaan Maulid Nabi bukanlah ibadah, itu hanyalah omong kosong. Masa’ membaca shalawat, mengekspresikan cinta pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan ingin meraih pahala? Yang namanya ingin meraih pahala tentu saja termasuk ibadah.

Salah satu tulisan yang mesti dibaca: http://rumaysho.com/jalan-kebenaran/beda-antara-adat-dan-ibadah-3121

Hanya Allah yang memberi taufik.



Disusun di Makkah, 6 Rabi’ul Awwal 1435 H

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Muslim.Or.Id

Sabtu, 11 Januari 2014

KISAH PENCIPTAAN NUR MUHAMMAD

Bismillahirrohmaanirrohim
 Suatu hari Sayidina Ali, karamallahu wajhahu, misan dan menantu Nabi Suci SAW bertanya,

"Wahai (Nabi) Muhammad, kedua orang tuaku akan menjadi jaminanku, mohon katakan padaku apa yang diciptakan Allah Ta’ala sebelum semua makhluk ciptaan?"

Beliau menjawab : "Sesungguhnya, sebelum Rabbmu menciptakan lainnya, Dia menciptakan dari Nur-Nya nur Nabimu."

Di Hadist yang lain, yang diiiwayatkan dari Abdurrazaq ra yang diterimanya dari Jabir ra, bahwa Jabir pernah bertanya kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, apakah yang mula-mula sekali Allah jadikan?".

Rasulullah saw menjawab : "Sesungguhnya Allah ciptakan sebelum adanya sesuatu adalah nur Nabimu dari Nur-Nya."

Nur Muhammad itu sudah ada sebelum adanya segala sesuatu di alam ini. Nur Muhammad dianugerahi tujuh lautan : Laut Ilmu, Laut Latif, Laut Pikir, Laut Sabar, Laut Akal, Laut Rahman, dan Laut Cahaya.


Dia kemudian membagi Nur ini menjadi empat bagian Dari bagian pertama Dia menciptakan Pena. dari bagian kedua lawhal-mahfudz, dari bagian ketiga ‘Arsy”.

Kini telah diketahui bahwa ketika Allah menciptakan lawhal-mahfudz dan Pena. Pada pena itu terdapat seratus simpul, jarak antara kedua simpul adalah sejauh dua tahun perjalanan. Allah kemudian memerintahkan Pena untuk menulis, dan Pena bertanya, "Ya Allah, apa yang harus saya tulis?"

Allah berfirman, “Tulislah : la ilaha illallah,Muhammadan Rasulullah”.

Atas itu Pena berseru, "Oh, betapa sebuah nama yang indah, agung Muhammad itu bahwa dia disebut bersama Asma Mu yang Suci, ya Allah".

Allah kemudian berfirman, "Wahai Pena, jagalah kelakuanmu ! Nama ini adalah nama Kekasih-Ku, dari Nurnya Aku menciptakan ‘Arsy dan Pena dan lawhal-mahfudz; kamu, juga diciptakan dari Nurnya. Jika bukan karena dia, Aku tidak akan menciptakan apapun”.

Ketika Allah SWT telah mengatakan kalimat tersebut, Pena itu terbelah dua karena takutnya kepada Allah, dan tempat dari mana kata-katanya tadi keluar menjadi tertutup/terhalang, sehingga sampai dengan hari ini ujungnya tetap terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda dari rahasia Ilahiah yang agung.

Kemudian Allah memerintahkan Pena untuk menulis "Apa yang harus saya tulis, Ya Allah?" bertanya Pena. Kemudian Rabb al Alamin berkata, "Tulislah semua yang akan terjadi sampai Hari Pengadilan !”.

Berkata Pena, "Ya Allah, apa yang harus saya mulai?". Berfirman Allah, "Kamu harus memulai dengan kata-kata ini: Bismillah al-Rahman al-Rahim."

Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna, kemudian Pena bersiap untuk menulis kata-kata itu pada Kitab (lawh al-mahfudz), dan dia menyelesaikan tulisan itu dalam 700 tahun.

Ketika Pena telah menulis kata-kata itu, Allah SWT berfirman "Telah memakan 700 tahun untuk kamu menulis tiga Nama-Ku; Nama Keagungan-Ku, Kasih Sayang-Ku dan Empati-Ku. Tiga kata-kata yang penuh barakah ini saya buat sebagai sebuah hadiah bagi ummat Kekasih-Ku Muhammad. Dengan Keagungan-Ku, Aku berjanji bahwa bilamana abdi manapun dari ummat ini menyebutkan kata Bismillah dengan niat yang murni, Aku akan menulis 700 tahun pahala yang tak terhitung untuk abdi tadi, dan 700 tahun dosa akan Aku hapuskan.”

“Sekarang (selanjutnya), bagaian ke-empat dari Nur itu Aku bagi lagi menjadi empat bagian: Dari bagian pertama Aku ciptakan Malaikat Penyangga Singgasana (hamalat al-’Arsy); Dari bagian kedua Aku telah ciptakan Kursi, majelis Ilahiah (Langit atas yang menyangga Singgasana Ilahiah, ‘Arsy); Dari bagian ketiga Aku ciptakan seluruh malaikat (makhluk) langit lainnya.”

“kemudian bagian keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian: dari bagian pertama Aku membuat semua langit, dari bagian Kedua Aku membuat bumi-bumi, dari bagian ketiga Aku membuat jinn dan api.”

“Bagian keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian : dari bagian pertama Aku membuat cahaya yang menyoroti muka kaum beriman; dari bagian kedua Aku membuat cahaya di dalam jantung mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah; dari bagian ketiga cahaya bagi lidah mereka yang adalah cahaya Tawhid (Hu Allahu Ahad), dan dari bagian keempat Aku membuat berbagai cahaya dari ruh Muhammad SAW”.

Ruh yang cantik ini diciptakan 360.000 tahun sebelum penciptaan dunia ini, dan itu dibentuk sangat (paling) cantik dan dibuat dari bahan yang tak terbandingkan Kepalanya dibuat dari petunjuk, lehernya dibuat dari kerendahan hati. Matanya dari kesederhanaan dan kejujuran, dahinya dari kedekatan (kepada Allah). Mulutnya dari kesabaran, lidahnya dari kesungguhan, pipinya dari cinta dan kehati-hatian, perutnya dari tirakat terhadap makanan dan hal-hal keduniaan, kaki dan lututnya dari mengikuti jalan lurus dan jantungnya yang mulia dipenuhi dengan rahman.

Ruh yang penuh kemuliaan ini diajari dengan rahmat dan dilengkapi dengan adab semua kekuatan yang indah. Kepadanya diberikan risalahnya dan kualitas kenabiannya dipasang. Kemudian Mahkota Kedekatan Ilahiah dipasangkan pada kepalanya yang penuh barokah, masyhur dan tinggi di atas semua lainnya, didekorasi dengan Ridha Ilahiah dan diberi nama Habibullah (Kekasih Allah) yang murni dan suci.

Kemudian Allah SWT menciptakan sebuah pohon yang dinamakan Syajaratul Yaqin. Tangkainya berjumlah empat. Kemudian diletakanlah Nur Muhammad pada pohon tersebut. Namun, kehadiran Nur Muhammad, itu membuat pohon bergetar hebat hingga berubah menjadi permata putih. Sedangkan Nur Muhammad memuji bertasbih ke hadirat Allah Ta’ala 70.000 tahun lamanya. Pada permata tersebut, Nur Muhammad mencoba bercermin. Wajahnya begitu indah dilihat. Bentuknya seperti burung merak, dan pakaiannya demikian indah. Dihiasi dengan berbagai perhiasan. Kemudian ia bersujud lima kali.

Allah SWT melihatnya, membuat Nur tersebut merasa malu dan takut. Lalu keluar keringat dari kepalanya. Dari keringat tersebut Allah SWT menciptakan nyawa malaikat. Dari keringat wajahnya, diciptakanlah nyawa ‘Arsy, matahari, bulan, bintang, dan apa-apa yang ada di langit. Keringat dadanya menjadi bahan untuk menciptakan nyawa para rasul, nabi, wali, ulama, dan orang orang shaleh. Adapun keringat yang muncul dari keningnya, diciptakanlah nyawa orang-orang mukmin dari umat Nabi Muhammad saw. Dari keringat kedua telinganya, diciptakan oleh Allah SWT nyawa orang-orang Yahudi, Nasrani, dan orang-orang kafir, dan sesat. Sedangkan keringat kakinya di antaranya menjadi isi bumi.

Pada waktu selanjutnya Allah SWT menciptakan lentera akik yang merah yang cahayanya menembus ke dalam dan keluar. Lalu Nur Muhammad dimasukkan ke dalam lentera tersebut. Berada di dalamnya dalam posisi berdiri. Sementara nyawa-nyawa yang sudah tercipta berada di luar. Seluruhnya membaca "Subhanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallahu akbar". 1.000 tahun lamanya nyawa-nyawa itu diperintahkan Allah SWT untuk melihat ke diri Nur Muhammad.

Nyawa yang berhasil melihat kepala Nur Muhammad, maka ia akan ditakdirkan menjadi pemimpin/penguasa. Siapa yang melihat ubun-ubunnya, itulah mereka yang akan menjadi guru/pendidik yang jujur. Siapa yang melihat matanya, ia akan menjadi hafidz (penghapal Al Quran).

Mereka yang memandang telinganya akan menjadi mereka yang menerima peringatan dan nasehat. Adapun yang bisa melihat hidungngya, mereka itu akan menjadi ahli bicara atau dokter. Sedangkan mereka nyawa-nyawa yang berhasil melihat bibir Nur Muhammad, ia akan ditakdirkan menjadi seorang menteri. Nyawa yang melihat bagian giginya maka wajahnya kelak akan cantik rupawan, ia yang bisa melihat lidahnya, akan jadilah utusan/duta raja-raja. Apabila yang dilihat lehernya, ditakdirkanlah menjadi orang berdagang dan usahawan. Apabila tengkuk yang bisa dilihatnya, akan jadilah seorang tentara. Mereka yang berhasil melihat kedua lengan tangannya, maka akan jadi perwira. Jika sikut kanannya yang dilihat, Allah SWT akan menjadikan dirinya berkehidupan dalam dunia tekstil, sedangkan kalau sikut Kirinya, ia akan menjadi orang yang pernah membunuh. Serta, jika dadanya yang berhasil dilihat, maka ia akan menjadi ulama yang disegani. Bila bagian belakang, ia akan ditakdirkan menjadi para ahli sosial kemasyarakatan. Dan jika hanya bayangannya yang berhasil dilihat, maka ia akan menjadi orang yang berkecimpung dalam bidang seni.

Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh barokah akan menjadi khatib dan mu’adzin (yang mengumandangkan adzan). Barang siapa memandang janggutnya akan menjadi pejuang di jalan Allah. Barang siapa memandang lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah atau pengemudi kapal laut. Siapa yang melihat tangan kananya akan menjadi seorang pemimpin, dan siapa yang melihat tangan kirinya akan menjadi seorang pembagi (yang menguasai timbangan dan mengukur suatu kebutuhan hidup).

Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang gemar memberi; siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor. Siapa yang melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis; siapa yang melihat ujung jari tangan kanannya akan menjadi seorang calligrapher, dan siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan menjadi seorang pandai besi. Siapa yang melihat dadanya yang penuh barokah akan menjadi seorang terpelajar meninggalkan keduniaan (ascetic) dan berilmu.

Siapa yang melihat punggungnya akan menjadi seorang yang rendah hati dan patuh pada hukum syari’at. Siapa yang melihat sisi badannya yang penuh barokah akan menjadi seorang pejuang. Siapa yang melihat perutnya akan menjadi orang yang puas, dan siapa yang melihat lutut kanannya akan menjadi mereka yang melaksanakan ruku dan sujud. Siapa yang melihat kakinya yang penuh barokah akan menjadi seorang pemburu, dan siapa yang melihat telapak kakinya menjadi mereka yang suka bepergian. Siapa yang melihat bayangannya akan mejadi penyanyi dan pemain saz (lute).

Semua yang memandang tetapi tidak melihat apa-apa akan menjadi kaum takberiman, pemuja api dan pemuja patung. Mereka yang tidak memandang sama sekali akan menjadi mereka yang akan menyatakan bahwa dirinya adalah tuhan, seperti Namrudz, Firaun, dan sejenisnya.

Kini semua ruh itu diatur dalam empat baris. Di baris pertama berdiri ruh para nabi dan rasul, a.s, di baris kedua ditempatkan ruh para orang suci, para sahabat, di baris ketiga berdiri ruh kaum beriman, laki – laki dan perempuan. Di baris ke empat berdiri ruh kaum tak beriman.

Semua ruh ini tetap berada dalam dunia ruh di hadhirat Allah SWT sampai waktu mereka tiba untuk dikirim ke dunia fisik. Tidak seorang pun tahu kecuali Allah SWT yang tahu berapa selang waktu dari waktu diciptakannya ruh penuh barokah Nabi Muhammad sampai diturunkannya dia dari dunia ruh ke bentuk fisiknya itu.

Diceritakan bahwa Nabi Suci Muhammad SAW bertanya kepada malaikat Jibril , "Berapa lama sejak engkau diciptakan?" Malaikat itu menjawab, "Ya Rasulullah, saya tidak tahu jumlah tahunnya, yang saya tahu bahwa setiap 70.000 tahun seberkas cahaya gilang gemilang menyorot keluar dari belakang kubah Singgasana Ilahiah: sejak waktu saya diciptakan cahaya ini muncul 12.000 kali."

"Apakah engkau tahu apakah cahaya itu?" bertanya Nabi Muhammad SAW

"Tidak, saya tidak tahu," berkata malaikat itu.

"Itu adalah Nur ruhku dalam dunia ruh, jawab Nabi Suci SAW”.

Pertimbangkan kemudian, berapa besar jumlah itu, jika 70.000 dikalikan 12.000 !

catatan :

Beberapa kalangan dalam ummat Islam mempersoalkan konsep Nur Muhammad (Cahaya Muhammad atau Ruh Muhammad) sebagai suatu konsep yang tidak memiliki dasar dalam ‘aqidah Islam. Padahal, berdasarkan data-data yang kuat, konsep Nur Muhammad adalah suatu konsep ‘aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang diterima dan diakui oleh ijma’ (konsensus) ulama ilmu kalam dan ulama’ tasawwuf dalam kurun waktu yang panjang, sebagai suatu konsep yang memiliki sumber dalilnya dari Qur’an dan Hadits Nabi sallallahu ‘alayhi wasallam. Konsep ‘aqidah Nur Muhammad salallahu ‘alayhi wasallam menyatakan antara lain bahwa cahaya atau ruh dari Nabi Besar Muhammad sallallahu ‘alayhi wasallam adalah makhluk pertama yang diciptakan sang Khaliq, Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang kemudian darinya, Dia Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk-makhluk lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala  menyebut Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam sebagai Nuur (cahaya), atau sebagai "Siraajan Muniiran" (makna literal: Lampu yang Bercahaya). 

Lencana Facebook

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Blog ini?

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

MOTTO

Kami tidak malu menerima saran & kritik anda...